Tujuan Percobaan
Untuk mendeteksi rasa panas dan dingin
Landasan Teori
Kulit adalah massa jaringan terbesar di tubuh. Kulit terdiri atas tiga lapisan, yang
masing-masing tersusun dari berbagai jenis sel dan fungsi yang bermacam-macam.
Ketiga lapisan tersebut adalah epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis adalah
lapisan kulit terluar. Epidermis mengandung reseptor sensorik untuk sentuhan, suhu,
getaran, dan nyeri. Dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastik.
Pada permukaan dermis tersusun papil-papil kecil yang berisi pembuluh darah kapiler.
Ujung akhir saraf sensoris, yaitu ujung peraba, terletak di dalam dermis.
Cara Kerja
1. Menyediakan 3 waskom yang masing-masing berisi air dengan suhu kira-kira 20,
30, dan 40
2. Memasukkan tangan kanan ke dalam air bersuhu 20 dan tangan kiri ke dalam air
bersuhu 40 untuk 2 menit
3. Mencatat kesan apa yang dialami oleh OP
4. Kemudian memasukkan segera kedua tangan itu serentak ke dalam air bersuhu 30C.
Mencatat kesan apa yang dialami
Meniup perlahan-lahan kulit punggung tangan yang kering dari jarak 10 cm
5. Basahi sekarang kulit punggung tangan tersebut dengan air dan tiup sekali nlagi
dengan kecepatan seperti di atas
Membandingkan kesan yang dialami pada hasil tiupan sub 4 dan 5
6. Mengoleskan sebagian kulit punggung tangn dengan alkohol atau eter.
Hasil Pemeriksaan
Tangan kanan OP yang dicelupkan ke air bersuhu 20C terasa lebih dingin sedangkan
tangan yang dicelupkan ke air bersuhu 40C terasa hangat. Tangan kanan yang
dicelupkan kedalam air 20C ketika dicelupkan ke dalam air bersuhu 30C berubah jadi
hangat sedangkan tangan kiri yang sebelumnya dicelupkan ke dalam air bersuhu 40C
tidak terasa perubahan yang besar. Dari baskom yang berisi air 20C ke air bersuhu
30C akan terasa hangat, dan baskom dari air bersuhu 40C ke 30C tetap terasa hangat.
Setelah dikeringkan punggung tangan ditiup dan terasa dingin. Tiupan kedua, punggung
tangan dibahasi dahulu, setelah ditiup OP merasa lebih dingin dari tiupan sebelumnya.
Tiupan ketiga, punggung tangan diolesi dengan alkohol dahulu, setelah ditiup OP
merasa punggung tangannya sangat dingin lebih dingin dari kedua tiupan sebelumnya.
Pembahasan
Pada percobaan ini, didapatkan bahwa tangan yang dimasukkan ke dalam air dingin
lalu dimasukkan ke dalam air biasa terasa lebih hangat, sedangkan tangan yang
dimasukkan ke dalam air panas terasa lebih dingin saat dimasukkan ke dalam air biasa
karena adanya perbedaan relative indera rasa kita saat merasakan panas dan dingin,
bukan kekuatan dari suhu benda. Indera suhu berespon dengan peka terhadap perubahan
suhu yang disamping itu juga dapat berespon terhadap tingkat temperature yang tetap.
Pada praktikum ini, telah diberikan rangsang yang berbeda dan berubah-ubah derajat
suhunya, hal tersebut membuat tangan OP merasakan tingkat suhu yang berbeda-beda.
Ketika percobaan meniup punggung tangan, tangan OP merasa dingin karena terjadi
penguapan pada permukaan punggung tangan dengan mengambil panas dari kulit. Pada
saat punggung tangan dibasahi air atau diolesi alkohol dulu terasa lebih dingin,
Perbedaan ini disebabkan eter atau air berusaha menguapkan dirinya dengan menyerap
kalor dipermukaannya, sehingga punggung tangan akan terasa lebih sejuk atau dingin
ketika ditiup. Saat punggung tangan dibasahi oleh air kemudian ditiup, air akan
menyerap kalor untuk menguap, tetapi proses penguapan air lebih lama dibandingkan
dengan alkohol sehingga saat OP mengoleskan alkohol terlebih dahulu, tiupan akan
terasa lebih dingin dibanding saat diberi air. Hal ini disebabkan karena titik penguapan
alkohol lebih rendah dari air sehingga mengambil kalor lebih banyak dari permukaan
kulit. Namun, proses penguapan alkohol ini berlangsung cepat sehingga lama-kelamaan
alkohol habis dan suhu permukaan kulit kembali normal (terasa lebih panas).