Anda di halaman 1dari 2

PENANAMAN

PLANNING
1. Tujuan : Peletakan dan penataan bibit tebu di lahan sesuai pkp dan kerapatan yang
ditentukan, Sebagai langkah awal pengupayaan dalam perbanyakan tebu melalui media
tanah pada lahan lewat pembudidayaan secara intensif.
2. Waktu Pelaksanaan : setelah lahan selesai diolah dan got-got telah tersedia (siap untuk
ditanami)
3. Alat dan bahan : sabit, pisau besar, ember, desinfektan, cangkul/cuklak, gunting, tebu
lonjoran sebagai bibit/bibit bud chip.
4. Analisa Biaya:
Jumlah kebutuhan
Harga/satuan
Harga
Pekerja angkut dan
3 HKO
Rp 40.000,- / HKO
Rp 120.000,potong bibit
Tenaga ecer dan
10 HKO
Rp 35.000,-/HKO
Rp 350.000,tanam bibit
Sarana Prasarana
Rp 700.000,-

ORGANIZING
Kegiatan penanaman diawasi oleh seorang sinder kebun dan seorang mandor lahan ybs. Kebutuhan
tenaga kerja untuk angkut dan potong bibit adalah 3 orang pekerja laki-laki sedangkan tenaga untuk
ecer dan tanam bibit serta pemberian biokompos ke lahan yakni 10 pekerja perempuan.
ACTUATING
-

Bagal :

1. Penebangan bibit yang berasal dari kebun bibit bagal


2. Melakukan klentek terhadap batang tebu bibit yang akan dijadikan bibit bagal dan melakukan
pemisahan terhadap varietas yang tidak sejenis.
3. Potong bibit dengan kandang rase dan sortir dengan jumlah mata sebanyak dua buah untuk
setiap bibit bagal
4. Alat potong/pisau dicelupkan pada larutandesinfektan/ Lysol.
5. Penanaman bibit bagal pada lahan dengan posisi mata tunas disamping dan ditutup dengan
tanah tipis.
-

Bud Chip

1. Umur 3 bulan bibit Bud Chips dipindahkan ke lahan.


2. Pembukaan lahan untuk tanam bibit Bud Chips sesuai dengan baku teknis pada lahan sawah
maupun tegal, lubang tanam dibuat dengan cara tugal, atau dicuklak.
3. Pemindahan bibit Bud Chips dari Pot Tray dengan cara pot tray dibawa ke lahan, bibit bud chips
dicabut dari pot tray, dan ditaman dilubang tanam dengan posisi tegak, rapat dan rata dengan
media bud chips.
Penanaman bersamaan dengan pemberian biokompos ke lahan.

Jumlah kebutuhan benih yang ditanam di lahan :


1. Bud chip
Kebutuhan untuk lahan tebu giling = 1 ha = 1160 leng, satu leng ditanami 13 mata, sehingga :
= 1160 x 13 = 15080 mata/ha
Kebutuhan untuk lahan bibitan = 1 ha = 1280 leng, satu leng ditanami 13 mata, sehingga :
= 1280 x 13 = 16540 mata/ha
Pada petani rakyat biasanya menanam 16 mata dalam satu leng untuk meningkatkan
produktivitasnya, sehingga kebutuhan matanya menjadi :
Untuk lahan tebu giling = 1160 x 16 = 18560 mata/ha
Untuk lahan bibitan = 1280 x 16 = 20480 mata/ha
2. Bagal
Kebutuhan bibit dalam 1 leng = 24 bagal (sudah termasuk sumpingan)
Kebutuhan untuk tebu giling = 24 x 1160 = 27840 bagal/ha
Kebutuhan untuk bibitan = 24 x 1280 = 30270 bagal/ha

Penataan varietas baik untuk KTG, KBD,KBI, dan KBN yakni memakai perbandingan = masak awal:
masak tengah: masak lambat = 40 %:40 %:20 %
CONTROLLING
Pengawasan lebih kepada kontrol tahapan teknis penanaman yang dilaksanakan di lahan sesuai SOP.
-

Bagal
1. Umur bibit dikebun telah memasuki usia adalah 6-7 bulan
2. Batang bibit tidak diklentek untuk menghindari kerusakan mata tunas
3. Hasil klentek bersih dan mata tunas tidak rusak
4. Varietas sama
5. Mata pisau pemotong harus tajam
6. Mata tunas tidak rusak akibat proses pemotongan
7. Membuang bibit bagal yang mempunyai mata tunas rusak
8. Mengelompokan antara bibit bagal yang berasal dari batang pucuk, tengah dan bawah.
9. Jumlah bibit bagal setiap lubang tanam (8 m) adalah 24-26 dan 30 32 (10 m) dengan mata
tunas 2
10. Tanaman yang mati harus disulam
11. Kerapatan mata tumbuh 20cm
12. Tanah telah dalam keadaan cukup air.
13. Pemberian biokompos harus benar dan sesuai standar

Bud Chip
1. Tidak jauh berbeda dari pengawasan bagal, yang membedakan hanya usia bibit, posisi
tanam, dan jumlah kebutuhan bibit.

Anda mungkin juga menyukai