Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu syarat negara dinyatakan berdaulat adalah memiliki rakyat. Rakyat yang telah diakui
keeberadaannya di suatu negara lebih dari 5 tahun dapat disebut sebagai warga negara. Warga
negara disini bukan hanya sebagai simbolis eksistensi suatu negara. Namun warga negara
memiliki peranan penting dalam deklarasi perjuangan suatu negara. Deklarasi perjuangan itulah
yang lebih dikenal dengan bela negara.
Upaya bela negara warga negara Indonesia terhadap negara ini pun telah diatur dalam UUD
1945 Pasal 27. Meskipun demikian, masih saja banyak Warga Negara Indonesia yang
menyepelekan hal tersebut. Bahkan, telah diyakini bahwa sebagian besar Warga Negara
Indonesia tidak mengetahui bela negara sebagai hak dan kewajiban. Sungguh ironis melihat
kenyataan yang seperti ini. Bagi mahasiswa dan pelajar Indonesia, mereka mungkin telah
mengklaim bahwa upaya bela negara bagi mereka adalah demo. Kesalahan penafsiran seperti ini
akan ditakutkan berlanjut terus di masa mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Bagaimana bela negara sebagai hak dan kewajiban warga negara?

1.2.2

Bagaimana peran serta mahasiswa dalam perwujudan bela negara?

1.3 Tujuan
1.3.1

Ingin mengetahui bela negara sebagai hak dan kewajiban warga negara

1.3.2

Ingin mengetahui peran serta mahasiswa dalam perwujudan bela negara

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bela negara sebagai hak dan kewajiban warga negara
2.1.1

Pengertian bela negara / pembelaan negara


Definisi bela negara menurut kami adalah wujud kecintaan warganegara terhadap tanah

airnya serta kesadaran untuk hidup berbangsa dan bernegara. Bagi negara Indonesia, usaha
pembelaan negara dilandasi oleh kecintaannya kepada tanah air Indonesia, kesadaran berbangsa
dan bernegara yang berkeyakinan pada pancasila serta berpijak pada UUD 1945. wujud dari
usaha bela negara adalah kerelaan warga negara untuk berkorban demi mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia.
2.1.2

Asas demokrasi dalam bela negara


Asas demokrasi di bidang bela negara dapat terwujud bila setiap warga negara menyadari

akan hak dan kewajibannya itu. Kesadaran bela negara tidak tumbuh dan tidak dibawa sejak
lahir, tetapi harus disiapkan dalam arti ditanamkan, ditumbuhkembangkan. Untuk itu perlu ada
upaya memasyarakatkan bela negara kepada segenap warga negara.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 27 ayat 3 amandemen kedua UUD 1945, disebutkan bahwa
usaha bela negara merupakan hakk dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini menunjukkan
adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa
setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui
lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku.
Kedua, bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara,
sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
2.1.3

Asas motivasi dalam bela negara


Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga negara

memahami keunggulan dan kelebihan bangsanya. Dan sehubungan dengan hal ini ada beberapa
dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut
serta membela negara Indonesia, antara lain :
a. Pengalaman sejarah perjuangan Republik Indonesia
b. Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis
c. Kekayaan sumber daya alam
d. Perkembangan dan Kemajuan IPTEK di bidang persenjataan
e. Kemungkinan timbulnya bencana perang

2.2 Peran serta mahasiswa dalam perwujudan bela negara


Menurut Forum Anak UI, Peran mahasiswa paling ideal di Indonesia antara lain creator of
change (pembuat perubahan), Iron stock (pengisi kekuatan), dan social control (pengendali
sosial). Selanjutnya akan diibahas satu per satu mengenai peran peran tersebut.
2.2.1

Creator Of Change (pembuat perubahan)


Peran mahasiswaa yang pertama, yaitu sebagai creator of change atau pembuat

perubahan. Sebagai pembuat perubahan, mahasiswa dituntut berperan aktif dalam melaksanakan
perubahan dalam masyarakat. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dalam hal yang
positif. Contohnya sebagai pelopor gerakan demokrasi. Jadi, tidaklah heran jika pelaku demo
yang sering terjadi saat ini, sebagian besar adalah mahasiswa.
2.2.2

Iron Stock (pengisi kekuatan)


Peran mahasiswa yang kedua, yaitu sebagai iron stock atau dalam Bahasa Indonesia

adalah pengisi kekuatan. Mahasiswa diartikan oleh masyarakat selama ini sebagai jiwa muda
yang pantang menyerah dan tidak mau mengalah. Jiwa mahasiswa inilah yang dibutuhkan
masyarakat dalam pengimbangan kekuatan. Sebuah kekuatan yang ideal haruslah pengimbangan
antara pengalaman dan semangat. Kekuatan pengalaman telah dimiliki oleh golongan tua atau
senior. Sedangkan, mahasiswa dapat berperan dalam mengisi kekuatan tersebut. Mahasiswa,
dengan semangat jiwa mudanya, dapat mengisi kekuatan yang kosong tersebut.
2.2.3

Social Control (pengendali sosial)


Mahasiswa sebagai social control. Mahasiswa dapat berperan dalam masyarakat dengan

mengendalikan kehidupan sosial. Social control dapat dilakukan dengan mengawasi kebijakan
yang dilakukan pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat agar tidak
menyimpang dari jalurnya. Mahasiswa dalam konteks social control juga dapat mendorong
pemerintah untuk melakukan good governance demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Selanjutnya, arah bela negara tidak dari segi fisik semata tetapi lebih ke arah non-fisik
melalui pemikiran yang kritis, analitis, dan evaluatif terhadap berbagai persoalan yang dihadapi
bangsa Indonesia. Mahasiswa yang merupakan aset bangsa yang ternilai harganya diharapkan
lebih berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Definisi bela negara adalah wujud kecintaan setiap warga negara terhadap negaranya dan
wujud keselarasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai hak dan kewajiban setiap warga
negara, bela negara mempunyai asas demokrasi dan motivasi yang melandasinya. Upaya bela
negara tertera dalam UUD 1945 Pasal 27, sehinggaa harus diamalkan oleh seluruh warga negara.
Kesadaran bela negara tidak terbawa sejak lahir, namun harus dikembangkan dan diamalkan.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa mempunyai peran penting dalam upaya bela
negara. Bukan hanya sebagai pendemo, namun lebih dari itu peran mahasiswa yang
sesungguhnya. Mahasiswa berperan sebagai creator of change, yaitu sebagai pembuat perubahan.
Selanjutnya yaitu sebagai iron stock, atau sebagai pengisi kekuatan. Dan peran yang terakhir
adalah sebagai social control, yaitu sebagai pengendali sosial.
3.2 Saran
Bela negara yaitu sebagai hak dan kewajiban setiap warga negara. Oleh karena itu,
diharapkan untuk semua warga negara untuk turut serta dalam bela negara. Upaya bela negara
tidak selalu mengenai perang melawan negara lain. Namun, hal yang kecil dapat disebut pula
sebagai bela negara, contohnya membawa nama baik Indonesia di luar negeri. Selain itu, bela
negara harus diajarkan pula sejak usia dini. Hal itu bertujuan agar terbiasa dengan upaya bela

negara pada usia dewasanya kelak.

Daftar Pustaka
Tim Pendidikan KWN MPK-UNESA, 2010, Pendidikan Kewargannegaraan di
Perguruan Tinggi, Surabaya : Unesa University Press
www.forumanakUI.com

Anda mungkin juga menyukai