1. ASPEK EKONOMI
Pendahuluan
Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar
di berbagai media yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan.
Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat
dijadikan sebagai indikator ekonomi yang dapat
diolah menjadi informasi penting dalam rangka
studi kelayakan bisnis, misalnya: PDB, investasi,
inflasi, kurs valas, APBN, dan sebagainya.
Pendahuluan
Selain menjadikan fakta makroekonomi
sebagai input dalam studi kelayakan bisnis,
hendaknya perlu dikaji imbal-baliknya, yaitu
bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya
bermanfaat bagi pihak lain.
Penerimaan Penjualan
378.000
100
Biaya-Biaya
209.718
55,5
168.282
44,5
33.000
8,7
135.282
35,8
Persentase
Nilai
Pajak-Pajak Bagi
Pemerintah
15,3
Rp 20.720.000,-
33,3
Rp 45.082.000,-
21,9
Rp 29.616.000,-
Kreditor/Bank
29,5
Rp 39.864.000,-
Jumlah
100,0
Rp 135.282.000,-
10
Iklim tropis;
Produktivitas rendah;
Kapital sedikit;
Nilai perdagangan luar negeri yang rendah;
Besarnya pengangguran;
Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan;
Tekanan penduduk yang berat;
Penggunaan tanah yang produktivitasnya
rendah.
11
5. Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar
perdagangan yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan di dalam negeri akan
menghasilkan devisa bagi negara.
Salah satu bentuk dukungan itu adalah melalui
proteksi perdagangan.
Proteksi perdagangan merupakan seluruh
insentif perdagangan baik berupa proteksi
maupun bantuan (subsidi).
Studi Kelayakan Bisnis [STIE
Multi Data Palembang]
12
5. Dukungan Pemerintah
Oleh karena itu, proteksi perdagangan lebih tepat
disebut sebagai insentif perdagangan.
Instrumen kebijakan proteksi perdagangan
banyak ragamnya, tetapi tujuannya tetap satu,
yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam artian
mencegah adanya pasar persaingan bebas.
Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapat
digolongkan menjadi:
a. Kebijakan langsung terhadap komoditi yang
bersangkutan;
b. Kebijakan tidak langsung.
Studi Kelayakan Bisnis [STIE
Multi Data Palembang]
13
A. Kebijakan Langsung
1. Kebijakan perdagangan luar negeri
3. Kebijakan produksi
14
15
5. Hubungan Pemerintah
Dampak dari proteksi perdagangan dapat
dilihat dari aspek:
1. Dampak distorsi
Distorsi pasar: Perbedaan antara harga yang berlaku
dan harga yang seharusnya terjadi jika tidak ada
kebijakan proteksi pemerintah (harga pasar bersaing
bebas).
Alat ukurnya berupa tingkat proteksi efektif (ERP =
Effective Rate of Protection).
16
2. ASPEK SOSIAL
17
18
19
20
21
3. ASPEK POLITIK
22
23
24
25
26