TEORI PENDUKUNG
Bab ini akan membahas beberapa teori yang mendukung penulisan makalah
seminar tentang pelabelan total (a,d) sisi- antiajaib super pada graf Bintang dan graf
Prisma meliputi fungsi, barisan aritmatika, pengertian dasar dan terminologi graf,
graf sederhana dan kelas graf sederhana, serta pelabelan graf terutama pelabelan total
(a,d) sisi- antiajaib dan pelabelan total (a,d) sisi- antiajaib-super.
2.1 Fungsi
2.1.1 Definisi Fungsi
Definisi 2.1.1 Fungsi
Sebuah fungsi f adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap obyek x
dalam satu himpunan yang disebut daerah asal, dengan sebuah nilai unik f x dari
himpunan kedua. Himpunan nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah
hasil (jelajah) fungsi tersebut.
(Purcell & Varberg, 1987: 48)
Misalkan f mengambil bilangan asli x dan mengkuadratkannya sehingga
menghasilkan bilangan asli x 2 , fungsi
2
memberikan aturan padanan, yaitu f x x .
6
Fungsi f dikatakan satu satu atau injektif jika tidak ada dua elemen himpunan A
yang memiliki bayangan sama. Dengan kata lain, jika a dan b adalah anggota
himpunan A , maka f (a) tidak sama dengan f (b) bilamana a tidak sama dengan b .
Jika f (a) f (b) maka implikasinya adalah a b .
(Munir, 2005: 131)
Secara matematis, f : A B disebut fungsi injektif dapat ditulis sebagai
pernyataan berikut;
i. jika untuk setiap x, y A, f ( x) f ( y) maka x y ,atau
ii. jika untuk setiap x, y A, x y maka f ( x) f ( y) .
(Kustiawan, 2014)
Definisi 2.1.6 Fungsi Linier
Fungsi yang memiliki bentuk y kx b dengan ide utamanya adalah kenaikkan
nilai variabel
yang dapat
7
f ( x) a1 x1 a 2 x 2 ... a n x n a
(www.encyclopediaofmath.org)
Definisi 2.1.7 Fungsi Floor dan Ceiling
Fungsi Floor adalah fungsi yang memadankan suatu bilangan real x ke bilangan
bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x . Notasi modern untuk fungsi ini
adalah x . Sedangkan fungsi ceiling dilambangkan x dengan menyatakan
bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau sama dengan x .
(www.encyclopediaofmath.org)
U n a (n 1)b
(2.1)
Namun dalam makalah ini digunakan simbol d untuk beda yang berasal dari huruf
pertama kata distance.
2.3 Graf
2.3.1 Pengertian Dasar Graf
Definisi 2.3.1 Graf
Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V , E ) , ditulis dengan notasi
G (V , E ) , yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak-kosong dari simpul-
simpul (vertices atau node) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang
menghubungkan sepasang simpul.
(Munir, 2005: 354)
8
Pada gambar 2.1, himpunan simpul dan sisi pada graf G1 masing- masing
adalah V v1 , v 2 , v3 , v 4 , v5 dan E e1 , e2 , e3 , e4 , e5 , e6 , e7 . Banyaknya simpul
adalah V 5 dan banyaknya sisi adalah E 7 .
9
Definisi 2.3.2.4 Lintasan (Path) dan Sikel (Cycle)
Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v 0 ke simpul tujuan v n di dalam graf
G ialah barisan berselang- seling simpul- simpul dan sisi- sisi yang berbentuk
10
Pada gambar 2.3, graf G 3 memiliki multiple edge yakni sisi e 4 dan sisi e 5 serta
memiliki loop yakni sisi e 2 .
Graf dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa sudut pandang antara lain
berdasarkan ada tidaknya sisi ganda atau sisi kalang, berdasarkan jumlah simpul,
atau berdasarkan orientasi arah pada sisi. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi
ganda pada suatu graf, secara umum graf dapat digolongkan menjadi graf sederhana
(simple graph) dan graf tak-sederhana (unsimple graph). Sedangkan berdasarkan
orientasi arah pada sisi, graf dapat digolongkan menjadi graf tak-berarah (undirected
graph) dan graf berararh (directed graph atau digraph).
(a)
(b)
11
2.3.4 Kelas Graf Sederhana
Terdapat berbagai kelas graf yang merupakan graf sederhana yang diperoleh dari
mengkombinasikan graf- graf sederhana lainnya beberapa diantaranya adalah graf
lingkaran, graf bintang, dan graf prisma.
v 0 dan simpul akhir v 1 sedangkan (b) graf lintasan P3 dengan simpul awal u 0 dan
simpul akhir u 2 .
12
Berdasarkan definisi tersebut dapat ditentukan batas n agar C n merupakan graf
lingkaran yakni haruslah n 3 . Gambar 2.6 merupakan contoh dari graf lingkaran.
sederhana dengan setiap simpul dalam X bertetangga dengan setiap simpul dalam
Y.
(Bondy & Murty, 2008)
Graf bipartit dan graf bipartit lengkap dicontohkan Gambar 2.7 berikut.
13
Definisi 2.3.4.3.2 Graf Bintang
Graf bintang merupakan graf bipartit lengkap K[ X , Y ] dengan | X | 1 atau | Y | 1 .
(Bondy & Murty, 2008)
Graf bipartit diseimbolkan dengan G[ X , Y ] , | X | s dan | Y | t . Sedangkan
graf bipartit lengkap dengan K[ X ,Y ] , | X | s dan | Y | t atau dilambangkan
sebagai K s ,t . Oleh karena itu graf Bintang dapat dilambangkan K 1,t atau K s ,1 .
Simpul yang hanya berjumlah satu pada partisi X atau Y dijadikan sebagai simpul
pusat sehingga untuk suatu n 1 , K 1, n dan K n ,1 disebut dengan graf Bintang S n .
Pada Gambar 2.8 diberikan contoh graf Bintang.
14
(Chartrand & Lesniak, 1986)
Misal diberikan graf C 3 dan P2 , produk kartesius dari graf C 3 dan P2
diperlihatkan pada Gambar 2.9.
dengan C m Pn .
(Baca dan Miller, 2008)
Karena C m merupakan graf lingkaran sehingga m 3 dan karena Pn
merupakan graf lintasan sehingga n 2 dan dalam makalah ini yang digunakan
adalah graf Prisma sehingga n 2 . Pada Gambar 2.10 diperlihatkan contoh graf
Prisma.
15
Gambar 2.10 (a) Graf Prisma C 5 P2 (b) Graf Prisma C 6 P2
Dalam makalah ini simpul- simpul pada graf prisma dibedakan menjadi simpulsimpul bagian luar dan simpul- simpul bagian dalam. Pada Gambar 2.9a, graf Prisma
C 5 P2 memiliki simpul- simpul bagian luar, yakni v1,1 ; v 2,1 ; v 3,1 ; v 4,1 ; v 5,1 dan simpulsimpul bagian dalamnya, yakni v1, 2 ; v 2, 2 ; v 3, 2 ; v 4, 2 ; v 5, 2 .
16
Gambar 2.11 (a) Graf G 6 (b) Graf G 7 (c) Graf G8
adalah
W ( x) ( x) ( xy)
y~ x
W ( xy ) ( x) ( xy ) ( y )
(Wallis, 2001)
Misalkan terdapat graf G dengan V himpunan simpul graf G dimana V n dan