TETESAN HUJAN
(Ananda Nico)
Sore itu aku berada di perbatasan desa, menikmati matahari sore. Sejenak aku
teringat masa lalu yang suram, dan aku merasakan sakitnya di khiyanati, degan cinta
aku belajar banyak.Tentang kesetian, kasih sayang, saling melengkapi menutupi
kekurangan dan perpisahan. Suara petir membangunkan aku dari lamunan. Langit
telah berubah menjadi kelabu, tanpa sadar air mata mengairi dan membasahi
pipiku di iringi rintikan hujan.
Aku berjalan enuju rumah, aku melihat warga di desa panik mengankat
jemuran mereka. Dan aku ingat bahwa malam ini adalah malam tahun baru. Pantas
saja remaja remaja di kampungku mempersiapkan untuk bergaya di malam tahun
baru. Kusakan hujan semakin deras yang membasahi baju yang sedang aku pakai ,
aku berlari menuju rumah, sampai di rumah aku basah kuyub, aku membuka pintu
perlahan, karna takut di marahi oleh kedua orang tuaku.
"mandi dulu sana, nanti ibu tahu kamu bisa di marahin ???" suara itu
mengagetkan aku.
" ya,, aku oleh minta tolong kan kak" pintaku pada kakak
" apa dek "
" tolong ambilkan handuk di kamar " tanyaku sambil tersenyum nakal.
" huufft . Biasanya orang lebih tua yang menyuruh eh, kamu malah yang
nyuruh kakak?"berjalan menuju kamar.
Setelah aku selesai, aku langsung berjalan menuju kamar untuk ganti baju, aku
mnggigil kedinginan dan kakak melihat aku yang sedang kedinginan. Dia langsung
membuatan aku teh hangat. Bagi aku kakak adalah sosok yang sangat perhatian.
"adek, tehnya di minum dulu nanti dingin" secangkir teh di depanku.
"iya kak, makasih ya. Kakak baik banget"
Selesai....