Anda di halaman 1dari 3

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2010/2011

Soal no.1
a.

Apakah perbedaan sistem pengukuran yang disebut telemetri dan yang disebut telesensing?
Jawab:
Keduanya merupakan sistem pengukuran jarak jauh, si pengamat tidak terjun langsung
untuk mengukur sesuatu, namun menggunakan alat. Bedanya, pada sistem telemetri, alat ukur
dan objek yang diukur berkontak fisik langsung, dan data hasil pengukuran langsung dikirim ke
pengukur (manusia). Sedangkan pada telesensing, alat ukur tidak berkontak fisik dengan objek,
sistem ini hanya mengamati dari jauh, dan menggunakan media gambar atau suara sebagai
hasil rekaman gelombang elektromagnetik.
b. Gambarkan skema kedua sistem tersebut
Jawab:
a. Telemetri

objek yg
diukur

sensor

sinkronisasi

modulasi

Transmitter

demodulasi

sinkronisasi

informasi
ditampilkan

Receiver

b. Telesensing

multi stage

perintisan
(eksplorasi)

peninjauan

pendetailan

study
spesific

c. Termasuk jenis/klasifikasi pengukuran yang manakah kedua sistem tersebut?


Jawab:
Jenis pengukuran dari sistem Telemetri dan Telesensing adalah pengukuran tidak
langsung,yaitu pengukuran tanpa mengukur objek yang akan diukur langsung. Pada Sistem
Telemetri sensor dipasang pada tempat yang akan dilakukan suatu pengukuran,data yang
terdeteksi lalu disinkronisasi dan dikuatkan oleh transmitter lalu dikirim dan diterima oleh
pengukur. Pada sistem Telesensing, sesuatu yang akan diukur diberi gelombang elektromanetik
yang dipancarkan dari sensor jarak jauh,lalu hasilnya adalah gambar yang nantinya akan diolah
dan dipelajari sehingga mendapatkan hasil pengukurannya.
d. Termasuk jenis/klasifikasi sensor/detector apakah stage I dari masing masing sistem tersebut?
Jawab:
e. Berikan contoh nama dan prinsip kerja dari masing-masing detector tersebut!
Jawab:

Contoh: alat untuk mengukur kedalaman laut. Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk
mengukur kedalaman laut yaitu dengan menggunakan teknik bandul timah hitam (dradloading)
dan teknik Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.

a.Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading)


Teknik ini ditempuh dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya diikat dengan bandul timah
sebagai pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut.
Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah kedalaman laut. Cara ini sebenarnya tidak begitu tepat
karena tali tidak bisa tegak lurus akibat pengaruh arus laut. Di samping itu kadang-kadang bandul
tidak sampai ke dasar laut karena tersangkut karang. Cara ini juga memerlukan waktu lama.
Namun demikian cara ini memiliki kelebihan yaitu dapat mengetahui jenis batuan di dasar laut,
suhu dan juga mengetahui apakah di dasar laut masih terdapat organisme yang bisa hidup.
b.Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading
Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum fisika tentang perambatan dan peantulan bunyi
dalam air. Isyarat bunyi yang dikeluarkan dari sebuah peralatan yang dipasang di dasar kapal
memiliki kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik sampai membentur dasar laut.
Setelah membentur dasar laut bunyi dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap melalui
sebuah peralatan yang juga dipasang di dasar kapal. Jarak waktu yang diperlukan untuk
perambatan dan pemantulan dapat diterjemahkan sebagai kedalaman laut. Cara ini dianggap
lebih praktis, cepat dan akurat. Namun kita tidak dapat memperoleh informasi tentang suhu,
jenis batuan dan tanda-tanda kehidupan di dasar laut.
Detector pertama menggunakan prinsip telemetri, sedangkan detector kedua
menggunakan sistem telesensing.
Soal no.2
Dari hasil pengukuran didapat data...
Carilah persamaan hub regresional terbaiknya dan batas perkiraan (limit of prediction) bila variabel 1
diubah sampai harga 10
Soal no3

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN 2010/2011


Soal no.1
a. Apa tujuan diadakannya pengukuran?
Jawab:

Tujuan diadakannya pengukuran adalah untuk mendapatkan suatu besaran (data)


dengan menggunakan suatu cara yaitu dengan pembandingan hasil data atau
menggunakan suatu alat ukur yang telah dikalibrasi (ditetapkan).

b. Mengapa diperlukan rekalibrasi berkala suatu alat ukur?


Jawab:
Rekalibrasi berkala penting dilakukan pada suatu alat ukur, untuk terus mengontrol koreksi
yang harus diadakan alat tersebut, karena pada dasarnya alat ukur mengalami perubahan atau
pelapukan sehingga harus terus dijaga kualitasnya agar pengukuran tetap sesuai dengan
standar yang berlaku. Rekalibrasi suatu alat ukur dapat dilakukan di laboratorium standard
tingkat yang lebih tinggi.
c. Kapan pengukuran dapat dianggap bebas dari kesalahan obyek?
d. Apa saja kekurangan metode pengukuran langsung?
Timbul efek pembebanab sehingga harga terukur lebih kecil dari harga sesungguhnya
Adanya kemungknan non linearitas simpangan
Kemungkinan sifat irreversible simpangan
e. Apa saja syarat yang harus dipenuhi suatu data pengukuran sehingga dapat diolah dengan
metode pengukuran jamak?

Anda mungkin juga menyukai