Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR PROPOSAL

USULAN PENELITIAN
Purwokerto, 24 November 2014

NTITAS DAN KUALITAS EMBRIO HASIL SINKRONISASI EST


DAN ESTRUS ALAM PADA SAPI ANGUS SECARA INVIVO

Panitia

: Ir. Nunung Noor Hidayat, MP.

Penguji

: Ir. Oentoeng Edy Djatmiko, MP.

Pembimbing I

: Mochamad Sugiarto, S.Pt., MM, PhD.

Pembimbing II

: Ir. Sri Mastuti, MP.

Pemapar

: Biokta Wahyudi
D1E0100048

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

SAPI

PROGRAM
PEMERINTAH
MENGGALAKKAN
TEKNOLOGI
REPRODUKSI

Sapi Angus
merupakan jenis
sapi potong impor
dengan
pertumbuhan
daging yang cukup
baik namun di
Indonesia kurang
diminati

SINGKRONISASI
ESTRUS

KUANTITAS

Siklus estrus pada


sapi betina muncul
setiap 21 hari
sekali, sehingga
akan diperlukan
waktu yang lama
jika tidak fertil

KUALITAS

INVIVO

PERUMUSAN MASALAH

Kuantitas dan kualitas embrio ada kaitanya dengan proses


sinkronisasi estrus dan estrus alam, kuantitas dan kualitas
embrio yang dimaksud dalam hal ini adalah jumlah dan grade
embrio (layak transfer dan tidak layak transfer). Embrio
layak transfer merupakan embrio yang diharapkan ketika proses
produksi embrio dengan meminimalisir jumlah embrio yang tidak
layak transfer.

*.

Masalah yang akan dibahas dalam hal ini adalah apakah adanya
perbedaan hasil kuantitas dan kualitas embrio melalui proses
sinkronisasi estrus dan estrus alam pada sapi Angus secara
invivo

HIPOTESIS

Kuantitas dan kualitas embrio


melalui sinkronisasi estrus lebih
baik ketimbang melalui estrus alam
sehingga terjadi perbedaan di
dalamnya.

TUJUAN & MANFAAT PENELITIAN

Tujuan
Mengetahui perbedaan
jumlah total embrio
hasil sinkronisasi
estrus dan estrus alam
pada sapi Angus secara
invivo
DAN

Mengetahui perbedaan
kualitas embrio hasil
sinkronisasi estrus
dan estrus alam pada
sapi Angus secara
invivo.

Manfaat
Penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan informasi
mengenai jumlah total
dan kualitas embrio
hasil sinkronisasi
estrus dan estrus alam
pada sapi Angus secara
invivo.
DAN

Penelitian ini
diharapkan dapat
menunjang program
aplikasi TE

TINJAUAN PUSTAKA

SILAHKAN, BISA DILIHAT


DI MAKALAH YANG TELAH DIBAGIKAN
Terima Kasih. . . .

METODE PENELITIAN

Metode convenience sampling yaitu


berdasarkan data yang ada di lokasi, yaitu
pengambilan sampel dari populasi sapi Angus
sebanyak 5 - 10 ekor tahun 2012 - 2013
berumur 4 - 9 tahun dengan perlakuan
sinkronisasi estrus menggunakan metode
pemasangan progesterone device (Cuemate)
.
Kemudian, superovulasi dengan penyuntikan
FSH pada hari ke 9 dan penyuntikan PGF2
pada hari ke 11 dan IB pada hari ke 13
sebanyak 3 kali (pagi, sore dan pagi)
menggunakan semen impor dalam straw 0.25
ml dan flushing dilakukan 7 hari setelah IB

METODE PENELITIAN

Bedanya estrus alam dengan estrus


sinkronisai adalah pada penentuan H 0
yaitu ketika sapi estrus, pada berhi alam
ketika sapi estrus maka hari itu dihitung H 0
namun penentuan H 0 pada sinkronisasi
estrus adalah ketika pemasangan
progesterone device.
Ukuran Body Condition Score (BCS) sapi
Angus 2.75 - 3.25 dengan pakan 10 persen
hijauan (rumput gajah, rumput raja atau
jagung) dan 1 persen konsentrat di Balai
Embrio Ternak Cipelang -Bogor. Data yang
diperoleh kemudian disusun ke dalam Tabel.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Balai Embrio Ternak
(BET), Cipelang, Bogor, Jawa Barat.
VARIABEL Penelitian
Jumlah total embrio sapi Angus
Kualitas embrio sapi Angus (embrio layak transfer
dan embrio tidak layak transfer)
KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL PENILITI
Faktor yang memengaruhi kuantitas dan kualitas
embrio salah satunya adalah proses estrus.

METODE PENELITIAN

PEUBAH YANG DIAMATI


Jumlah total embrio yang dihasilkan berdasarkan
jumlah embrio grade A; B; C; DG.
Proporsi Embrio Layak Transfer (PELT), yaitu jumlah
embrio kelas A, B, C terhadap jumlah total embrio.

Proporsi Embrio Tidak Layak Transfer (PETLT), yaitu


jumlah embrio kelas DG terhadap jumlah total embrio.

METODE MATEMATIK

Data yang terkumpul melalui survey


Diolah dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2
perlakuan yaitu sinkronisasi estrus dan estrus alam
Menggunakan satu bangsa sapi yaitu sapi Angus untuk
melihat parameter total embrio, proporsi embrio layak
transfer dan proporsi embrio tidak layak transfer.

Model matematikanya model matematika Gapersz


(1991):
= + +
Keterangan :
Yijk
= data pengamatan pada satuan produksi ke-j dan ulangan ke-k

= rataan umum hasil percobaan

= pengaruh perlakuan
ijk
= pengaruh galat percobaan pada ulangan ke-k

METODE MATEMATIK
Data dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA). Apabila
terdapat hasil yang nyata, akan dilanjutkan dengan uji lanjut
Ulangan
1. Tabulasi
Data
:
Duncan.
Dianalisis
dengan program
komputer
16.
Total SPSS
Perlakuan
Perlakuan
A
B

U1

U2

Y11

Y12

U3

U4

U5

U5

(Yi.)

Y15
Yij

Y25

Total

(Y..)

Ket :
Yij : Nilai hasil pengukuran dari perlakuan ke I dan ulangan ke j
Yi. : Jumlah perlakuan ke I untuk semua
ulangan
(..)2
Y.. : Jumlah semua perlakuana. = .
b. :=
Menghitung Jumlah Kuadrat

=1

c. =

=1 2

=1 2

JK Galat = JK Total JK Perlakuan

METODE MATEMATIK

2. Analisis Variansi
Sumber

Jumlah

Derajat

Kuadrat

Variasi

Kuadrat

Bebas

Tengah

Hitung

Perlakuan

JKP

t-1

KTP

KTP/KTG

Galat

JKG

t(r-1)

KTG

Total

JKT

tr-1

F Tabel
0.05

0.01

3. Analisis LANJUT

Untuk menguji perbedaan pasangan kelompok dapat diuji dengan Uji Beda
Nyata Jujur.
BNJ = Q ( p ; DBgalat ; ) x (KTgalat/r)
Ket :
Q = tabel Q
p
= jumlah perlakuan yang akan diuji
r
= jumlah ulangan dari perlakuan yang dibandingkan

= taraf nyata 0.05 dan 0.01 (Steel dan Torrie, 1993)

TATA URUTAN KERJA PENELITIAN


1. Tahap Persiapan

Kegiatan meliputi pra survei untuk mengetahui kondisi


lapangan
2. Tahap PeNGUMPULAN DATA

Pengambilan data diperoleh dari data produksi total dan


kelas embrio di BET Cipelang,
Bogor. Prosedur
(3) program produksi
(2)
Pemasanganberikut :
embrio(1)
di BET adalah sebagai
Superovulasi
Pemilihan Sapi
Betina

Progesteron Device

(Hr ke-9)
(4)

Penyuntikan
PGF2 (Hr ke-11)

(7)

Evaluasi Embrio

(6)

(5)

Panen Embrio
(Hr ke- 20)

IB
(Hr ke-13 & 14)

WAKTU & TEMPAT PENELITIAN

Penelitian akan
dilaksanakan setelah
usulan penelitian ini
disetujui, mulai tanggal
. sampai dengan
tanggal ....... bertempat
di Balai Embrio Ternak
(BET) Cipelang, Bogor,
Jawa Barat.

JADWAL PELAKSANAAN

Bulan Ke

No

Jadwal Kegiatan

Persiapan

Percobaan invivo

Pengambilan data

Analisis data

Penyusunan laporan akhir

Keterangan : X = minggu

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

X
X

X
X

X
X

X
X

ADA
PERTANYAAN
????

Anda mungkin juga menyukai