Metode Riset
Hal.
23
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Asosiasi (Hubungan) Dua Variabel Nominal
Namun demikian, acuan di atas hanya pedoman, dalam praktek periset dapat menafsir
sendiri besaran korelasi yang sudah signifikan, tergantung relevansi kasus yang dihadapi.
Sesuai dengan jenis data yang ada, yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio, maka SPSS
menyediakan menu-menu untuk mengukur korelasi variable-variabel yang mempunyai
jenis data berbeda-beda.
Pada pertemuan minggu ke 4 ini, variable yang akan digunakan untuk dibahas dalam uji
asosiasi adalah variable NOMINAL dan ORDINAL.
Hal.
24
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Asosiasi (Hubungan) Dua Variabel Nominal
D. OUTPUT
KAOS
by
KAOS
polos
motif
KERJA
KERJA
Page 1 of 1
Col Pct
karyawan wiraswas lain-lai
ta
n
Row
1.00
2.00
3.00 Total
36.7
63.3
Column
10
8
12
30
Total
33.3
26.7
40.0
100.0
Chi-Square
--------------------
Value
-----------
Pearson
Likelihood Ratio
Mantel-Haenszel test for
linear association
7.21292
8.09745
4.26505
Approximate
Statistic
-------------------Contingency Coefficient
DF
---2
2
1
3 OF
Value
---------
.02715
.01744
.03890
6 ( 50.0%)
ASE1
--------
.44026
Significance
------------
Val/ASE0
--------
Significance
-----------.02715 *1
E. ANALISIS
a. Output bagian pertama.
Ada 30 data yang semuanya diproses (tidak ada data yang missing atau hilang) sehingga
tingkat kevalidannya 100%.
b. Output bagian kedua.
Metode Riset
Hal.
25
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Asosiasi (Hubungan) Dua Variabel Nominal
Terlihat table silang yang memuat hubungan di antara kedua variable. Missal pada baris
1 kolom 1, terdapat angka 5. hal ini berarti ada 5 orang konsumen yang bekerja sebagai
karyawan yang membeli kaos polos. Demikian untuk data yang lainnya.
c. Output bagian ketiga.
Hipotesis
Hipotesis untuk kasus ini adalah :
Ho
=
Tidak ada hubungan antara baris dan kolom, atau bidang kerja konsumen
tidak berpengaruh pada perilaku membeli kaos.
Ha
=
Ada hubungan antara baris dan kolom, atau bidang kerja konsumen tidak
berpengaruh pada perilaku membeli kaos.
Pengambilan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan adalah :
1. Berdasarkan perbandingan Chi-Square (Pearson) Uji dan table :
Jika Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel, maka Ho diterima
Jika Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel, maka Ho ditolak
Keputusan
Chi-Square Hitung lihat output SPSS adalah 7,213
Sedang Chi-Square Tabel dapat dihitung pada table Chi-Square
Tingkat signifikansi () = 5%
Derajat kebebasan (df) = 2 [dari output SPSS]
Dari table, didapat Chi-Square table adalah 5,999
Oleh karena Chi-Square Hitung < Chi-Square Tabel
maka Ho ditolak
(7,213<5,999),
2. Berdasarkan Probabilitas :
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
(dalam SPSS, biasanya kata probabilitas diwakili dengan kata signifikan / sig.)
Keputusan
Terlihat bahwa pad kolom Asymp.Sig adalah 0,027, yang sama persis dengan
kriteria di atas. Di sini dapat diambil kesimpulan bahwa H0 ditolak, namun demikian
uji dapat diulang dengan menambah jumlah sample (misal menjadi 50 atau lebih).
Dari kedua analisis di atas, dapat diambil kesimpulan yang asama, yaitu H0 ditolak,
atau bidang kerja seorang konsumen ternyata mempengaruhi pembelian mereka
terhadap produk kaos ROCKY.
Untuk itu, jika dilihat pada table crosstab (output kedua), yang sekarang digunakan
dengan tambahan persentase per kolom, didapat hasil berikut.
Metode Riset
Hal.
26
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Asosiasi (Hubungan) Dua Variabel Nominal
KAOS
by
KERJA
KERJA
Page 1 of 1
Col Pct
karyawan wiraswas lain-lai
ta
n
Row
1.00
2.00
3.00 Total
36.7
63.3
Column
10
8
12
30
Total
33.3
26.7
40.0
100.0
KAOS
polos
motif
Metode Riset
Hal.
27
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Asosiasi (Hubungan) Dua Variabel Nominal
H. OUTPUT
I. ANALISIS
Perhatikan judul Nonparametric Correlations yang berarti korelasi untuk nonparametric,
yang dalam kasus ini adalah data ordinal. Walaupun demikian penafsiran output maupun uji
signifikansi persis sama dengan pembahasan output untuk korelasi data nominal atau
interval/rasio.
Di sini ada 2 tahap interpretasi, yaitu tahap menguji signifikansi dan tahap interpretasi
angka korelasi. Jika korelasi sudah tidak signifikan, tidak akan dilakukan tahapan kedua.
Signifikansi hasil korelasi :
1. Korelasi antara sikap dengan loyalitas, serta loyal dengan beli adalah tidak signifikan
(angka Sig. 2 tailed adalah 0,706 dan 0,217, yang jauh di atas 0,05). Yang berarti tidak
adanya hubungan yang benar-benar signifikan antara Sikap konsumen dengan Loyalitas
seorang konsumne antara loyalitas dengan pembelian produk.
Dengan demikian
hubungan ini tidak dapat dilanjutkan ke tahap interpretasi.
2. Korelasi antara sikap dengan beli adalah signifikan, karena angka Sig. 2 tailed adalah
0,026 jauh di bawah 0,05. Hal ini berarti, sesungguhnya antara variable sikap dengan beli
Metode Riset
Hal.
28
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Asosiasi (Hubungan) Dua Variabel Nominal
ada hubungan, atau pola beli konsumen dipengaruhi oleh sikap dia terhadap produk kaos
merek tertentu.
NB : angka signifikansi korelasi yang dipakai adalah korelasi Kendall. Namun demikian,
jika diukur dengan Spearman hasilnya tidak jauh berbeda.
Arti angka korelasi :
Angka korelasi antara variable sikap dengan variable beli adalah 0,372 (korelasi Kendall).
Hal ini berarti, hubungan antara sikap dengan pembelian produk adalah positif, atau
semakin baik sikap konsumen terhadap produk kaos PT. ROCKY, maka konsumen cenderung
untuk makin sering mengkonsumsi produk kaos dari PT.ROCKY. angka 0,372 dapat
ditafsirkan hubungan positif tersebut sebenarnya tidak kuat, karena di bawah 0,5.
NB : namun demikian, tidak ada ketentuan pasti bahwa angka korelasi di atas 0,5 harus
ditafsirkan hubungan kuat. Periset dapat menafsir sesuai kondisi yang ada.
Oleh karena variable lain tidak menunjukkan signifikansi dalam korelasi, maka tidak perlu
dilakukan interpretasi.
Metode Riset
Hal.
29
Periode PTA