Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
SELLULITIS

Disusun Oleh:
TIM PKKRS RSSA

RSU Dr. SYAIFUL ANWAR


MALANG
NOVEMBER 2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
SELLULITIS

Disusun Oleh:
1. PUTRI YUNIARTI
2. CANDRA
3. TEGUH PRASOYO

PROGAM STUDI PROFESI ( NURSE )


SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN
Institute of Health science
BANYUWANGI
2013

PENDAHULUAN

Perluasan infeksi odontogenik atau infeksi yang mengenai struktur gigi (pulpa
dan periodontal) ke daerah periapikal, selanjutnya menuju kavitas oral dengan
menembus lapisan kortikal vestibular dan periosteum dari tulang rahang.
Fenomena ini biasanya terjadi di sekitar gigi penyebab infeksi, tetapi infeksi
primer dapat meluas ke regio yang lebih jauh, karena adanya perlekatan otot atau
jaringan lunak pada tulang rahang. Dalam hal ini, infeksi odontogenik dapat
menyebar ke bagian bukal, fasail, dan subkutaneus servikal kemudian berkembangan
menjadi selulitis fasial, yang akan mengakibatkan kematian kematian jika tidak segera
diberikan perawatan yang adekuat (Berini, et al, 1999).
Selain itu infeksi odontogenik merupakan fokal infeksi yang dapat
memyebabkan Septic emboli, infeksi meluas melalui pembuluh darah dan pembuluh
limfe menyebabkan metastase bakteri sekunder ke paru-paru, otak , hati, ginjal dan
organ-organ lainnya. (Berini, et al, 1999)
Karakter klinis dari selulitis adalah suatu proses inflamasi yang disertai
demam dan kondisi umum pasien yang buruk, kelainan hematologik seperti
peningkatan jumlah leukosit dan laju endap darah. Penanggannya dengan pemberian
antibiotik dan tindakan drainase jika diperlukan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
Tema

: SELLULITIS

Sasaran

: keluarga pasien di ruang tunggu 14(Sepsis)

Hari/ Tanggal :
Tempat: Ruang tunggu 14(Sepsis)
Waktu

: 30 menit

A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti acara penyuluhan selama 30 menit, peserta diharapkan
mengerti dan memahami tentang SELLULITIS
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan peserta diharapkan mampu:
1. Mengerti dan mengetahui pemahaman tentang SELLULITIS
2. Mengerti tentang penyebab SELLULITIS
3. Mengetahui tanda dan gejala SELLULITIS
4. Mengetahui tentang penatalaksanaan SELLULITIS
5. Mengetahui komplikasi SELLULITIS
B. POKOK BAHASAN
a. Pengertian SELLULITIS
b. Penyebab SELLULITIS
c. Tanda dan gejala SELLULITIS
d. Penatalaksanaan SELLULITIS
e. Komplikasi SELLULITIS
C. METODE
1.

Ceramah

2. Tanya jawab

D. ALAT BANTU
Leaflet
Banner
E. KEGIATAN
No
1.

Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan


Pembukaan
5
1. Mengucapkan salam.

Kegiatan Audien
1.Menjawab salam

menit 2. Memperkenalkan diri.

2. Memperhatikan

3. Menyampaikan maksud dan tujuan.

3. Memperhatikan

4. Menyampaikan pokok bahasan.

4.Menjawab
pertanyaan

5. Menyampaikan pokok bahasan pada 5.Menjawab


2.

Isi

audien.
1. menjelaskan pengertian SELLULITIS.

1.Memperhatikan

menit 2. Menjelaskan penyebab SELLULITIS.

2.Memperhatikan

10

3. Menjelaskan tanda dan gejala

dari 3.Memperhatikan

SELLULITIS

4.Memperhatikan

4. Menjelaskan

penatalaksanaan 5.Memperhatikan

SELLULITIS
3.

Pertanyaan

10

5. Menjelaskan komplikasi SELLULITIS.


1. Tanya jawab.
1.

menit 2. Memberikan

kesempatan

kepada 2.

Menjawab
Menjawab

audien lain untuk menanggapi.


3. memberikan kesempatan pada audien 3.

Bertanya

untuk bertanya.
4. Memberikan kesempatan pada audien 4.
4.

Penutup

5
menit

F. EVALUASI
Evaluasi struktur

Bertanya

untuk bertanya lagi.


1. Memberikan kesempatan kepada audien 1.Menjawab
yang belum paham.
2. Memberikan kesimpulan dan saran.

2.Mendengarkan

3. Memberikan salam.

3.Menjawab

1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan media dan banner
4. Peserta hadir di tempat penyuluhan
5. Penyelenggaraan penyuluhan di laksanakan di ruang yang sudah di sediakan
Evaluasi proses
1. Fase di mulai sesuai yang di rencanakan
2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3. Selama penyuluhan terselenggara secara tertib
4. Tidak ada, peserta meninggalka tempat saat penyuluhan
5. Jumlah hadir dalam penyuluhan selama 30 menit
Evaluasi hasil
Setelah di lakukan penyuluhan di harapkan peserta paham akan materi yang di
bawakan, dan penyuluhan berjalan lancar.
G. Lampiran
- Materi
- Leaflet

MATERI PENYULUHAN

A.

DEFINISI

Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan


jaringan subkutan biasanya disebabkan oleh invasi bakteri melalui suatu
area yang robek pada kulit, biasanya terjadi pada ekstrimitas bawah
( Tucker, 1998 : 633 ).

Selulitis adalah inflamasi supuratif yang juga melibatkan sebagian jaringan


subkutan ( Mansjoer, 2000; 82 ).

Selulitis adalah infeksi bakteri yang menyebar kedalam bidang jaringan


( Brunner dan Suddarth, 2000 : 496 ).

Selulitis adalah penyebaran infeksi pada kulit yang meluas hingga jaringan
subkutan (Arif, 2000).

Selulitis adalah peradangan akut terutama menyerang jaringan subkutis,


biasanya didahului luka atau trauma dengan penyebab tersering
Streptokokus betahemolitikus dan Stafilokokus aureus.

Sellulitis adalah peradangan pada jaringan kulit yang mana cenderung


meluas kearah samping dan ke dalam (Herry, 1996).

B.

ETIOLOGI
Penyakit Selulitis disebabkan oleh:
1. Infeksi bakteri dan jamur :
Disebabkan oleh Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus
Pada bayi yang terkena penyakit ini dibabkan oleh Streptococcus grup B
Infeksi dari jamur, Tapi Infeksi yang diakibatkan jamur termasuk jarang
Aeromonas Hydrophila.
S. Pneumoniae (Pneumococcus)
2. Penyebab lain :
Gigitan binatang, serangga, atau bahkan gigitan manusia.
Kulit kering
Eksim
Kulit yang terbakar atau melepuh
Diabetes
Obesitas atau kegemukan

Pembekakan yang kronis pada kaki


Penyalahgunaan obat-obat terlarang
Menurunnyaa daya tahan tubuh
Cacar air
Malnutrisi
Gagal ginjal
Beberapa faktor yang memperparah resiko dari perkembangan selulitis :
Usia
Semakin tua usia, kefektifan sistem sirkulasi dalam menghantarkan darah
berkurang pada bagian tubuh tertentu. Sehingga abrasi kulit potensi mengalami
infeksi seperti selulitis pada bagian yang sirkulasi darahnya memprihatinkan.
Melemahnya sistem immun (Immunodeficiency)
Dengan sistem immune yang melemah maka semakin mempermudah terjadinya
infeksi. Contoh pada penderita leukemia lymphotik kronis dan infeksi HIV.
Penggunaan obat pelemah immun (bagi orang yang baru transplantasi organ) juga
mempermudah infeksi.
Diabetes mellitus
Tidak hanya gula darah meningkat dalam darah namun juga mengurangi sistem
immun tubuh dan menambah resiko terinfeksi. Diabetes mengurangi sirkulasi
darah pada ekstremitas bawah dan potensial membuat luka pada kaki dan menjadi
jalan masuk bagi bakteri penginfeksi.
Cacar dan ruam saraf
Karena penyakit ini menimbulkan luka terbuka yang dapat menjadi jalan masuk
bakteri penginfeksi.
Pembangkakan kronis pada lengan dan tungkai (lymphedema)
Pembengkakan jaringan membuat kulit terbuka dan menjadi jalan masuk bagi
bakteri penginfeksi.
Infeksi jamur kronis pada telapak atau jari kaki

Infeksi jamur kaki juga dapat membuka celah kulit sehinggan menambah resiko
bakteri penginfeksi masuk
Penggunaan steroid kronik
Contohnya penggunaan corticosteroid.
Gigitan & sengat serangga, hewan, atau gigitan manusia
Penyalahgunaan obat dan alkohol
Mengurangi sistem immun sehingga mempermudah bakteri penginfeksi
berkembang.
Malnutrisi
Sedangkan lingkungan tropis, panas, banyak debu dan kotoran, mempermudah
timbulnya penyakit ini.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi menurut Isselbacher (1999; 634) yaitu :
Bakteri patogen yang menembus lapisan luar menimbulkan infeksi pada
permukaan kulit atau menimbulkan peradangan, penyakit infeksi sering berjangkit
pada orang gemuk, rendah gizi, kejemuan atau orang tua pikun dan pada orang
kencing manis yang pengobatannya tidak adekuat.
Gambaran klinis eritema lokal pada kulit dan system vena dan limfatik pada
kedua ektrimitas atas dan bawah. Pada pemeriksaan ditemukan kemerahan yang
karakteristik hangat, nyeri tekan, demam dan bakterimia.
Selulitis yang tidak berkomplikasi paling sering disebabkan oleh streptokokus
grup A, sterptokokus lain atau staphilokokus aureus, kecuali jika luka yang terkait
berkembang bakterimia, etiologi microbial yang pasti sulit ditentukan, untuk absses
lokalisata yang mempunyai gejala sebagai lesi kultur pus atau bahan yang diaspirasi
diperlukan.

Meskipun etiologi abses ini biasanya adalah stapilokokus, abses ini kadang
disebabkan oleh campuran bakteri aerob dan anaerob yang lebih kompleks. Bau busuk

dan pewarnaan gram pus menunjukkan adanya organisme campuran. Ulkus kulit yang
tidak nyeri sering terjadi. Lesi ini dangkal dan berindurasi dan dapat mengalami super
infeksi. Etiologinya tidak jelas, tetapi mungkin merupakan hasil perubahan
peradangan benda asing, nekrosis, dan infeksi derajat rendah
TANDA GEJALA
Menurut Mansjoer ( 2000 : 82 ) manifestasi klinis selulitis adalah Kerusakan kronik
pada kulit sistem vena dan limfatik pada kedua ekstrimitas, kelainan kulit berupa
infiltrat difus subkutan, eritema local, nyeri yang cepat menyebar dan infitratif ke
jaringan dibawahnya, Bengkak, merah dan hangat nyeri tekan, Supurasi dan
lekositosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab
a)

Pemeriksaan darah, menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih, eosinofil

dan peningkatan laju sedimentasi eritrosit ( Tucker, 1998 : 633 ).


b)

Pewarnaan gram dan kultur pus atau bahan yang diaspirasi diperlukan,

menunjukkan adanya organisme campuran ( Issebacher 1999 : 634 )


KOMPLIKASI
-

Bakterimia

Nanah / abses local

Sepsis

Luka gangreng / kematian jaringan

DAFTAR HADIR PESERTA


PENYULUHAN SELLULITIS

DI RUANG TUNGGU RUANG 14 ( SEPSIS )


Tanggal :
No
1.
2.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Nama

Umur

TTD

Anda mungkin juga menyukai