www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html,
2003,
Biology Project-Biochemistry, Edisi: 28 Januari 2003
The
www.bioweb.wku.edu\courses\BIOL115\Wyatt\Biochem\metabolism.htm,
WKU BIO 113-Chemistry
Pendahuluan
Pernahkah Saudara memikirkan bagaimana tubuh yang pada waktu
lahir masih kecil memiliki berat 2000 gram atau 4000 gram, namun
setelah dewasa menjadi jauh lebih besar dengan berat lebih dari 40.000
gram? Apakah yang menyebabkan bertambah besarnya ukuran tubuh
kita tersebut? Dan apa pula yang menyebabkan bertambah besarnya
masing-masing organ tubuh kita? Jawabannya adalah karena sel-sel yang
ada dalam tubuh kita berkembang biak sehingga jumlah sel menjadi
semakin banyak. Jumlah sel pada waktu terjadi pembuahan hanyalah
satu, namun karena mengalami perkembangbiakan maka jumlahnya
menjadi bertambah menjadi dua, empat dan seterusnya. Akhirnya
semakin lama semakin berlipat ganda, sehingga pada usia dewasa kita
memiliki kira-kira 100 triliun sel. Sungguh pelipatgandaan yang luar
biasa.
Ada contoh lain yang menarik. Orang-orang yang telah menikah
pada umumnya akan segera memiliki anak, yang sebenarnya merupakan
hasil pertemuan antara 2 sel kelamin dari suami dan isteri. Di dalam tuba
uterina ibu, pertemuan dua sel tersebut membentuk satu sel baru yang
lengkap yang dinamakan zigot, yang akhirnya berkembang, lahir dan
tumbuh
sampai
dewasa.
Selanjutnya
anak
ini
akan
bertemu
cara
pengendalian
pertumbuhan
penduduk,
supaya
biak
sehingga
manusia
berarti
jumlahnya
manusia
menjadi
menjadi
semakin
banyak.
bertambah
banyak
Jadi
tujuan
dari
reproduksi
seperti
yang
dipaparkan
adalah
diketahui
bertanggungjawab
bahwa
terhadap
kromosom
penurunan
merupakan
sifat
bahan
keturunan.
Di
yang
dalam
Kromosom
Dalam mempelajari genetika manusia, terlebih dahulu kita harus
mengenal bahan yang membawa sifat keturunan yang dinamakan
kromosom. Kromosom adalah benda-benda halus berbentuk batang
panjang atau pendek dan lurus atau bengkok yang terdapat di dalam inti
sel (nukleus). Kromosom tersusun atas kromatin-kromatin. Bagian dari
kromosom yang tidak padat dan merupakan pembawa gen disebut
eukromatin, sedangkan bagian yang padat disebut heterokromatin.
kromatid
sentromer
Kromosom
10
11
12
13
14
15
16
17
19
20
21
X X
18
22
G
X Y
Sel kelamin (gamet) dalam hal ini adalah spermatozoa dan ovum
memiliki sejumlah n kromosom (haploid)
Sel somatis memiliki 2 kali kromosom sel gamet atau 2n kromosom
(diploid)
Satu set kromosom haploid dinamakan genom. Jadi sel gamet memiliki 1
genom dan sel somatis memiliki 2 genom.
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa seorang pria dan wanita
memiliki perbedaan sel somatis dan sel gamet sebagai berikut:
Gender
Pria
46XY
(44
otosom
gonosom)
46XX
(44
otosom
gonosom)
Wanita
dan
23X
atau 23Y
2 (22 otosom dan 1 gonosom)
dan
23X
2 (22 otosom dan 1 gonosom)
Reproduksi sel
Ada 2 cara reproduksi sel:
1. Mitosis
Mitosis terjadi pada sel somatis, tiap sel mengandung sepasang genom
atau diploid (2n), pembelahan menghasilkan 2 sel dengan sifat genetik
yang sama.
disebut spermatogenesis
Diagram Spermatogenesis
Spermatogenesis diawali dari spermatogonium (diploid) yang membelah
diri secara mitosis. Selanjutnya hasil pembelahan ini akan berdiferensiasi
menjadi spermatosit primer (diploid). Spermatosit primer mengalami
pembelahan meiosis I menjadi 2 spermatosit sekunder (haploid).
Selanjutnya
masing-masing
spermatosit
sekunder
mengalami
pembelahan meiosis II menjadi 2 spermatid (haploid). Keempat spermatid
menjadi spermatozoa
Diagram Oogenesis
Oogenesis diawali dari oogonium (diploid) yang membelah diri secara
mitosis. Selanjutnya hasil pembelahan ini akan berdiferensiasi menjadi
oosit primer (diploid). Spermatosit primer mengalami pembelahan
meiosis I menjadi oosit sekunder (haploid) dan badan polar I (haploid).
Jika oosit primer bertemu spermatozoa, maka dapat mengalami
8 Untuk Program D3 Kebidanan
Bahan genetik
Sebagai bahan penurunan sifat, kromosom tersusun atas nukleoprotein,
suatu senyawa antara asam nukleat dengan protein seperti histon
10 Untuk Program D3 Kebidanan
Nukleotida
Nukleosida
Fosfat
Nukleosida
Fosfat
Nukleosida
Fosfat
Nukleosida
Fosfat
Nukleosida
Fosfat
Dst.
Dst.
Dst.
Dst.
Nukleotida
Nukleotida
Nukleotida
Nukleotida
Dst.
Deoksiribosa
Ribosa
Adenin
Guanin
Sitosin
Purin
Urasil
Pirimidin
Struktur basa nitrogen
Timin
Nukleosida
Nukleosida merupakan gabungan antara gula pentosa baik ribosa
ataupun deoksiribosa dengan salah satu basa N. Jika gula pentosa berupa
ribose, maka basa N yang mungkin diikat adalah guanin, adenin, sitosin
dan urasil. Sedangkan jika gula pentosa berupa deoksiribosa, maka basa
N yang terikat adalah guanin, adenin, sitosin dan timin. Penamaan
nukleosida dapat Saudara baca pada tabel system penamaan nukleosida
dan nukleotida.
Nukleosida purin
Adenosin
Guanosin
Deoksiadenosi
n
Deoksiguanosi
n
Nukleosida pirimidin
Sitidin
Deoksisitidin
Uridin
Deoksitimidin
Adenosin monofosfat
Guanosin
Guanosin monofosfat
Sitidin
Sitidin monofosfat
Uridin
Uridin monofosfat
Deoksiadenos
Deoksiadenosin
in
monofosfat
Deoksiguanos
Deoksiguanosin
in
monofosfat
Deoksisitidin
Deoksisitidin
monofosfat
Deoksitimidin Deoksitimidin
monofosfat
Nukleotida
Nukleotida merupakan gabungan antara nukleosida dengan gugus fosfat.
Karena ada 8 macam nukleosida maka nukleotida juga ada 8 macam.
Lihat kembali tabel.
Nukleotida purin
Nukleotida pirimidin
Adenosin
monofosfat
Guanosin
monofosfat
Sitidin
monofosfat
Uridin
monofosfat
Deoksiadenosin
monofosfat
Deoksiguanosin
monofosfat
Deoksisitidin
monofosfat
Deoksiuridin
monofosfat
Struktur nukleotida
Asam nukleat
Asam nukleat merupakan polimer nukleotida (polinukleotida), baik
nukleotida purin maupun nukleotida pirimidin. Ada 2 jenis asam nukleat
penting dalam tubuh yaitu DNA dan RNA. Dalam biomedik asam nukleat
memiliki arti yang sangat penting. Lintasan informasi dasar dalam
pembahasan asam nukleat adalah bahwa DNA mengarahkan sintesis
RNA dan RNA mengarahkan sintesis protein.
DNA
Sebagai polinukleotida, DNA tersusun atas nukleotida-nukleotida. Coba
lihatlah kembali bahwa nukleotida tersusun atas nukleosida-nukleosida.
Setiap nukleosida tersusun atas gula pentosa dan basa nitrogen.
Basa N yang menyusun DNA adalah adenin, guanin, sitosin dan timin.
Sedangkan gula pentosa yang menyusun DNA adalah deoksiribosa. Agar
lebih jelas coba perhatian gambar struktur DNA.
Tampak bahwa setiap gugus fosfat dari satu nukleotida berikatan dengan
deoksiribosa dari nukleotida berikutnya. Dari gambar dapat Saudara lihat
bahwa deoksiguanosin monofosfat (dGMP)/deoksiguanilat dihubungkan
dengan deoksiadenosin monofosfat (dAMP)/deoksiadenilat, dihubungkan
lagi dengan deoksisitidin monofosfat (dCMP)/deoksisitidilat, dihubungkan
lagi dengan deoksitimidin monofosfat (dTMP)/deoksitimidilat dan
seterusnya. Urutan nukleotida-nukleotida ini berbeda-beda pada setiap
individu.
Struktur DNA
Struktur DNA
Struktur mRNA
U
Phe
Phe
Leu
Leu
LeuPro
LeuPro
LeuPro
LeuPro
Ile
Ile
Ile
Met
Val
Val
Val
Val
Nukleotida kedua
C
A
Ser
Ser
Ser
Ser
Thr
Thr
Thr
Thr
Ala
Ala
Ala
Ala
Tyr
Tyr
Term
Term
His
His
Gln
Gln
Asn
Asn
Lys
Lys
Asp
Asp
Glu
Glu
Nukleotid
a ketiga
Cys
Cys
Term
Trp
Arg
Arg
Arg
Arg
Ser
Ser
Arg
Arg
Gly
Gly
Gly
Gly
U
C
A
G
U
C
A
G
U
C
A
G
U
C
A
G
Struktur tRNA
3. Ribosom RNA (rRNA)
Ribosom merupakan struktur nucleoprotein sitoplasma yang bertindak
sebagai mesin pembentuk protein dari cetakan mRNA. Pada ribosom
mRNA dan tRNA saling berinteraksi untuk menyusun protein spesifik.
Sebagai nucleoprotein, ribosom tersusun atas asam nukleat berupa
rRNA.
Struktur rRNA
SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein mencakup 2 proses utama yaitu transkripsi dan
translasi.
Transkripsi
Tahap ini diawali dengan melonggarnya pilinan DNA dalam
nucleus sel akibat pengaruh enzim RNA polimerase. Dengan pelonggaran
pilinan tersebut maka pasangan basa N DNA terpisah. Untaian yang
dapat mencetak mRNA dinamakan sense, sedangkan untaian yang tak
dapat mencetak dinamakan antisense. Karena pasangan basa N sudah
lepas, maka untaian sense dapat menyalin informasi genetic pada mRNA.
Caranya adalah membentuk basa N komplementer dari DNA pada mRNA.
Proses penyalinan ini dinamakan transkripsi. Hasil dari proses transkripsi
ini (mRNA) akhirnya keluar dari nucleus menuju sitoplasma dan
selanjutnya menuju ribosom.
Sementara itu dengan adanya ATP, tRNA dalam sitoplasma akan
berikatan dengan asam amino yang sesuai. Kompleks tRNA dan asam
amino ini akhirnya menuju ribosom untuk berinteraksi dengan mRNA.
Translasi
mRNA yang ada dalam ribosom selanjutnya akan berinteraksi
dengan tRNA yang telah membawa asam amino. Dengan pertemuan
berarti telah terjadi penerjemahan (transkripsi) urutan kode triplet dari
kodon mRNA menjadi suatu urutan asam amino protein spesifik. Caranya
adalah antikodon tRNA yang spesifik untuk asam amino tertentu
membentuk pasangan basa N dengan kodon mRNA.
Misalnya: Kodon mRNA adalah AUG (kode untuk Met), maka akan
berinteraksi dengan tRNA dengan antikodon UAC yang sudah pasti
membawa asam amino metionin (Met) di dalam ribosom. Ingat ribosom
adalah mesin pencetak protein. Setelah berhasil memasukkan satu asam
amino maka kompleks tersebut akan terdissosiasi, mRNA, tRNA, ribosom
terpisah sementara asam amino disusun secara berurutan.
Jika kodon berikutnya adalah UAC (kode untuk Tyr), maka akan
berinteraksi dengan tRNA dengan antikodon AUG yang sudah pasti
membawa asam amino Tirosin (Tyr). Tirosin tersebut dihubungkan
dengan metionin yang telah datang pertama tadi dengan ikatan peptida.
Lihat pokok bahasan tentang protein pada sesi awal biokimia.
Proses tersebut di atas berlangsung secara terus menerus
sehingga tersusun rantai asam amino yang sangat panjang yang
dinamakan protein. Jika akhirnya datang kode Term maka berarti sintesis
protein harus berhenti.
AA
A
AA
AA
AA
AA
ATP
DISSOSIASI
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
PROTEIN
DST
static.schoolrack.com/files/25632/.../7._reproduksi-genetika.doc