Bila
diluar
Ilmu
Gaibul
Guyub.
.
Maka Nafas itulah yang menuju kepada ARASHTUL MAJID karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu
Nafas, yaitu Ilmu Gaibul Guyub, karena termasuk dari ibadah Muhammad.
.
Ilmu Nafas harus disertai dengan ibadah praktek, akan sulit jadinya bila hanya dengan teori.
maka
ke
arah
itulah
yang
dicapai.
Adapun zikir TANAFAS itu adalah tetap diam dengan ALLAH HU letaknya di tengah-tengah antara dua
telinga, dinamakan HAKEKAT ISRAFIL.
Adapun zikir NUFUS adalah ketika naik HU dan ketika turun adalah ALLAH letaknya di dalam jantung,
Diri Nufus ini dikenal dengan USMAN dan perkerjaanya dikenal sebagai ALI.
Sabda Nabi saw : Barangsiapa keluar masuk nafas dengan tiada zikir, maka sia-sialah ia
.
Awalnya Nafas itu atas dua langkah, satu Naik dan kedua Turun.
.
Ketika naiknya itu sampai kepada 7 tingkat langit maka berkata :
Wan Nuzuulu Yajrii Ilal Ardhi Fa Qoola HUWALLOH.
.
Ketika turun kepada 7 lapis bumi maka nafas Nabi itu bunyinya ALLAH.
Ketika masuk pujinya HUWA.
Ketika terhenti seketika antara keluar masuk namanya Tanafas, pujinya AH.. AH.
Ketika tidur mati namanya Nufus Haqqul Daim
.
Ingatlah olehmu dalam memelihara Nafas-mu itu, dengan menghadirkan makna-makna diatas ini
senantiasa, di dalam berdiri dan duduk dan diatas segala aktivitas yang diperbuat hingga memberi
tanda kepada sekalian badan dan segala cahaya Nurul Alam atas segalanya.
.
Tetaplah tilik hatimu, jadilah engkau hidup di dalam Dua Negeri yakni Dunia dan Akhirat, semoga
dianugrahkan Allah bagimu pintu selamat sejahterah Dunia dan Akhirat.
.
Semoga pula dianugerahi Allah Taala bagimu sampai kepada martabat segala Nabi dan diharamkan
Allah Taala tubuhmu dimakan api neraka dan badanmu pun tiada dimakan tanah di dalam kubur.
.
Tetaplah dengan hatimu wahai saudaraku..,
janganlah engkau menjadi orang yang lupa dan lalai,
Semoga dibahagiakan Allah Taala atas mu dengan berhadapan senantiasa, sampai ajal
menjemputmu.
.
Bahwa :
.
Nafas kita keluar masuk sehari semalam yaitu pada siang 12.000X dan pada malam 12.000X karena
inilah jumlah jam sehari semalam 24jam, pada siang 12jam dan malam 12jam, demikianlah seperti huruf
Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah, masing-masing mempunyai 12huruf berjumlah 24huruf
semuanya.
.
Barang siapa mengucap dengan sempurna yang 7 kalimah itu, niscaya ditutupkan Allah Taala Pintu
Neraka yang 7.
Barang siapa mengucap yang 24huruf ini dengan sempurna, niscaya diampuni Allah Taala yang 24jam.
Inilah persembahan kita kepada Tuhan kita, yang tiada putus-putusnya, yang dinamai Sholahud Daim =
Puasa melakukan nafsu dzahir dan batin.
.
Sabda Nabi saw : Ana Min Nuurillah Wal Aalami Nuurii
Artinya : Aku dari Cahaya Allah dan sekalian alam dari Cahayaku
.
Sebab itulah dikatakan Ahmadun Nuurul Arwah artinya Muhammad itu bapak sekalian nyawa dan
dikatakan Adam Abu Basyar artinya Adam bapak sekalian tubuh.
.
Adapun yang dikatakan Fardhu itu Nyawa, karena Nyawa badan kita dapat
bergerak
.
Awal Muhammad Nurani
Akhir Muhammad Rohani.
Dzahir Muhammad Insani
Batin Muhammad Robbani.
.
Awal Muhammad Nyawa kepada kita
Akhir Muhammad Rupa kepada kita,
.
Yang bernama Allah Sifatnya, sedangkan sebenar-benarnya Allah itu Dzat Wajibal Wujud
Yang sebenar-benar Insan adalah manusia yang dapat berkata-kata adanya.
.
Kita telah mendengar bahwa barang siapa yang tidak mengenal Ilmu zikir nafas maka sudah tentu orang
tersebut tidak dapat menyelami alam hakekat Sholahud Daim.
.
Perhatikan kembali bab-bab yang lalu, telah banyak diterangkan dengan jelas tentang sholat, dimana
pengertian sholat tersebut adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu penyaksian kita terhadap diri
dzahir dan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala.
Pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan pembicaraan takrif dan cara-cara untuk mencapai
martabat atau maqam sholat daim..
.
Sholat Daim boleh ditakrifkan sebagai sholat yang berkekalan tanpa putus walaupun sesaat selama
hidupnya, yaitu penyaksian diri sendiri (diri batin dan diri dzahir).
.
saw,
Nabi-nabi
dan
Wali-wali
Allah
yang
Agung.
.
1- Hendaklah memahami betul dan berpegang teguh dengan hakekat ZIKIR NAFAS
2- Haruslah terlebih dahulu mampu mendapatkan pancaran NUR QALBU.
lihat disini : http://ilmuhakekat.wordpress.com/2011/11/15/pergerakan-nur-kalbu/
3- Telah mengalami proses pemecahan wajah KHAWAS FI AL KHAWAS.
Lihat di sini : http://ilmuhakekat.wordpress.com/2012/06/21/proses-pemecahan-wajah-khawasulqhawas/
4- Memahami dan berpegang dengan penyaksian sebenarnya SYUHUD AL-HAQ.
Lihat di sini http://hukumalam.wordpress.com/2012/08/27/sholat-hakiki-ku/
.
.
Untuk mengamalkan dan mendapatkan maqam sholat daim maka sesorang itu haruslah memahami
pada peringkat awalnya tentang hakekat perlakuan zikir nafas yaitu tentang gerak-geriknya.. zikirnya..
lafadz zikirnyaletaknya.. dan sebagainya, hal ini telah di-urai dalam bab-bab yang lalu,oleh karena itu
amalkanlah zikir nafas itu bersungguh sungguh supaya kita mendapat QALBUyaitu pancaran Nur di
dalam jantung kita yang menjadi kuasa pemancar kepada makrifat untuk makrifat diri kita dengan Allah
Taala.
.
Sesungguhnya dengan zikir nafas sajalah gumpalan darah hitam yang menjadi istana iblis di dalam
jantung kita akan hancur dan terpancarlah NUR QALBU dan kemudian terpancar pula makrifah yang
membolehkan seseorang itu memakrifatkan dirinya dengan Allah Taala dan dapatlah diri rahasia Allah
yang menjadi diri batin kita membuat hubungan dengan diri DZATUL HAQ Tuhan semesta alam.
.
Latihan untuk menyaksikan diri ini hendaklah dikerjakan secara bertahap, tahap awal yaitu melalui
acara sholat sebagaimana yang diterangkan di dalam bab yang lalu.. selama proses penyaksian diri
berlangsung maka orang itu akan mengalami satu proses membebaskan diri batin KHAWAS FI
KHAWAS dari jasad dan dengan itu maka seseorang akan dapat melihat wajah kesatu wajah kedua
seterusnya sampailah kepada wajah kesembilan yaitu martabat yang paling tinggi di dalam ilmu gaib
dengan mendapat pecahan wajah maka akan dapatlah orang itu membuat suatu penyaksian yang
sebenar pada setiap saat dimasa hidupnya pada waktu acara ibadah ataupun keadaan biasa.
.
Pada tahapan seperti ini dinamakan martabat BAQA BILLAH yaitu suatu keadaan yang kekal pada
setiap pendengaran, penglihatan, perasaan dan sebagainya, dan pada tahap ini ia adalah seperti orang
awam biasa-biasa saja, tidak nampak dan sulit untuk mengetahui derajat dirinya disisi Allah Taala..
.
Biasanya orang yang berhasil mencapai maqam Sholahud Daim maka dapatlah ia kembali kehadrat
Allah Taala dengan diri batin dan diri dzahir tanpa terpisahkan diantara satu sama lain, ia dapat memilih
hendak mati atau hendak gaib.