Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sirkumsisi (circumcision/khitan) atau dalam Bahasa Indonesia lebih
dikenal dengan istilah sunat atau supit, merupakan tuntunan syariat Islam
yang sangat mulia dan disyariatkan baik untuk laki-laki maupun perempuan dan
tidak hanya orang islam tetapi orang-orang Yahudi, Nasrani dan agama lainnya
sekarang juga banyak yang menjalaninya karena terbukti memberikan manfaat
terhadap banyak masalah kesehatan (Hana,tahun 2008).Sirkumsisi diwajibkan
bagi agama islam tetapi dengan banyaknya manfaat dari berbagai penelititan
membuat orang-orang yang di luar Islam.
Pengertian sirkumsisi sendiri adalah membuang prepusium penis sehingga
glans penis menjadi terbuka.Tindakan ini murupakan tindakan bedah minor yang
paling banyak dikerjakan di seluruh dunia, baik dikerjakan oleh dokter,
paramedis, ataupun oleh dukun sunat. (Purnomo, tahun 2003). Sirkumsisi adalah
membuang kulit yang menutupi glans penis dengan tujuan menjalankan syariat
Islam ataupun indikasi medis.
Secara medis tidak ada batasan umur untuk melakukan sirkumsisi. Di
Indonesia menurut WHO umur yang paling sering adalah 5-12 tahun.dan
banyaknya anak laki-laki untuk melakukan sirkumsisi adalah 85% (8,7juta) dan
Indonesia hanya 10,2 juta (12%) lebih rendah daripada negara lain. Padahal
Indonesia merupakan Negara islam terbesar dan sirkumsisi memilki banyak
manfaat (WHO,tahun 2007).Indonesia memiliki masyarakat yang mayoritas Islam
di lihat dari hasil penelitian WHO Indonesia masih sedikit melakukan sirkumsisi
daripada Negara lain berarti tidak adanya informasi yang diberikan kepada
masyarakat bahawa sirkumsisi memilki begitu banyak manfaat terutama
mencegah AIDS dan kanker serviks dan Indonesia termasuk salah satu angka
penyakit seks menular di Asia Tenggara
Sirkumsisi ini bertujuan sebagai pelaksana ibadah/ritual atau bertujuan
medis, dan secara medis sirkumsisi ini dimaksudkan untuk:

Universitas Sumatera Utara

1. menjaga higiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine


2. mencegah terjadinya infeksi pada glans atau prepusium penis
3. mencegah timbulnya karsinoma penis.
Indikasi medis tindakan sirkumsisi adalah: 1) fimosis atau parafimosis, 2)
kondiloma akuminata, 3) karsinoma penis, sedangkan kontraindikasinya adalah
1) hipospadia, 2) epispadi, 3) korde, 4) megalouretra; sedangkan kelainan
pembekuan darah merupakan kontraindikasi relatif untuk tindakan ini ( Purnomo,
tahun 2003) .
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sirkumsisi memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan mulai dari mencegah penyakit mematikan seperti AIDS
hingga kanker serviks. Penelitian lanjutan tentu akan semakin membuka mata
lebar-lebar dari para praktisi kesehatan bahwa sirkumsisi juga sangat bermanfaat
bagi kaum hawa (Hana,tahun 2008). Di lihat dari berbagai manfaat dan berbagai
penelitian. Sirkumsisi bermanfaat mencegah AIDS dan kanker serviks yang di
mana kedua penyakit ini merupakan penyakit yang mematikan di seluruh dunia
Walupun sirkumsisi memiliki banyak manfaat tetapi ada juga yang
menjadi penghambat bagi orang tua untuk tidak melakukan sirkumsisi pada anak
mereka antara lain: 1) Takut terhadap resiko atau komplikasi dalam sirkumsisi, 2)
Kepercayaan bahwah prepusium itu di butuhkan, 3) Kepercayaan bahwa
sirkumsisi mempengaruhi dalam kenikmatan seks (AAP,tahun 2010).
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan
terutama di bidang kesehatan, metode sirkumsisi pun semakin berkembang. Saat
ini telah diciptakan banyak peralatan dan obat-obatan untuk membantu
melaksanakan sirkumsisi, sehingga sirkumsisi menjadi proses yang lebih aman
dan lebih tidak menyakitkan. Selain itu, banyak pula metode yang mulai
dikembangkan dalam pelaksanaan sirkumsisi sehingga proses sirkumsisi menjadi
lebih mudah dan lebih cepat. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing( Hana,tahun 2008).Walaupun banyak hambatan untuk melakukan
sirkumsisi tetapi semakin lama ilmu di bidang kesehatan semakin berkembang
akan dapat menyelesaikan hambatan dari orang tua untuk melakukan sirkumsisi
dengan cara memberikan informasi yang berguna bagi orang tua

Universitas Sumatera Utara

Di lihat dari manfaat sirkumsisi yang begitu banyak terutama mencegah


AIDS dan kanker serviks, banyaknya faktor penghambat, dan masih kurangnya
kesadaran untuk melakukan sirkumsisi maka penulis tertarik mengambil judul
Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Sunat Pada Anak Laki-Laki di
Kelurahan Perintis Kecamatan Medan Timur Tahun 2010.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut: Sejauh Mana Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang
Sirkumsisi Pada Anak laki-laki di Kelurahan Perintis Kecamatan Medan Timur
Tahun 2010 ?.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang sirkumsisi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang manfaat
sirkumsisi
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua untuk indikasi dan
kontra indikasi dalam sirkumsisi
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang persiapan
dalam melakukan sirkumsisi.
4. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang komplikasi
yang mungkin terjadi dalam melakukan sirkumsisi.
5. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang tindakan
pasca sirkumsisi

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Orang Tua
-

Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan orang tua tentang


sirkumsisi

Universitas Sumatera Utara

Dengan ada penelitian ini peneliti berharap orang tua mau dan tidak
takut lagi agar anaknya disirkumsisi

2. Bagi Peneliti
Sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan ilmu pengetahuan dan
wawasan khususnya tentang sirkumsisi dan dapat menerapkannya di
masyarakat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat melanjutkan penelitian ini lebih sempurna lagi dan memperbaiki
kelemahan yang ada dalam penelitian ini

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai