Anda di halaman 1dari 15

ELLETARIA CARDAMOMUM L.

MATON SEBAGAI
TANAMAN PENGHASIL MINYAK ATSIRI GOLONGAN
ALKOHOL (CARDAMOMI OIL)

DISUSUN OLEH :
SRI HARYANTI HARJAMI (201110410311123)
HASNA CIPTA SANIY

(201110410311066)

PROGAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah
berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan
seluruh alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ELLETARIA
CARDAMOMUM L. MATON SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL MINYAK
ATSIRI GOLONGAN ALKOHOL (CARDAMOMI OIL).
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen pengampu Mata
Kuliah Farmakognosi dan teman-teman yang telah membantu kami ,menyelesaikan makalah
ini. Meskipun isi dari makalah ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan, namun kami
mencoba untuk memberikan inforrmasi dalam makalah ini dengan pembahasan secara
lengkap.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

Malang, 30 Januari 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya
mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam untuk memenuhi
keperluan kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalahmasalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal
bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam
khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upayaupaya kesehatan masyarakat.
Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat
atau kegunaan sebagai obat, begitu pula Indonesia merupakan negara yang kaya dengan
tanaman obat. Salah satu diantaranya adalah kapulaga. Terdapat dua jenis kapulaga yang
biasa dikembangkan di Indonesia yaitu kapulaga sabrang (Elettaria cardamomum L) dan
kapulaga lokal (Amomum cardamomum L.).
Kapulaga merupakan salah satu komoditas tanaman obat yang memiliki perhatian
tersendiri. Banyak faktor yang mendukungnya. Bagian dari kapulaga yang digunakan
pada pembahasan makalah ini adalah bijinya sebagai sumber minyak kardamomum
(Cardamomum oil) yang merupakan Bahan Tanaman pengahasil minyak atsiri
golongan alcohol.
Minyak atsiri sendiri adalah suatu zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Salah
satu minyak atsiri adalah yang dihasilkan oleh biji kardamon (kapulaga). Minyak
kapulaga ini dapat diambil dari biji tanaman kapulaga dengan cara destilasi. Metode ini
adalah metode yang tepat mengingat bahwa minyak ini berasal dari biji-bijian. Minyak
atsiri sendiri disebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena pada
suhu kamar mudah menguap. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau
dari tanaman asalnya.
Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun,
pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak
atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat,
serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
Isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan berbagai macam metode seperti
penyulingan, pengepresan, ekstraksi dengan pelarut menguap, ekstraksi dengan lemak

padat. Namun, sebagian besar minyak atsiri diperoleh melalui metode penyulingan yang
dikenal juga dengan hidrodestilasi.
Elletaria cardamomum L. sendiri banyak dipakai ataupun dikonsumsi oleh masyarakat
sebagai bahan obat ataupun sebagai bumbu masak, namun dalam makalah ini kami akan
membahas kegunaanya sebagai bahan obat seperti sebagai obat batuk, karminatif ,
pembersih darah, penambah nafsu makan.Kebeeradaan buah Elettaria cardamomum L
disambut baik oleh para ahli pengobatan karena kandungan yang terdapat didalamnya
seperti mengandung terpineol, terpinil asetat, sineol, borneol, kamfer dan lainlainnya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu tanaman Elletaria cardamomum L.?
2. Bagaimana ciri-ciri morfologi dan anatomi dari Elletaria cardamomum L.?
3. Apa yang terkandung pada tanaman Elletaria cardamomum L.?
4. Apa kegunaan tanaman itu sendiri dan bagian yang digunakan ?
5. Kapan tanaman Elletaria cardamomum L. bisa di panen dan dibuat menjadi bahan
obat?
6. Bagaimana cara mendapatkan kandungan dari tanaman Elletaria cardamomum L.
serta tahap-tahap mendapatkannya?

1.3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tanaman Elletaria cardamomum L.
2. Mahasiswa mampu mengetahui ciri-ciri serta anatomi dari tanaman Elletaria
cardamomum L.
3. Mahasiswa mengetahui akan kandungan yang terdapat didalam tanaman ini serta
kegunaan tanaman Elletaria cardamomum L.
4. Mahasiswa dapat memahami pertumbuhan tanaman ini sampai tanaman ini siap untuk
dipanen dan dibuat menjadi bahan obat
5. Mahasiswa mampu memahami tahap-tahap ataupun metode yang digunakan untuk
mendapatkan kandungan dari tanaman Elletaria cardamomum L.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menggenal Tanaman Elletaria cardamomum L. Maton ( Kapulaga Sabrang)


2.1.1 Sejarah Elletaria cardamomum L. Maton ( Kapulaga Sabrang)
Cardamomum merupakan tumbuhan liar di hutan bercurah hujan tinggi sepanjang sisi
barat Ghats di Selatan India dan juga Srilanka hingga sampai tahun 1800 kebutuhan dunia
akan kapulaga dipasok dari hutan ini dan juga dari penanaman sekitar daerah tersebut
Kapulaga mulai diperdagangkan pada abad IV SM di Yunani. Kapulaga dengan kualitas
paling baik dan paling mahal dihasilkan di Negara Nepal dengan ciri khas berukuran besar,
berwarna hitam ,berbau harum dan berbentuk agak pipih.
Pada abad I M, Roma merupakan negara terpenting yang mendatangkan rempah ini
dalam jumlah besar. Kapulaga merupakan satu-satunya rempah dari Timur yang dikenal
sebagai bumbu dapur. 5 abad kemudian kardamon paling baik adalah yang didatangkan dari
Amerika, Bosporus dan Commangene. Menurut sejarah, kardamon merupakan rempahrempah yang memiliki sejarah yang panjang. Hal ini dibuktikan bahwa rempah jenis ini telah
diperdagangkan di India oleh Ibnu Sina pada tahun 980-1037 M. Pada tahun 1154 kapulaga
telah dihasilkan di Srilangka.
Selain itu, perdagangan kapulaga di Teluk Malabar terjadi sejak tahun. Pada tahun
1563 klasifikasi kapulaga telah ditemukan oleh Gracia da Orta. Tanaman kapulaga
merupakan tanaman herbal yang membentuk rumpun, bentuknya seperti tumbuhan jahe dan
dapat mencapai ketinggian 2-3 meter. Kapulaga memiliki batang berpelepah daun yang
membalut batangnya. Letak daunnya berseling-seling. Bunganya tersusun dalam tandan yang
keluar dari rimpangnya.
Di Indonesia dikenal ada dua spesies kapulaga, yaitu kapulaga lokal dan kapulaga
sabrang. Jenis kapulaga lokal merupakan tumbuhan asli Indonesia yang banyak
dibudidayakan di Jawa, Sumatera, dan Semenanjung Malaya. Sementara kapulaga sabrang
datang ke Indonesia diintroduksi dari India sejak pertengahan abad ke-18. Dalam
perdagangan internasional, kapulaga lokal dikenal sebagai false cardamon dan kapulaga
sabrang dikenal sebagai true cardamon. Perbedaan penyebutan ini didasarkan karena
perbedaan kandungan minyak atsiri.
Kapulaga sabrang mengandung 3,5-7 % minyak asiri, sedangkan kapulaga lokal
hanya 2,4 %. Dari kedua jenis kapulaga tersebut, kapulaga sabrang mempunyai nilai
ekonomis lebih tinggi.

2.2. Klasifikasi

Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Sub divisio

: Angiospermae

Class

: Monocotyledonae

Ordo

: Zingiberales

Family

: Zingiberaceae

Genus

: Elettaria

Species

: Elettaria cardamomum (L.) Maton

Nama Daerah : Kapulaga Sebrang

Sinonim
o Amomum kapulagaSprague
o Amomum compactum Solad ex Maton
o Amomum cardamomum Willd
o Amomum capulaga Spangue & Burk
o Alpinia striata Horst
o Cardamomum minum Rumph
o Elettaria major Smith

2.3.Ciri-ciri Farmakologi dan Anatomi


Tumbuhan kapulaga tergolong dalamherbadan membentuk rumpun, sosoknya seperti
tumbuhan jahe, dan dapat mencapai ketinggian 2-3 meter dan tumbuh di hutan-hutan yang
masih lebat. Kapulaga hidup subur diketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut.
Habitus : Herba, tahunan, tinggi 1-5m,
berkelompok membentuk banyak anakan
Batang : Tumbuhan ini memiliki Batang
semu, bulat, beruas, masif, batang di dalam
tanah membentuk rimpang, dan warna hijau
pucat, umbi batang besar dan gemuk.
Daun: pertulangan melengkung,permukaan
halus,

dan

berwarna

hijau

Tunggal,

tersebar, hijau tua, helai daun licin, berbulu, bentuk lanset, pangkal dan ujung
runcing, tepi daun rata, panjang 30-60 cm, lebar 10-12cm, menyirip, pendek.
Bunga : Bunga majemuk, bentuk mulai keluar dari pangkal batang, tangkai pipih,
panjang 20-30 cm, mahkota bunga berbagi, warna putih, kelopak bentuk corong,
halus, warna kuning, benang sari silindris, panjang 5-7 mm, warna
Buah: Buah buni, bentuk bulat lonjong, diameter 1-1,5 cm, warna putih. Biji bulat,
diameter 2-3 mm,
Biji: Kecil, warna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas.
Akar: Serabut, putih kotor.

2.4.Kandungan Kimia
Kapulaga sabrang memiliki aroma bau sedap. Aroma sedap ini berasal dari
kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Kandungan kimia dalam buahnya adalah minyak
asiri (sineolterpen dan terpineol), minyak lemak, pigmen, protein, selulosa, gula, pati,
silika, kalium oksalat, dan mineral. Komponen terbesar adalah pati, dan kulitnya
mengandung serat kasar (dapat mencapai 31 %) Kombinasi inilah yang membentuk
aroma khas kapulaga.
Biji, yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar, dapat dimanfaatkan
sebagai obat. Dalam dunia obat-obatan biji yang telah dikeringkan dinamakan semen
cardamomi. Selain bijinya, yang digunakan untuk obat adalah bagian akar, buah, dan
batangnya.

2.5.Kegunaan
Dari efek farmakologis dan hasil penelitian biji kapulaga terkenal sebagai Semen
cardomomi. Semen cardomomi memiliki efek atau khasiat seperti menggobati :
Menggobati batuk
kandungan yang ada dalam kapulaga tersebut dipercaya memiliki khasiat untuk
mengobati tenggorokan gatal-gatal dengan cara biji kapulaga dikunyah-kunyah
lalu ditelan airnya, bermanfaat untuk menyembuhkan gatal-gatal di kerongkongan,
biasanya terjadi akibat batuk,
Meringankan Sakit Rematik
Untuk meringankan sakit rematik, bisa menggunakan air rebusan dari semua
bagian tanaman. Hampir dari semua bagian batang, daun dan juga buah dari
kapulaga dapat digunakan sebagai herbal. Ketika badan lemas, air rebusan bagian

tanaman kapulaga dapat mengembalikan energi yang hilang dan di minum ketika
hangat dipercaya dapat untuk meringankan sakit rematik.
Bagus untuk Perut
Kandungan minyak atsiri yang terdapat pada biji kapulaga banyak dimanfaatkan
sebagai bahan obat tradisional salah satunya bagus untuk sakit perut, batuk, dan
juga sebagai peningkat stamina setelah melahirkan.
Bahan untuk Parfum atau Pewangi
Seperti yang kita ketahui, dari bijinya yang mengandung minyak atsiri, kapulaga
banyak dimanfaatkan dalam industri parfum dan bahan pewangi.
Mencegah tulang keropos
Kandungan yang terdapat pada Kapulaga yaitu sineol, terpineol, borneol, protein,
gula, lemak, silikat, betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil
asetat, dan kersik sangat bagus untuk mencegah keropos tulang khususnya bagi
ibu-ibu yang menginjak masa tua.
Radang tenggorokan
Biji Kapulaga bisa kita buat ramuan dimana bagus untuk mengobatai radang
tenggorokan. Untuk membuatnya silahkan ambil 10 buah kapulaga dan sedikit
rimpang kunyit. Tumbuk kedua bahan tersebut tapi jangan sampai terlalu lembut.
Seduh ramuan kapulaga dan rimpang kunyit tesebut dengan air panas. Saring dan
minum 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari.

Beberapa pabrik bumbu juga mengekstrakkan minyak atsiri dari biji kapulaga menjadi oil of
cardamom yang kemudian dikemas dalam botol. Dalam bentuk minyak ini pula, kapulaga
dipakai untuk menyedapkan soft drink dan es krim Amerika di pabriknya.

2.6.Proses mendapatkan tanaman Elettaria cardamomum (L.) Maton


2.6.1. cara untuk menghasilkan hasil panen yang baik

Penanaman
Penanaman kapulaga sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Dengan demikian,

pada pertumbuhan awal tanaman tidak kekurangan air dan tidak terkena cahaya matahari
yang terlalu panas. Tanah pada lubang tanam diusahakan gembur dan dengan aerasi yang
baik sehingga setek yang ditanam tidak terendam air.
Penanaman setek ke dalam lubang tanam dilakukan sampai batas rimpang dan tunas
yang telah tumbuh tertimbun tanah setinggi 2-3 cm akan mempercepat pertumbuhannya.

Penanaman setek yang terlalu dalam atau lebih dari 5 cm akan menghambat keluarnya tunas
dari rimpang. Sebaliknya penanaman yang terlalu dangkal akan memudahkan tanaman rebah.
Dalam satu lubang ditanam 2-4 setek sehingga populasi tanaman antara 2500-5000
rumpun/ha. Jarak tanam yang diterapkan petani, yaitu 1 m x 1 m, 1 m x 1,5 m, dan 1 m x 2 m.

Pemeliharaan Tanaman
Tanaman yang mati dan pertumbuhannya tidak normal sebaiknya dicabut dan diganti

dengan bibit yang baik. Sementara penyiangan gulma dilakukan 2-3 bulan sekali atau
tergantung dari tingkat pertumbuhan gulma, pada tahap penyuburan juga diberi pupuk
kandang, pupuk buatan juga diberikan dengan. Pemberian pupuk buatan dilakukan dua kali,
yaitu pada awal musim hujan sebanyak mempertahankan kelembaban tanah di sekitar
perakaran diperlukan mulsa jerami atau serasah, terutama pada musim kemarau.
Pemangkasan pohon pelindung yang terlalu rimbun dilakukan secara teratur 3 atau 6 bulan
sekali, tergantung dari rimbunnya pohon pelindung.
Batang tua yang telah mati dipangkas dan ini biasanya terjadi pada tanaman yang telah
membentuk rumpun penuh. Tanah disekitar rumpun digemburkan untuk memperbaiki aerasi
tanah di daerah perakaran sehingga strukturnya menjadi gembur.
Pada umumnya tanaman kapulaga yang berada di bawah pohon naungan yang cukup
rapat kurang atau jarang terserang hama dan penyakit. Kadang-kadang kapulaga diserang
pula oleh kutu daun, ulat pemakan daun, penggerek akar, penggerek batang serta rayap.
Sedangkan penyakit yang ditemukan adalah penyakit mosaik, busuk daun, busuk akar dan
penyakit layu bakteri.

Panen dan Pascapanen


Kapulaga mulai dapat dipanen pada tahun kedua setelah tanam. Pemanenan dapat

dilakukan dengan tanda-tanda sisa-sisa perhiasan bunga yang terdapat pada bagian ujung
karangan bunga mulai rontok.
Sebaiknya buah dipanen sebelum masak sempurna karena bila biji telah masak biasanya
akan pecah pada waktu dikeringkan dan warnanya menjadi kurang baik. Waktu panen yang
tepat adalah jika buah sudah berwarna hijau kekuning-kuningan. Cara panen yaitu dengan
memotong karangan bunga dibawah dompolan buah.
Setelah pemanenan buah dapat dijemur langsung dengan sinar matahari sampai kering
dan kadar airnya mencapai 10-12 %. Buah kering dimasukkan ke dalam karung atau kantong
plastik dan diikat atau ditutup rapat. Penyimpanan dilakukan di tempat yang kering.

2.7. Eksktrasi Minyak Kardamon (kapulaga)


Semakin berkembangnya istilah minyak atsiri dalam masyarakat mendorong manusia
untuk mengupayakan cara mengambil minyak atsiri dari tanaman penghasilnya. Dan
dengan adanya kemajuan teknologi melahirkan berbagai metode pengambilan minyak
atsiri, salah satunya adalah metode destilasi. Metode ini banyak diterapkan pada minyak
yang berasal dari biji, akar, daun, buah, batang dan beberapa bunga. Salah satu minyak
atsiri adalah minyak atsiri yang dihasilkan oleh biji kardamon (kapulaga).
Pembuatan minyak atsiri dari berbagai sumber yang kami peroleh ada 2 macam
pengolahan, yaitu melalui proses penyulingan secara langsung dan distilasi menggunakan
pelarut organik.
1. Dengan cara penyulingan
Buah yang akan disuling, dijemur terlebih dahulu agar uap air hilang dan tidak
menggangu proses penyulingan. Biji-bijinya dari kulit atau kapsulnya.biji itu di giling atau
ditumbuk sampai lumat dan sesudah itu segera dimasukkan kedalam ketel. Dalam ketel bahan
yang telah dilumatkan itu dihamparkan merata (tidak boleh terlalu tebal) di atas wadahwadah menyurapai saringan berlubang-lubang.
Letak wadah di dalam ketel bertingkat-tingkat atau berlapis-lapis. Supaya lumatanlumatan tadi tidak lolos dari lubang-lubangnya. Wadah tadi dialas saring-saring terbuat dari
kawat alumanium halus atau memakai kain kasa yang jarang. Antara wadah yang satu dengan
wadah yang lainnya sejak dari tingkat bawah sampai ke tingkat atas berongga-rongga.
Cerobong pipayang sekelilingnya berlubang-lubang dipasang di tengah sehingga menembus
semua wadah.Cerobong Cerobong ini dibuat dari logam stainless atau aluminium, dipasang
terpadu, berpangkal pada tengah wadah yang terbawah. Sewaktu penyulingan, melalui
lubang-lubang cerobong itu uap dalam ketel dapat merata mengenai semua bahan yang
disuling, hingga proses pembuatan minyak lebih sempurna. Uap bercampur minyakpun bebas
menuju pipa pengeluaran. Penyulingan selama 4 jam dapat menunda seluruh kandungan ester
yangterdapat dalam minyak tersebut.

2. Dengan Cara Destilasi Pelarut Alkohol


Buah kapulaga segar yang cukup umur dikupas dulu kulit b u a h n y a untuk dipisahkan
dengan bijinya. Kemudian dicuci bersih, dan dikeringkan di bawah sinar matahari tidak
langsung dengan ditutup kain selama 3 hari. Buah dan biji diblender menjadi serbuk dan
disimpan dalam wadah tertutup untuk mengurangi penguapan minyak atsiri. Serbuk akan
digunakan untuk distilasi minyak atsiri dan pembuatan ekstrak kasar.

BIJI DAN BUAH KAPULAGA

SORTASI

DIKUPAS KULIT BUAHNYA

DICUCI BERSIH

DIKERINGKAN

DIBLENDER JADI SERBUK

DIKERINGKAN

Pembuatan minyak kapulaga melalui 2 proses tahapan pengolahan,yaitu proses pembuatan


serbuk dan proses pengolahan minyak atsiri. Untuk pembuatan serbuk sendiri terdiri dari
beberapa proses, antara lain :
1. Proses Sortasi
proses seleksi dimana produk yang memenuhi standar mutu yang diinginkandibedakan
dengan produk yang tidak memenuhi standar mutu.
2. Pengupasan
buah kapulaga dikupas untuk dipisahkan dari bijinya.
3. Pencucian
pencucian dimaksudkan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masihmelekat pada
produk yang akan diolah.
4. Pengeringan
pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air produk agar lebih tahanlama dan lebih
mudah untuk diolah.

5. Pengecilan Ukuran
pengecilan ukuran bisa dilakukan dengan penggilingan atau menggunakan blender, tujuannya
adalah untuk memperluas permukaan kontak produk. Sehingga proses distilasi nantinya bisa
lebih cepat.
6. Penyimpanan
Distilasi minyak atsiri (menggunakan pelarut ethanol) Sebanyak 50 g serbuk ditambah 100
ml pelarut metanol absolut dimasukkan dalam labu didih dan dipanaskan selama 6 jam pada
suhu 80C. Hasil distilasi ditampung dalam labu erlenmeyer. Minyak atsiri yang tertampung
dipisahkan dari pelarut dengan cara dipanaskan pada suhu 80C. Minyak atsiri yang diperoleh
disimpan dalam botol gelap, ditutup rapat dengan alumunium foil dan disimpan pada suhu
4C.
Serbuk biji dan buah kapulaga
Ditambahkan pelarut ethanol dengan
perbandinganserbuk dan ethanol 1 : 2
Dipanaskan selama 6 jam pada
suhu 80C
o
C (distilasi)
Hasil distilasi ditampung

Pemisahan minyak atsiri dengan pelarut,


dengan caradipanaskan pada suhu 80C
o
C/menggunakan rotary evaporator
Minyak Atsiri

Proses pembuatan minyak atsiri dari tanaman kapulaga adalah dengan memanfaatkan
serbuk biji dan buah kapulaga kering. Tujuan penggunaan bahan dalam bentuk serbuk adalah
untuk memperluas permukaan kontak bahandengan pelarut ataupun dengan panas untuk
mempercepat proses keluarnya minyak atsiri dalam bahan tersebut. Kedua bahan ini
selanjutnya dilarutkan dalam pelarut organik, biasanya menggunakan ethanol, dengan
perbanding anantara ethanol dan serbuk kapulaga kering sebanyak 2:1.
Tahap berikutnya larutan didistilasikan pada suhu 80C, pada kondisi ini ethanol yang
telah bercampur dengan serbuk kapulaga akan menguap pada suhu tersebut. Dan hasil

distilasi tersebut ditampung dalam wadah, untuk selanjutnya dilakukan pemisahan komponen
pelarut dengan minyak atsiri dengan cara pemanasan lagi pada suhu80C atau bisa juga
dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu yang sama. Sehingga akhirnya diperoleh
minyak atsiri kapulaga murni yang bisa dimanfaatkan untuk pengolahan lebih lanjut.

2.8.Manfaat Minyak Atsiri kapulaga


Manfaat dari minyak kapulaga ini antara lain adalah :
1. Sebagai pemberi aroma (makanan, parfum, dll).
2. Sebagai campuran untuk pembuatan balsam.
3. Sebagai jamu pengobatan
4. Sebagai penambah flavor
5. Sebagai zat anti cendawan

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa :


a) Terdapat dua jenis kapulaga yang biasa dikembangkan di Indonesia yaitu kapulaga
sabrang (Elettaria cardamomum L) dan kapulaga lokal (Amomum cardamomum L.).
b) kapulaga lokal dikenal sebagai false cardamon dan kapulaga sabrang dikenal sebagai
true cardamon. Perbedaan penyebutan ini didasarkan karena perbedaan kandungan
minyak atsiri. Kapulaga sabrang mengandung 3,5-7 % minyak asiri, sedangkan
kapulaga lokal hanya 2,4 %. Dari kedua jenis kapulaga tersebut, kapulaga sabrang
mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi.
c) proses pembuatan minyak kapulaga ada banyak cara antara lain dengan 2 macam
pengolahan, yaitu dengan metode penyulingan dan metode distilasi menggunakan
pelarut organic (ethanol).
d) senyawa-senyawa penyusun kapulaga antara lainborneol (sejenis terpena) yang
berbau kamper seperti yang tercium dalam getah pohon kapur barus, alfa-terpinil
asetat yang harum seperti bau jeruk petti grain,limonene yang juga harum seperti bau
jeruk keprok, alfa terpinen yang harum seperti jeruk sitrun, sineol yang sedap agak
pedas menghangatkan seperti minyak kayu putih. Kombinasi dari kelima aroma inilah
yang menyebabkan aroma khas kapulaga. minyak kapuaga bisa dimanfaatkan untuk
pembuatan balsem, sebagai penambah flavor dan aroma pada makanan ataupun
minuman, juga bias dimanfaatkan sebagai jamu kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kapulaga
http://mugocatur.blogspot.com/2010/05/elettaria-cardamomum-maton.html
http://irbmevonnovembri.blogspot.com/2009/06/eksktrasi-minyak-kardamonkapulaga.html
http://irbmevonnovembri.blogspot.com/2009/06/eksktrasi-minyak-kardamonkapulaga.html
obat-net.blogspot.com/2013/05/obat-kuat-tradisional-manfaat-kapulaga.html
http://www.aromaweb.com/essential-oils/cardamom-oil.asp
https://www.mountainroseherbs.com/products/cardamom-essential-oil/profile
http://www.ehow.com/how_4841257_do-essential-oil-extraction-home.html

Anda mungkin juga menyukai