Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesionalisme aparatur pemerintah dewasa ini merupakan salah satu
tuntutan kebutuhan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang efisien serta efektif.Profesionalisme aparatur pemerintah
ditandai dengan tingginya kompetensi yang dimiliki baik menyangkut
pengetahuan,

keterampilan

maupun

sikap

didalam

melaksanakan

tugas

jabatannya. Kompetensi inilah yang akan mempengaruhi baik-buruknya kinerja


pemerintah didalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam
pemerintahan dan pembangunan.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi
aparatur sehingga dapat mendongkrak kinerja pemerintah salah satu upaya
pemerintah dalam peningkatan SDM Aparatur adalah melalui pendidikan dan
pelatihan (diklat).Sejalan dengan hal tersebut dan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil,
bahwa

pelaksanaan

diklat

aparatur

merupakan

bagian

integral

dari

pendayagunaan aparatur negara. Diklat diharapkan dapat menjadi salah satu


strategi transformasi sumber daya manusia untuk terwujudnya sosok aparatur
pemerintah yang memiliki kompetensi yang tinggi dalam melaksanakan tugastugas

kedinasan

dan

pelayanan

kepada

masyarakat.Dalam

pelaksanaan

pemenuhan kompetensi Pegawai Negeri Sipil melalui pendidikan dan pelatihan,


ditemukan beberapa permasalahan, baik permasalahan yang

terkait

dengan

kebijakan, kelembagaan, sistem dan mekanisme kerja maupun sumber daya


manusianya. Permasalahan tersebut antara lain :
1. Kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan PNS yang cenderung
terjadi stagnasi,

padahal telah terjadi perubahan dalam peraturan

perundangan yang merupakan konsideran dari kebijakan dimaksud;


2. Kapasitas dan kapabilitas kelembagaan pendidikan dan pelatihan PNS
antar satu daerah dengan daerah lain sehingga seringkali menimbulkan
kesulitan dalam koordinasi, sinkronisasi dan standarisasi;

3. Keterkaitan

yang kurang jelas antara pendidikan dan pelatihan

dengan sistem dan pola dasar karier PNS sehingga sulit mengukur
secara akurat tingkat kedayagunaan fungsional sebuah pendidikan dan
pelatihan;
4. Belum sepenuhnya kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah yang menempatkan SDM aparatur pemerintah sebagai
salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan, sehingga programprogram yang terkait dengan pengembangan SDM aparatur pemerintah
belum masuk sebagai program prioritas, hanya sebatas sebagai program
penunjang;
5. Belum

terintegrasinya

indikator

pengembangan

SDM

aparatur

pemerintah dengan sistem penilaian kinerja pemerintahan.


Dengan melihat dalam pelaksanaan pemenuhan kompetensi Pegawai Negeri
Sipil melalui pendidikan dan pelatihan, ditemukan beberapa permasalahan,
kunjungan akademis pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur dirasa tepat untuk mengetahui fenomena pelaksanaan diklat secara
langsung karena Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur
merupakan Lembaga Teknis Daerah yang harus memberikan dukungan yang
optimal terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana amanat
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008.Badan
Pendidikan

dan

Pelatihan

Provinsi

Jawa

Timur

mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat


spesifik yaitu di bidang pendidikan dan pelatihan
B. Fokus Kunjungan Akademik
Fokus kunjungan akademik di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur antara lain:
1. Sumber daya manusia, meliputi: (a) tenaga instruktur; (b) tenaga
penelitian dan pengembangan; (c) tenaga teknisi/laboran; (d) tenaga tata
usaha
2. Bahan ajar/materi pelatihan (Buku, Modul, Jobsheet, Handout, dan
sebagainya)
3. Sarana Gedung dan Ruang (disertai denah)
2

C. Tujuan Kunjungan Akademik


Kunjungan Akademik yang dilakukan di Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Jawa Timur mempunyai tujuan antara lain:
1.

Mengetahui sumber daya manusia di Badan Pendidikan dan Pelatihan


Provinsi Jawa Timur, meliputi: (a) tenaga instruktur; (b) tenaga
penelitian dan pengembangan; (c) tenaga teknisi/laboran; (d) tenaga tata
usaha

2. Mempunyai pengetahuan perihal bahan ajar/materi pelatihan (Buku,


Modul, Jobsheet, Handout, dan sebagainya) yang digunakan di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur
3. Mengetahui sumber daya yang berupa sarana Gedung dan Ruang

D. Manfaat Kunjungan Akademik


Manfaat Kunjungan Akademik yang dilakukan di Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Jawa Timur antara lain:
1. Secara akademis sebagai bahan masukan yang didapat dari kajian literatur
ilmiah bagi instansi terkait tentang pentingnya mewujudkan pendidikan
dan pelatihan yang dapat mencetak sosok aparatur pemerintah yang
memiliki kompetensi yang tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas
kedinasan dan pelayanan kepada masyarakat .
2. Sebagai bahan masukan yang dapat dimanfaatkan oleh penulis
selanjutnya untuk dikembangkan dalam penulisan laporan kunjungan
akademik.
3. Menambah wawasan penulis tentang pengembangan program pendidikan
dan pelatihan di badan pendidikan dan pelatihan yang telah maju
4. Menambah keterampilan penulis untuk menyusun perencanaan program
pelatihan dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan
5. Menyadarkan penulis tentang pentingnya lembaga pendidikan dan
pelatihan dalam pengembangan sumber daya manusia

E. Kajian Pustaka
Kunjungan Akademik yang dilakukan di Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Jawa Timur antara lain:
1. Bahan penyajian/paparan materi yang disajikan oleh kepala Badan Diklat
Provinsi Jawa Timur
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (LAKIP) Badan Diklat
Provinsi Jawa Timur Tahun 2013
3. Review Rencana Strategis 2009-2014 Badan Diklat Provinsi Jawa Timur
4. Buku materi pendidikan dan pelatihan
5. Internet

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data Kunjungan Akademik yang dilakukan di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur antara lain:
1. Tanya jawab
2. Observasi Lapangan
3. Wawancara
4. Studi Dokumentasi
G. Sistematika Penulisan Laporan
Penulisan laporan kunjungan akademik di Balai Diklat Provinsi Jawa Timur
disusun sesuai sistematika dibawah ini:
1. BAGIAN AWAL
a) Halaman Judul
b) Daftar Isi
c) Kata Pengantar
2. BAGIAN INTI
a) BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
2) Fokus Kunjungan Akademik
3) Tujuan Kunjungan Akademik
4) Manfaat Kunjungan Akademik
5) Kajian Pustaka
4

6) Teknik Pengumpulan Data


7) Sistematika Penulisan Pelaporan
b) BAB II KARAKTERISTIK LOKASI
1) Visi dan Misi
2) Tugas
3) Tujuan
4) Struktur Organisasi
5) Sejarah
6) Lokasi
7) Kondisi Tenaga Widyaiswara
8) Kondisi Tenaga Administrasi
9) Sarana Prasarana Diklat
10) Pelaksanaan Diklat
11) Evaluasi Diklat
c) BAB III PEMBAHASAN
1) Temuan hasil kunjungan akademik
2) Teori yang mendukung hasil temuan
3) Analisi hasil temuan
d) BAB IV PENUTUP
1) Simpulan
2) Saran-saran
3. BAGIAN AKHIR
a) Daftar Rujukan
b) Lampiran-lampiran

BAB II
KARAKTERISTIK LOKASI
A. Visi dan MisiBadan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi adalah rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Berdasarkan
pengertian

dimaksud

dan

dengan

berlandasakan kepada Visi dan Misi

Pemerintah Propinsi Jawa Timur serta memperhatikan tugas dan fungsi, maka
Badan Pendidikan dan Pelatihan Jawa Timur menetapkan Visi :
MENJADI DAYA DUKUNG UTAMA DALAM MEWUJUDKAN
APARATUR PEMERINTAH YANG PROFESIONAL DEMI TERWUJUDNYA
JAWA TIMUR YANG MAKMUR DAN BERAKHLAK

Visi tersebut mengandung makna bahwa Badan Pendidikan dan Pelatihan


Provinsi Jawa Timur berkewajiban baik secara normatif maupun moral, untuk
memberikian daya dukung yang optimal bagi kinerja pemerintah provinsi jawa
timur dalam mewujudkan visi dan misinya. Daya dukung yang dapat diberikan
oleh

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur sesuai dengan

tugas dan fungsinya adalah mendidik dan melatih aparatur pemerintah provinsi
jawa timur agar dapat menjadi sumber daya utama dalam proses-proses
pembangunan Jawa Timur yang diarahkan kepada terwujudnya Jawa Timur yang
makmur dan berkahlak dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai lembaga teknis daerah, Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi
Jawa Timur memiliki fungsi dan peran strategis. Pertama, lembaga teknis
merupakan sebuah support system yang satuan kerja pemerintah daerah yang
lain maupun kinerja pemerintahan daerah secara keleseluruhan. Kedua, Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur memiliki tugas yang terkait
dengan

peningkatan kompetensi sumber daya manusia

aparatur,

yang

merupakan sumber daya utama dalam menggerakkan program dan dan


6

kegiatan yang telah dicanangkan. Ketersediaan sumber daya aparatur yang


profesional mutlak dibutuhkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
SKPD ataupun visi dan misi pemerintah daerah.
Visi ini juga dapat dipandang dari perspektif eksternal yang berarti
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur juga memiliki concern
terhadap kualitas SDM aparatur di Indonesia, maupun SDM pembangunan
yang berbasis masyarakat sehingga peran dan upaya-upaya berskala nasional
yang selama ini telah dilakukan akan terus ditumbuhkembangkan. Demikian
pula sinergi dan jejaring kerja internasional yang selama ini telah terbangun,
akan menjadi sarana bench mark, sehingga manajemen pendidikan dan pelatihan
aparatur pemerintah di Jawa Timur memiliki kualifikasi internasional sehingga
kualitas keluaran dari proses pendidikan dan pelatihan juga dapat bersaing secara
global.
Misi merupakan

rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Berdasarkan pengertian dimaksud serta


dengan berlandaskan kepada makna visi maka Badan Pendidikan dan
Pelatihan Provinsi Jawa Timur mengemban misi :
MEMBERIKAN KONTRIBUSI YANG OPTIMAL BAGI
TERWUJUDNYA APARATUR PEMERINTAH YANG PROFESIONAL
MELALUI MANAJEMEN DIKLAT YANG BERKUALITAS

Misi yang diemban oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur ini bersifat kontributif, artinya terwujudnya aparatur pemerintah yang
profesional

bukan

semata-mata

tanggungjawab

Badan

Pendidikan dan

Pelatihan Provinsi Jawa Timur tetapi benjadi tanggung jawab bersama seluruh
elemen pemerintah. Namun demikian sebagai satuan kerja yang memiliki
tugas dan fungsi yang spesifik dalam peningkatan kompetensi aparatur
pemerintah, maka program-program yang dirancang dan dilaksanakan oleh
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur diharapkan menjadi
kontributor utama dalam mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional
dimaksud.

Pencapaian kompetensi aparatur yang diharapkan dari sebuah pendidikan


dan pelatihan tidak terlepas juga dari manajemen diklat baik pada tahapan
perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Oleh karena itu Badan Pendidikan
dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan berbagai lembaga baik
lokal, nasional maupun internasional dalam rangka meningkatkan

kualitas

manajemen pendidikan dan pelatihan di provinsi Jawa Timur, baik aspek


sumber daya, proses penyelenggaraan maupun pengendalian outputnya.
B. Kedudukan, Tugas dan FungsiBadan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi
Jawa Timur
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi JawaTimur Nomor 10 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata KerjaInspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah danLembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur, sebagaimana
dijabarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 39 Tahun 2011 tentang Uraian
Jabatan pada Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur adalah:
Kedudukan

Badan

Pendidikan

dan

Pelatihan

merupakan

unsur

pendukungGubernur, dipimpin oleh seorang kepala, yang berada di bawah


danbertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah
Tugas

Badan

Pendidikan

dan

Pelatihan

mempunyai

tugas

melaksanakanpenyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat


spesifikyaitu di bidang pendidikan dan pelatihan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10Tahun 2008 Bab VII Bagian Kesatu Pasal
11Badan Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan dan pelatihan;
2. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah;
3. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya ;
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

C. Tujuan dan Sasaran Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa


Timur
Tujuan

merupakan

implementasi

atau

penjabaran

dari

misi

dan

menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai oleh organisasi di masa


mendatang. Tujuan adalah sesuatu

yang akan dicapai dalam jangka waktu 1

(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Dalam kerangka rencana strategis,


tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan
kegiatan, dalam rangka merealisasikan misi.
Sasaran

merupakan penjabaran dari tujuan. Sasaran menggambarkan hal

yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk


mencapai tujuan. Oleh karenanya sasaran yang ditetapkan diharapkan

dapat

memberikan fokus pada penyusunan program dan kegiatan. Sasaran juga


menggambarkan tentang hasil yang ingin dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang spesifik, dan terukur. Oleh karena itu
daIam

sasaran

dirancang

pula

indikator

sasaran, yaitu ukuran tingkat

keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan.


Dengan berlandaskan misi yang telah ditetapkan, maka Badan Pendidikan
dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur untuk masa tahun 2009-2014 menetapkan
tujuan dan sasaran dengan rumusan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kedayagunaan fungsional pendidikan dan pelatihan
terhadap

kinerja

SDM

aparatur

pemerintah

daerah

dan

SDM

pembangunan lainnya yang berbasis masyarakat dengan sasaran antara


lain :
a) Meningkatnya kompetensi aparatur pemerintah baik kompetensi
dasar maupun kompetensi bidang;
b) Meningkatnya kontribusi hasil pendidikan dan pelatihan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi alumni;
c) Meningkatnya kontribusi pendidikan dan pelatihan terhadap kualitas
sumber daya manusia pembangunan berbasis masyarakat
2. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan dan manajemen
diklat aparatur dengan sasaran antara lain :
a) Meningkatnya kompetensi penyelenggara pendidikan dan pelatihan

b) Meningkatnya kualitas program dan penyelenggaraan pendidikandan


pelatihan
c) Meningkatnya

kualitas

dan kapasitas

sarana dan prasarana

pendidikan dan pelatihan


D. Struktur OrganisasiBadan Pendidikan dan Pelatihan

Provinsi Jawa

Timur
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur memiliki struktur
Organisasi yang sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi JawaTimur Nomor
10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata KerjaInspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah danLembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa
Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10
terdiri atas :
a. Kepala badan
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Tata Usaha
2. Sub Bagian Penyusunan Program
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Pengendalian dan Evaluasi
1. Sub Bidang Pengendalian Mutu Akademik
2. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
d. Bidang Diklat Kepemimpinan, membawahi :
1. Sub Bidang Diklat Kepemimpinan Tingkat Dasar
2. Sub Bidang Diklat Kepemimpinan Tingkat Menengah
e. Bidang Diklat Teknis
1. Sub Bidang Diklat Administrasi dan Pemerintahan
2. Sub Bidang Diklat Teknis Pembangunan
f. Bidang Diklat Fungsional
1. Sub Bidang Diklat Fungsional Profesi
2. Sub Bidang Diklat Fungsional Kediklatan
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan
h. Kelompok Jabatan Fungsional

10

KEPALA BADAN

SEKRETARIAT

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAG
TATA USAHA

BIDANG
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI

BIDANG
DIKLAT
KEPEMIMPINAN

SUB BAG
PENY. PROGRAM

SUB BAG
KEUANGAN

BIDANG

BIDANG

DIKLAT TEKNIS

DIKLAT FUNGSIONAL

SUB BIDANG
PENGENDALIAN
MUTU AKADEMIK

SUB BIDANG
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
TK. DASAR

SUB BIDANG
DIKLAT TEKNIS
ADM. DAN
PEMERINTAHAN

SUB BIDANG
DIKLAT
FUNGSIONAL
PROFESI

SUB BIDANG
EVALUASI &
PELAPORAN

SUB BIDANG
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
TK. MENENGAH

SUB BIDANG
DIKLAT TEKNIS
PEMBANGUNAN

SUB BIDANG
DIKLAT
FUNGSIONAL
KEDIKLATAN

UPTD

E. SejarahBadan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur


Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur didirikan pada tahun
1980 di Surabaya adalah unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Jawa Timur
dibidang pendidikan dan pelatihan bagi aparatur telah berkembang dari organisasi
pendidikan dan pelatihan yang kecil menjadi sebuah lembaga pendidikan dan
pelatihan yang besar. Pada tahun 2008, Badan Diklat Provinsi Jawa Timur
mengalami perubahan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Timur No. 10 Tahun 2008.

11

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur memiliki kampus utama
di Surabaya dan sebuah kampus lainnya di Malang. Semenjak berdirinya sampai
dengan sekarang lebih dari 250.000 alumni dari seluruh Propinsi dan
Kabupaten/Kota di Indonesia telah berpartisipasi mengikuti diklat aparatur.
Pada tanggal 27 Desember 2002 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi
Jawa Timur telah memperoleh akreditasi dan sertifikasi dari Lembaga Adminitrasi
Negara Republik
A/IX/6/4/2002

Indonesia melalui

dalam

Keputusan Kepala

penyelenggaraan

Diklat

LAN RI 741

Prajabatan

dan

Diklat

Kepemimpinan Tingkat IV, III dan II. Pada tanggal 28 September 2005 telah
memperoleh Akreditasi dan Sertifikasi ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen
Mutu Pendidikan dan Pelatihan.
SEJARAH
1. 31 Mei 1980 Pusat Pendidikan dan Latihan PUSDIKLAT Provinsi Jawa
Timur
2. 13 April 1985 Pendidikan dan Latihan Provinsi Dati I Jawa Timur
3. 8 Januari 1994 Pendidikan dan Latihan Provinsi Dati I Jawa Timur ( Perda
No. 8 Tahun 1994)
4. 27 September 2000 Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Timur
( Perda No. 20 Tahun 2000 )
5. 07 Agustus 2008 Strukur Organisasi Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah, Inspektorat Daerah dan Lembaga Teknis di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Perda No. 10 Tahun 2008)

F. LokasiBadan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur


Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur memiliki dua lokasi
1. Kantor Pusat Dan Kampus Surabaya
Kantor pusat dan kampus Surabaya Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Jawa Timur berlokasi di Jalan Balongsari Tama Tandes
Surabaya - Jawa Timur

12

2. Kampus Diklat Malang


Kampus diklat Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur
yang berada di Kabupaten Malang berlokasi di Jalan Kawi No. 41
Malang-Jawa Timur

G. Kondisi Tenaga WidyaiswaraBadan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi


Jawa Timur
Tenaga Widyaiswara pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur menurut data pegawai diklat tanggal 16 November 2014 berjumlah 32,
sesuai tabel berikut:

NO

GOLONGAN

SATUAN
KERJA
Fungsional
Widyaiswara

JUMLAH
I

II

III

IV

28

32

H. Kondisi Tenaga AdministrasiBadan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi


Jawa Timur
Tenaga administrasi pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur menurut data pegawai diklat tanggal 16 November 2014 berjumlah 182,
sesuai tabel berikut:
GOLONGAN

NO

SATUAN KERJA

Kepala Badan Diklat

Sekertariat

33

Bidang Dalev
Bidang Diklat
Pimpinan
Bidang Diklat Teknis
Bidang Diklat
Fungsional
Tenaga Kontrak

4
5
6
7

II

III

IV

JUMLAH

41

85

12

17

14

23

17

12

18

20

13

I. Sarana Prasarana DiklatBadan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa


Timur
Dukungan sarana dan prasarana Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi
Jawa Timuradalah sebagai berikut :
1. Gedung Asrama :
a. Kampus Surabaya : kapasitas 400 orang
b. Kampus Malang : kapasitas 300 orang
2. Gedung Pengelola Terpadu untuk 4 Bidang ;
3. Gedung Assessment Center;
4. Perpustakaan;
5. Laboratorium (Bahasa, Komputer);
6. Bangunan Masjid;
7. Poliklinik dengan tenaga dokter dan perawat;
8. Wartel, Kantin, Kafe, Toko dan Foto Copy;
9. Olah Raga (Tennis, Volly Ball, Jogging Track, Fitness Center) ;
10. Kendaraan Operasional (Bus, Ambulance, dll);
11. Wifi Zone (kawasan free access internet);
12. Kelas 16 ruangan;
13. Ruang Diskusi 2;
14. Ruang Pasca Sarjana.
15. Hiburan kolam pancing, karaoke

J. Pelaksanaan Diklat di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa


Timur
Pelaksanaan Diklat PNS pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur dapat diselenggarakan secara klasikal, dalam arti tatap muka di dalam
kelas.Selain itu dapat juga diselenggarakan secara nonklasikal yaitu dengan
pelatihan di alam bebas, pelatihan di tempat kerja dan pelatihan dengan sistem
jarak jauh.Prosedur pendidikan dan pelatihan antara lain :
1. Penyusunan rencana jumlah peserta pendidikan dan pelatihan;

14

2. Koordinasi dengan Badan Diklat Provinsi Jawa Timur dan atau lembaga
lain yang terkait tentang rencana pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
Pegawai Negeri Sipil
3. Permintaan peserta pendidikan dan pelatihan kepada Satuan Kerja
Perangkat Daerah;
4. Usulan nama-nama peserta pendidikan dan pelatihan oleh Kepala Satuan
Kerja Perangkat Daerah kepada Bupati melalui Badan Kepegawaian
Daerah;
5. Penerbitan Surat Perintah untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan oleh
Badan Kepegawaian Daerah dan disampaikan

kepada

masing-masing

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah;


6. Pemanggilan peserta pendidikan dan pelatihan oleh Badan Kepegawaian
Daerah;
7. Pengiriman peserta pendidikan dan pelatihan;
8. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
9. Laporan hasil pelaksanaan pendidikan

dan

pelatihan

kepada

Bupati

melalui Badan Kepegawaian Daerah;


10. Pengembalian peserta pendidikan dan pelatihan kepada Satuan Kerja
Perangkat Daerah masing-masing
Bagan/Alur pelaksanaan diklat

15

K. Evaluasi DiklatBadan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur


Berdasarkan data LAKIP Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
TimurLaporan evaluasi penyelenggaraan diklat diperoleh dari hasil pengisian
form evaluasi dan monitoring penyelenggaraan Diklat Teknis, Diklat Fungsional,
Diklat Pim. Tk. III dan IV, serta Diklat Prajabatan semua golongan.Adapun
respon peserta terhadapindikator evaluasi penyelenggaraan adalah sebagai berikut:
1. Tingkat kesesuaian program diklat dengan harapan peserta :53,55%
menyatakan sangat sesuai, dan 39,41% menyatakancukup sesuai.
2. Kepuasan peserta terhadap kualitas penyelenggaraan diklat :36,18%
menyatakan sangat baik, dan 54,87% menyatakan cukupbaik.
3. Kecukupan durasi penyelenggaraan diklat : 38,60% menyatakansangat
cukup, dan 42,37% menyatakan cukup.
4. Dukungan program diklat terhadap tugas peserta : 65,46%menyatakan
sangat mendukung, dan 29,75% menyatakan cukupmendukung.
5. Manfaat diklat bagi peserta : 69,16% menyatakan sangatbermanfaat, dan
26,12% menyatakan cukup bermanfaat.
6. Materi yang dapat diserap peserta : 10,56% menyatakan materi dapat
diserap 100%, dan 67,84% peserta menyatakan materi dapat diserap
75%

16

BAB III
PEMBAHASAN

A. Temuan
1. Sumber Daya Manusia
Lembaga pendidikan dan pelatihan memberikan peran yang luar
biasa terhadap pegawai negeri sipil (PNS) dan para tenaga kerja yang
membutuhkan pendidikan dan pelatihan.Lembaga pendidikan dan
pelatihan mampu menerapkan sistem pembinaan PNS yang mampu
memberikan keseimbangan terjaminnya hak dan kewajiban PNS untuk
menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara
berdayaguna dan berhasilguna.
Organisasi

pemerintah

dalam

memotivasi

kinerja

PNS,

membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang memungkinkan


potensi PNS dikembangkan seoptimal mungkin yang mengarah pada
pencapaian tujuan nasional. Dengan demikian, kesuksesan suatu program
pengajaran diklat juga akan sangat ditentukan oleh profesionalisme yang
dimiliki oleh pengelola diklat dan Widyaiswara. Adapun sumber daya
manusia badan pendidikan dan pelatihan Jatim dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. SDM Badan pendidikan dan pelatihan jawa timur berjumlah lebih dari
200 orang
b. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya badan diklat jawa timur
berpegang teguh pada prinsip tiga pilar sukses penyelengaran diklat
yakni pneyelenggaraan diklat aparatur, yakni penyelenggara widya
iswara dan peserta. Karenanya berbagai program peningkatan
kapasitas dan kualitas SDM SSM diklat dilakukan secara konsisten dan
berkelanjutan.
c. Sejumlah 200 orang lebih penyelenggara diklat telah

mengikuti

berbagai pelatihan untuk menjadi penyelenggara diklat

yang

professional diantaranya melalui pelatihan. Manajemen of training


(MOT), Training Officer Course (TOC), Bencerhmark ke berbagai

17

institusi baik dalam maupun luar negeri, serta pembinan dan supervise
internal yang juga terus dilakukan secara intensif.
Para

widyaiswara

yang merupakan

ujung

tombak

proses

pembelajaran, direktur dari para PNS professional dan memiliki latar


belakang pendidikan dan kompetensi yang sangat memadai. Peningkatan
jenjang pendidikan bagi widyaiswara juga terus dilakukan sampai pada
strata 2 strata 3. Pengembangan kualitas widya iswara melalui kegiatan
workshop seminar dan bimbingan tekhnis, dilakukan secara terstruktur
dalam rangka peningkatan kompetensi substantive maupun kemampuan
dalam menerapkan metode pembelajaran yang efektif.

2. Peralatan di Laboratorium/ Workshop dan Peralatan di Ruang Kelas

a. Temuan dalam Kelas


No

Nama Barang

Jumlah Baik

Jumlah Rusak

Lemari Kayu

Rak Besi

White Board

Meja Kerja Kayu

Kursi besi/Metal

72

Meja Komputer

Jam Elektronik

AC Window

AC Split

10

Kipas Angin

11

Amplifier

12

Loudspeaker

18

13

Wireless

14

Microphone

15

Microphone Table Stand

16

Stabilisator

17

Lambang Garuda
Pancasila

18

Gambar Presiden /
Wakil Presiden

19

Mimbar / Podium

20

Peralatan Studio Video


dan Film

21

Layar Film / Projektor

22

PC Unit

23

Viewer

b. Temuan di Laboratorium/Workshop
No

Nama Barang

Jumlah Baik

Jumlah Rusak

Layar Proyektor /Film

LCD Proyektor

Televisi

Video Cassete

Laptop

Tape Recorder

Loadspeaker

Amplifier

Wireless

19

3. Sarana Gedung dan Ruang


Sarana gedung dan ruang yang tersedia di Badan Diklat Provinsi
Jawa Timur tergolong sangat memadai.Sarana gedung yang difungsikan
sebagai tempat diklat terawat dengan baik.Selain gedung yang digunakan
untuk tempat pendidikan dan pelatihan peserta, terdapat pula gedunggedung yang difungsikan sebagai sarana penunjang. Gedung-gedung
tersebut antara lain gedung asrama bagi peserta diklat, kantin, sarana
hiburan, sarana ibadah, laboratorium, serta gedung diskusi.Gedung-gedung
yang terlihat rapuh direnovasi. Selain itu, terdapat gedung baru yang akan
dibangun. Hal ini dilakukan agar kebutuhan gedung dapat dipenuhi secara
optimal dan proses pendidikan dan pelatihan dapat berjalan lancar.
Letak gedung-gedung di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur diatur
sedemikian rupa sehingga fungsinya dapat terintegrasi dengan baik.Jarak
asrama dengan ruang diklat dibuat berdekatan.Begitu pun letak kantin
dengan asrama dibuat dekat agar mudah dijangkau oleh peserta diklat.
Peserta diklat umumnya menginap selama beberapa hari di Badan Diklat
Provinsi Jawa Timur, karena itu perlu disediakan sarana refreshing agar
peserta diklat tidak jenuh dan mampu mengikuti proses diklat dengan baik.
Aspek lain yang tidak kalah penting dengan sarana gedung adalah
sarana ruangan diklat. Ruangan diklat harus dirancang sedemikian rupa
sehingga proses pendidikan dan pelatihan dapat berjalan dengan baik.
Rata-rata peserta setiap satu ruangan berjumlah 30 hingga 40 peserta, hal
ini harus didukung dengan desain ruangan yang sesuai.Kondisi tersebut
sudah terpenuhi di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur.Ruangan mampu
menampung 40 peserta dan masih memiliki spasi sehingga tidak terkesan
penuh sesak.Selain itu, setiap ruangan juga dilengkapi dengan pengatur
suhu udara (AC) sehingga peserta dapat mengikuti diklat dengan baik.

B. Kesesuaian dengan Teori


1. Sumber Daya Manusia
Pengelola diklat dan widyaiswara memiliki tanggung jawab dalam
mempersiapkan sumber daya manusia aparatur pemerintah, oleh

20

karenanya, amanat aturan tersebut harus diimplementasikan kedalam suatu


proses penyiapan sumber daya manusia diklat yang profesional. Proses
penyiapan sumber daya manusia diklat tidak akan berhasil apabila sumber
daya manusia yang dimiliki lembaga diklat tidak sesuai standar yang
berlaku. Sebenarnya program pengembangan sumber daya manusia
pengelola diklat melalui peningkatan kualitas sumber daya manusianya
sudah ada dengan berbagai peraturan yang mengisyaratkan jenis
pendidikan dan pelatihan yang harus diikuti.
Dalam manajemen proses latihan, penyelenggara diklat (officer)
bersama dengan Widyaiswara (trainers) merupakan pelaku utama yang
terlibat dalam penyelenggaraan diklat. Penyelenggara diklat berperan,
antara lain, mengatur seluruh pengelolaan proses latihan mulai dari
persiapan sampai pelaporan. Penyelenggara diklat mengatur persiapan
tempat

belajar,

penjadwalan,

kesiapan

pelatih,

kesiapan

peralatan/perlengkapan diklat, naskah materi pembelajaran.Penyelenggara


diklat juga mengatur kesiapan kesekretariatan, akomodasi dan konsumsi
peserta diklat, mengatur sarana angkutan untuk keperluan praktek atau
kegiatan di luar kampus.Penyelenggara diklat juga memiliki tugas dan
kewajiban untuk melayani, mengamati, dan menilai peserta diklat selama
berada di lingkungan kampus.
Peningkatan mutu penyelenggaraan diklat perlu dilakukan melalui
pengembangan profesionalisme Widyaiswara dan staf penyelenggara
diklat, disertai dengan penciptaan sistem kerja yang menjamin
kebersamaan dan keteraturan kerja.Untuk mewujudkan Widyaiswara yang
berkualitas bukanlah pekerjaan yang mudah.Akan tetapi, karena sudah
merupakan tuntutan maka hal ini perlu dilakukan. Untuk mewujudkan
Widyaiswara dan staf yang profesional, dapat ditempuh dengan berbagai
upaya seperti:
1. Meningkatkan frekuensi pelatihan baik berupa TOT (Training Of
Trainers)
2. MOT (Management of Training)

21

3. Pelatihan lain yang diselenggarakan oleh lembaga lain, magang (On


the job training)
4. Pelatihan di kandang sendiri (In house training).
Untuk mengembangkan wawasan dan kemampuan sehingga dapat
memberikan konstribusi dalam pembangunan regional atau nasional,
sebagaimana dituntutkan kepada Widyaiswara yang semakin tinggi
jenjangnya,
dukungan

maka
yang

kegiatan
lebih

pengkajian/penelitian

besar.Dengan

pengkajian

perlu

mendapat

dan

penelitian,

Widyaiswara dapat mengisi kekosongan kognitif praktis yang diperlukan


dalam pengambilan kebijakan pembangunan regional atau nasional.
Implikasi praktis dari dukungan itu adalah kepedulian semua pihak
terhadap Widyaiswara dalam hal penggunaan dana untuk kegiatan
tersebut. Mengintensifkan pemanfaatan forum diskusi atau forum apresiasi
keahlian yang dimiliki Widyaiswara jugamperlu dilakukan. Hal yang
demikian akan menciptakan kondisi yang saling mendorong dan saling
menguatkan. Selain itu, aspek pembinaan melalui peningkatan motivasi
dan pemeliharaan kepuasan kerja perlu dilakukan.Kebersamaan dan
keteraturan kerja harus dihayati sebagai suatu budaya kerja setiap aparat
diklat. Ini berarti bahwa aparat diklat bukan saja dapat mengajari orang
lain dan mengajarkan tentang kebersamaan dan keteraturan kerja, tetapi
dituntut untuk dapat memberikan contoh kongkrit dalam sistem kerjanya.
Adapun kesesuaian sumber daya manusia lembaga diklat jatim
dengan teori yang ada adalah sesuai, tetapi ada beberapa jenis pelatihan
yang belum dilaksanakan oleh badan diklat jatim seperti pelatihan di
kandang sendiri (in house training).Pelatihan tersebut juga dapat
mengembangkan wawasan dan kemampuan sehingga dapat memberikan
kontribusi dalam pembangunan regional atau nasional.Sebagaimana
dituntut kepada widyaiswara yang semakin tinggi jenjangnya, maka
kegiatan pengkajian/penelitian perlu mendapat dukungan yang lebih besar.

22

2. Peralatan di Laboratorium/ Workshop dan Peralatan di Ruang Kelas


Ukuran ideal suatu ruangan kelas 7,50 x 7,20, dilengkapi dengan
peralatan mendukung misalnya: meja, kursi, whiteboard, pendingin
ruangan/AC/ kipas angin, LCD proyektor, lampu dan lemari buku. Dalam
proses belajar mengajar harus diciptakan secara nyaman sehinga para
peserta diklat bisa menerima pembelajaran secara maksimal. Untuk
menciptakan suasana yang nyaman, harusnya suatu kelas dilengkapi
dengan peralatan penunjang seperti diatas.
Ukuran laboratorium ideal : 20 Channel membutuhkan ruangan
4 x 7 m 28 Channel membutuhkan ruangan 6 x 7 m 40 Channel
membutuhkan ruangan 7 x 8 m 48 Channel membutuhkan ruangan 7
x 9 m 60 Channel membutuhkan ruangan 8 x 10 m. Dalam ruangan
laboratorium harus dilengkapi peralatan-peralatan penunjang seperti:
pendingin ruangan/AC, LCD proyektor,karpet, meja, kursi, lemari, rak
sepatu.

3. Sarana Gedung dan Ruang


Sarana gedung dan ruangan merupakan materiil yang perlu
dikelola dengan baik agar kegiatan diklat data berjalan dengan
baik.Materiil didefinisikan sebagai segala hal selain sumber daya manusia
dan keuangan yang keberadaannya dapat menunjang keberhasilan
pelaksanaan diklat.Berdasarkan pengertiannya, materiil dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu materiil yang tahan lama dan materi yang habis
sekali pakai.Berdasarkan pengertian tersebut, sarana gedung dan ruangan
merupakan materiil yang tahan lama.Artinya, sarana gedung dan ruangan
dapat digunakan untuk kegiatan diklat berkali-kali selama kondisinya
masih layak. Untuk memperpanjang nilai guna sarana gedung dan ruang,
maka dilakukan perawatan, salah satunya ditunjukkan dengan proses
renovasi gedung atau ruangan yang rusak atau kurang layak. Kondisi ini
terlihat di Balai Diklat Provinsi Jawa Timur.Gedung yang kurang baik
kondisinya direnovasi.

23

Materiil juga dapat dibedakan secara fungsi, yaitu fungsi utama,


fungsi penunjang, dan fungsi tambahan.Sarana gedung dan ruangan
digolongkan kedalam fungsi utama.Keduanya merupakan hal mutlak yang
harus disediakan oleh setiap lembaga pendidikan dan pelatihan.Apabila
tidak ada gedung dan ruangan, maka diklat tidak dapat dilaksanakan
dengan baik.
Tata kelola gedung di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur tergolong
baik. Susunan gedung diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberi
fungsi yang terintegrasi satu dengan yang lain. Kondisi ini dinilai cukup
efektif mengingat luas lahan yang terbatas.Selain itu, keberadaan
bangunan dan sarana penunjang seperti tempat ibadah dan tempat hiburan
ditetapkan dengan baik. Hal lain yang tak kalah penting dalam tata kelola
sarana bangunan adalah keberadaan ruang hijau dalam wilayah badan
diklat. Di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur keberadaan ruang terbuka
hijau dinilai cukup dan mampu memberi nuansa relaksasi bagi orangorang yang berada didalamnya.
Kondisi ruangan di badan Diklat Provinsi jawa Timur telah
memenuhi syarat.Syarat-syarat ruangan diklat yang baik antara lain
mampu menampung 40 peserta dan masih memiliki spasi (tidak berdesakdesakan), terdapat pengatur suhu udara, memiliki jendela, dan memiliki
setidaknya dua pintu.Hal yang juga penting adalah pengaturan meja dan
kursi didalam ruangan. Apabila materi pelatihan adalah diskusi, maka pola
duduk peserta dibuat melingkar atau membentuk huruf U. Hal ini
bertujuan agar setiap peserta dapat bertatap muka menyampaikan dan
mendengarkan pendapat satu sama lain. Pola tersebut sudah diterapkan di
Badan Diklat Provinsi Jawa Timur.

C. Tanggapan Penulis
1. Sumber Daya Manusia
Badan pendidikan dan pelatihan jatim perlu terus berinovasi untuk
dapat bertahan dalam persaingan antara lembaga diklat, karena dewasa ini
banyak sekali yang mendirikan lembaga lembaga pendidikan dan

24

pelatihan, lembaga pendidikan dan pelatihan perlu memperhatikan


pengembangan sumber daya manusia agar melahirkn kualitaskerja
maksimal dan berkualitas.Perlu motivasi kerja agar penyelenggara diklat
dapat memaksimalkan analisis kebutuhandiklat, perlu memperhatikan
kesingkoronan sumber daya manusia dengan kenyataan yang ada,
menimbulkan daya energi yang handal, berkualitas, dan berproduksi.
Sumber daya manusia tidak bisabersaing dengan perubahan yang
ada, jika tidak dibekali dengan keahlianketrampilan dan kompetensi yang
signifikan. Selain itu penyelenggaraan diklat harus mampu mengkaji dan
mendesain diklat yang benarbenarsesuai dengan kebutuhan peserta,hal ini
merupakan suatu keharusansehingga dengan demikian diklat benar-benar
berkontribusi bagi usernya,mengkaji dan menggali hal yang didapati dan
yang belum dalam kegiatan diklat, sesuai dengan tujuan diklat
meningkatkan sumber daya manusia baik peningkatanilmu pengetahuan
sikap dan ketrampilan.
Patut untuk direnungkan apa yang dikatakan oleh Paul Darling dan
Peter Lockwood (dalam bukunya berjudul Planning For The Skills Crisis
A Change To Score, Institut of Personel Management, 1988), "Tidak ada
tugas yang lebih penting yang dihadapi oleh setiap organisasi, kecuali
mengembangkan SDM yang dimilikinya serta menciptakan kondisi yang
memungkinkan sumber daya itu dapat mengembangkan semu kemampuan
mereka bagi kejayaan organisasi itu".

2. Peralatan di Laboratorium/ Workshop dan Peralatan di Ruang Kelas


Dalam teori yang telah dijelaskan sebelumnya bisa disimpulkan
bahwa ruang kelas di lembaga diklat Balongsari sudah sesuai dengan teori
yang dijelaskan di atas, bahkan peralatan ruang kelas di diklat Balongsari
lebih dari teori diatas yakni; dalam satu ruangan terdapat 2 AC dan kipas
angin.

Bahkan

terdapat

Loudspeaker,

Amplifier,

Wireless

dan

mimbar.Laboratorium computer menampung 20 orang, sedangkan dalam


laboratorium bahasa mencakup 40 orang.Jadi bisa disimpulkan

25

berdasarkan teori diatas, bahwa ruangan laboratorium sudah sesuai dengan


ukuran ruangan dan jumlah orang didalam kelasnya.
Dalam teori diatas dijelskan jika di dalam laboratorium dilengkapi
dengan peralatan-peralatan penunjang seperti: pendingin ruangan/AC,
LCD proyektor,karpet, meja, kursi, lemari, rak sepatu. Tetapi dalam
kenyataan

di

lapangan

sepatu.Seharusnya
laboratorium

saya

menemukan

tidak

setiap

masuk

laboratorium

computer

harus

melepas

adanya

bahasa
alas

rak

maupun

kaki

dan

menaruh/menyimpannya di rak sepatu supaya keadaan di dalam


laoratorium tetap bersih. Dalam temuan kemarin, peserta diklat menaruh
sepatu-sepatu mereka di depan pintu sehingga terlihat kurang bagus dan
kesannya kurang rapi.

3. Sarana Gedung dan Ruang


Gedung dan ruangan tergolong materiil yang tahan lama atau dapat
dipakai berulang-ulang.Tingkat daya pakai masing-masing gedung dan
ruang cenderung berbeda sesuai dengan intensitas penggunaan dan
perawatannya. Gedung dan ruangan yang sering digunakan akan
memerlukan

perawatan

yang

sering

juga.

Berdasarkan

nilainya,

penggunaan gedung dan ruangan di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur


tergolong baik. Begitu pun perawatannya, hal ini didukung adanya proses
renovasi saat dilakukan kunjungan ke badan diklat.
Tata kelola gedung dan ruangan juga tergolong baik, terutama
dalam penerapan konsep integrasi antar gedung dan ruangan.Gedunggedung yang terkait dibuat berdekatan dan menyamankan peserta
diklat.Begitu pun pola ruangan yang disesuaikan dengan pembelajaran.
Hal ini akan mendukung keberhasilan diklat.
Hal-hal lain terkait pengelolaan materiil berupa gedung dan
ruangan yang belum dijelaskan saat kunjungan adalah proses pengelolaan
gedung dan ruangan. Proses pengelolaan ini meliputi:
1. Pengadaan, membahas tentang proses yang harus ditempuh oleh
lembaga untuk memperoleh gedung atau ruangan pada awalnya.

26

2. Penambahan, membahas mengenai latar belakang dan proses yang


harus ditempuh oleh lembaga untuk memperoleh gedung atau ruangan
tambahan atau baru.
3. Penggantian, membahas mengenai latar belakang dan proses yang
harus ditempuh oleh lembaga untuk melakukan pergantian gedung atau
ruangan yang ada ke gedung atau ruangan yang baru.
4. Penghapusan, membahas mengenai latar belakang dan proses yang
harus ditempuh oleh lembaga untuk melakukan pergantian gedung atau
ruangan yang ada secara permanen.
Secara keseluruhan, pengelolaan gedung dan ruangan Badan Diklat
Provinsi Jawa Timur tergolong bagus.Tata kelola gedung dan ruangan
yang bagus merupakan salah satu faktor utama pendukung keberhasilan
diklat.Maka tidaklah salah apabila Badan Diklat Provinsi Jawa Timur
termasuk dalam lembaga diklat terbaik yang ada di Indonesia.

27

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Badan Diklat Provinsi Jawa Timur merupakan lembaga diklat tingkat
nasional yang bertugas meningkatkan dayatugas aparatur negara.Badan Diklat
Provinsi Jawa Timur melayani pendidikan dan pelatihan aparatur dari berbagai
latar belakang dan dari berbagai pangkat.Ribuan aparatur negara dididik dan
dilatih oleh lembaga ini selama satu tahun. Badan Diklat Provinsi Jawa Timur
tidak hanya menerima aparatur yang berasal dari provinsi Jawa Timur saja,
namun juga menerima aparatur yang berasal dari provinsi-provinsi lain di
Indonesia.
Selama proses kunjungan, informasi yang diperoleh peserta kunjungan
agak terbatas. Informasi cenderung disampaikan satu arah sehingga tidak
seluruh informasi dapat ditangkap secara optimal. Proses observasi pun
dilakukan secara cepat, uraian mengenai fungsi masing-masing lokasi juga
terbatas. Namun hal tersebut tidak mengurangi antusiasme peserta kunjungan
untuk lebih aktif bertanya.Informasi-informasi penting pun pada akhirnya
dapat diperoleh meski tidak menyeluruh.
Badan Diklat Provinsi Jawa Timur memiliki visi yang jelas dan
komitmen yang kuat dalam penyelenggaraan diklat. Beberapa hal yang
mendukung pernyataan tersebut antara lain keseriusan lembaga diklat tersebut
untuk memiliki personil-personil widiaiswara yang handal. Para pelatih dalam
proses diklat tersebut diberi kesempatan untuk meningkatkan jenjang
pendidikannya. Selain itu, pembinaan seluruh pegawai lembaga juga
diperhatikan.
Hal lain yang meningkatkan kualitas Badan Diklat Provinsi Jawa
Timur adalah penyediaan sarana infrastruktur yang memadai dan berkualitas.
Tata kelola gedung dan ruangan dilakukan dengan baik.Sarana seperti
laboratorium komputer dan bahasa disediakan dengan spesifikasi yang bagus.
Hal ini tentu mendorong keberhasilan proses pendidikan dan pelatihan yang
berlangsung didalamnya. Komitmen dan upaya kuat seluruh tim dalam Badan

28

Diklat Provinsi Jawa Timur terbayar dengan masuknya lembaga diklat


tersebut sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.

B. Saran
a. Perencanaan kunjungan perlu diperbaiki, terutama mengenai teknis
pemberian materi oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Timur. Hal ini
dilakukan agar peserta dapat menggali informasi lebih banyak lagi.
b. Sesi tanya jawab perlu diperbanyak
c. Sesi observasi lebih baik dilakukan secara kelompok kecil. Hal ini
dimaksudkan agar informasi tidak tersalurkan ke segelintir peserta
kunjungan yang berada di barisan depan.
d. Sesi observasi dilakukan lebih lama dan menyeluruh. Observasi yang baik
adalah apabila peserta kunjungan mengetahui aktivitas para peserta diklat,
diberi kesempatan untuk melakukan wawancara dengan peserta diklat dan
para widyaiswara.
e. Sesi observasi perlu dilakukan secara sistematis, mulai dari bagaimana
peserta diklat diterima ketika pertama kali datang, proses pendidikan dan
pelatihan yang dialami, hingga penentuan kelulusan peserta diklat.
f. Perlu disampaikan juga bagaimana suatu proses diklat dirancang, hal ini
bertujuan agar peserta kunjungan memperoleh gambaran bagaimana
merancang diklat tingkat nasional.
g. Peserta kunjungan perlu diberi simulasi terkait bagaimana mendirikan dan
mengoperasikan lembaga diklat agar dapat berjalan dengan baik dan
tergolong lembaga yang berkualitas dan kompetitif.
h. Secara umum, apa yang terdapat di lokasi Badan Diklat Provinsi Jawa
Timur sudah baik. Pengelolaannya pun sudah baik. Akan lebih baik lagi
agar pengetahuan terkait manajemen lembaga diklat ini dapat disalurkan
kepada generasi penerus yang berpotensi memimpin lembaga diklat di
kemudian hari.

29

DAFTAR PUSTAKA

Badan pendidikan dan pelatihan provinsi Jawa Timur. 2012. Review rencana
strategis 2009-2014. Badan diklat provinsi Jawa Timur. Surabaya
Badan pendidikan dan pelatihan provinsi Jawa Timur. 2014. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (LAKIP).Badan diklat provinsi
Jawa Timur. Surabaya
http://bandiklat.jatimprov.go.id/. Diakses pada tanggal 09 desember 2014

30

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.

Sarana dan PrasaranaBadan Pendidikan dan Pelatihan JATIM

Gambar 1. 1. Perpustakaan Badan Pendidikan dan


Pelatihan JATIM

Gambar 1.2.Ruang Diklat prov. Jawa Timur

31

Gambar 1.3 RuangLoby Badan Pendidikan dan Pelatihan JATIM

Gambar 1.4 Taman Badan Pendidikan dan Pelatihan JATIM

32

Gambar 1.5.Ruang kerja karyawan Badan Pendidikan Pelatihan JATIM

Gambar 1.6 Fitness Center Badan Pendidikan Pelatihan JATIM

33

2.

Peralatan Laboratorium atau Workshop dan Peralatan Ruang Kelas

Gambar 2.1. Laboratorium computer Badan Pendidikan dan Pelatihan JATIM

Gambar 2.2 LCD, Microphone dan speaker Badan Pendidikan dan Pelatihan
JATIM

34

3. SDM Badan Pendidikan dan Pelatihan JATIM

Gambar 3.1 Sebagian SDM Badan Pendidikan dan Pelatihan JATIM

Gambar 3.1 Sebagian SDM Badan Pendidikan dan Pelatihan JATIM dalam
melayani peserta diklat

35

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap

: Muhammad Ainur Rofik

Tempat Lahir

: Surabaya

Tanggal Lahir

: 22 Juli 1988

Tinggi, Berat

: 158 cm, 48 kg

Agama

: Islam

Kewarganegaraan

: Indonesia

Titel

: Insinyur / Sarjana Teknologi Pertanian

Alamat

: Platuk Donomulyo
Surabaya 60128, Jawa Timur

Telepon

: 081 703 572 084

E-mail

: nick_rofik@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL
1994 s.d 1997

: SDN Krembangan Utara Surabaya

1997 s.d 2000

: SDN Tanah Kali Kedinding 2 Surabaya

2000 s.d 2003

: SLTP Negeri 15 Surabaya

2003 s.d 2006

: SMA Negeri 8 Surabaya

2006 s.d 2010

: S1 Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor

2014 s.d sekarang

: S2 Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENGALAMAN KERJA
2011 s.d 2012

: PT. KELOLA MINA LAUT


Research and Development

Production Planning and Inventory Control

Quality Assurance

2012 s.d 2013

: LBB Ayo Cerdas Indonesia


Pengajar

2013 s.d sekarang

: LBB Nurul Ilmi


Owner

Pengajar

36

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
Nama

: Kiki Wulan Sarie

Tempat Tanggal Lahir: Sidoarjo, 14 November 1987


Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Kewarganegaraan

: Indonesia

Status Perkawinan

: Belum Menikah

Alamat

: Tropodo Indah Blok N-1


Kecamatan Waru- Kabupaten Sidoarjo

Telepon

: 087752701755

E-mail

: kikiwulansarie87@gmail.com

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN


Formal

: 2006-2010 Universitas Airlangga Jurusan Manajemen


2003-2006 SMAN 1 Sidoarjo
2000-2003 SMPN 1 WARU
1994-2000 SDN 1 Sedati Gede

Non Formal

: 2007-2008 Kursus Bahasa Inggris di YPIA, Surabaya

PENGALAMAN KERJA
Tahun 2006- 2007 selama 1 tahun sebagai guru privat di LBB Cibeta
Tahun 2010-sekarang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur

37

Curriculum Vitae
Nama
: Ulfatur Rahmah
Tempat dan Tanggal Lahir : Sumenep 11 November 1992
Alamat
: Pesantren Mahasiswa Annur
Wonocolo Gang Mudin 10 A
Surabaya
Agama
: Islam
Nomer Telepon/Hp
: 087868764777
Email
: Ulfaulfa3@gmail.com
Riwayat Pendidikan
2010 sampai dengan 2014
Negeri Sunan gggg
2004 sampai dengan 2010
Mathlabul
1999 sampai dengan 2003

: Jurusan Kependidikan Islam Universitas Islam


Ampel Surabaya
: Mahadul Muallimin Al-Islami Pondok Pesantren
Ulum Jambu Sumenep
: MI Tarbiyatus Shibyan Lenteng Sumenep

Pengalaman Kerja
Periode September 2014 - Sekarang : Pengajar Intensif Keagamaan Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Periode Februari 2012 sekarang
: Guru TPQ di Yayasan An-Nur Bendul
Merisi Surabaya dan guru privat LBB Exel
Surabaya

38

Curriculum Vitae
Nama
: Reza Revita Retno Sari
Tempat dan Tanggal Lahir : Sidoarjo, 31 Maret 1992
Alamat
: Ds. Bulang Rt 3 rw 2
Prambon, Sidoarjo
Agama
: Islam
Nomer Telepon/Hp
: 085748489258
Email
: Rezacha7@gmail.com
Riwayat Pendidikan : Tk Darmawanita (1997-1999)
SDN Bulang 2 (1999-2004)
SMPN 2 Krembung (2004-2007)
SMA Budi Utomo Prambon (2007-2010)
S1 Universitas Kanjuruhan Malang (2010-2014)
S2 Universitas Negeri Surabaya
Pekerjaan
: Guru Privat

39

Anda mungkin juga menyukai