Anda di halaman 1dari 26

ACUTE SCROTAL

SWELLING

PENDAHULUAN
Akut Skrotum: timbulnya gejala nyeri dan bengkak pada skrotum beserta
isinya yang bersifat mendadak dan disertai gejala lokal dan sistemik.
Memerlukan perhatian secara serius serta penanganan medis. Bila tidak
ditangani infertilitas, disfungsi ereksi, bahkan kematian jaringan testis
Beberapa penyebab:

Infeksi (ex: epididymitis)


Non infeksi (ex: torsio testis)
Trauma
Berbagai macam benjolan lainnya (ex: hernia)

PENDAHULUAN
Epididimitis
Amerika: keluhan kelima terbanyak di bidang urologi yang dikeluhkan oleh laki-laki berusia
18-50 tahun dan 70% menjadi penyebab keluhan nyeri akut pada skrotum.

Torsio testis
Angka kejadian: 1 dari 160 orang remaja laki-laki dan 1 dari 4000 orang laki-laki berusia
kurang dari 25 tahun. Dua pertiga kasus terjadi pada rentang usia 12 18 tahun.

Hernia
Penyebab tersering: hernia inguinalis lateralis. 75% lebih sering terjadi pada laki-laki.

TINJAUAN PUSTAKA
AKUT SKROTUM
Definisi
Keadaan dimana didapatkan adanya nyeri
mendadak yang hebat didalam skrotum dan
seringkali disertai pembengkakan dari isi
skrotum dan gejala umum lainnya

Etiologi
Sering:
(1) infeksi (epididimitis, epididimoorchitis,
orchitis)
(2) trauma (saat berolahraga, bersepeda)
(3) torsio (torsio testis, torsio appendiks

testikularis)
Jarang:
(1) tumor testis
(2) hernia inguinalis inkarserata
(3) kerusakan Nervus Pudendus
(4) tindakan Pembedahan (post operasi
hernia, post operasi vasektomi)
(5) Benjolan yang disertai dengan rasa tidak
nyaman (hidrokel, varikokel, spermatokel)

TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis
Anamnesis:
Usia
Onset & durasi nyeri
Riwayat trauma
Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik:
Regio abdomen
Regio inguinalis
Genitalia (skrotum)
Refleks kremaster

Transluminasi
Pemeriksaaan lab
Darah rutin
Urinalisa
Sedimen urin
Radiologis
Color Doppler ultrasonography
Nuclear Scintigraphy

TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan

TINJAUAN PUSTAKA
EPIDIDIMITIS
proses inflamasi yang terjadi pada epididymis
Etiologi:
Infeksi bakteri non spesifik
Penyakit menular seksual
Virus
Tuberkulosis
Infeksi lain (ex: brucellosis)
Obstruksi
Vaskulitis
Prostatitis

TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Epididimis merupakan suatu struktur berbentuk kurva (koil) yang
menempel di belakang testis dan berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sperma yang matur.
1: Epididymis
2: Head of epididymis
3: Lobules of epididymis
4: Body of epididymis
5: Tail of epididymis
6: Duct of epididymis
7: Deferent duct (ductus deferens or vas deferens)

TINJAUAN PUSTAKA
Patofisiologi
Belum ada patofisiologi yang jelas namun diperkirakan terjadinya epididimitis disebabkan
oleh aliran balik dari urin yang mengandung bakteri, dari uretra pars prostatika menuju
epididimis melalui duktus ejakulatorius vesika seminalis, ampula dan vas deferens
Infeksi berawal di kaudal epididimis dan biasanya meluas ke tubuh dan hulu epididimis.
Kemudian mungkin terjadi orkitis melalui radang kolateral. Tidak jarang berkembang abses
yang dapat menembus kulit dorsal skrotum

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA
TORSIO TESTIS
terpuntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan
aliran darah pada testis

Etiologi:

Anomali kongenital
Undesensus Testis
Aktivitas seksual dan aktivitas yang berlebihan
Trauma tumpul yang mengenai skrotum
Perubahan suhu yang mendadak
Ketakutan, batuk
Celana yang terlalu ketat

TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Ekstravaginalis: terjadi puntiran testis pada fiksasi testis di bagian proksimal tunika vaginalis
di masa perkembangannya
Intravaginalis: Tipe ini terjadi puntiran di dalam tunika vaginalis yang lebih dikenal dengan
fenomena lonceng dan bandulnya (bell and clapper deformity)

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA
TRAUMA TESTIS
trauma (dapat berupa tumpul dan tajam) yang menimbulkan
pembengkakan pada skrotum disertai hematom pada skrotum dan
intratestikular dan berbagai macam derajat ekimosis pada dinding skrotum
Gejala Klinis
Pada ananmnesis didapatkan riwayat terjadinya trauma, tidak ada demam,
dan segera setelah terjadinya trauma timbul rasa nyeri hebat, disertai mual,
muntah dan kadang sinkop.

Tanda klinis:
Inspeksi: ekimosis, hematom, pembesaran skrotum, luka, dan hilangnya sebagian kulit (skin
avulsi)
Palpasi: testis dapat tidak teraba atau testis membesar dan nyeri, didapatkan adanya cairan
atau darah di dalam skrotum.

TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis
Diagnosis definitif trauma testis ditentukan dengan melakukan eksplorasi.
Ultrasonografi skrotum dapat memberi gambaran akurat kerusakan testis sehingga
dapat dihindari eksplorasi yang tidak perlu.

Penatalaksanaan
Konservatif

Terapi konservatif dilakukan bila hanya terjadi pembengkakan dan nyeri


tekan minimal, atau pada ultrasonografi tidak terbukti terdapat ruptur testis.
Terapi konservatif terdiri dari elevasi skrotum, aplikasi kantong es, dan
pemberian antibiotik. Antibiotik diberikan terutama pada kasus skin avulsion
dan luka tusuk pada daerah skrotum

Tindakan Bedah
Tindakan bedah yang dilakukan tergantung dari jenis trauma, seperti :
Trauma tumpul pada skrotum: bila terjadi ruptur epididimis, maka tindakan
yang dilakukan adalah epididimektomi sedangkan bila terjadi torsio testis
maka tindakan yang dilakukan adalah orchidopexy.
Trauma tusuk (tembus) pada skrotum : bila terjadi ruptur total pada
pembuluh darah, dapat dilakukan reanastomosis mikrovaskular, sedangkan
bila terjadi trombosis pada funikulus spermatikus, maka perlu dilakukan
mikroreimplantasi.
Skin avulsion : pada keadaan ini yang perlu dilakukan pertama kali adalah
debridemen

TINJAUAN PUSTAKA
HERNIA INGUINALIS INKARSERATA
hernia ireponibilis yang sudah mengalami gangguan
vaskularisasi, disertai tanda-tanda ileus obstruktif
akibat terjepitnya usus di dalam anulus inguinalis.

TINJAUAN PUSTAKA
Kanalis inguinalis dibatasi di kraniolateral
oleh annulus inguinalis internus
Kanal ini dibatasi oleh annulus inguinalis
eksternus, bagian terbuka dari
aponeurosis m.oblikus eksternus, dan
didasarnya terdapat ligamentum inguinale.
Kanal berisi funikulus spermatikus pada
pria, dan ligamentum rotundum pada
wanita.

PATOFISIOLOGI HERNIA INGUINALIS

PATOFISIOLOGI HERNIA INGUINALIS

TINJAUAN PUSTAKA

KESIMPULAN
Akut skrotum merupakan suatu keadaan timbulnya gejala nyeri dan bengkak
pada skrotum beserta isinya yang bersifat mendadak dan disertai gejala
lokal dan sistemik yang memerlukan penanganan yang segera tepat, dan
adekuat. Menentukan diagnosis akut skrotum bukanlah suatu hal yang
mudah karena akut skrotum dapat ditimbulkan oleh berbagai macam sebab
dan area pemeriksaan yang lunak membuat pemeriksaan klinis menjadi
lebih sulit sehingga perlu diketahui lebih banyak tentang ciri-ciri yang
membedakan dari tiap faktor penyebab.

DAFTAR PUSTAKA
avusoglu YH. Acute Scrotum: Etiology and Management. Ind J Pediatrics. 2005;72(3):201-4
Swierzwieski SJ. Testicular pain or Scrotal Pain. 2007. Available at: http://www.urologychannel.com. Accessed on:
October 3rd 2014
Anonymous. Epididimitis. 2008. Available at: http://www.wikipedia.org. Accessed on October 3rd 2014.
Sabanegh ES. Epididimitis. 2008. Available at: http://www.emedicine.com. Accessed on October 3rd 2014.

Minevich E. Testicular Torsion. 2007. Available at: http://www.emedicine.com. Accessed on: October 3rd 2014.
Anonymous. Epididimitis and Orchitis. 2008. American Urology Association. Available at:
http://www.urologyhealth.com. Accessed on: October 3rd 2014.
Rupp TJ. Testicular Torsion. 2006. Available at: http://www.emedicine.com. Accessed on: October 3rd 2014.
Deurdulian C, et al. US Acute Scrotal Trauma: Optimal Technique, Imaging, Findings and Management,
Radiographics 2007;27:357-69

Mevorach RA. Scrotal Trauma. 2007. Available at: http://www.emedicine.com. Accessed on: October 3rd 2014.
Anonymous. Hernia. 2007. Available at: http://www.wikipedia.org. Accessed on: October 3rd 2014.
Galejs LE, Kass EJ. Diagnosis and Treatment of Acute Scrotum. AAFP J 1999;19(4)
Miller OF. Acute Scrotum. Pediatric Urology of Oklahoma. 2006.

Anonymous. Evaluation of the Acute Scrotum. 1999. Available at: http://www.urologyweb.com. Accessed on: October 3rd
2014.
Anonymous. Acute Scrotal Pain. 2007. Available at: http://www.imagingpathways.health.wa.gov.au. Accessed on: October 3rd
2014.
Krieger JN. Epididimitis. In: Smiths General Urology. 6th ed. 2003.p.189-95
Schneck FX, Bellinger MF. Abnormalities Of The Testis And Scrotum And Their Surgical Management. In: Walsh: Campbells
Urology. 8th ed. 2002.p.267-77
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi. 1997. EGC Jakarta
Anonymous. Epididimitis and Orchitis. 2008. American Urology Association. Available at: http://www.urologyhealth.com.
Accesed on: Ocotber 3rd 2014.
Luzz GA, OBrein TS. Acute Epididymitis. BJU Int. 2001;87,747-755
Anonymous. Picture Torsio Testis. 2008. Available at: http://www.medicastore.com. Accessed on: October 3rd 2014.
Swierzwieski SJ. Testicular pain or Scrotal Pain. 2007. Available at: http://www.urologychannel.com. Accessed on: October
3rd 2014
Grechi G, Marzi VL. Testicular Torsion in Glenns Urology Surgery. 5th ed. 1998. p.70-5
Anonymous. Testicular Torsion. 2007. Available at: http://www.wikipedia.org. Accessed on: October 3rd 2014.
Jordan GH. Scrotal Trauma in Glenns Urology Surgery. 5th ed. 1998. p.222-31
McAnich JW. Injuries To The Scrotum. In: Smiths General Urology. 6th ed. 2003.p.222-35
Halpin VJ, Brunt LM. Hernias in Washington Manual Surgery. 2002.p.89-95
Arif, Mansjoer. Kapita Selekta Kedokteran. 2000. Media Aesculapius. Jakarta.p.313,383

Anda mungkin juga menyukai