Anda di halaman 1dari 18

Faktor -Faktor Risiko yang

Berhubungan dengan TB Paru

Disusun oleh:
Wiar Bentara Agesang
D-III Kesehatan Lingkungan

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Tuberkulosis paru (TB) merupakan penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis.
TB paru di Indonesia merupakan pembunuh
nomor 1 di antara penyakit menular lainnya dan
nomor 3 dalam daftar 10 penyebab kematian
utama (setelah penyakit jantung, pembuluh
darah dan penyakit saluran pernafasan akut).

B. Perumusan Masalah
Adakah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian kasus baru TB paru pada
keluarga penderita TB paru BTA (+) di
Puskesmas Karangdoro Kota Semarang?

C. Tujuan Penelitian
TUJUAN
UMUM
TUJUAN

TUJUAN
KHUSUS

D. Manfaat Pemelitian

Sebagai informasi bagi dinas kesehatan kota


Semarang dan puskesmas Karangdoro
Sebagai informasi kepada masyarakat

Bidang ilmu kesehatan masyarakat

Keaslian Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat perbedaanperbedaan dengan penelitian sebelumnya.


Untuk variabel bebas seperti frekuensi kontak
dan pendapatan belum ada pada penelitian
sebelumnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyakit Tuberkulosis
1. Tuberkulosis (TBC)
2. Kuman TB Paru
3. Cara Penularan
4. Riwayat Terjadinya Tuberkulosis
5. Gejala Klinis TB paru
6. Klasifikasi TB paru
7. Cara Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit TB paru
8. Diagnosis Penderita TB paru
9. Pengobatan

B. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan


Kejadian Kasus Baru TB paru
1. Umur
2. Pendidikan
3. Lama Kontak keluarga dengan penderita TB
paru
4. Perilaku
5. Pengetahuan
6. Status Ekonomi
7. Kepadatan Hunian
8. Kebiasaan Merokok

Kerangka Teori
Predisposing factors :
- pengetahuan tentang
TB paru
- sikap responden
tentang TB paru

Lingkungan :
- kepadatan hunian
- ventilasi
- pencahayaan
- kelembaban
- kondisi lantai
- suhu

Enabling factors / faktor


pendukung :
- petugas kesehatan
- jarak rumah ke tempat
pelayanan kesehatan
- ketersediaan obat TB
paru

Perilaku :
- Lama kontak dengan
penderita TB paru
- kebiasaan merokok
- kebiasaan meludah
- tidak menutup mulut
saat batuk

Faktor ekonomi :
- status gizi
- pendapatan per
kapita

TB paru BTA (+)

Kejadian kasus baru TB


paru pada keluarga
Ket.
Tebal = variabel yg
diteliti
Tidak tebal = variabel yg tidak
diteliti

Reinforcing factors /
faktor penguat :
- sikap dan perilaku
petugas
- anggota keluarga yang
menderita TB paru

Karakteristik responden:
- umur
- pendidikan
- jenis kelamin

Kerangka Konsep
Variabel bebas

Variabel terikat

Umur

Pendidikan

Pengetahuan

Lama kontak

Pendapatan per
Kapita
Kepadatan
hunian

TB paru BTA
positif

Kejadian kasus baru


TB paru pada keluarga

E. Hipotesis
1. Ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan kejadian TB paru pada keluarga.
2. Ada hubungan yang signifikan antara
pendidikan dengan kejadian TB paru pada
keluarga.
3. Ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan degan kejadian TB paru pada
keluarga.
4. Ada hubungan yang signifikan antara lama
kontak penderita dengan kejadian TB paru
pada keluarga.

5. Ada hubungan yang signifikan antara


pendapatan per kapita dengan kejadian TB
paru pada keluarga.
6. Ada hubungan yang signifikan antara
kepadatan hunian dengan kejadian TB paru
pada keluarga.

BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan
Metode Pendekatan

Metode Pengumpulan
Data

Populasi dan Sampel

Metode Pengolahan
Data

Variabel dan Definisi


Operasional

Metode Analisis Data

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Analisis Univariant
3. Analisis Bivariant

B. Pembahasan
1. Umur
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah
responden terbanyak adalah usia produktif
yaitu 80,0 %.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbanyak
responden berpendidikan sekolah dasar (SD)
sebanyak 34,3 %. Pendidikan

3. Pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mempunyai
pengetahuan kurang sebanyak 62,9 %.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Mayoritas responden dengan kategori umur
produktif sebanyak 80%.
2. Sebagian responden berpendidikan tamat SD
sebanyak 34,3%.
3. Sebagian besar responden mempunyai
pengetahuan yang kurang tentang penyakit TB
paru sebanyak 62,9%.
4. Sebagian besar responden mempunyai lama
kontak < 3 bulan dengan penderita TB Paru
sebanyak 65,7%.

Saran
1.

2.

Puskesmas Karangdoro dan dinas kesehatan


kota Semarang agar lebih meningkatkan
penyluhan dan pemeriksaan.
Masyarakat memisahkan tempat tidur
penderita dan melakukan pemeriksaan
berkala.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai