(SAP)
SELLULITIS
Disusun Oleh:
TIM PKKRS RSSA
Disusun Oleh:
1. PUTRI YUNIARTI
2. CANDRA
3. TEGUH PRASOYO
PENDAHULUAN
Perluasan infeksi odontogenik atau infeksi yang mengenai struktur gigi (pulpa
dan periodontal) ke daerah periapikal, selanjutnya menuju kavitas oral dengan
menembus lapisan kortikal vestibular dan periosteum dari tulang rahang.
Fenomena ini biasanya terjadi di sekitar gigi penyebab infeksi, tetapi infeksi
primer dapat meluas ke regio yang lebih jauh, karena adanya perlekatan otot atau
jaringan lunak pada tulang rahang. Dalam hal ini, infeksi odontogenik dapat
menyebar ke bagian bukal, fasail, dan subkutaneus servikal kemudian berkembangan
menjadi selulitis fasial, yang akan mengakibatkan kematian kematian jika tidak segera
diberikan perawatan yang adekuat (Berini, et al, 1999).
Selain itu infeksi odontogenik merupakan fokal infeksi yang dapat
memyebabkan Septic emboli, infeksi meluas melalui pembuluh darah dan pembuluh
limfe menyebabkan metastase bakteri sekunder ke paru-paru, otak , hati, ginjal dan
organ-organ lainnya. (Berini, et al, 1999)
Karakter klinis dari selulitis adalah suatu proses inflamasi yang disertai
demam dan kondisi umum pasien yang buruk, kelainan hematologik seperti
peningkatan jumlah leukosit dan laju endap darah. Penanggannya dengan pemberian
antibiotik dan tindakan drainase jika diperlukan.
: SELLULITIS
Sasaran
Hari/ Tanggal :
Tempat: Ruang tunggu 14(Sepsis)
Waktu
: 30 menit
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti acara penyuluhan selama 30 menit, peserta diharapkan
mengerti dan memahami tentang SELLULITIS
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan peserta diharapkan mampu:
1. Mengerti dan mengetahui pemahaman tentang SELLULITIS
2. Mengerti tentang penyebab SELLULITIS
3. Mengetahui tanda dan gejala SELLULITIS
4. Mengetahui tentang penatalaksanaan SELLULITIS
5. Mengetahui komplikasi SELLULITIS
B. POKOK BAHASAN
a. Pengertian SELLULITIS
b. Penyebab SELLULITIS
c. Tanda dan gejala SELLULITIS
d. Penatalaksanaan SELLULITIS
e. Komplikasi SELLULITIS
C. METODE
1.
Ceramah
2. Tanya jawab
D. ALAT BANTU
Leaflet
Banner
E. KEGIATAN
No
1.
Kegiatan Audien
1.Menjawab salam
2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
4.Menjawab
pertanyaan
Isi
audien.
1. menjelaskan pengertian SELLULITIS.
1.Memperhatikan
2.Memperhatikan
10
dari 3.Memperhatikan
SELLULITIS
4.Memperhatikan
4. Menjelaskan
penatalaksanaan 5.Memperhatikan
SELLULITIS
3.
Pertanyaan
10
menit 2. Memberikan
kesempatan
kepada 2.
Menjawab
Menjawab
Bertanya
untuk bertanya.
4. Memberikan kesempatan pada audien 4.
4.
Penutup
5
menit
F. EVALUASI
Evaluasi struktur
Bertanya
2.Mendengarkan
3. Memberikan salam.
3.Menjawab
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan media dan banner
4. Peserta hadir di tempat penyuluhan
5. Penyelenggaraan penyuluhan di laksanakan di ruang yang sudah di sediakan
Evaluasi proses
1. Fase di mulai sesuai yang di rencanakan
2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3. Selama penyuluhan terselenggara secara tertib
4. Tidak ada, peserta meninggalka tempat saat penyuluhan
5. Jumlah hadir dalam penyuluhan selama 30 menit
Evaluasi hasil
Setelah di lakukan penyuluhan di harapkan peserta paham akan materi yang di
bawakan, dan penyuluhan berjalan lancar.
G. Lampiran
- Materi
- Leaflet
MATERI PENYULUHAN
A.
DEFINISI
Selulitis adalah penyebaran infeksi pada kulit yang meluas hingga jaringan
subkutan (Arif, 2000).
B.
ETIOLOGI
Penyakit Selulitis disebabkan oleh:
1. Infeksi bakteri dan jamur :
Disebabkan oleh Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus
Pada bayi yang terkena penyakit ini dibabkan oleh Streptococcus grup B
Infeksi dari jamur, Tapi Infeksi yang diakibatkan jamur termasuk jarang
Aeromonas Hydrophila.
S. Pneumoniae (Pneumococcus)
2. Penyebab lain :
Gigitan binatang, serangga, atau bahkan gigitan manusia.
Kulit kering
Eksim
Kulit yang terbakar atau melepuh
Diabetes
Obesitas atau kegemukan
Infeksi jamur kaki juga dapat membuka celah kulit sehinggan menambah resiko
bakteri penginfeksi masuk
Penggunaan steroid kronik
Contohnya penggunaan corticosteroid.
Gigitan & sengat serangga, hewan, atau gigitan manusia
Penyalahgunaan obat dan alkohol
Mengurangi sistem immun sehingga mempermudah bakteri penginfeksi
berkembang.
Malnutrisi
Sedangkan lingkungan tropis, panas, banyak debu dan kotoran, mempermudah
timbulnya penyakit ini.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi menurut Isselbacher (1999; 634) yaitu :
Bakteri patogen yang menembus lapisan luar menimbulkan infeksi pada
permukaan kulit atau menimbulkan peradangan, penyakit infeksi sering berjangkit
pada orang gemuk, rendah gizi, kejemuan atau orang tua pikun dan pada orang
kencing manis yang pengobatannya tidak adekuat.
Gambaran klinis eritema lokal pada kulit dan system vena dan limfatik pada
kedua ektrimitas atas dan bawah. Pada pemeriksaan ditemukan kemerahan yang
karakteristik hangat, nyeri tekan, demam dan bakterimia.
Selulitis yang tidak berkomplikasi paling sering disebabkan oleh streptokokus
grup A, sterptokokus lain atau staphilokokus aureus, kecuali jika luka yang terkait
berkembang bakterimia, etiologi microbial yang pasti sulit ditentukan, untuk absses
lokalisata yang mempunyai gejala sebagai lesi kultur pus atau bahan yang diaspirasi
diperlukan.
Meskipun etiologi abses ini biasanya adalah stapilokokus, abses ini kadang
disebabkan oleh campuran bakteri aerob dan anaerob yang lebih kompleks. Bau busuk
dan pewarnaan gram pus menunjukkan adanya organisme campuran. Ulkus kulit yang
tidak nyeri sering terjadi. Lesi ini dangkal dan berindurasi dan dapat mengalami super
infeksi. Etiologinya tidak jelas, tetapi mungkin merupakan hasil perubahan
peradangan benda asing, nekrosis, dan infeksi derajat rendah
TANDA GEJALA
Menurut Mansjoer ( 2000 : 82 ) manifestasi klinis selulitis adalah Kerusakan kronik
pada kulit sistem vena dan limfatik pada kedua ekstrimitas, kelainan kulit berupa
infiltrat difus subkutan, eritema local, nyeri yang cepat menyebar dan infitratif ke
jaringan dibawahnya, Bengkak, merah dan hangat nyeri tekan, Supurasi dan
lekositosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab
a)
Pewarnaan gram dan kultur pus atau bahan yang diaspirasi diperlukan,
Bakterimia
Sepsis
Nama
Umur
TTD