Kata pengantar
Segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat yang telah diberikan
sehingga pada kesempatan ini penyusun dapat menyelesaikan laporan lapangan acara ekskursi
stratigrafi dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, baik pikiran, materi
maupun semangat, utamanya doa dari orang tua, bimbingan dari bapak/ibu dosen, arahan dari
asisten dan bantuan semangat dari teman-teman.
Akhir kata, laporan ini bukanlah sesuatu yang sejatinya dapat dijadikan sebagai referensi
namun sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran dari kebenaran yang ada didalamnya
dan sebagai bahan kritikan atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada didalamnya.
November , 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Secara Geografis lokasi pemetaan termasuk dalam Peta Rupabumi Digital Indonesia
lembar 1308 -2 Pangandaran yang dibatasi oleh koordinat 730'0 - 75000 LS dan
10830'00 .- 10900'00" BT. Dimana sebelah utara dibatasi oleh Lembar Majenang ,di timur
lembar Banyumas, di barat lembar Karangnunggal, sedangkan di selatan dibatasi oleh Samudera
Hindia
Pada kegiatan ekskursi lapangan sedimentologi di lakukan di daerah Kecamatan Tomo
Kabupaten Pangadaran Propinsi Jawa Barat. Ekskursi tersebut di laksanakan pada hari kamis 30
Januari 31 Januari 2014. Untuk sampai ke kecamatan kalipucang membutuhkan waktu 5-6
jam dengan menggunakan bus dengan kondisi jalan yang cukup baik. Kecamatan ini masih
termasuk kedalam kabupaten Pangandaran Jawa Barat.
I.4 Lokasi Daerah
Pada ekskursi dan feldtrip ini ada beberapa lokasi yang dikunjungi,
yaitu
1. kali muncar
2. sadang /kebun singkong
3. sungai legok
4.sungai lok ulo
5. karang poh
6. kali kenteng
7. pantai gabon
Daerah Pengamatan
1.5 Metode dan Peralatan
Lingkup kuliah praktek yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Pengamatan Singkapan
Transportasi Sedimen
Struktur sedimen
Pelaporan
Peralatan
Kegunaan / Manfaat
Kompas Geologi
Palu Geologi
Gps
Plastik Conto
Spidol Permanen
Kamera
Meteran
Buku Lapangan
Komputer
BAB 2
GEOLOGI REGIONAL
Sekuen yang paling bawah adalah Formasi Ciletuh yang mempunyai ketebalan 1400
meter dimana formasi ini terletak diatas kompleks mlange dan formasi ini terdiri dari lempung
yang teraltrasi dan batu pasir dengan beberapa breksi dengan ketebalan 20 meter dan lempung
Sekuen kedua yang berhubungan dengan batupasir karena lingkungan pengendapan
shallow marine dan termasuk dalam Formasi Bayah dengan beberapa lempung dan lignit.
Kemungkinan Formasi ini berumur Awal hingga Akhir Oligocene. Formasi ini tidak selaras
dengan Formasi Batuasih yang terletak diatasnya. Formasi Batuasih terdiri dari lempung hitam
dan shale dimana formasi ini menjemari dengan Formasi Rajamandala yang keseluruhannya
berkomposisi batugamping dengan ketebalan 90 meter dan berumur Oligocene-Miocene.
Sekuen ketiga asalnya terbentuk dari gravity flow. Formasi yang terletak paling bawah
adalah Formasi Jampang yang terdiri dari breksi tufa dengan ketebalan formasi 1000 meter dan
berumur awal Miocene. Formasi yang mempunyai kemiripan dengan Formasi Jampang adalah
Formasi Citarum yang terletak pada bagian utara cekungan. Formasi Citarum terdiri dari tufa
dan greywacke dengan ketebalan 1250 meter. Kedua unit ini menunjukan sistem kipas bawah
laut.Formasi Jampang menunjukan ciri-ciri dari endapan upper fan dan Formasi Citarum
menunjukan ciri-ciri lower fan.
Lembar Pangandaran.
BAB 3
Singkapan 1
Singkapan 2
paleosoil
Singkapan 1
Pada singkapan pertama terdapat lapisan batu gamping dengan warna hitam ke abu-abuan
dengan tebal singkapan mencapai 1,5 meter dengan arah strike dip N2560E / 210NW.
Singkapan 2
Pada singkapan 2 berlokasi tidak jauh dari singkapan yang pertama. Pada singkapan ke 2
terdapat singkapan berwarna cokelat segar dan cokelat lapuk. Hal tersebut terjadi karena adanya
paleosoil pada lapisan batu pasir sehingga berwarna lapuk. Paleosoil terjadi dikarnekan
perubahan muka air laut sehingga mempengaruhi keras atau lapuknya suatu lapisan. Adanya
paleosoil berguna juga untuk pembentukan zona altrasi.
singkapan 3
singkapan
4
Singkapan 3
Pada singkapan ke 3 terletak di sebelah singkapan ke 2 yang mana
terdapat singkapan batugamping terumbu yang sebagian masih segar dan
sebagian sudah mulai lapuk. Pada singkapan batugamping ini terdapat
gejala struktur berupa kekar yang di akibatkan oleh suhu, air dan tekana
dan bisa saja berupa sesar. Pada lapisan ini mempunyai strike dip
Singkapan 4
Pada singkapan ini terlihat singkapan batugamping yang
menyerupai lapisan tetapi lapisannya tidak menerus. Di singakapan yang
ke 4 ini terdapat banyak sekali kekar yang di akibatkan oleh perubahan
suhu, tekanan dan fakto air.
Fragmen batupasir
Singkapan ini terletak sekitar 10 menit dari lokasi pengamatan ke-2. Terletak
di pinggir jalan menuju pantai Pangandaran. Pada lapisan ini ditemukan perlapisan
hasil dari proses gunung berapi (vulkanik). Lapisan hasil dari proses gunung api
tersebut sebagai batuan dasar dimana terdapat fragmen- fragmen batuan sedimen
seperti batu pasir, breksi vulkanik dan batuan beku berupa andesitic. Pada lokasi
pengamatan ini terdapat sesar naik dan rekahan. Terdapat rongg-rongga pada
lapisan tersebut yang merupakan struktur vesikuler dari batuan dasar.
Di singkapan paling bawah terdapat singkapan vulkanik gunung api, kemudia
terendapkan oleh sedimentasi batuan sedimen seperti batu lempung dan batu pasir
setelah itu terjadi aktivitas gunung berapi yang menutupi batu pasir tersebut. Jadi
tedapat 3x aktivitas sedimentasi pada singkapan ini yaitu lapisan breksi vulkanik,
batupasir dan batu lempung kemudian lapisan breksi vulkanik.
Proses aliran material vulkanik terjadi 2 kali memiiki perbedaan arus dan
kekentalan yaitu aliran yang terjadi pertama kali lebih kuat dan lebih kental
sehingga fragmen-fragmen yang terbawanya lebih besar.
Pada lokasi pengamatan ini di jumpai batupasir sebagai fragmen di dalam
masa dasar batuan vulkanik yang berukuran butir sedang dan bentuk butir sedikit
menyudut. Pada singkapan ini terdapat juga efek bakar hasil dari aliran lava.
Pada lokasi ke-6 berlokasi di pintu masuk tempat wisata Pantai karang nini S
07 40 18.0 E 1080 43` 26,5
0
Singkapan pertama
Singkapan pertama berada di pintu masuk pantai Karang Nini. Penelitian
dilakukan pada singkapan breksi. Pada pengamatan ini ditemukan zeolit yang
sangat melimpah di singkapan breksi
butir
dominan
kemas ada yang rapat ada
pula yang mengambang, hadir batuan
sedimen dan batuan beku intermedier
namun hanya sedikit
Singkapan 1
Pada singkapan ini terlihat mengerosi seperti channel ataupun seperti jejak
aliran, kalau di hubungkan mungkin batuan yang rounded su dah ada lalu terbawa
aliran lava yang baru dan menggulung, terlihat dari sumbu panjangnya dari batuan
ini.
Fragmen batupasir
fragmen
dengan
breksi didalamnya
Pada lokasi singkapan ke-8 adalah di pantai karapyak , singkapan paleotsunami yang
dijumpai adalah butiran pasir yang seragam ,Pasir ini menyerupai pasir pantai yang ada di
daerah Pangandaran. Ukuran butiran pasirnya seragam dari bawah ke atas dan mengandung
kuarsa, biji besi, dan pecahan-pecahan cangkang berukuran pasir. Lapisan ini tidak dapat
ditemui di setiap tempat mungkin karena sebagian telah hilang digerus erosi setelah
diendapkan
DASAR TEORI
http://seisxploresurvey.blogspot.com/2013/10/peta-geologi-regional.html
\
Keadaan topografi Wana Wisata Karangnini bervariasi mulai datar hingga berbukit
dan sebagian besar bergelombang. Keadaan tanahnya termasuk dalam kategori
laterit dan alluvial
http://alfhadlyblog.blogspot.com/2012/04/laporan-sedimentologi.html
http://dhamadharma.wordpress.com/2010/10/19/laporan-praktikum-analisa-besarbutir/
http://irfanainsteinsilalahi.wordpress.com/2011/10/13/laporan-akhir-fieldtrip-dikejawanan-cirebon-jawa-barat-mata-kuliah-sedimentologi/
http://www.scribd.com/doc/26348455/Laporan-Ekskursi-Sedimentologi-danStratigrafi