Anda di halaman 1dari 11

Minggu Kedua

DESIGN PRODUK DAN PROSES

M-II/1

DESIGN PRODUK

Design produk merupakan salah satu Strategi Bersaing. Oleh sebab itu, design
produk yang akan di produksi harus sudah mengantisipasi hal-hal ke depan, serta
disesuaikan dengan keinginan pelanggan.

Umur Suatu Produk Baru


Dimulai sejak proses selesai design produk baru, mendefinisikan ke dalam
Strategi Operasional, dan implikasi produk sesuai dengan peluang yang ada.

Faktor-faktor yang menentukan peluang tersebut :


1. Perubahan-perubahan dan perkembangan ekonomi.
2. Perubahan Sosial dan Demografi
3. Perubahan teknologi
4. Perubahan Politih dan Hukum

Gambar : Skema Pengambilan Keputusan

M-II/2

SIKLUS HIDUP PRODUK


(PRODUCT LIFE CYCLE)

M-II/3

Penjelasan Kurva Siklus Hidup Produk

Jika produknya Koran

: t (dalam satuan jam)

Jika produknya Mode Pakaian

: t (dalam satuan bulan)

Jika produknya Automotif (Mobil)

: t (dalam satuan tahun)

Dan sebagainya.
Jadi produk yang umurnya singkat, memerlukan pengembangan produk yang
frekuensinya sangat tinggi.

Analysis Produk Berdasarkan Nilai


Efektivitas manajemen operasional dapat diciptakan melalui analisis nilai
produk (Product by Value Analysis).
Produk yang kontribusinya sangat besar dalam penerimaan Total Sales,
dapat dikembangkan dengan jalan Differensiasi Produk (Pengembangan Lini
Produk).

Tujuan Pengembangan Produk


1. Meningkatkan Arus Kas
2. Meningkatkan Total Penerimaan
3. Meningkatkan Total Penjualan
4. Meningkatkan Laba Bersih
5. Analysis biaya agar tetap efisien

M-II/4

Tahapan Pengembangan Produk

Ide-Ide

Apakah perusahaan punya


kemampuan untuk menghasilkan
ide-ide

Kebutuhan pelanggan
harus dipenuhi

Fungsi-fungsi
Spesifik

Spesifikasi
Produk

Tugas Tim
Pengembang Produk

Pembahasan Design

Uji Pasar

Tahap
Pengenalan Produk

Evaluasi

Tugas Tim Teknis


dan Design

M-II/5

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Design Produk


1. Keutuhan Design
-

Perkecil variasinya

Sederhana

Memudahkan assembling

2. Modular Design
-

Susun bagian-bagian produk sesuai Modul

Mudah untuk mengganti/memperbaiki

3. Design dengan bantuan komputer


(Computer Aided CAD)
4. Analysis Nilai
(Teknis ; Kehandalan ; Cash Flows dan sebagainya)
5. Environmentally Friendly Design
(Design yang ramah lingkungan)

DESIGN JASA
Design jasa merupakan cara perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik
terhadap konsumen.
Tujuan design pelayanan adalah Mengurangi tingkat komplain dari konsumen
untuk di antisipasi oleh perusashaan secara maksimal.
Cara untuk memaksimalkan pelayanan terhadap konsumen sebagai berikut :
1. Membuat

Design

Pelayanan

berdasarkan

partisipasi

pelanggan

(mengikuti/mempertimbangkan permintaan pelanggan)


2. Membuat Design Pelayanan berdasarkan partisipasi pelanggan setelah
dilakukan Pengiriman (design dapat dibuat setelah bertemu dengan
pelanggan)
3. Membuat Design Pelayanan berdasarkan partisipasi pelanggan setelah dibuat
design dan telah dilakukan pengiriman.

M-II/6

STRATEGI PROSES
Strategi proses di dalam Manajemen operasional disebut juga sebagai
strategi transformasi inputs faktor menjadi outputs. Strategi dimaksudkan untuk
dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen
yang selalu berubah-ubah, dilakukan dengan sistem transformasi yang efektif dan
efisien.
Manajer Operasional mempunyai tugas untuk menyusun strategi proses
untuk dapat mencapai sasaran operasional dan organisasi atau perusahaan. Di
dalam sistem operasional dikenal ada empat strategi proses yaitu :
1) Proses produksi yang terputus putus (intermitten process),
2) Proses produksi yang kontinu (continoouss process),
3) Proses produksi yang berulang-ulang (repetitive process), dan
4) Proses produksi massa (mass customization). Aplikasi strategi proses
operasional dapat dilakukan sesuai dengan tujuan dari operasional perusahaan
dan sangat berkaitan dengan siklus kehidupan suatu produk atau jasa yang
menjadi outputs sistem operasional.

1. Proses Produksi yang Terputus-putus (Intermitten process)


Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan
produksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan
untuk secara fleksibel untuk menghasilkan berbagai produk atau jasa. Sebagai
contoh : di bidang produksi barang, yaitu usaha bengkel las yang menerima
order atau pesanan untuk membuat pagar atau teralis besi, yang standarnya
disesuaikan dengan pesanan tersebut. Di bidang pelayanan yaitu restoran
Chinesse foods, yang menyiapkan menu makanan sesuai dengan pesanan
pelanggan, di mana juru masak menu sesuai dengan keinginan pelanggan.
Pada umumnya, proses intermitten merupakan sistem operasional yang
tidak terstandardisir, hanya berdasarkan keinginan pelanggan pada saat
dilakukan pemesanan.

M-II/7

2. Proses Produksi yang Kontinu (Continous Process)


Merupakan proses produksi yang mempergunakan peralatan produksi
yang disusun dan diatur dengan memperhatikan urutan-urutan kegiatan atau
routing dalam menghasilkan produk atau jasa, serta arus bahan di dalam proses
telah terstandardisasi. Sebagai contoh : untuk produksi barang seperti
minuman ringan "Teh Botol" merupakan produk yang terstandardisasi, sedang
di usaha jasa misalnya sistem pelayanan Anjungan Tunai Mandiri (Automatic
Teller Machine) yang telah diformat berdasarkan, sistem interkoneksi antar
cabang dan pusatnya, dan antar bank yang mempergunakan fasilitas sistem
yang sama (misalnya : sama-sama menggunakan Master Card).

3. Proses Produksi Berulang-ulang (Repetitive Process)


Merupakan proses produksi yang menggabungkan fungsi intermitten
process clan continous process. Tetapi proses ini mempergunakan bagian dan
bahan komponen yang berbagai jenis di antara proses yang kontinu. Sebagai
contoh : manufaktur mobil dan motor Roll Royce, dan Harley Davidson.
Sedang di dalam usaha jasa, yaitu restoran besar yang melayani banyak
pelanggan dan bermacam-macam menu.

4. Produksi Massa (Mass Customization)


Merupakan proses, produksi dengan menggabungkan Intermitten
Process, Contious Process, serta Repetitive Process, yang menggunakan
berbagai komponen bahan, mempergunakan teknik skedul produksi dan
mengutamakan kecepatan pelayanan. Sebagai contoh, Radio "EI Shinta" yang
melayani order dan memberi pelayanan, seperti iklan radio, pengumuman
kehilangan barang, dan penyiaran berita nasional dan internasional, serta
menerima dan menyalurkan informasi dari masyarakat yang mencakup
wilayah siaran yang luas secara nasional. Umumnya, mass customization
merupakan penggabungan usaha produk barang dan jasa pelayanan, sebagian
besar pada operasional layanan (jasa).
Strategi proses dapat diaplikasikan berdasarkan siklus kehidupan suatu
produk barang atau jasa, seperti diuraikan pada tabel di bawah ini.

M-II/8

Tabel
Perbedaan Karakteristik dari Empat Tipe Proses
Intermitten Process
(Volume : Sedikit
Variasi : Banyak)

Repetitive Process
Terdiri :
Bagian dan Komponen

Continous Process
(Volume : Besar
Variasi Banyak)

Mass Customization
(Volume : Besar
Variasi : Banyak)

1. Kuantitas sedikit dan banyak


variasi yang di produksi

1. Jangka panjang, produk


biasanya produk standardisasi
diproduksi berdasarkan modul

1. Kuantitas banyak dan sedikit


variasi diproduksi

1. Kuantitas banyak dan banyak


variasi yang diproduksi

2. Mesin yang digunakan serba


guna (multipurpose)

2. Mesin khusus membantu lini


penggabungan

2. Mesin yang digunakan mesin


khusus (special)

2. Cepat berubah dan dengan


mesin fleksibel

3. Pekerja dengan kemam puan


dan keahlian yang linggi.

3. Pekerja dilatih sesuai dengan


mode (gaya) pesanan.

3. Penggunaan tenaga operator


sedikit keahlian

3. Operator yang fleksibel dilatih


sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.

4. Banyak pelunjuk dalam lugas


karena banyak perubahan
lugas

4. Operasional yang berulang.ulang. pelatihan berkurang,


dan beberapa petunJuk,
banyak perubahan tugas.

4. Tugas berdasarkan order, dan


beberapa petunjuk karena
distandardisasi

4. Order membutuhkan banyak


petunjuk tugas

M-II/8

M-II/9

Intermitten Process
(Volume : Sedikit
Variasi : Banyak)

Repetitive Process
Terdiri :
Bagian dan Komponen

Continous Process
(Volume : Besar
Variasi Banyak)

Mass Customization
(Volume : Besar
Variasi : Banyak)

5. Persediaan (bahan baku)


tinggi, untuk menghasilkan
suatu nilai pada produk

5. Digunakan Persediaan dan


teknik waktu yang pantas
(dengan JIT)

5. Persediaan (bahan baku)


sedikit, menciptakan nilai
produk.

5. Persediaan (bahan baku)


sedikit, menciptakan nilai
produk.

6. Pekerjaan dalam proses


sangat menentukan Outputs

6. Digunakan persediaan dan


teknik waktu yang pantas
(dengan JIT)

6. Perkerjaan dalam proses hanya 6. Perkerjaan dalam proses harus


sedikit mempengaruhi outputs
dikendalikan dan efisiensi
dengan JIT

7. Pergeseran unit barang


didalam mesin lambat

7. Pergerakan yang diukur per


jam dan hari

7. Pergerakan otomatis yang


cepat dengan fasilitas mesin
tertentu

7. Pergerakan barang dengan


fasilitas mesin

8. Barang jadi sesuai order

8. Barang jadi sesuai ramalan

8. Barang jadi sesuai ramalan


kebutuhan persediaan toko

8. Barang jadi dibuat sesuai


dengan pesanan

9. Skedul pesanan dibuat sangat


kompleks dan sesuai dengan
kebutuhan perediaan, yang
dibutuhkan, kapasitas, dan
pelayanan pelanggan.

9. Skedul disusun sesuai model- 9. Skedul relatif simpel dan


model dari keregaman modul
berlandaskan tingkat outputs
yang di forcast.
yang sesuai target sales.

9.

Skedul ditentukan oleh


akomodasi kebutuhan untuk
memenuhi order
M-II/9

M-II/10

Intermitten Process
(Volume : Sedikit
Variasi : Banyak)

Repetitive Process
Terdiri :
Bagian dan Komponen

Continous Process
(Volume : Besar
Variasi Banyak)

10. Biaya tetap cenderung


rendah, biaya variabel tinggi

10. Biaya tetap terikat, tetapi


fleksibel sesuai fasilitas

10. Biaya tetap cenderung naik,


tetapi biaya variabel turun

11. Pembiayaan antara


pengakuan dan pelaksanaan
tugas harus ditaksir sebelum
melakukan tugas, tetapi baru
diketahui sesudah selesai
tugas.

11. Siaya biasanya diketahui


11. Karena biaya tetap tinggi,
sebab sudah dikembangkan
biaya cenderung terikat
dari pengalaman sebelumnya
tinggi sesuai penggunaan
fasilitas.

Mass Customization
(Volume : Besar
Variasi : Banyak)
10. Biaya tetap cenderung tinggi,
tetapi biaya variabel
diusahakan rendah

11. Tinggi biaya tetap dan


dinamis, biaya variabel
menjadi tantangan
menentukan biaya

Sumber : Dimodifikasi dari : Heizer and Render, Operations Management, Pren-Hall international, 2001

M-II/10

Anda mungkin juga menyukai