Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SYARIAH, FIQIH, DAN HUKUM ISLAM


1. SYARIAH
KATA SYARIAHSENDIRISEBETULNYA TELAH DISEBUTKAN
SEBELUM ISLAM MUNCUL, YAITU DALAM KITAB TAUROT,
TALMUD, DAN INJIL. Meskipun dalam taurot, syariah disebutkan
dengan bahasa ibrani. Kata tersebut disebut dalam bahasa arab dengan
tauraht, yang berarti membimbing, memberi petunjuk, mengetahui,
mengatur, dan terkadang sering diartikan sebagai undang-undang.
Sementara dalam kitab injil, kata namus digunakan oleh almasih untuki
menyebutkan syariat secara umum, yang berarti orang-orang yang dekat,
ilmu agama, dan syariat musa (yang telah ada sebelumnya).1
Secara etimologis syariah berarti jalan kesumber air minum, namun
bangsa arab sering mngatirkannya sebagai jalan yang lurus, karena mata
air adalah sumber kehidupan. Dalam al-quran disebutkan dalam surat almaidah ayat 48, yaitu :

Dan dalam surat al-jatsiah ayat 18:

Dari kedua ayat tersebut, dapat ditarik benang merah bahwa syariah itu
mengandung arti (jalan yang jelas yang membawa pada kemenangan). Bila
diambil dari kata syariah QS.42/21) dan syirah (QS.5/48), pengertian
syari;at menjadi agama yang digariskan oleh allah beserta perintahperintahnya, seperti shalat, p[uasa, haji, zakat, dan seluruh perbuatan yang
baik, dan bukan hukum-hukum muammalat. Selain pengertian tersebut
bila diartyikan sebagai tempat mengalirnya air, syareiat yang
dimaksudkan oleh al-quran: kemudian kami jadikan kamu berada diatas
suatu syariat dari urusan (agama ini), maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tuidak mengetahui
adalah suatu peraturan atau metode agama yang harus diikuti.2
2. FIQH

Yayan sopyan, trikh tasyri sejarah pembentukan hukum islam, Depok : gramata publishing,
2010, hlm 2.
2
Ibid,. Hlm 3.

Bila syariah sebagai konsep ideal dan abstrak yang dikehendaki oleh
Allah, maka fiqh dipahami sebagai upaya manusia untuk memahami
kehendak tersebut.3 Secara simantis kata fiqh bermakna mengetahui
sesuatu dan memahaminya dengan baik. Sedangkan menurut istilah
adalah mengetahui hukum-hukum syara yang bersifat amaliyah yang
dikaji dari dalil-dalilnya yang terinci.4
Imam al-amidi mendefinisikan fiqih sebagai Iilmu tentang
seperangkat hukum-hukum syara yang bersifat furuiyah yang
didapatkan dengan metode tertentu dan penalaran (oistidlal). Ibnu
kholdun mendefinisikan fiqh sebagai pengetahuan tentang hukumhukum allah yang berkenaan dengan tingkah laku muallaf, baik itu wajib,
haram, sunnah, mekruh, mubah, yang diambil dari al-quran, sunnah, dan
dalil-dalil yang ditetapkan oleh pembuat hukum (al-syari) untuk
mengetahuinya.5
3. Hukum islam
Makna syariah adalah jalan ke sumber (mata) air, dahulu (di arab) orang
mempergunakan kata syari;ah untuk sebutan jalan setapak menuju ke
sumber (mata) air yang diperlukan manusia untuk minum dan
membersihkan diri.6
Kata syariah ini juga berarti jalan yang lurus, jalan yang lempang tidak
berkelok-kelok,juga berarti jalan raya. Kemudian penggunaan kata
syariah ini bermakna peraturan, adapt kebiasaan, undang-undang dan
hukum.
Syariah islam berarti segala peraturan agama yang di tetapkan Allah untuk
ummat islam, baik dari Al-Quran maupun dari sunnah Rasulullah saw.
yang berupa perkataan,perbuatan ataupun takrir (penetapan atau
pengakuan).
Pengertian tersebut meliputi ushuluddin (pokok-pokok agama), yang
menerangkan tentang keyakinan kepada allah berserta sifat-sifatnya, hari
akhirat dan sebagainya, yang semuanya dalam pembahasan ilmu tauhid
atau ilmu kalam. Ia juga mencakup kegiatan-kegiatan manusia yang
mengarah kepada pendidikan jiwa dan keluarga serta masyarakat.
Demikian pula tentang jalan yang akan membawanya kepada kehidupan
yang sejahtera dan bahagia. Ini semuanya termasuk dalam pembahasan
ilmu akhlak.

Ibid., hlm. 5.
Dede rosyada, Hukuk Islam dan Pranata Sosia Dirasah Islamiahl III, (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 1999), hlm. 4.
5
Yayan sopyan, opcit, hlm 5.
6
Ali, Mohammad Daud: hukum islam. Jakarta: rajawali press, 1998.,hal 235.
4

Menurut pengertian-pengertian tersebut, syariah itu meliputi hokumhukum Allah bagi seluruh perbuatan manusia, tentang halal,haram
makruh,sunnah dan mubah pengertian inilah yang kita kenal ilmu fiqih,
yang sinonim dengan istilah undang-undang.
Para pakar hukum islam selalu berusaha memberikan batasan pengertian
Syariah yang lebih tegas, untuk memudahkan kita mebedakan dengan
fiqih,yang dia antaranya sebagai berikut:
1.
Imam Abu Ishak As-syatibi dalam bukunya Al-Muwafaqat ushulil
ahkam mengatakan :
Artinya bahwasannya arti syariat itu sesungguhnya menetapkan batas
tegas bagi orang-orang mukallaf dalam segala perbuatan,perkataan dan
akidah mereka.
2.
Syikh Muhammad Ali ath-thawi dalam bukunya kassyful istilahil
funun mengatakan :
Artinya Syariah yang telah diisyaratkan Allah untuk para hambanya, dari
hokum-hukum yang telah dibawa oleh seseorang nabi dan para nabi Allah
as. Baik yang berkaitan dengan cara pelaksanaanya, dan disebut dengan
fariyah amaliyah, lalu dihimpun oleh ilmu kalam dan syariah ini dapat
disebut juga pokok akidah dan dapat disebut juga dengan diin(agama) dan
millah.
Definisi tersebut menegaskan bahwa syariah itu muradif(sinonim) dengan
diin dan milah(agama). Berbeda dengan ilmu fiqih, karena ia hanya
membahas tentang amaliyah hukum(ibadah), sedangkan bidang akidah dan
hal-hal yang berhubungan dengan alam ghaib dibahas oleh ilmu kalam
atau ilmu tauhid.
3.

Prof.DR. Mahmud Salthut mengatakan bahwa :

sayariah ialah segala peraturan yang telah diisyaratkan allah,atau ia telah


mensyariatkan dasar-dasarnya, agar manusia melaksanakannya, untuk
dirinya sendiri dalam berkomunikasi dengan tuhannya dengan sesama
muslim dengan sesama manusia denga alam semesta dan berkomunikasi
dengan kehidupan.
B. PANDANGAN TOKOH MUSLIM TENTANG SYARIAH , FIQIH,
DAN HUKUM ISLAM
C. PENGGUNAAN DAN PENERAPAN ISTILAH SYARIAH, FIQIH,
DAN HUKUM ISLAM

Anda mungkin juga menyukai