Perawatam Mesin
Perawatam Mesin
PENDAHULUAN
Tujuan dari pemeliharaan/perawatan adalah untuk menjaga dan merawat
agar peralatan yang terpasang berada dalam kondisi yang baik serta menginspeksi
dan memperbaiki secara sistematis untuk memperoleh penggunaan yang optimal
dan efektif dari sebuah alat atau mesin.
Untuk tujuan ini, maka kita perlu untuk menetapkan secara baik standarstandar perawatan sekaligus menetapkan langkah-langkah yang diambil untuk
mencegah terjadinya kecelakaan. Merupakan suatu hal yang amat penting untuk
selalu siap mengambil tindakan-tindakan yang tapat pada keadaan darurat.
BAB II
HEAT EXCHANGER
A. Latar Belakang
Penerapan prinsip-prinsip perpindahan kalor untuk merancang (design)
alat-alat guna mencapai suatu tujuan sangatlah penting, karena dalam menerapkan
prinsip ke dalam ramcanganlah orang bekerja kearah pencapaian tujuan untuk
mengembangkan barang hasil yang memberikan mamfaat ekonomi. Akhirnya
ekonomi pulalah yang memengang peranan penting dalam perancangan dan
pemilihan alat-alat penukar kalor, dan para ahli teknik tidak boleh melupakan ini
setiap kali berhadapan dengan soal-soal baru dalam perancangan alat penukar
kalor. Berat dan ukuran alat penukra kalor yang digunakan dalam penerapan
dibidang penerbanagan dan antariksa merupakan parameter yang sangat penting,
dalam hai ini pertimbangan biaya konstruksi alat penukar kalor. Tetapi berat dan
ukuran adalah factor biaya yang penting dalam setiapa penerapan di bidang ini,
dan karena itu dapat menganggap sebagai variable ekonomi pula.
Setiap penerapan tertentu akan menetukan kaidah yang harus dipatuhi
untuk mendapatkan rangcangan yang terbaik yang sesuai dengan pertimbangan
ekonomi, ukuran berat, dan sebagainya. Anailisis tentang factor faktor ini adalah
diluar linkup pembahasan kita, namum perlu diingat, bahwa semuanya menjadi
pertimbangan dalam praktek. Pembahasan kita tentang penukar kalor akan
berbentuk analisis teknik, dimana metode untuk meramalkan dayaguna
(performance) penukar kalor akan dijelaskan, disertai pembahasan tentang
metode-metode yang dapat digunkan untuk menaksir ukuran dan jenis penukar
kalor yang diperlukan untuk melakukan sesuatu tugas tertentu. Dalam hal ini,
pembahsan akan kita batasi pada alat-alat
penukar kalor, karena dalam berbagai penerapan diangkasa luar, ragam itulah
yang merupakan cara yang paling tersedia untuk melakukan perpindahan kalor.
dimana
penukar kalor.
C. Jenis- jenis Alat Penukar Kalor
Jenis-jenis alat penukar kalor adalah sebagai berikut:
Jenis penukar kalor Shell and Tube (lihat gambar), suatu fluida
mengalir didalam tabung, sedang fluida yang satu lagi dialirkan
melalui selongsong melintasai luar tabung. Untuk menjamin bahwa
fluida di sebelah selongsong mengalir melintasi tabung dan demikian
menyebabkan perpindahan kalor lebih tinggi, maka di dalam
selongsong itu dipasangkan sekat-sekat (baffles). Bergantung pada
konstruksi bagian kepala yang terletak di ujung penukar kalor, dapatlah
digunakan satu atau dua fluida melintas dalam tabung.
Jenis Penukar Kalor Kompak (lihat gambar). Jenis alat penukar kalor
ini mempunyai luas permukaan yang sangat besar persatuan volume.
Penukar kalor jenis ini sangat cocok untuk penerapan dalam aliran gas
dimana nilai h rendah. Alat penukar kalor ini biasanya dipergunakan
untuk proses dimana terdapat perpindahan kalor gas ke gas atau cair ke
gas.
BAB III
PERMASALAHAN PADA HEAT EXCHANGER
Alat penukar kalor mempunyai beberapa
diperhatikan untuk membuat alat ini tetap dalam keadaan atau kondisi
operasi seperti yang diinginkan.
Beberapa diantaranya yang perlu diperhatikan:
1.
Faktor Pengotoran
yang
terbawa
oleh
fluida
diatas
permukaan
2.
Temperature fluida,
Korosi
Masalah korosi yang sering dijumpai pada unit heat exchanger
dalam lingkungan air pendingin diakibatkan oleh beberapa faktor antara
lain: disain, temperatur operasi, laju alir, kualitas air pendingin, pemilihan
material logam, jenis dan dosis inhibitor korosi dan anti kerak yang kurang
tepat.
Sampai saat ini, masalah tersebut sering terjadi di sektor industri
seperti industru pupuk, petrokimia, pembangkit listrik, minyak dan gas
serta sarana transportasi kapal laut.
Unit heat xchanger merupakan salah satu urat nadi proses di
lingkungan industri yang sangat diperlukan sebagai sarana perpindahan
panas. Oleh karena itu unit perlu dipelihara seoptimal mungkin untuk
memperpanjang umur pelayanannya.
3.
BAB IV
PERAWATAN PADA HEAT EXCHANGER
1. Mengatasi Pengotoran
Mempergunakan bahan yang cocok agar kotoran yang terdapat pada alat
penukar kalor benar-benar bersih dan ketika membersihkan alat penukar
kalor tersebut tidak mengalami kerusakan pad dindingmya.
Gambar. Cara pembersihan pada shell alat penukar kalor yang kotor.
Mengatasi Korosi
Korosi dapat dikendalikan atau diminimalisir dengan cara :
3.
10
KESIMPULAN
HE SHELL AND TUBE:
Terdiri dari seikat tabung sejajar yang memberikan transfer panas,
permukaannya memisahkan dua aliran fluida
Pada bagian tube-side Fluida melewati secara aksial melalui bagian dalam
tabung;
Pada bagian shell-side
Fluida melewati bagian luar tabung.
Pada bagian Baffles Sekat luar dan tegak lurus pada tabung, berbentuk
melintang dan menyokong tabung
Tube side menutup ujung tabung, memastikan pemisahan dua aliran
Kelebihan
Thermal performance lebih tinggi dari tipe penukar kalor jenis coil
Tekanan lebih tinggi dari penukar kalor jenis pelat
efisiensi yang tinggi,
memerlukan tempat yang minim
mudah dirawat
mudah beradaptasi hampir semua tipe liquid chilling
Kekurangan :
Kinerja termal [thermal performance] lebih rendah dari tipe penukar kalor
jenis pelat
Tekanan lebih rendah dari penukar kalor jenis coil
11