III.1
III.2
Visi Perseroan
Visi Perseroan adalah:
1. Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik
dengan penekanan pada pembangunan kompetensi melalui pengembangan
sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasaan pelanggan
dan efisiensi.
2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah
lingkungan.
III.3
44
Keterangan:
AMS
AHRM
Lainnya
47
f. Perusahaan Afiliasi
Etika Perseroan dalam berhubungan dengan perusahaan afiliasi, yaitu
perusahaan-perusahaan yang ada keterkaitan kepemilikan dengan
Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung.
48
g. Prinsipal
Etika Perseroan dalam menjalin kerjasama dengan prinsipal, yaitu mitra
usaha selaku pemilik teknologi dan lisensi atas barang atau jasa, dimana
produksi atau pemasarannya dilakukan oleh dan atau bersama Perseroan.
h. Investor
Etika Perseroan dalam berinteraksi dengan investor, yaitu individu atau
lembaga yang berpotensi untuk ikut serta baik langsung maupun tidak
langsung dalam kepemilikan saham Perseroan, antara lain Analis dan
Fund Manager.
i. Penyelenggara Negara
Etika Perseroan dalam berinteraksi dengan penyelenggara negara, yaitu
institusi pelaksana kenegaraan beserta aparaturnya, yang meliputi
legislatif, eksekutif, yudikatif, dan lembaga lainnya, baik di tingkat pusat
maupun daerah.
j. Masyarakat
Etika Perseroan dalam berinteraksi dengan masyarakat, yaitu individu
atau kelompok di luar Perseroan yang mempunyai hubungan langsung
maupun tidak langsung dalam kegiatan Perseroan.
k. Media Massa
Etika Perseroan dalam berinteraksi dengan media massa, yaitu institusi
medium komunikasi massa yang meliputi media cetak dan elektronik
49
menjelaskan
bagaimana
seharusnya
seorang
karyawan
bersikap,
III.4
terus berkembang menjadi Grup yang memiliki enam bidang usaha, yaitu: Otomotif,
Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi, dan Infrastruktur.
III.4.1 Otomotif (Automotive)
Bidang usaha divisi Otomotif Perseroan terbagi lagi ke dalam 4 sektor
bidang usaha, yaitu:
1. Grup Mobil (Automobile Group)
Bisnis automobile group milik Perseroan meliputi aktivitas manufaktur,
distribusi dan penjualan dari berbagai merek mobil, yaitu:
a. Toyota
b. Daihatsu
c. Isuzu
50
usaha
Pembiayaan
Mobil
dikelola
oleh
Astra
Credit
2. IT Solutions
53
III.5
Shares
Jardine Cycle & Carriage Ltd
III.6
2.028.825.504
50,11%
600.000
0,01%
564.000
0,01%
2.018.365.810
49,87%
Total
4.048.355.314
100,00%
54
Enterprise
(MAKE)
III.7
56
Audit Committee
Board of Commissioners
Board Of Directors
Executive Committee
Remuneration & Nomination Committee
Corporate Functions
Corporate Secretary
Corporate Legal
Corporate Planning
Michael D. Ruslim
Simon J. Mawson
Group Treasury
Corporate Finance, Accounting & Tax
Corporate Information System &
Technology
57
Audit Committee
Board of Commissioners
Board Of Directors
Executive Committee
Remuneration & Nomination Committee
Corporate Operations
Toyota Sales Operation
Honda Sales Operation
Daihatsu Sales Operation
Prijono Sugiarto
Gunawan .G
Johnny Darmawan
AstraWorld
Serasi Autoraya
Shared Services
Astra Foundations
Michael D. Ruslim
Gunawan. G
Prijono Sugiarto
58
Budi Setiadharma
Independent Commissioner
Djunaedi Hadisumarto
Independent Commissioner
Motonobu Takemoto
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Directors
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Tossin Himawan
Johnny Darmawan Danusasmita
Maruli Gultom
Simon John Mawson
Members
59
Members
Members
III.8
terbesar yang dihadapi oleh Grup Perseroan adalah membangun organisasi yang efektif
dengan budaya yang dapat memupuk hubungan kerja yang harmonis dengan dasar saling
menghormati. Untuk dapat mencapai sasaran tersebut, Perseroan sangat mempercayai
pentingnya merekrut talenta terbaik dari berbagai disiplin, terus mendorong
karyawannya untuk meningkatkan potensinya serta mengembangkan mereka untuk
menjadi pemimpin bisnis dengan jenjang karir yang jelas. Selain itu, Perseroan juga
dituntut untuk membangun lingkungan kerja yang mendorong terbentuknya komunikasi
yang positif, kerjasama dan saling menghargai.
60
Pasti
(dinamakan
DPA
Satu),
sedangkan
61
III.9
dapat
menjaga
kesinambungan
usahanya,
setiap
perusahaan
dituntut
untuk
mengenai pengelolaan LK3 dengan berfokus pada strategi, proses, produk, dan
karyawannya dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari. Hal tersebut direfleksikan
dalam 4 pilar yang membangun AGC, yaitu Green Strategy, Green Process, Green
Product, dan Green Employee.
Green Company adalah perusahaan yang manajemennya secara sadar
menekankan pertimbangan dalam setiap keputusan bisnis yang diambil untuk
melindungi dan mengembangkan aspek lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja
dari para stakeholder-nya, sebagai bentuk tanggung jawab dan usaha yang terus menerus
dalam memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat dan pembangunan yang
berkelanjutan. Implementasi dari empat pilar yang mendukung keberhasilan AGC
adalah:
a. Pada pilar Green Strategy: Perseroan telah memastikan bahwa aspek LK3
telah terintegrasi dalam kegiatan bisnis Perseroan.
b. Pada pilar Green Process: Perseroan menjamin bahwa semua proses dan
prosedur telah secara efisien memenuhi aspek LK3 yang diatur dalam
peraturan dan standar LK3 baik di tingkat nasional maupun international.
c. Pada pilar Green Product: Perseroan telah menghasilkan jasa dan produk
yang tidak merusak lingkungan, aman bagi pengguna, hemat energi dan
sumber daya alam.
d. Pada pilar Green Employee: Perseroan telah melakukan program pelatihan
dan awareness yang mampu menjamin bahwa semua karyawan dan pihak
yang terkait dalam setiap proses kegiatan bisnis telah menjadikan aspek
LK3 sebagai bagian penting dan tidak terpisahkan dalam bekerja.
63
Manufaktur Astra (Polman Astra) dan program BERNAS (Bantuan Edukasi dan
Transformasi Bagi Anak dan Sekolah)
2. Bidang Pengembangan Masyarakat
Kepeduliaan Perseroan pada lingkungan sekitar kantor pusatnya tercermin dari
berbagai kegiatan pengembangan masyarakat, termasuk kegiatan pengelolaan
sampah, kesehatan masyarakat dan anak-anak, penghijauan, beasiswa serta
pemberian sumbangan paket sembako.
3. Bidang Konservasi Lingkungan
Perseroan melalui Program Sunter Nusa Dua yang dimulai pada tahun 2001
bertujuan untuk membangun lingkungan yang layak, bersih, aman, dan nyaman
di sekitar kantor pusat dan lokasi manufaktur Perseroan. Program tersebut
mencakup kegiatan penyempurnaan sistem drainase, trotoar dan lampu jalan,
penghijauan dan pembangunan Masjid Perseroan serta pembentukan tim
penyelamat dan posko-posko selama terjadi bencana banjir pada bulan Februari
2007.
4. Bidang Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
Perseroan melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) secara konsisten
menyediakan bantuan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam
pendampingan manajemen, penguasaan teknologi, pengembangan SDM dan
pemasaran serta akses finansial.
5. Bidang Keagamaan
Perseroan bekerja sama dengan Yayasan Amaliah Astra (YAA) yang merupakan
mitra yang aktif dalam pengembangan masyarakat di bidang keagamaan, sosial
dan kemanusiaan.
65
6. Bidang Kemanusiaan
Sebagai bagian dari bantuan kemanusiaannya di Aceh, Perseroan telah
menyelesaikan pembangunan dua sekolah dasar di Meulaboh, Aceh Barat pada
bulan September 2006. Perseroan juga terlibat aktif memberikan bantuan
kemanusiaan setelah terjadinya gempa hebat di Yogyakarta dan Jawa Tengah
pada bulan Mei 2006.
III.11 Penerapan
Good
Corporate
Governance
(GCG)
pada
PT
Astra
International Tbk
III.11.1 Sejarah Penerapan GCG Perseroan
Dalam penerapan GCG hingga saat ini, Perseroan telah melalui beberapa
periode penting berikut ini:
1. Periode 1984 - 1990 (Kepemilikan saham mayoritas oleh keluarga)
Pada tahun 1984 - 1990, meskipun belum muncul istilah GCG, tetapi
dalam penerapannya telah dijalankan, antara lain:
a. Disetujui
dan
disosialisasikannya
Corporate
Philosophy
dan
uraiannya.
b. Buku Etika Bisnis dan Etika Kerja disosialisasikan.
c. Adanya Visi, Misi, dan Objektif Perusahaan.
d. Sistem di bidang Bisnis dan Manajemen, antara lain: Review bulanan
oleh Komisaris, Review Divisi oleh Direksi, Review Departemen
oleh Divisi, Implementasi Astra TQC (Total Quality Control), dan
Prinsip QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, and Morale).
66
67
68
pelaksanaannya,
dan
secara
konsisten
terus
ditingkatkan
Terkait dengan fungsi dan peran Direksi, secara umum, Perseroan telah
memiliki dan melakukan mekanisme pengangkatan Direksi, memiliki sistem
pemantauan pelaksanaan fungsi dan tugas Direksi, serta melakukan evaluasi
terhadap kinerja Direksi dengan sangat baik.
Dalam hal transparansi, Perseroan telah melaksanakannya dengan sangat
baik. Perseroan memiliki mekanisme dan sistem penyampaian informasi
yang berkaitan dengan kepentingan pemegang saham dan atau pihak-pihak
yang terkait, mampu mengendalikan kualitas informasi dan materi yang
disampaikan kepada pemegang saham dan atau pihak-pihak yang terkait
seperti paparan publik secara berkala yang selalu mengungkapkan aspek
ROA dan ROE, serta telah mengelola media atau sarana tertentu untuk
menyampaikan informasi secara lengkap, seperti situs bilingual yang selalu
diperbarui, dan lainnya.
RUPS di Perseroan juga memiliki mekanisme sistem penyampaian
informasi dan materi yang berkualitas kepada pemegang saham dan atau
pihak-pihak yang terkait. Namun proses pemilihan Komisaris Independen di
dalam RUPS sebagian masih diusulkan oleh pemegang saham dan dipilih
oleh pemegang saham pengendali dalam RUPS.
Hubungan Perseroan dengan stakeholder sangat baik. Perseroan telah
memiliki panduan kebijakan perlakuan yang sama terhadap pihak-pihak yang
terkait, memiliki bentuk-bentuk program tanggung jawab sosial perusahaan,
serta
memiliki
berbagai
program
pengembangan
komunitas
yang
terintegrasi dengan aktivitas perusahaan. Etika kerja dan Etika bisnis pun
telah dibuat dan disebarluaskan namun penerapannya sebagian kecil masih
70
71
72
73
Komisaris
kepada
RUPS
merupakan
perwujudan
akuntabilitas
77
7. Sekretaris Perseroan
Sekretaris Perseroan bertanggungjawab untuk memastikan kepatuhan
Perseroan pada peraturan dan kebijakan pasar modal serta memastikan bahwa
Direksi selalu memperoleh inforamsi mengenai perubahan peraturan beserta
implikasinya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya, Sekretaris Perseroan
bekerjasama
dengan
Investor
Relations,
Public
Relation
dan
Divisi
80