Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
a) Prinsip imitasi : sebenarnya prinsip ini tidak dapat dipisahkan dari strategi
mengingat. Perkataan anak tidaklah merupakan pengulangan secara persis
apa yang didengarnya. Imitasi adalah mengatakan sesuatu yang sama
seperti yang dikatakan orang lain. Beberapa ragam peniruan atau imitasi,
yaitu imitasi spontan, imitasi pemerolehan, imitasi segera dan imitasi
dengan perluasan.
Contoh :
b) Prinsip umpan balik : yaitu umpan balik antara strategi produksi ujaran
(ucapan) dengan responsisi. Dengan strategi ini anak-anak dihadapkan pada
pedoman: hasilkanlah ujaran dan lihatlah bagaimana orang lain memberi
responsi. Stategi produktif bersifat “sosial” dalam pengertian bahwa strategi
tersebut dapat meningkatkan interaksi dengan orang lain dan sementara itu
bersifat “kognitif” juga.
Jawaban:
Di dalam KTSP dijelaskan bahwa pembelajaran tematik adalah pendekatan
yang harus digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Karena itu, bagi guru SD terutama guru kelas
rendah (I, II dan III) yang peserta didiknya masih berperilaku dan berpikir
secara konkret, kegiatan pembelajaran sebaiknya dirancang terpadu dengan
menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajarannya. . Dengan
cara ini maka pembelajaran untuk siswa kelas I, II, dan III dapat menjadi lebih
bermakna, lebih utuh dan sangat kontekstual dengan dunia anak-anak.
Artinya, dalam pembelajaran bahasa siswa tidak hanya berputar pada konstrak
teori bahasa, tetapi ditekankan pada sikap dan pemakaian bahasa yang
kontekstual.
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Dalam model pembelajaran ini guru memilih tema yang sama atau hampir
sama dari beberapa standar kompetensi dengan lintas mata pelajaran atau pada
bidang studi yang berbeda. Misal PKn dengan IPS, IPA, Matematika, dan
Bahasa Indonesia. Lebih jelasnya silakan memperhatikan contoh Webbed di
bawah ini.
Tema-tema
Tema-tema Bahasa
IPS Ind/Daerah
Tema-tema nilai
juang dalam
perumusan
pancasila kelas 6
Tema-tema Tema-tema
IPS B. Ind/
Daerah
Jawab:
Tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberikan motivasi para murid
agar timbul keberaniannya untuk bertanya atau menjawab pertanyaan guru
selama proses pembelajaran berlangsung.
Guru melontarkan teknik tanya jawab itu mempunyai tujuan agar siswa
dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari ,
didengar ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang
mendalam tentang fakta itu. Diharapkan puila dengan tanya jawab itu
mampu menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh
dalam memecahkan soal/ masalah, sehingga jalan pikiran anak tidak
meloncat-loncat yang akan merugikan siswa sendiri dalam menangkap
suatu masalah untuk dipecahkan. Dengan demikian mungkin siswa
menemukan pemecahan masalah dengan cepat dan tepat.
- Pertanayaan-pertanyaan
membantu murid mengetahuai bagian yang perlu diketahui atau
diingat
- Siswa berusaha
mendengarkan pertanyaan guru dengan baik dan mencoba untuk
memberikan jawaban yang tepat sehingga anak menerima pelajaran
dengan akatif berpikir, tidak aktif mendengarkan saja.
- Kelancaran jalannya
pelajaran agak terhambat karena diseling dengan tanya jawab.
- Kemungkinan menyimpang
dari persoalan itu sangat besar.
b) Teknik ceramah
Cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam
sejarah pendidikan adalah dengan menggunakan teknik ceramah. Cara
mengajar dengan teknik ceramah juga dapat dikatakan sebagai teknik
kuliah.
- Mudah mengulangnya
kembali jika diperlukan.
- Mudah dilaksankan.
- Dapat menimbulkan
verbalisme pada murid.
- Mengandung unsur paksaan
terhadap siswa.
- Tidak memberikan
kesempatan berfikir pada murid.
c) Teknik diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan
oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi dua
atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman,,
informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak
ada yang pasif mendengarkan saja.
- Memberikan kemungkinan
arus komunikasi yang baik dan lancar.
- Biasaya menghendaki
pendekatan yang lebih formal.
d) Teknik bermain peran
- Pengoreksian memerlukan
waktu yang banyak jika jumlah murid banyak
Jawab:
Metode SAS (struktural analitik sintetik) bersumber pada ilmu jiwa yang
berpandangan bahwa pengamatan dan penglihatan pertama manusia adalah
global atau bersifat menyeluruh. Dengan demikian segala sesuatu yang
diperkenalkan pada murid dalam proses pembelajaran membaca dan menulis
permulaan haruslah mulai ditunjukan dan diperkenalkan struktur totalitasnya
atau secara global.
ini mama
ini mama
i-ni ma-ma
i-n-i m-a-m-a
i-ni ma-ma
ini mama
ini mama
10. Apakah yang dimaksud dengan penilain proses dan penilaian hasil?
Jelaskan komponen-komponen penilaian tersebut dalam MMP.
Jawab:
a. Penilaian proses
Penilaian proses yaitu penilaian yang diarahkan untuk memperoleh
informasi mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan kata lain, penilaian ini ditujukan untuk mengevaluasi usaha-usaha
dan kemajuan yang dicapai siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Penilaian hasil
Penilain hasil yaitu penilaian yang dimaksudkan untuk memperoleh
informasi mengenai pencapaian hasil belajar siswa.
Jawab:
Tema : Keluarga
I. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
Mendengarkan : Memahami pesan pendek atau cerita yang dilisankan.
Berbicara : Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi
dengan mendeskripsikan benda atau cerita.
Membaca : Membaca ragam wacana tulis dengan membaca
nyaring dan membaca dalam hati.
Menulis : Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di
sekitar dan cerita anak.
PKn
Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong.
Ilmu Pengetahuan Sosial
Mendiskusikan kedudukan dan peran dalam keluarga pada setiap anggota
keluarga.
PKn
IPS
Memahami kedudukan dan peran anggota keluarga dan lingkungan
tetangga
III. Indikator
Bahasa Indonesia
Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali.
Menceritakan tentang keluarga dengan pilihan kata dan kalimat yang
tepat.
Mampu membaca teks agak panjang.
Menyalin cerita anak dengan tegak bersambung
PKn
IPS
Menyebutkan peran anggota keluarga.
V. Materi Ajar
Bahasa Indonesia
Dongeng ,
Puisi anak,
Membaca teks berita.
PKn
Hak dan Kewajiban
Ips
Kedudukan dan peran anggota keluarga.
VI. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Pemberian tugas
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Mengkondisikan siswa.
Berdoa bersama-sama dengan siswa.
Salam pembuka pelajaran.
Mengisi daftar hadir, mempersiapkan materi ajar, dan alat peraga.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Lisan
Tertulis
Perbuatan
Mengetahui, Mengetahui,
NIP..................... NIP.....................
DAFTAR PUSTAKA
Faisal dkk. 2009. Kajian Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud
Onong Effendy. 1994. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Santoso Puji, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka
Tarigan Djago, dkk. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah. Jakarta: Universitas Terbuka
Tatat Hartati, dkk. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah. Bandung : UPI PRESS