Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BETON
DAN
BAHAN PEMBENTUKNYA
Laboratorium Struktur
dan Bahan Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Malikussaleh
Bukit Indah, 2014
KATA SAMBUTAN
KETUA JURUSAN TEKNIK SIPIL
Tersedianya buku teks, modul, dan diktat yang berkenaan langsung dengan kurikulum
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh sangatlah diharapkan. Kesemua
media tulis tersebut tentunya berisi materi keilmuan muthakhir yang dibutuhkan oleh mahasiswa
untuk memenuhi kompetensi pada kurikulum Jurusan Teknik Sipil. Dengan demikian, proses
belajar-mengajar dan tranfer keilmuan yang sejalan dengan kemajuan teknologi di Jurusan
Teknik Sipil dapat berlangsung sesuai dengan harapan. Selain itu, penulisan buku teks, modul,
atau diktat oleh dosen merupakan salah satu wujud dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Salah satu modul praktikum yang harus dimiliki oleh mahasiswa adalah modul Praktikum
Teknologi Bahan Konstruksi. Tanpa adanya modul, tentunya akan membuat mahasiswa tidak
punya arah dan tujuan yang jelas saat melakukan praktikum tersebut, sehingga sasaran
kurikulum yang hendak dicapai tidak terpenuhi. Penulis buku ini, saudara Yulius Rief Alkhaly,
ST., M. Eng, dosen tetap Jurusan Teknik Sipil, menyadari sepenuhnya akan hal tersebut,
sehingga lahirlah sebuah buku berjudul Panduan Pengujian di Laboratorium: Beton dan
Bahan Pembentuknya, merupakan modul praktikum plus, yang tidak hanya berisikan tatacara
pelaksanaan pengujian, tapi juga berisi pengantar teknologi beton dengan referensi terbaru.
Kami sangat menghargai dan menyambut baik usaha yang bermanfaat ini, serta ungkapan
rasa syukur kepada Allah, S.W.T., kita panjatkan, karena dengan terbitnya buku panduan ini
dapatlah menjadi sarana yang tepat bagi mahasiswa untuk mengatasi kesulitan selama praktikum
teknologi bahan di Laboratorium.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah, S.W.T., atas nikmat sehat dan nikmat ilmu yang diberikan,
sehingga buku ini dapat terselesaikan, kemudian shalawat dan salam kepada junjungan alam,
rasulullah Muhammad, S.A.W., beserta keluarga dan sahabatnya sekalian yang telah berjuang
menegakan syiar Islam yang kini kita rasakan melalui terang-benderangnya ilmu pengetahuan.
Tak lupa doa tulus untuk para tabi-tabiin, dan ulama seluruhnya, terkhusus bagi pemilik nama
Sultan Malik As Shalih, yang tersematkan pada nama Universitas Malikussaleh.
Buku ini ditulis dengan sasaran utama untuk membantu mahasiswa dan praktisi teknik sipil
agar mendapat wawasan keilmuan dasar tentang teknologi beton dan tatacara pengujian di
laboratorium terhadap beton dan bahan pembentuknya. Penulis telah berusaha menyusun buku
panduan ini berdasarkan referensi terkini, terutama pemuthakhiran standar acuan berupa SNI,
ACI dan ASTM. Buku ini terdiri dari empat bagian, bagian I membahas tentang keilmuan dasar
beton dan bahan pembentuknya, bagian II membahas tentang tatacara pengujian semen, bagian
III membahas tentang tata cara pengujian agregat, dan bagian terakhir membahas tentang
rancangan campuran, tata cara pengujian beton segar dan beton keras.
Upaya penulisan buku ini telah dilakukan sebaik-baiknya, namun penulis berkeyakinan
bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki untuk penerbitan selanjutnya. Oleh
karenanya, penulis berharap adanya masukan, kritik, dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas pengertian, perhatian
dan dorongan semangat yang diberikan oleh keluarga tercinta selama penulisan buku panduan
ini. Mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI
halaman
KATA SAMBUTAN KETUA JURUSAN ........................................................................
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
.......................................................................................................
iii
.....................................................................................................................
PENDAHULUAN
...................................................................................................
1.1
3
13
14
1.1.4
1.1.5
1.1.6
1.1.7
1.1.8
1.1.9
14
14
15
17
18
18
1.2
...............................................................
18
.............................................................................................
.............................................................................................
18
23
2.
27
2.1
SEMEN
....................................................................................................................
27
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
28
35
39
43
2.2
AGREGAT
...............................................................................................................
48
48
52
54
2.3
...........................................................................................................................
55
55
56
3.
....................................
57
3.1
.....................................................................
57
3.2
AIR
...........................................................
57
halaman
...........................................................................................
61
2.
KEHALUSAN SEMEN
...........................................................................................
64
3.
4.
............................
70
5.
73
.......................................................................
67
..........................
79
2.
..........................
83
3.
........................................................
88
4.
........................................................
91
5.
....................................................
93
6.
....................................................
95
7.
...............................
97
8.
................................
99
9.
10.
11.
............................................ 101
...................................................... 104
.................................................. 106
2.
3.
4.
5.
6.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
.................................................................. 109
.............. 128
............................................................. 132
........................................... 135
....................................................... 137
................................................ 141
............................................................................................. 143
1. PENDAHULUAN
1.1
agregat (pasir dan kerikil/batu pecah) yang terikat dan menyatu secara kimiawi oleh reaksi
semen dengan air. Agregat, semen dan air adalah komponen utama beton (Gambar 1.1), bila
dibutuhkan, dapat ditambahkan material lain, yaitu bahan additif atau admixture yang berguna
untuk memperbaiki sifat fisis/mekanis beton.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, beton belum berapa dikenal oleh masyarakat, walau
telah berdiri Pabrik Semen Padang sejak tahun 1910 (pada tahun 1958 dinasionalisasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda). Pada sekitar 1957, dimulai
pengoperasian Pabrik Semen Gresik yang merupakan pabrik semen pertama di Pulau Jawa.
Keberadaan Semen Gresik ini miliki peran strategis, karena pada masa itu produk Semen Gresik
dipercaya untuk dipakai dalam proyek-proyek mercusuar di Jakarta. Proyek-proyek mercusuar
tersebut antara lain: pembangunan Monumen Nasional (Monas), Jembatan Semanggi, Gedung
Conefo, Hotel Indonesia, Masjid Istiqlal, dan beberapa proyek lain. Sejak itu, beton mulai
menjadi pilihan utama sebagai bahan konstruksi bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, yang
sebelumnya dominan menggunakan kayu.
Semen
Ag. Kasar
(a)
(b)
Gambar 1.1: Komposisi Campuran Beton
(a) Beton gemuk (rich concrete): beton dengan jumlah semen banyak (sampai 15%)
(b) Beton kurus (lean concrete): beton yang jumlah semennya sedikit (sampai 7%)
Sumber: Kosmatka, S. H., et. al., 2003
Pada perkembangan berikutnya, setelah beroperasinya pabrik semen di beberapa daerah,
maka penggunaan beton sebagai bahan konstruksi di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan
penggunaaan beton juga tidak terlepas oleh ketersediaan baja tulangan produksi dalam negeri.
Sebagaimana diketahui bahwa beton lemah dalam memikul gaya tarik, sehingga dibutuhkan
Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi
JTS UNIMAL 2014
B.
STANDAR ACUAN
-
ASTM C 188
SNI 03-2531-1991
TUJUAN
Pengujian ini untuk menentukan berat jenis semen hidrolik yang berkaitan dengan
perencanaan campuran (mix design) beton. Berat jenis semen adalah perbandingan antara berat
volume kering semen pada suhu kamar dengan berat volume air suling pada suhu (23 2)OC.
C.
D.
PERALATAN
1.
2.
3.
Corong kaca;
4.
Mini kontainer
5.
Termometer;
6.
Bejana/tempat rendaman;
7.
8.
MATERIAL
1.
E.
PROSEDUR PENGUJIAN
1.
2.
Rendam botol Le Chatelier yang telah berisi minyak tanah tersebut dalam air sehingga
dicapai suhu konstan, dalam hal ini pembacaan suhu air di dekat diding botol Le
Chatelier harus sama dengan suhu air di tempat yang lebih jauh dari dinding botol.
Catat besaran suhu tersebut (T1);
3.
Setelah suhu cairan dalam botol sama dengan suhu air peredamnya, baca skala pada
botol (V1);
4.
Timbang semen sebanyak (64 0,1) gr, kemudian gunakan corong untuk memasukan
semen sedikit demi sedikit ke dalam botol, hati-hati jangan sampai ada yang
B.
STANDAR ACUAN
-
ASTM C 127
SNI 1969:2008
TUJUAN
Pengujian bertujuan ini untuk memperoleh angka berat jenis curah, berat jenis kering
permukaan, berat jenis semu, dan kemampuan menyerap air agregat kasar.
C.
PERALATAN
1.
Alat Dunagen set, yang terdiri dari: meja, timbangan, keranjang, dan bejana;
2.
3.
4.
5.
Pan;
6.
7.
Termometer;
8.
Handuk;
9.
MATERIAL
1.
E.
Kerikil/batu pecah.
PROSEDUR PENGUJIAN
1.
2.
Cuci benda uji untuk menghilangkan debu dan benda lain yang melekat padanya, lalu
keringkan dalam oven pada temperatur (110 5)OC sampai berat tetap,
3.
Keluarkan benda uji dari oven, dinginkan pada suhu kamar selama 1 - 3 jam (sampai
dingin sentuh) atau dapat juga menggunakan desikator untuk mempercepat
pendinginan;
B.
STANDAR ACUAN
-
SNI 03-2834-2000
SNI-03-2847-2002
TUJUAN
Konsep dasar dari suatu rancangan campuran (mix design) adalah untuk menyeleksi dan
menghasilkan proporsi material yang tepat guna memenuhi kuat tekan dan kelecakan beton
(workability) sesuai persyaratan kualitas dan spesifikasi. Kuat tekan diasumsikan sebagai suatu
hubungan proporsional terhadap faktor air semen (fas), sedangkan kelecakan adalah hubungan
proporsional terhadap tinggi slump dan kohesi.
C.
D.
Bila jumlah data hasil pengujian beton tidak ada, maka deviasi standar dihitung
berdasarkan Tabel 4.2:
DAFTAR KEPUSTAKAAN
[1]
ACI Committee, 2002, Standard Practice for Selecting Proportions for Normal,
Heavyweight, and Mass Concrete (ACI 211.1-91), American Concrete Institute,
Amerika Serikat;
[2]
[3]
ACI Committee, 2013, ACI Education Bulletin E3-13: Cementitious Materials for
Concrete, American Concrete Institute, Amerika Serikat;
[4]
Aitcin, P. C., 2008, Binders for Durable and Sustainable Concrete, Taylor & Francis,
Amerika Serikat;
[5]
Aji, P., dan Purwono, R., 2010, Pengendalian Mutu Beton Sesuai SNI, ACI dan ASTM,
ITS Press, Surabaya;
[6]
Chen, W. F., dan Liew, J. Y. R., et. al., 2003, The Civil Engineering Hanbook, CRC
Press, Amerika Serikat;
[7]
Day, K. W., 2006, Concrete: Mix Design, Quality Control and Specification, Taylor &
Francis, Amerika Serikat;
[8]
[9]
Hidayat, S., 2009, Semen: Jenis dan Aplikasinya, Kawan Pustaka, Jakarta;
[10] Kett, I., Engineered Concrete: Mix Design and Test Methods, CRC Press, Amerika
Serikat;
[11] Kosmatka, S. H., et. al., 2003, Design and Control of Concrete Mixtures, Portland
Cement Association, Amerika Serikat;
[12] Lang, G., 2005, Case Histories of Polymer Concrete Applications In The Us: Pipes,
Manholes, Structures, North American Society for Trenchless Technology,
http://genevapolymerproducts.com/ wp-content/uploads/2012/02/case_history_dr_lang.pdf,
diunduh Nopember 2014;
[13] Mehta, P. K., dan Monteiro, P. J. M., 2006, Concrete: Microstructure, Properties, and
Materials, McGraw-Hill, Amerika Serikat;
[14] Mulyono, T., 2003, Teknologi Beton, Andi offset, Yogyakarta;
[15] Neville, A. M., dan Brooks, J. J., 2010, Concrete Technology, Pearson, Inggris;
[16] Newman, J., dan Choo, B. S., et. al., 2003, Advanced Concrete Technology: Concrete
Properties, Elsevier, Inggris.
[2]
American Standard for Testing and Material, Annual Book 2004, Section 04 - Construction
1. ASTM C 29
2. ASTM C 33
3. ASTM C 39/C 39M 03
4. ASTM C 40
5. ASTM C 78 02
6. ASTM C 94/C 94M
7. ASTM C 109/109M 02
8. ASTM C 117
9. ASTM C 125 03
10. ASTM C 127
11. ASTM C 128
12. ASTM C 131
13. ASTM C 136
14. ASTM C 138/C 138M 01a
15. ASTM C 143/C 143M 03
16. ASTM C 150 04
17. ASTM C 184
18. ASTM C 187
19. ASTM C 188
20. ASTM C 191-01a
21. ASTM C 192/C 192M 02
22. ASTM C 494
23. ASTM C 496 04
1.
syarat-syarat sbb.
1)
2)
3)
2.
Tata-tertib Praktikum
1)
2)
3)
4)
Hadir tepat waktu dan sesuai jadwal (batas toleransi keterlambatan maksimal 15 menit),
5)
Apabila berhalangan hadir, mahasiswa wajib mengajukan permohonan izin tertulis atau lisan
kepada asisten, dosen dan atau laboran. Bila tidak hadir mengikuti praktikum tanpa izin, maka
praktikumnya dinyatakan gugur;
6)
7)
8)
9)
Peserta praktikum wajib mencatat alat-alat yang dipakai dan harus memahami cara-cara
pemakaian alat-alat tersebut dengan dipandu oleh asisten atau laboran;
10)
Peralatan laboratorium harus digunakan dengan sebaik-baiknya dan dijaga agar tidak rusak
atau hilang. Jika terjadi kerusakan/kehilangan alat karena kelalaian peserta praktikum, maka
kelompok peserta pratikum tersebut wajib mengganti alat yang bersangkutan sesuai ketentuan
laboratorium;
11)
12)
Tidak diperkenankan meninggalkan laboratorium tanpa seizin asisten dan atau laboran;
13)
- Peserta praktikum wajib membersihkan alat-alat yang digunakan setelah selesai praktikum
dan meletakkan kembali ke tempatnya;
14)
Bagi peserta praktikum yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan diatas, dapat dikenakan
sangsi.
3.
Laporan Praktikum
1)
Setiap suatu sesi/materi praktikum selesai dilaksanakan, peserta praktikum wajib membuat
laporan praktikum. Laporan terdiri dari:
a. Laporan Sementara yang berisi data-data, sketsa benda uji dan hasil pengujian. Laporan
sementara merupakan laporan kelompok.
b. Laporan Praktikum merupakan laporan individual yang berisi maksud dan tujuan,
peralatan, benda uji dan bahan-bahan yang digunakan, pelaksanaan, data-data benda
uji/pengujian, perhitungan hasil pengujian, kesimpulan, dan lampiran-lampiran (laporan
sementara, grafiik, gambar peralatan, dll).
Laporan Praktikum Individual harus berupa laporan tulisan tangan asli dengan
menggunakan tinta warna biru, termasuk gambar-gambar dan grafik-grafik. Sedang
Laporan Praktikum Kelompok dapat berupa foto copy salah satu laporan praktikum
individual (yang terbaik) dari kelompok tersebut.
2)
3)
Setelah seluruh materi praktikum selesai dilaksanakan dan laporannya disetujui oleh asisten,
laporan praktikum dijilid dan diserahkan kepada laboratorium untuk mendapat pengesahan dari
asisten, dosen dan koordinator. Penulisan nama dan gelar asisten, dosen dan koordinator harus
benar;
4)
Format penulisan, warna sampul dan lembar pengesahan untuk laporan praktikum individu dan
laporan praktikum kelompok dapat dilihat di Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi,
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh.