Utilitas
Utilitas
UTILITAS
1. Kebutuhan air
Nama alat
Kode alat
Tangki NaOH
T-01
Kebutuhan(Kg/jam)
Total
Nama alat
Kode alat
Kebutuhan (kg/jam)
Tangki saponifikasi
Evaporator
Total
=
6.1.3 Kebutuhan air pendingin
Perhitungan kebutuhan air pendingin pada pabrik gliserol yang diperoleh
dapat dilihat pada tabel 6.3 di bawah ini:
Nama alat
Kode alat
Cooler
Co-01
Total
Kebutuhan(Kg/jam)
T2
Maka:
We =
Air yang hilang karena drift loss biasanya 0,1-0,2% dari air pendingin
yang masuk ke menara air (Perry, 1999). Diperkirakan drift loss 0,2%
maka:
Wd =
Air yang hilang karena blowdown
adalah :
Table 6.4 pemakaian air untuk berbagai kebutuhan
No
Kebutuhan
Laboratorium
Poliklinik
Jumlah air
Total
Maka total kebutuhan air yang diperlukan pada pengolahan awal tiap
jamnya adalah :
Densitas air pada 30 C = 997,08 kg/m3 (App A-2.3,
Geankoplish 1977)
Debit air =
Air merupakan bahan terpenting dalam proses produksi. Untuk
menjamin kontinyunya maka air disuplai dari sungai yang
disalurkan melalui pipa ke lokasi pabrik. Sumber air yang
digunakan pada pabrik pembuatan gliserol ini berasal dari sungai
yang dekat dengan pabrik.
Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi
pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air (water intake)
6.1.4.1 Screening
Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada
screening, partikel-partikel padat yang besar akan mengendap
secara gravitasi tanpa bantuan bahan kimia sedangkan partikelpartikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit
pengolahan selanjutnya.
6.1.4.1 Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air.
Air dari screening dialirkan ke dalam clarifier setelah diinjeksikan
dengan alum (Al2(SO4)3) dan larutan soda abu (Na2CO3). Larutan
alum berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan soda abu sebagai
koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan baku pembanu
untuk mempercepat pengendapan sesuai dengan pH (basa) dan
bereaksi substitusi dengan ion-ion logam membentuk senyawaan
karbonat yang kurang atau tidak larut.
6.1.4.3 Filtrasi
Filtrasi bertujuan untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih
terikut bersama air. Pada proses ini juga dilakukan penghilangan warna
air dengan menambahkan karbon aktif pada lapisan pertama yaitu lapisan
pasir. Penyaring pasir (sand filter) yang digunakan terdiri dari 3 lapisan
yaitu:
a. Lapisan I terdiri dari pasir hijau (green sand) sehingga tinggi 24
in=60,96 cm.
b. Lapisan II terdiri dari antarisit setinggi 12,5 in=31,75 cm.
c. Lapisan III terdiri batu kerikil (gravel) setinggi 7 in=17,78 cm
6.1.4 Demineralisasi
Air untuk umpan ketel dan proses harus murni dan bebas dari garamgaram terlarut. Untuk itu dilakukan proses demineralisasi, yaitu
proses penghilangan ion-ion terlarut dalam air. Alat demineralisasi
dibagi atas:
1. Penukar kation (Cation exchanger)
larut dalam air dengan kation dari resin. Resin yang digunakan
bermerek Daulite C-20.
Reaksi yang terjadi :
2H+R + Ca2+
Ca2+R +2H+
2H+R + Mg2+
Mg2+R +2H+
CaSO4 + 2H+R
R2SO4 + 2OH-
Na2SO4 + 2ROH
RCl + NaOH
NaCl + ROH
Perhitungan kesadahan
1. Perhitungan kation
Air sungai
6.1.5 Deaerator
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air dan menghilangkan
gas terlarut yang keluar dari alat penukar ion (ion exchanger)
sebelum dikirim air umpan ketel. Air hasil demineralisasi
Bahan kimia
Al2(SO4)3
Na2CO3
Kaporit
H2SO4
NaOH
Jumlah (Kg/jam)
Pemakaian
Unit proses
Jumlah (hP)
Unit utilitas
Bengkel
Perumahan
Total
: AC
2. Kapasitas
:1000 kW
3. Tegangan
: 220-260 volt
4. Frekuensi
: 50 Hz
5. Tipe
: 3 fase
6. Bahan bakar
: Solar
sampai
pH=6
(Kep-42/MENLH/10/1998).
Untuk
6.5.1
Bak penampungan