Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

KONTRASEPSI SUNTIKAN
A. PENGERTIAN
Kontrasepsi suntikan ada dua macam yaitu DMPA (Depomedroxy
Progesterone Acetat) yang lazim disebut DEPO PROVERA dan Net Oen
(Noritisteron Oenathate) yang lazim disebut NORISTERAT. DMPA sebagai
kontrasepsi suntikan diberikan dengan dosis 150 mg/3 cc, sedangkan noristerat
dengan dosis 200 mg/cc DMPA dan Noristerat hanya berisi progesterone.
B. CARA KERJA
Kontrasepsi suntikan mencegah kehamilan dengan :
1. Menghalangi terjadinya ovulasi
2. Menipiskan endometrium sehingga nidasi tidak terjadi
3. Memekatkan lendir servik sehingga menghambat perjalanan spermatozoa
melalui kanalis servikalis
C. KEUNTUNGAN KONTRASEPSI SUNTIKAN
1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi suntikan karena angka kegagalannya
kurang dari 1 %
2. Sebagai masyarakat kita masih menganggap sebagai obat mujarap yang
diberikan lewat suntikan
3. Kemungkinan salah / lupa memakainya tidak ada
4. Dapat diberikan pada ibu yang menyusukan, karena tidak mengurangi
produksi ASI
5. Diberikan setiap 12 minggu sekali
D. INDIKASI
Kontrasepsi suntikan dapat diberikan pada :
1. Pasca persalinan sampai 40 hari sebelum berkumpul dengan suami
2. Pasca keguguran sampai 7 hari
3. Interval dengan anak hidup minimal satu, sebelum hari kelima haid
Calon peserta kontrasepsi suntikan :
1. Ibu yang telah mempunyai anak hidup
2. Tidak ada kehamilan
3. Riwayat siklus haid teratur
4. Tidak terdapat kontra indikasi

E. CARA PENYUNTIKAN
1.

Pada otot intra muskuler

2.

Tempat penyuntikan

3.

Pada otot bokong yang dalam, bekas suntikan ditutup dengan plester untuk
mencegah keluarnya obat.

4.
F.

Pada otot pangkal lengan (deltoid)


KONTRA INDIKASI

1.

Hamil atau diperkirakan hamil

2.

Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya

3.

Tumor atau keganasan

4.

Terdapat penyakit penyakit berat seperti penyakit jantung, paru paru,


kelainan faal hati, tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes.

G. EFEK SAMPING
Gangguan haid berupa amenorhea, menoragia dan spotting, pusing,
sakit kepala, mual, muntah, rambut rontok, jerawat, kenaikan BB, kenaikan
tekanan darah, penurunan libido, alergi, dan hiperpigmentasi.
H. CARA PEMAKAIAN
1.

Suntikan pertama dapat dilakukan dalam waktu 4 minggu setelah


melahirkan (dimulai hari ke 3 sampai 5 setelah melahirkan)

2.

Suntikan ke 2 diberikan 12 minggu kemudian untuk DMPA sedangkan


noristerat suntikan ke-2 diberikan setelah 8 minggu.

3.

Suntikan selanjutnya tetap setiap 12 minggu kemudian untuk DMPA


sampai 8 kali suntikan (sekitar 2 tahun). Sedangkan untuk noristerat
disuntikkan setiap 8 minggu sekali sampai 4 kali suntikan, selanjutnya
suntikan diberikan 12 minggu sampai sekitar 2 tahun (9 kali suntikan)

4.
I.

Setelah 2 tahun bila perlu dipertimbangkan ganti cara kontrasepsi lain.

PENANGGULANGANNYA
1.

Pada DMPA
a) Roborantia
b) Perbaikan gizi makanan
c) Pemberian penjelasan yang lebih efektif
d) Pemberian pil KB 1- 3 tablet selama 5 7 hari
e) Bila

cara

tersebut

tidak

tampak

perbaikan

dan

diperkirakan

membahayakan rujuk ke dokter / dokter ahli. Efek samping karena

gangguan bukan haid cukup diberikan penerangan yang lebih intensif


dan mantap. Disamping itu apabila dianggap perlu dapat diberikan
pengobatan symtomatis.
2.

Pada Noristerat
a) Perdarahan yang mengganggu
b) Penanggulangannya :
Tidak diberikan pengobatan bila tidak menimbulkan kegelisahan.
Amenorrhea ditanggulangi dengan pil kombinasi 2 3 tablet perhari
selama 7 hari. bila terjadi amenorrhea terus menerus setelah 3 kali,
suntikan dengan atau tanpa pengobatan, maka suntikan dihentikan.
c) Bila timbul kelainan yang merupakan kontra indikasi kontrasepsi
suntikan.
Penanggulangannya : penyuntikan dihentikan.

J.

KEGAGALAN KONTRASEPSI SUNTIKAN


Umumnya angka kegagalan dari penggunaan cara kontrasepsi suntikan
ini kurang dari 1 %. Bila terjadi kegagalan (kehamilan), kontrasepsi suntikan
berikutnya tidak diberikan.

K.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Gde, Bagus, Ida. Ilmu Kebidanan Penyakit Kendungan dan
Keluarga untuk Pendidikan Bidan. 1998. Jakarta : EGC
Mochtar, R. Sinopsis Obstetri. 1998. Jakarta : BCG
Winkjosastro, Hanifa. Ilmu Kandungan. 1999. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono
Winkjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. 1995. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono.

Mengetahui,
CI Ruangan

Mahasiswi Kebidanan

NIP.

TRILLIA SARI
NIM. P07224110039

Anda mungkin juga menyukai