Disusun oleh:
Kammal
1211060307
Ario Wiryoputro
1312060098
Riandy Hagai
1312060089
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmat serta
Berkah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis ini. Karya Tulis ini menjelaskan tentang Kepemimpinan,
dari segi pengertian, ciri-ciri, model dan lain-lain.
Penulisan karya Tulis ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Keuangan di program studi S1 Manajemen Eksekutif. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen
pembimbing mata kuliah Manajemen Sumber Keuangan dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1.2.2.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
tujuan tertentu. Tujuannya antara lain mencari keuntungan dan memaksimalkan kesejahteraan
pemegang saham serta tujuan yang lainnya. Semua tujuan itu bisa tercapai atau terwujud bila
manajemen perusahaan bisa mengelola dan menjalankan kinerja perusahaan itu sebaikbaiknya.
Kinerja suatu perusahaan, baik kinerja keuangan perusahaan maupun kinerja-kinerja
lainnya diperusahaan tersebut tentu saja sangat bergantung dari operasional perusahaan itu
sendiri. Dengan kata lain makin baik operasional perusahaan, makin baik pula kinerja
keuangan perusahaan yang akan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan tersebut.
Perkembangan kinerja perusahaan tentu saja dapat dilihat dari laporan keuangan
tahunan perusahaan yang diterbitkan perusahaan, sebaiknya laporan keuangan itu sudah
diaudti sewajarnya oleh kantor akuntan publik, agar laporan keuangan tersebut dapat
dipercaya dan dapat diandalkan oleh para pemakainya.
Uraian tadi mencerminkan alangkah pentingnya laporan keuangan suatu perusahaan.
laporan keuangan perusahaan mempunyai arti yang penting bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan tujuan-tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang dan
kepentingan masing-masing. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan maka
dibutuhkan analisis dari laporan keuangan yan diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan
sejenis dalam satu industri yang sama untuk melihat tingkat persaingannya, dan bisa juga
membandingkan dengan data perusahaan yang sama dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan
1
kata lain, kita bisa melihat atau menilai kinerja keuangan perusahaan tersebut secara historis
dan melihat peningkatan atau penurunannya.
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang berguna untuk memeriksa data
keuangan masa lalu dan saat sekarang dengan tujuan mengevaluasi atau menilai
performa/kinerja keuangan perusahaan dan bisa juga untuk mengestimasi risiko serta potensi
masa depan. Analisa laporan keuangan dapat menghasilkan informasi berharga mengenai
kualitas perusahaan serta kekuatan dan kelemahan posisi keuangan suatu perusahaan. analisa
laporan keuangan bukan merupakan kegiatan yang berdiri sendiri atau berakhir begitu saja,
tetapi merupakan suatu upaya untuk memahami dan menilai karakteristik serta kinerja
keuangan dengan hubungan timbal balik yang erat.
1.2.
adalah data keuangan akan lebih berarti bagi pihak pihak yang Berkepetingan apabila data
tersebut diperbandingkan untuk dua Periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut sehingga
dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2003: 327) mengemukakan bahwa analisis
laporan keuangan adalah dengan menghubungkan elemen elemen dari berbagai aktiva
satu dengan yang lainnya, elemen elemen dari berbagai pasiva satu dengan lainnya serta
menghubungkan elemen elemen dari aktiva dan pasiva dalam neraca pada suatu saat
tertentu akan dapat diperoleh banyak gambaran mengenai posisi atau keadaan finansial suatu
perusahaan.
Analisis rasio keuangan dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan perusahaan.
Ada dua cara dalam menilai kelemahan dan kekuatan sebuah perusahaan. Pertama dengan
perbandingan rasio keuangan antar tahun berbeda,yaitu membandingkan rasio laporan
Rasio Likuiditas
Rsio Likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan dengan
melihat aktiva lancer perusahaan relative terhadap hutang lancarnya
(hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Dua rasio
likuiditas jangka pendek yang sering digunakan adalah rasio lancer dan
rasio quick (sering disebut acid test rasio). Rasio lancar mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan berubah menjadi kas
dalam waktu satu tahun atau siklus bisnis). Rasio quick merupakan rasio
Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat beberapa aktiva kemudian menentukan berapa tingkat
aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas
yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin
besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana
kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang
lebih produktif. Empat rasio aktivitas tersebut adalah :
a) Rata-rata umur piutang
b) Perputaran persediaan
c) Perputaran aktiva tetap
d) Perputaran total aktiva
3.
Rasio Solvabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah
perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total assetnya.
Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan
demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca. Ada beberapa macam
rasio yang dapat dihitung : rasio total hutang terhadap total asset, rasio
Time Interest Earned, Rasio Fixed Charge Coverage.
4.
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas merupakan aspek
Profit Margin
Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rumus yang
bisa digunakan adalah sebagai berikut:
Gross Profit Margin
Profit Margin
= EBIT/Penjualan x 100%
satu
teknik
analisa
keuangan
yang
bersifat
menyeluruh
yang
dilakukan
oleh
divisi/bagian,
yaitu
dengan
aktiva.
Demikian
pula
adanya
berbagai
metode
Kelemahan lain dari teknik analisa ini adalah terletak pada adanya
fluktuasi nilai dari uang (daya belinya). Suatu mesin atau
perlengkapan tertentu yang dibeli dalam keadaan inflasi nilainya
berbeda dengan kalau dibeli pada waktu tidak ada inflasi, dan hal
ini akan berpengaruh dalam menghitung investment turn over dan
profit margin.
syariah.
Gray
menganggap
bahwa
adanya
akuntansi
syariah
lebih
menekankan
pentingnya
11
5.
Rasio Pasar
Rasio Pasar yaitu yang mengukur harga pasar relative terhadap nilai buku.
Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor atau calon
investor, meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio
ini. Ada beberapa rasio yang bisa dihitung yaitu PER (Price Earning Ratio),
dividen yield dan pembayaran deviden (deviden pay out).
1. Bagi Perusahaaan
Dengan adanya analisis rasio keuangan, maka pihak menejemen dapat menilai hasil
12
2. Bagi Investor
Dengan adanya analisis atas laporan keuangan suatu perusahaan maka parainvestor
dapat membuat keputusan yang lebih menguntungkan berhubungan dengan
investasi atau pemberian pinjaman kepada perusahaan tersebut.
13
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dari Mata
Kuliah Manajemen Keuangan. Selain itu juga bertujuan untuk membahas tentang Laporan
Keuangan, sehingga dapat menganalisa Laporan Keuangan yang ada di Perusahaan
tempatnya bekerja dan juga di perusahaan-perusahaan lain.
1.4.
Metode Penulisan
Dari banyak metode yang penulis ketahui, penulis menggunakan metode kepustakaan.
Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak hanya berarti pergi ke perpustakaan tapi
dapat pula dilakukan dengan menggunakan internet. Penulis menggunakan metode ini karena
jauh lebih praktis, efektif, efisien, serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data-data
tentang topik ataupun materi yang penulis gunakan untuk karya tulis ini.
1.5.
Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penulis miliki maka ruang
lingkup karya tulis ini terbatas pada pembahasan mengenai Pengertian Laporan Keuangan,
Definisi dan Pengertian Rasio Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan audited PT
SMARTFREN Tbk tahun buku 2012 dan 2013.
14
BAB II
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
2.1.
operator telepon selular berlisensi, yaitu Komselindo dan Metrosel, dan sekaligus mulai
beroperasi sebagai penyelenggara jasa selular dengan menggunakan basis teknologi CDMA.
Layanan yang pertama kali diluncurkan oleh perseroan adalah Layanan Selular
Prabayar dengan merk Fren yang mengoperasikan pada Desember 2003 dengan berbasis
jaringan CDMA 2000-1X. Pada April 2004, Perseroan meluncurkan Layanan Selular Fren
Paskabayar pada jaringan yang sama. Perseroan kemudian mengakuisisi satu lagi operator
telepon berlisensi selular yaitu Telesera. Serta merta perseroan pun menyelesaikan peralihan
sistem telekomunikasi yang dioperasikan ketiga operator berlisensi yang diakuisisi tersebut
dari sistem selular analog (AMPS) menjadi sistem selular digital CDMA.
Pada tahun 2006, perseroan memperkenalkan layanan 3G melalui jaringan CDMA 1X
EVDO, serta melakukan pencatatan Perdana Saham pada Bursa Efek Indonesia (dahulu
Bursa Efek Jakarta). Tahun 2007, perseroran berhasil menerbitkan obligasi Rupiah
pertamanya yang juga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Kemudian perseroan juga turut
meramaikan pasar modal regional dengan menerbitkan Eurobond pertamanya yang
dicatatkan di Bursa Efek Singapura.
Pada April 2008, perseroan memperkenalkan fitur
menjadi perseroan menjadi operator CDMA pertama di dunia yang bergabung dengan
Asosiasi GSM. Hal ini memungkinkan pelanggan perseroan melakukan roaming ke berbagai
15
penjuru dunia, baik di jaringan selular CDMA maupun GSM. Pada Mei 2008, perseroan
meluncurkan produk FWA Prabayar.
Pada Februari 2009, perseroan meluncurkan produk terbaru yaitu layanan Mobile Data
Paskabayar dan Prabayar. Untuk lebih melengkapi portofolio produknya, pada Mei tahun
yang sama perseroan layanan FWA Paskabayar dan Fren Duo, yaitu layanan hybrid yang
menggabungkan layanan selular dan FWA dalam sebuah kartu. Dengan demikian, pelanggan
dapat menikmati dua jenis layanan sekaligus.
Pada tahun 2010 perseroan meluncurkan 2 kartu Perdana baru dengan keunggulan yang
berbeda. Fren Extra dan Fren Jos. Fren Extra memberikan bonus kb data dalam ketika kirim
SMS dan bonus pulsa ketika menerima panggilan. Sedangkan, Fren Jos adalah produk hybrid
seperti Fren Duo yang memberikan berbagai bonus SMS, bonus Kb data dan bonus pulsa
setiap pengisian pulsa biasa.
Pada awal tahun 2011, perseroan melakukan aksi korporasi yaitu peningkatan modal
ditempatkan dan disetor penuh untuk mengakuisisi PT Smart Telecom (Smartel). Aksi
Korporasi ini bertujuan untuk melakukan sinergi dengan Smartel dalam berbagai hal,
diantaranya pengembangan infrastruktur jaringan, peningkatan efisiensi operasional,
perluasan jaringan pemasaran dan penggabungan merek dagang menjadi smartfren.
Perseroan kemudian melakukan perubahan nama dari sebelumnya PT Mobile-8 Telecom Tbk
menjadi PT Smartfren Telecom Tbk.
Pada Juni 2011, perseroan meluncurkan produk unggulan yaitu, USB Modem AC682,
dibarengi dengan kampanye I Hate Slow dengan maskot baru bernama Mr. Kwik. Layanan
data ini menghadirkan akses data kecepatan broadband dengan mengusung teknologi EV-DO
Rev. A dengan kecepatan download mencapai 3,1 Mbps.
Pada akhir 2011, perseroan kembali meluncurkan gebrakan baru dengan mengusung
teknologi CDMA EV-DO Rev. B yang menghadirkan layanan intern et super cepat dengan
16
kecepatan download mencapai 14,7 Mbps. Hal ini semakin memperkuat posisi perseroan
dimata pelanggan sebagai operator nomor satu dilayanan data.
Pada akhir 2011, jangkauan layanan perseroan telah mencakup seluruh pulau Jawa-bali,
sebagian wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Selatan, Sulawesi, serta Kalimantan.
Perseroan memiliki kurang lebih 7,6 juta pelanggan dengan sekitar 16% nya pelanggan data,
dengan didukung oleh lebih dari 140 galeri yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Pada awal tahun 2012, perseroan melakuan aksi korporasi lagi dengan melakukan
penggabungan nilai saham saham (reverse stock split) untuk menghidupkan kembali
perdagangan sahamnya di bursa efek, dan diikuti dengan penawaran umum terbatas II yang
dimaksudkan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.
Pada tahun 2012, perseroan melanjutkan ekspansi dengan terus mengembangkan
cakupan jaringan dan varian produk. Beberapa produk yang diluncurkan pada jajaran
smartphone berbasis android adalah seri andromax yang diluncurkan sepanjang 2012 dengan
beberapa tipe varian (Smartfren Andro, Andromax-I, dan Andromax Tab 7.0).
Perseroan juga menyediakan layanan Blackberry kepada pelanggan, dengan beraneka
ragam paket berlangganan sesuai kebutuhan dari pelanggan diantaranya paket Hebat, Hemat,
Simple, Mail, Social, dan Sosialita.
Pada segmen feature phone perseroan meluncurkan produk unggulan seperti telepon
genggam X-stream EV-DO Hotspot dan jambu. Pada produk USB modem, perseroan
meluncurkan berbagai varian seperti USB modem super tipis CE/AC782 dengan teknologi
EV-DO Rev. A, USB modem WiFi EV-DO Rev. B DF 79B, Mini Router AR910B dan WiFi
Router HR950B yang mengusung teknologi EV-DO Rev. B. Disamping itu, perseroan juga
meluncurkan layanan data yang baru dikenal dengan Smartfren Connex EVO (Extra Volume
Only) yang merupakan paket langganan data dimana pulsa isi ulang (top up) akan otomatis
dikonversi menjadi volume data sesuai dengan besarnya denominasi pulsa.
17
Perseoran juga melakukan ekspansi untuk memperluas jangkauan areanya yaitu dengan
menambah jumlah BTS (Base Transceiver Stations) dengan cara menyewa beberapa
penyedia menara. Terkait dengan layanan data, perseroan juga menambah kapasitas lebar pita
dalam negeri maupun keluar negeri untuk memastikan kenyamanan dari pelanggan yang
menggunakan internet khususnya untuk dapat terus menikmati pengalaman berintern et yang
cepat dan memuaskan.
Pada akhir 2012, jangkauan layanan perseroan telah mencakup seluruh pulau JawaBali, sebagian wilayah Sumatera, Sulawesi, serta Kalimantan. Perseroan memiliki kurang
lebih 11 juta pelanggan, dengan didukung oleh 83 Galeri milik sendiri dan 70 Smile galeri
hasil kerjasama dengan distributor yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
18
2.2.
teori tersebut akan coba diterapkan terhadap salah satu perusahaan yang terdaftar di bursa
efek Indonesia. Perusahaan yang dipilih adalah PT SMARFREN TELECOM Tbk. Cara yang
digunakan adalah perbandingan rasio antar tahun berbeda. Berikut akan disajikan analisis
terhadap laporan keuangan PT SMARFREN TELECOM Tbk. Laporan keuangan laporan PT
SMARFREN TELECOM Tbk periode tahun 2012 dan 2013 yang telah diaudit oleh kantor
akuntan publik Moore Stephens akan disajikan dalam lampiran.
19
Formula
2012
2013
a. CurrentRatio
Current Asset
CurrentLiabilities
8.231.297.105
4.825.204.637
b. QuickRatio
CarrentAsset-Inventory
CurrentLiabilities
1,23
4.825.204.637
a. InventoryTurnover
HPP
Inventory
10.300.666.718 = 4,51
2.284.905.292
13.557.146.834 = 5,12
2.645.892.517
b. ACP
AccountReceivables
AverageRevenue/days
2.522.528.928
= 47 hr
19.598.247.884/365
2.916.061.904 = 43 hr
24.501.240.780/365
Revenue
Total Assets
19.598.247.884 = 0,74
26.579.083.786
24.501.240.780 = 0,80
30.792.884.092
= 1,71
Likuiditas
9.972.110.370 = 1,88
5.297.630.537
= 1,38
Rasio Aktivitas
Rasio Hutang
a. DebtRatio
EBIT
Beban Bunga
6.287.454.009
175.074.581
6.920.399.734
340.168.567
= 20,35
20
Rasio Profitabilitas
a. Rasio Laba Kotor
Revenue
Gross Profit
19.598.247.884
EBIT
19.598.247.884
EAT
19.598.247.884
d. ROA
EAT x 100%
Total Assets
e. ROE
EAT x 100%
Ekuitas saham biasa
= 817
=905
Rasio Pasar
a. PE Ratio
15.850
= 457,30
Book Value
15.850
817
= 19,40
2.055.386.023 = 34,66
59.315.200
14.150
34,66
14.150
905
= 15,64
2.401.632.349 = 40,49
59.315.200
= 349,47
40,49
21
2.3.
Hasil Analisa
Likuiditas
Rasio ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka
pendeknya yang akan jatuh tempo, dihitung dengan membagi aset lancar dengan
liabilitas jangka pendek. Tahun 2013 rasio likuiditas Perseroan adalah sebesar 188,2%,
turun 17,6% dari tahun 2012 sebesar 170,6%.
Kemampuan membayar
Menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban, baik jangka
Manajemen Hutang
Untuk mengantisipasi kebutuhan pendanaan bagi pelaksanaan program ekspansi di
Profitabilitas
23
Rentabilitas
Menunjukkan ukuran kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih
24
2.4.
Year
Ratio
Liquidity
Current Ratio
Quick Ratio
Aktivitas
Inventory Turnover
ACP
Asset Turnover
Hutang
Debt Ratio
Time Interest
Profitability
Rasio Laba kotor
Rasio Laba Opr
Rasio Laba Bersih
ROA
ROE
EPS
Rasio Pasar
Price Earning Ratio
Market Book Ratio
2012
2013
Industry
Average
2013
Cross
Sectional
Evaluation
Time
Series
Overall
1.71
1.23
1.89
1.83
2.46
5.84
Buruk
Buruk
Baik
Baik
Buruk
Buruk
4.51
47 hr
0.74
5.12
43 hr
0.8
6.16
68.38 hr
1.03
Sedang
Baik
Sedang
Baik
Baik
Baik
Sedang
Baik
Baik
31.70%
35.92
29.20%
20.35
34.19%
49.51
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
47.44%
31.50%
24.70%
18.20%
27.90%
817
44.67%
28.80%
21.90%
17.40%
25.70%
905
63.65%
44.82%
31.74%
24.30%
30.10%
1423
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Baik
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
19.4
457.3
15.64
349.47
17.98
345.55
Buruk
Baik
Buruk
Buruk
Buruk
Baik
25
2.5.
KETERANGAN
NERACA
2012
2012
2013
Ka s
3.317.464.954
4.212.927.250
12,48%
13,68%
Pi uta ng
2.522.528.928
2.916.061.904
9,49%
9,47%
Pers edi a a n
2.284.905.292
2.645.892.517
8,60%
8,59%
Ua ng Muka
62.362.882
90.824.054
0,23%
0,29%
Beba n Di ba ya r di muka
26.266.094
48.622.460
0,10%
0,16%
Pa ja k Di ba ya r di muka
17.768.955
57.782.185
0,07%
0,19%
8.231.297.105
9.972.110.370
30,97%
32,38%
As et pa ja k ta ngguha n
140.742.720
84.380.078
0,53%
0,27%
Inves ta s i pa da enti ta s
102.827.948
127.509.500
0,39%
0,41%
40.674.520
48.654.931
0,15%
0,16%
16.794.115.433
18.862.518.157
63,19%
61,26%
118.424.926
214.473.111
0,45%
0,70%
93.745.371
100.627.005
0,35%
0,33%
1.003.033.110
1.158.474.986
3,77%
3,76%
54.222.653
224.135.954
0,20%
0,73%
18.347.786.681
20.820.773.722
69,03%
67,62%
Total Aset
26.579.083.786
30.792.884.092
100%
100%
350.353.537
320.926.026
4,16%
3,57%
2.173.253.672
2.501.733.910
25,83%
27,83%
Uta ng La i nnya
517.832.939
320.383.917
6,15%
3,56%
Beba n Akrua l
398.252.792
438.205.233
4,73%
4,87%
Uta ng Pa ja k
Li a bi l i ta s Imba l a n Kerja
Ja ngka Pendek
504.405.242
398.536.742
5,99%
4,43%
572.485.640
774.818.374
6,80%
8,62%
Ua ng Muka Penjua l a n
Ba gi a n La nca r Li a bi l i ta s
Ja ngka Pa nja ng
30.971.506
23.752.035
0,37%
0,26%
277.649.309
519.274.300
3,30%
5,78%
4.825.204.637
5.297.630.537
57,35%
58,94%
Li a bi l i ta s Pa ja k Ta ngguha n
Li a bi l i ta s i mba l a n Kerja
Ja ngka Pa nja ng
1.356.931
7.219.730
0,02%
0,08%
271.413.089
271.599.689
3,23%
3,02%
Li a bi l i ta s Ja ngka Pa nja ng
3.222.429.486
3.242.382.258
38,30%
36,07%
80.593.563
157.622.095
0,96%
1,75%
13.231.432
12.453.908
0,16%
0,14%
3.589.024.501
3.691.277.680
42,65%
41,06%
Properti i nves ta s i
As et teta p
Ua ng muka i nves ta s i
Beba n ta ngguha n
As et ti da k berwujud
As et l a i nnya
26
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Laporan Keuangan adalah sangat penting untuk dipelajari, Karena Laporan
27
1. Rasio likuiditas Perseroan adalah sebesar 188,2%, turun 17,6% dari tahun 2012
sebesar 170,6%
2. Pada tahun 2013, kemampuan membayar utang Perseroan relatif stabil
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tambahan penarikan pinjaman baru
pada tahun 2013 menyebabkan solvabilitas terhadap aset Perseroan mencapai
0,13x atau naik 1,0% dari tahun 2012
3. Perseroan menerapkan manajemen hutang, yang menegaskan bahwa penarikan
pinjaman baru hanya dilaksanakan setelah mempertimbangkan kebutuhan dan
kemampuan dalam mendanai investasi strategis dengan mengupayakan tingkat
biaya pinjaman yang kompetitif.
4. Rasio profitabilitas tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012,
dengan rasio net profit margin 2013, adalah sebesar 21,9%, naik dari posisi
24,7% ditahun 2012 . Marjin laba kotor Perseroan di tahun 2013 adalah 44,7%,
marjin laba usaha 28,8%.
5. Rentabilitas terhadap ekuitas (Return On Equity) mencapai 27,6%, mengalami
penurunan dari tahun 2012 yangsebesar 29,2%. Rentabilitas terhadap aset
(Return on Asset) juga menjadi 20,5% yang pada tahun 2012 yangsebesar
20,3%. Lebih rendahnya rentabilitas terhadap aset karena sebagian aset tersebut
masih dalam masa penyelesaian dan percobaan.
3.2.
Saran
Sangat diperlukan sekali pengetahuan tentang Pengertian Laporan Keuangan,
Pengertian Analisa Rasio-Rasio dari Laporan Keuangan itu sendiri serta praktek-
28
praktek tugas analisis bagi Mahasiswa terutama bagi jurusan Manajemen atau Jurusan
Akuntansi dan untuk level manager ke atas sehingga apabila nanti terjun langsung di
Perusahaan sudah tahu dan bisa menerapkannya di tempat kerja sekaligus untuk cek
and balance tentang Laporan Keuangan tersebut.
29
DAFTAR PUSTAKA
30