Makalah Bioktaw
Makalah Bioktaw
I.
PENDAHULUAN
brahman. Hal ini dapat dilihat dari penilitain sebelumnya rataan produksi sapi
Angus 7,33 4,80, sapi limousine 6,55 6,05, sapi brahman 5 2,93 (Marsan,
2012).
Saat ini sedang banyak penelitian yang dilaksanakan mengenai transfer
embrio, namun belum banyak penelitian yang membahas perbedaan kuantitas dan
kualitas embrio hasil sinkronisasi estrus dan estrus alam pada sapi Angus secara
invivo sehingga diperlukan penelitian yang lebih lanjut.
1.3. Hipotesis
Kuantitas dan kualitas embrio melalui sinkronisasi estrus lebih baik
ketimbang melalui estrus alam sehingga terjadi perbedaan di dalamnya.
1.4. Tujuan Penelitian
1.
2.
2.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
tingginya kadar progesteron dalam darah. Sebaliknya bila CIDR dicabut, kadar
progesteron dalam darah menurun drastis sehingga merangsang perkembangan
folikel secara serempak, sejalan dengan itu kadar estrogen pun meningkat.
Meningkatnya
kadar
estrogen
akan
merangsang
proses
ovulasi
dan
Kelas
Penampilan Morfologi
1.
A (excellent)
2.
B (good)
3.
C (poor)
4.
5.
III.
3. Proporsi Embrio Tidak Layak Transfer (PETLT), yaitu jumlah embrio kelas
DG terhadap jumlah total embrio.
Keterangan :
Yijk = data pengamatan pada satuan produksi ke-j dan ulangan ke-k
= rataan umum hasil percobaan
= pengaruh perlakuan
ijk = pengaruh galat percobaan pada ulangan ke-k
Data dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA). Apabila terdapat hasil
yang nyata, akan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Semua data dianalisis
dengan bantuan program statistik komputer SPSS 16.
1. Tabulasi Data
Perlakuan
A
B
U1
Y11
U2
Y12
Ulangan
U3 U4
Yij
U5
U5
Y15
Y25
Total Perlakuan
(Yi.)
Total
(Y..)
Ket :
Yij : Nilai hasil pengukuran dari perlakuan ke I dan ulangan ke j
Yi. : Jumlah perlakuan ke I untuk semua ulangan
Y.. : Jumlah semua perlakuan
c.
F
Hitung
KTP/KTG
F Tabel
0.05 0.01
3. Analisis Lanjut
Analisis lanjut untuk menguji perbedaan pasangan kelompok dapat diuji
dengan Uji Beda Nyata Jujur.
BNJ = Q ( p ; DBgalat ; ) x
Ket :
Q = tabel Q
p = jumlah perlakuan yang akan diuji
r = jumlah ulangan dari perlakuan yang dibandingkan
= taraf nyata 0.05 dan 0.01
(Steel dan Torrie, 1993)
10
11
beberapa
parameter.
Beberapa
parameter
untuk
No
1
2
3
4
5
Jadwal Kegiatan
Persiapan
Percobaan invivo
Pengambilan data
Analisis data
Penyusunan laporan akhir
Bulan Ke
1
2
3
4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, B, Rosadi., dan Depison. 2008. Jumlah dan Kualitas Embrio Sapi
Brahman Cross Setelah Pemberian Hormon FSH dan PMSG. Journal
Animal Production 11 (2), 96-102.
Blakely, J., dan D. Bade. 1985. Ilmu Peternakan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Gasperz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Amirco, Bandung.
Hafez, E. S. E. 1993. Reproduction in Farm Animal.6 th Ed. Lea and Febiger.
Philadelphia
Hafez, E. S. E., dan B. Hafez. 2000. Reproduction in Farm Animal. 7th ed.
Lippincott: Philadelphia.
Husnurrizal. 2008. Sinkronisasi estrus dengan preparat hormon prostaglandin
(pgf2a). Lab. Reproduksi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah
Kuala, Aceh
Marsan, A. 2012. Kualitas Embrio Hasil Superovulasi pada Bangsa yang Berbeda.
Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Putro, P. P. 2008. Dinamika perkembangan folikel dominan dan korpus luteum
setelah
sinkronisasi
estrus
pada
sapi
peranakan Friesian
Holstein. Disertasi S3, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Steel, G. D., dan J.H, Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika.
Diterjemahkan B, Sumantri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.