Anda di halaman 1dari 6

KELAPA

I.

latar belakang
Produktivitas kelapa rakyat 0,5 1 ton kopra per hektar per tahun adalah

rendah bila dibandingkan dengan kemampuannya untuk berproduksi sampai 2,0 ton
kopra. Rendahnya produksi ini, disamping belum menggunakan bibit unggul dan
kurangnya pemeliharaan juga disebabkan oleh umur tanaman yang telah tua dan
lingkungan tumbuh yang tidak sesuai. Kondisi yang demikian mengakibatkan
pendapatan petani kelapa sangat rendah.
Untuk meningkatkan produktivitas kelapa dan pendapatan petani, kelapa
tua perlu diremajakan, kelapa yang relative muda direhabilitasi. Penanaman baru
atau perluasan harus mempertimbangkan kesesuaian lingkungan, dan meningkatkan
nilai tambah dari produk yang dihasilkan tidak hanya kelapa butiran, kopra atau
minyak akan tetapi aneka ragam produk yang berasal dari tanaman kelapa maupun
dari tanaman sela yang ditanam diantara pohon kelapa.
Peremejaan adalah mengganti tanaman tua yang produksinya rendah dengan
tanaman baru yang berproduksi tinggi.
Kegiatan perluasan adalah menanam tanaman kelapa di areal baru yang
lingkungannya sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa,
sehingga produktivitas kelapa dalam sebesar 2,0 3,0 kopra atau kelapa hibrida
4,0 5,0 ton kopra per hekatar per tahun dapat diperoleh.
II.

Peremajaan
Kriteria

Umur tanaman kelapa lebih 50 tahun.

Tinggi batang kelapa lebih 15 meter

Buah kurang dan 3 butir per tahun atau 0,5 ton kopra per hektar per
tahun

Benih/Bibit

Benih unggul berasal dari Blok Penghasil Tinggi (BPT)

Benih disiapkan 10 12 bulan sebelum tanam.

Umur bibit 8 10 bulan.

Pembuatan Lubang

Diantara barisan kelapa tua dipasang ajir untuk tempat pembuatan


lobang tanam sesuai dengan jarak yang dipilih : 8,5 x 8,5 m atau 9 x 9 x
9 m segitiga.

Sebulan sebelum bibit ditanam, dibuat lobang dengan ukuran 60 x 60 x


60 cm atau disesuaikan dengan berat ringannya tanah diolah, ukuran
lobang lebih besar untuk tanah berat dan lebih kecil untuk tanah ringan.

Penanaman

2-4 minggu sebelum bibit ditanam, lobang ditimbun dengan tanah yang
telah dicampur dengan 20 kg pupuk kandang dan pupuk lainnya sesuai
dengan kebutuhan.

Bibvit ditanam dibagian tengah lobang dengan kedalaman sekitar 10 cm


dari permukaan tanah.

Penebangan kelapa tua

Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua monokultur dengan


jarak tanam tertaur ditebang separoh pada tahun ketiga setelah
penanaman tanaman pengganti dan sisanya pada tahun keeenam atau
setelah kelapa pengganti berbunga/berbuah.

Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua monokultur yang jarak
tanamnya tidak teratur danberdekatan dengan tanaman pengganti
ditebang sebelum bibit ditanam.

Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua polikultur dan tidak
teratur, semua tanaman yang berada dalam jalur barisan tanaman kelapa
pengganti selebar 4 m ditebang seluruhnya.

Pemeliharaan

Pengendalian gulma dilakukan setiap dua bulan, pada tanaman muda 1,0 m
di sekitar tanaman dan tanaman dewasa selebar 2,0 m.

Pemupukan dilakukan dua kali setahun, pada awal dan akhir musim
penghujan dengan takaran pupuk per pohon 0,5 0,7 kg ura, 0,1 0,4 kg
TSP, dan 0,6 1,0 kg KCL setiap kali pemupukan.

Pupuk diberikan melingkar pohon kelapa dengan jarak 1,0 m dari pohon
untuk tanaman kelapa muda dan 2,0 m untuk tanaman dewasa ke dalam
tanah sekitar 15 cm.

Kumbang

penggerek

pucuk

Oryctes

rhinoceros

dan

cendawan

Phytophthora palmivora penyebab penyakit busuk pada tanaman kelapa


merupakan hama dan penyakit utama. Hama oryctes dikendalikan secara
hayati dengan cendawan Metharizium dan Baculvirus, sedang penyakit
busuk pucuk dengan fungisida Alliete melalui infis akar
III. Rehabilitasi
Kriteria

Tanaman kelapa relative muda, umur kurang 40 tahun.

Pertumbuhan kelapa tidak normal, batang mulai mengecil akibat saluran


drainase tidak berfungsi (pasang surut).

Pertanaman kelapa rusak akibat serangan hama, penyakit, gulma atau


tidak pernah dipupuk.

Penanaman kelapa rusak sebagian akibat kemarau apanjang atau


terbakar.

Bila tanaman kelapa tergenang air dibuatkan parit pembuangan


(drainase)

Tanaman kelapa yang rusak berat atau mati disulam.

Pengendalian

gulma,

hama

dan

penyakit

seperti

peremajaan serta pemupukan berimbang berdasarkan

pada

kegiatan

analisis status

hara daun dan tanah.


IV.

Perluasan
Kesesuaian lahan dan iklim adalah syarat utama dalam melaksanakan

kegiatan perluasan tanaman kelapa agar produktivitas potensial dapat dicapai, di


samping pengguinaan bibit unggul
Cara yang dilakukan di masa lalau tanpa mempertimbangkan kesesuaian
lahan dan iklim mengakibatkan timbulnya berbagai masalah seperti tanaman kelapa
rusak atau mati akibat serangan penyakit busuk pucuk atau kekeringan.

Lahan bermasalah seperti daerah pasang surut merupakan sumber daya


lahan yang akan dipakai dalam pelaksanaan perluasan di masa datang. Penggunaan
teknologi tepat guna seperti trio tata air, bibit unggul, pemupukan serta
pengendalian hama dan penyakit akan merubah status bermasalah menjadi
potensial.
Usaha Tani

Kebutuhan benih/bibit kelapa untuk kegiatan perluasan sama dengan pada


peremajaan, demikian pula dengan kegiatan yang dilakukan di lapang seperti
pengajiran, pembuatan lobang dan pemeliharaan.

Usahatani tidak lagi monokultur akan tetapi polikultur (kelapa + tanaman sela)
dan diversifikasi produk (lihat diversifikasi usaha tani) dalam bentuk suatu
system usaha yang komersial.

Petani berkelompok sehingga tercapai skala komersial, minimal 300-500 ha


untuk pengolahan secara terpadu.

V.

Diversifikasi usahatani
Usaha tani kelapa monokultur dengan pemilikan lahan 0,5 1,0 ha tidak

akan mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga untuk hidup layak.


Reformasi ke polikultur penanamn tanaman sela semusim atau tahunan
sangatlah berpeluang untuk dilakukan. Demikian pula dengan produk kelapa jangan
lagi hanya menjual dalam bentuk kelapa butiran atau kopra/minyak akan tetapi
harus dikembangkan dalam bentuk produksi bernilai ekonomi tinggi dan diolah
secara terpadu (diversifikasi hasilI.
Era mendatang selera konsumen beralih dari produk sintetis ke produk
berbahan baku alami yang beresiko rendah terhadap kesehatan. Dari tanaman
kelapa berbagai produk yang demikian sangat berpeluang untuk dihasilkan.
Apa saja yang dapat dilakukan dalam mendiversifikasikan usahatani kelapa?
Berbagai tanaman sela yang dapat ditanam pada lahan di bawah pohon kelapa
maupun produk-produk yang dapat dihasilkan oleh pohon kehidupan ini, disajikan
pada tebel berikut :

Berbagai jenis tanaman sela yang dapat diusahakan diantara tanaman kelapa
Tanaman Tahunan

Buah-Buahan

Tanaman Setahun

Cengkeh

Durian

Semusim
Singkong

Kopi

Nangka

Ketimun

Melinjo

Pisang

Kacang panjang

Jengkol

Jeruk

Padi

Petai

Mangga

Jagung

Sukun

Duku

Kacang tanah

Bamboo

Jambu

Talas

Kayu jati

Sirsak

Kentang

Rambutan

Kacang hijau

Avokat

Semangka

Papaya

Ubi jalar

Nenas

Kacang buncis

Sawo

Terong

Belimbing

Empon-empon
(Jahe, kencur, dll)

Kedondong

tembakau

Anda mungkin juga menyukai