Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR I

KASUS BEDAH VENA SEKSI

030.06.009

GALUH MAHARANI SUKMA

030.07.004

ADHY HERMAWAN

030.07.026

ANNE MAYLITA DJEMAT

030.07.046

BUDI SOENARTO

030.07.083

ERIKA PRATAMI

030.07.107

HERNITA PERLYANI

030.07.143

LIMA HALIMAH

030.07.163

MEIRINA RAHMADINI

030.07.187

NINA SANIA

030.07.225

RIZKY PERDANA

030.07.245

SIRIN NAMIRAH

030.07.270

WIDI ANGGA KUSUMA

030.07.301

M. HAFIZ B SALEHUDDIN

030.07.321

NURATIKAH BT MOH NASIR

030.07.342

SITI NURLIANA BT MOH D

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI


JAKARTA, 11 JUNI 2010

KASUS BEDAH
SESI 1
Hari/Tanggal : Rabu, 9 Juni 2010
Jam : 08.00 10.00

Seorang bayi, 10 bulan, datang ke UGD rumah sakit tempat anda bekerja. Bayi tersebut
mengalami dehidrasi berat karena diare dan muntah-muntah. Setelah dicoba beberapa kali
pemasangan infuse ( IVFD : Intra Venous Fluid Drip ) dengan cara biasa tidak berhasil akhirnya
dilakukan pemasangan infuse dengan melakukan vena seksi ( venous cutdown ). Bayi tersebut
akhirnya selamat.

Pertanyaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah yang dimaksud dengan tindakan vena seksi ( venous cutdown )?


Sebutkan indikasi dan kontra indikasi tindakan vena seksi!
Sebutkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan vena seksi!
Sebutkan vena-vena yang biasa digunakan pada tindakan vena seksi!
Jelaskan tehnik-tehnik vena seksi!
Jelaskan anatomi dan morfologi Vena Safena Magna bagian proximal dan distal

sehubungan dengan tindakan vena seksi!


7. Sebutkan komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada tindakan vena seksi!

LAPORAN
HASIL DISKUSI I

Pada tubuh manusia terdapat pembuluh-pembuluh darah yang secara garis besar terbagi
atas 3 (tiga) yakni, pembuluh darah arteri, vena dan kapiler. Pembuluh darah arteri membawa
darah dari jantung dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh melalui cabangcabangnya. Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke
jantung. Sedangkan pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang menghubungkan
antara pembuluh darah arteri dan vena. Pada tulisan ini, akan dibahas mengenai pembuluh darah
vena dan peranannya dalam tindakan kegawatdaruratan medis, dalam hal ini adalah dalam
tindakan untuk resusitasi cairan.
Pada bidang medis, sering dilakukan prosedur pemasangan selang infus untuk terapi
cairan pada pasien dengan pertimbangan untuk memperbaiki kondisi penderita. Namun pada
beberapa kasus, akses untuk resusitasi cairan dengan menggunakan pembuluh darah perifer tidak
dapat dilakukan maka pada beberapa kondisi ini diperlukannya untuk tindakan Venous cut down,
atau vena section, atau dinamakan juga dengan akses vena dalam. Akses vena dalam merupakan
prosedur untuk mendapatkan akses vaskuler (pembuluh darah), dimana pembuluh darah vena
diekspos/dibuka dengan cara pembedahan dan kemudian kanula dimasukkan kedalam pembuluh
darah vena yang kemudian digunakan untuk resusitasi cairan pada penderita dengan trauma dan
syok hipovolemik (keadaan dimana terjadi kekurangan cairan tubuh yang berlebihan yang
berakhir kepada kerusakan organ tubuh akibat kurangnya cairan yang bersirkulasi). Akses vena
dalam (venous cutdown ) ini dilakukan hanya jika akses dengan menggunakan pembuluh darah
perifer tidak dapat dilakukan dikarenakan kondisi dari fisik atau penyakit dari penderita.
Vena seksi tidak boleh dilakukan apabila pasien dalam keadaan infeksi, thrombosis vena,
dan kelainan pembekuan darah seperti koagulopati.
Vena seksi biasanya menggunakan Vena Saphena magna di maleolus medialis karena
letaknya superficial diatas tulang dan mempunyai tunica muscularis mucosae tebal sehingga bila
dibuka tidak mengempis. Vena-vena lain yang dapat dipakai untuk vena seksi misalnya; Vena
Basiler (ditengah voler fossa cubiti) Vena Cephalis (lateral voler fossa cubiti), dan vena daerah
femoral (paha).
ANATOMI DARI VENA SAPHENA MAGNA

Vena saphena magna terletak didalam lemak subkutan dan berjalan ke posterior melalui hiatus
saphenus pada fascia profunda untuk bergabung dengan v. femoralis kira-kira 1,5 inci (selebar 2
jari) di bawah dan lateral terhadap tuberculum pubicum. Penting untuk diketahui bahwa v.
saphena magna melalui hiatus saphenus untuk dapat masuk ke v.femoralis. meskipun demikian,
ukuran dan bentuk hiatus sangat bervariasi

ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR VENA SEKSI

Bahan rutin
- Sarung tangan ( steril )
- Duk steril
- Cairan antiseptik ( Alkohol, Povidon yodium )
- Kasa steril secukupnya
- Benang jahit plain catgut nomor ( 3 nol ) dan Silk nomor ( 2 nol )
Anestesi
- Lidokain 0,5% - 1%
Instrumen
- Gagang pisau no 3 dan mata pisau
- Klem mosquito ( Bengkok dan lurus )
- Klem arteri pean ( Bengkok )

Gunting diseksi ( Bengkok )


Pinset anatomis
Pinset chirurgis
Nald voeder
Gunting benang ( bengkok )
Jarum jahit untuk kulit
Kanul plastik
Pipa intravena ( set infus )

TEHNIK OPERASI
1. Siapkan kulit pergelangan kaki dengan larutan antiseptik dan tutup daerah lapangan
operasi dengan duk steril atau bisa juga daerah femoral atau di lengan penderita.
2. Lakukan anestesi infiltrasi pada kulit dengan lidokain 0,5%
3. Insisi kulit melintang setebalnya dibuat di daerah anesthesia sepanjang 2,5 cm
4. Diseksi tumpul, dengan menggunakan klem hemostat yang lengkung, vena diidentifikasi
dan dipotong dan dibebaskan dari semua jaringan sekitarnya.
5. Angkat dan diseksi vena tersebut sepanjang kira-kira 2 cm untuk melepaskannya dari
dasar
6. Ikat vena bagian distal, dan mobilisasi vena, tinggalkan jahitan di tempat untuk ditarik
(traction)
7. Pasang pengikat keliling pembuluhnya, arah cephalad
8. Buat venotomi yang kecil melintang dan dilatasi perlahan-lahan dengan ujung klem
hemostat yang ditutup
9. Masukkan kanul plastic melalui venotomi dan ikat dengan ligasi proksimal keliling
pembuluh dan kanul. Kanul harus dimasukkan dengan panjang yang cukup untuk
mencegah terlepas
10. Sambung pipa intravena dengan kanul dan tutuplah insisinya dengan jahitan interupsi
11. Pasang pembalut steril dengan salep antibiotik topical

12.

Tehnik Vena Seksi

KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjdi dari tindakan vena seksi yang paling sering adalah
perdarahan. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan bebat tekan. Komplikasi lain adalah;

Infeksi, seperti flebitis ( inflamasi vena ) maupun selulitis yang sering terjadi di
jaringan subkutan. Untuk menanganinya cabut kateter, kompres hangat, serta

elevasikan tungkai, serta berikan antibiotik jika perlu.


Hematoma, terbentuknya bekuan darah di luar pembuluh darah.
Perforasi dari dinding posterior vena
Thrombosis vena
Robekan saraf serta arteri

PERAWATAN PASCA BEDAH

Perawatan pasca vena seksi harus benar-benar diperhatikan terutama di daerah tempat
dilakukan vena seksiharus bebas infeksi. Hal ini dapat dicegah dengan rawat luka setiap hari,
serta tutup dengan kassa steril. Jika ada infeksi sebaiknya kateter vena dicabut.

FOLLOW UP
Penderita pasca syok hipovolemik setelah syok teratasi. Kateter vena dapat dilepas dan bila
penderita sudah bisa peroral sebaiknya terapi maintenance dengan peroral atau dengan
menggunakan akses intravena lainnya yang non pembedahan. Luka pasca vena seksi harus
dirawat aseptic. Penting untuk dilakukan evaluasi klinis, tanda-tanda vital, dan tanda-tanda
infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Reksoprodjo, Soelarto. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia/ Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah.
Binarupa Aksara Publisher. Tangerang.
2. Venous Cut Down. Available at:
http://www.medindia.net/education/familymedicine/common-bed-side-procedur-cutdown.htm . Accessed on June 9th, 2010.
3. Vena Seksi. Available at: http://bedahumum.wordpress.com/2008/10/10/vena-seksi/ .
Accessed on June 9th, 2010.

Anda mungkin juga menyukai