Anda di halaman 1dari 12

TERM OF REFERENCE

MOTIVASI MASUK PERGURUAN TINGGI


MATERI : Motivasi

Hari, tanggal :
Tujuan

1. Siswa SMA/sederajat sadar akan pentingnya melanjutkan studi ke pendidikan tinggi


2. Siswa SMA/sederajat memiliki motivasi untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi
Metode

: Presentasi

Pelaksana

: Paguyuban

A. PENDAHULUAN
A.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penring untuk masyarakat Indonesia, salah satunya
dengan melanjutkan ke perguruan tinggi, karena masih banyak masyarakat yang kurang akan
pendidikan sehingga banyak masyarakat Indonesia hanya sebagai buruh karena tamatan
sekolah menengah atas ,bahkan tamatan di bawah sekolah menengah atas, karena masalah
ekonomi dal lainnya. Perguruan tinggi negeri adalah Sebuah Perguruan yang didanai oleh
pemerintah nasional atau daerah. Sedangkan perguruan tinggi kedinasan adalah lembaga
pendidikan tinggi negeri yang memiliki ikatan dengan lembaga pemerintah sebagai
penyelenggara pendidikan. Sebagai contoh, STAN merupakan PTK di bawah naungan
Depertemen Keuangan, STIS berada di bawah naungan Badan Pusat Statistik, dan AMG
berada di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. PTK memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan perguruan tinggi lain. Antara lain, biaya kuliah
yang terjangkau, bahkan gratis dan fasilitas ikatan dinas Oleh sebab itu, di perguruan tinggi
negeri memberikan beasiswa baik dari pemerintah maupun dari swasta untuk membantu
masyarakat Indonesia yang kekurangan dana. Di bawah ini contoh biasiswa yang ada di
perguruan tinggi negeri sehingga tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan ke perguruan
tinggi dengan dukungan biasiswa.
1.Beasiswa unggulan
Beasiswa Unggulan merupakan program beasiswa Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) yang bertujuan menggaet para calon dosen dan tenaga
kependidikan di lingkungan perguruan tinggi (PTN/PTS) untuk melanjutkan

pendidikannya. Beasiswa Unggulan atau biasa disingkat BU, menyediakan beasiswa


studi S2 dan S3 di dalam negeri dan luar negeri. Biasanya, BU mulai ditawarkan awal
Maret hingga April.
2. Beasiswa Dikti
Beasiswa satu ini memiliki kemiripan dengan BU. Bedanya pada sasaran dari beasiswa.
Beasiswa Dikti ditujukan bagi dosen tetap PTN, dosen DPk, dan dosen tetap PTS. Pada
Gelombang 1 lalu, Beasiswa Dikti hanya menyediakan pilihan studi di luar negeri.
Pendaftaran secara online dibuka antara Juli hingga Oktober.
3. Beasiswa Bidik Misi
Ini salah satu beasiswa Kemdikbud yang ditujukan bagi siswa kurang mampu agar bisa
melanjutkan pendidikan tinggi. Pada 2012, beasiswa ini menyediakan sekitar 30.000
alokasi beasiswa dan tersebar di seluruh PTN di Indonesia. Beasiswa Bidik Misi dibuka
awal Maret untuk jalur undangan, berikutnya awal Mei untuk jalur SNMPTN. Selain itu,
perguruan tinggi juga menyediakan seleksi secara mandiri.
4. Beasiswa Sampoerna
Tawaran beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa asal Papua. Ada sekitar 10 beasiswa
disediakan pada 2012. Beasiswa Sampoerna mengkhususkan bagi mahasiswa yang
memiliki prestasi dan berjiwa kepemimpinan. Beasiswa dibuka sekitar awal Juni.
5. Beasiswa Djarum
Melalui programnya Djarum Beasiswa Plus, beasiswa satu ini rutin digulirkan.
Sasarannya adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1. Beasiswa Djarum
menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk memberikan beasiswanya. Tahun 2012,
beasiswa ini ditawarkan awal April.
6. Beasiswa BCA
Beasiswa satu ini ditawarkan BCA Finance. Sasarannya juga adalah mahasiswa S1 dan
minimal telah menyelesaikan semester 2. Beasiswa BCA memberi alokasi 50 kursi pada
2012 dan ditawarkan setiap tahun. Pendaftaran dibuka sekitar awal September.
7. Beasiswa CIMB
Melalui programnya beasiswa BUTIK-CIMB, beasiswa ini menjaring mahasiswa yang
berprofesi sebagai wirausaha muda di masa kuliah. Beasiswa CIMB ditawarkan bagi
mahasiswa S1 dan D3. Selain itu, melalui CIMB Group juga disediakan beasiswa S2 dan
S3 di luar negeri. Beasiswa CIMB biasanya ditawarkan awal Juni.
8. Beasiswa On Going

Tawaran beasiswa on going disediakan oleh Dikti untuk para dosen tetap PTN maupun
PTS yang sedang menempuh pendidikannya di luar negeri. Biasanya, beasiswa ini
ditawarkan sekitar awal Juli.
9. Beasiswa Kemenag
Kementerian Agama juga memiliki penawaran beasiswa sendiri yang ditujukan bagi para
dosen dan tenaga kependidikan PTAIN/PTAIS. Beasiswa ini hanya bisa diambil untuk
studi di luar negeri mulai jenjang S2 hingga S3. Jika tidak berubah, pengumuman
beasiswa Kemenag akan disampaikan Mei.
10. Beasiswa Bidik Misi Kemenag
Selain Bidik Misi Kemdikbud, ada Bidik Misi Kemenag. Keduanya memiliki kesamaan
karena sama-sama ditujukan bagi siswa kurang mampu. Bidik Misi Kemenag akan
menanggung biaya kuliah di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Beasiswa
baru bisa diajukan bila mahasiswa lulus di SPMB PTAIN. Silakan periksa tawaran ini
pada bulan Mei.
11. Beasiswa BlackBerry
Program beasiswa ini bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). BlackBerry
menyediakan sekitar 18 beasiswa master dan doktor untuk kuliah berbasis riset di ITB.
Beasiswa BlackBerry juga ditawarkan sekitar Mei.
12. Beasiswa Kaltim
Beasiswa Kaltim hanya ditujukan bagi mahasiswa asal Kalimantan Timur (Kaltim), baik
yang kuliah di Kaltim maupun di luar Kaltim. Beasiswa ini menyediakan alokasi mulai
dari jenjang D3, S1, S2, hingga S3. Pendaftaran dimulai sekitar April hingga Juni.
13. Beasiswa Kukar
Serupa dengan Beasiswa Kaltim, beasiswa Kukar merupakan beasiswa lokal yang hanya
ditujukan bagi mahasiswa asal Kutai Kartanegara. Sekup beasiswa ini lebih luas, mulai
dari D1, D2, dan D3 hingga S1, S2, dan S3. Pendaftaran beasiswa disediakan mulai
Oktober hingga November.
14. Beasiswa P3SWOT
Beasiswa ini disediakan Kemdikbud bagi sejumlah penggiat profesi, di antaranya
peneliti, penulis, pencipta, seniman, wartawan, olahragawan, dan tokoh. Beasiswa
P3SWOT dibuka di awal tahun dan berakhir 31 Desember. Jika tertarik, Anda bisa
melihatnya di sini.
15. Beasiswa Fast Track

Salah satu beasiswa program fast track disediakan Kemdikbud. Beasiswa ini dibuka
Januari hingga 31 Desember. Salah satu penawarannya di sini.
16. Beasiswa Guru dan Kepsek
Guru, kepala sekolah, dan pengawas kini juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan
studi. Direktorat P2TK Kemdikbud mengalokasikan beasiswa untuk mereka setiap
tahunnya. Beasiswa diberikan secara penuh untuk program S2 yang akan diambil.
Pendaftaran dibuka sekitar Maret hingga Mei.
17. Beasiswa CIO
Beasiswa Chief Information Officer (CIO) disediakan oleh Kementerian Kominfo
bekerjasaman dengan UGM. Beasiswa ini ditawarkan bagi PNS/CPNS di lingkungan
kementerian maupun non kementerian baik pusat maupun daerah. Beasiswa ditawarkan
untuk program S2. Pendaftaran dibuka sekitar awal Februari.
18. Beasiswa Universitas
Universitas umumnya memiliki penawaran beasiswa secara mandiri. Beasiswa kampus
ini ada yang dibuka untuk perkuliahan baru, tapi juga banyak yang ditawarkan kepada
mahasiswa yang sedang studi. Variasi beasiswa, seperti program yang ditawarkan,
jenjang kuliah, hingga jumlah beasiswa merupakan kebijakan tersendiri setiap
universitas. Penawaran ini bisa dilihat di masing-masing situs mereka.
19. Beasiswa Lokal
Beasiswa lokal dapat didefinisikan sebagai beasiswa dengan sekup tertentu, baik dari segi
sasaran, tempat, maupun jumlahnya. Beasiswa lokal umumnya disediakan pemerintah
daerah atau lembaga donor kepada kelompok yang diinginkan. Contoh beasiswa lokal
adalah beasiswa Kaltim atau beasiswa Kukar.
20. Beasiswa Yayasan
Peluang beasiswa ini bisa Anda dapatkan dengan menghubungi pihak yayasan yang biasa
memberi donor. Umumnya yayasan perusahaan besar sudah bekerjasama dengan
sejumlah perguruan tinggi. Jadi, cukup tanyakan atau cari tahu yayasan mana yang biasa
memberikan beasiswa di kampus Anda.

B. DETAIL MATERI
B.1 Indonesia Membutuhkan Sumber Daya Manusia Yang Berdaya Saing Tinggi
1. Menurut pengamat politik Didin S.Damanhuri, Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah
satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang

berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang
selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut
kondisi SDM Indonesia, yaitu:
a. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah
angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta
orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan
ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini
meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.
b. Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan
angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya
kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat
krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja
terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan
perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja
lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini
menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.
2. Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka
pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Fenomena meningkatnya angka
pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggungjawab. Fenomena
penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam
menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa. Masalah
SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung
oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang
selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari
pemanfaatan sumberdaya alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa
pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial
dan produktivitas SDM yang tinggi.
Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan
pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi
global. Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali
memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN untuk sektor pendidikan -tidak lebih dari 12% --pada peme-rintahan di era reformasi. Ini menunjukkan bahwa belum ada
perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya
pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas.
Sekarang bukan saatnya lagi Indonesia membangun perekonomian dengan kekuatan asing. Tapi
sudahseharusnyabangsaIndonesia
secara benar dan tepat memanfaatkan potensi sumberdaya daya yang dimiliki (resources base)

dengan kemampuan SDM yang tinggi sebagai kekuatan dalam membangun perekonomian
nasional.
Orang tidak bekerja alias pengangguran merupakan masalah bangsa yang tidak pernah selesai.
Ada tiga hambatan yang menjadi alasan kenapa orang tidak bekerja, yaitu hambatan kultural,
kurikulum sekolah, dan pasar kerja. Hambatan kultural yang dimaksud adalah menyangkut
budaya dan etos kerja. Sementara yang menjadi masalah dari kurikulum sekolah adalah belum
adanya standar baku kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan
mengembangkan kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sedangkan
hambatan pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk memenuhi
kebutuhan pasar kerja.
Realitas globalisasi membawa sejumlah implikasi bagi pengembangan SDM di Indonesia. Salah
satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi. Daya saing ekonomi akan terwujud bila
didukung oleh SDM yang handal. Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang
diperlukan adalah pendidikan. Sebab dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai mekanisme
kelembagaan pokok dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan. Pendidikan merupakan
kegiatan investasi di mana pembangunan ekonomi sangat berkepentingan. Sebab bagaimanapun
pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM yang unggul baik dalam kapasitas
penguasaan IPTEK maupun sikap mental, sehingga dapat menjadi subyek atau pelaku
pembangunan yang handal. Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu juga
disinergikan dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM
semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan
merupakan tuntutan yang harus dikedepankan.
Salah satu problem struktural yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah bahwa pendidikan
merupakan subordinasi dari pembangunan ekonomi. Pada era sebelum reformasi pembangunan
dengan pendekatan fisik begitu dominan. Hal ini sejalan dengan kuatnya orientasi pertumbuhan
ekonomi. Visi pembangunan yang demikian kurang kondusif bagi pengembangan SDM,
sehingga pendekatan fisik melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tidak
diimbangi dengan tolok ukur kualitatif atau mutu pendidikan.
Problem utama dalam pembangunan sumberdaya manusia adalah terjadinya missalocation of
human resources. Pada era sebelum reformasi, pasar tenaga kerja mengikuti aliran ekonomi
konglomeratif. Di mana tenaga kerja yang ada cenderung memasuki dunia kerja yang bercorak
konglomeratif yaitu mulai dari sektor industri manufaktur sampai dengan perbankan. Dengan
begitu, dunia pendidikan akhirnya masuk dalam kemelut ekonomi politik, yakni terjadinya
kesenjangan ekonomi yang diakselerasi struktur pasar yang masih terdistorsi.
Kenyataan menunjukkan banyak lulusan terbaik pendidikan masuk ke sektor-sektor ekonomi
yang justru bukannya memecahkan masalah ekonomi, tapi malah memperkuat proses konsentrasi
ekonomi dan konglomerasi, yang mempertajam kesenjangan ekonomi. Hal ini terjadi karena visi

SDM terbatas pada struktur pasar yang sudah ada dan belum sanggup menciptakan pasar sendiri,
karena kondisi makro ekonomi yang memang belum kondusif untuk itu. Di sinilah dapat disadari
bahwa visi pengembangan SDM melalui pendidikan terkait dengan kondisi ekonomi politik yang
diciptakan pemerintah.

Sementara pada pascareformasi belum ada proses egalitarianisme SDM yang dibutuhkan oleh
struktur bangsa yang dapat memperkuat kemandirian bang sa. Pada era reformasi yang terjadi
barulah relatif tercipta reformasi politik dan belum terjadi reformasi ekonomi yang substansial
terutama dalam memecahkan problem struktural seperti telah diuraikan di atas. Sistem politik
multipartai yang telah terjadi dewasa ini justru menciptakan oligarki partai untuk
mempertahankan kekuasaan. Pemilu 1999 yang konon merupakan pemilu paling demokratis
telah menciptakan oligarki politik dan ekonomi. Oligarki ini justru bisa menjadi alasan mengelak
terhadap pertanggungjawaban setiap kegagalan pembangunan.
Dengan demikian, pada era reformasi dewasa ini, alokasi SDM masih belum mampu mengoreksi
kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memang telah tercipta sejak pemerintahan
masa lalu. Sementara di sisi lain Indonesia kekurangan berbagai keahlian untuk mengisi berbagai
tuntutan globalisasi. Pertanyaannya sekarang adalah bahwa keterlibatan Indonesia pada
liberalisasi perdagangan model AFTA, APEC dan WTO dalam rangka untuk apa? Bukankah
harapannya dengan keterlibatan dalam globalisasi seperti AFTA, APEC dan WTO masalah
kemiskinan dan pengangguran akan terpecahkan.
Dengan begitu, seandainya bangsa Indonesia tidak bisa menyesuaikan terhadap pelbagai
kondisionalitas yang tercipta akibat globalisasi, maka yang akan terjadi adalah adanya gejala
menjual diri bangsa dengan hanya mengandalkan sumberdaya alam yang tak terolah dan buruh
yang murah. Sehingga yang terjadi bukannya terselesaikannya masalah-masalah sosial ekonomi
seperti kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan ekonomi, tetapi akan semakin menciptakan
ketergantungan kepada negara maju karena utang luar negeri yang semakin berlipat.
Oleh karena itu harus ada revolusi pergerakan khususnya yang dilakukan oleh generasi muda
yang akan membangun bangsa di masa depan. Semangat global dan motivasi yang kuat dalam
diri setiap generasi muda mampu untuk memecahkan masalah bangsa. Keinginan untuk
melanjutkan pendidikan di peguruan tinggi adalah awal dari perubahan itu. Karena semua hal
didasari oleh ilmu. Dengan demikian, harapannya akan tercipta SDM yang mampu
memperjuangkan kebutuhan dan penguatan masyarakat lokal. Karena untuk apa SDM diciptakan
kalau hanya akan menjadi perpanjangan sistem kapitalisme global dengan mengorbankan
kepentingan lokal dan nasional.
B.2 Di Perguruan Tinggi, di ajarkan ilmu-ilmu yang sesuai dengan yang sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan dalam pekerjaan.

Secara umum ilmu dicari melalui jalur pendidikan formal maupun informal, dimulai dari
pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menegah atas
bahkan sampai ke perguruan tinggi. Di perguruan tinggi beda dengan sekolah menengah dilihat
dari mata pelajarannya kalau di perguruan tinggi telah dipilih sesuai dengan jurusan-jurusan yang
diminati dan mempelajari pelajaran untuk dunia kerja, inilah berbagai macam jurusan dan
prospek kerja yang biasanya ada di perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi negeri
1. Jurusan Kedokteran
Sudah bisa ditebak. Jurusan di Bidang IPA yang memiliki prospek kerja tertinggi adalah
Jurusan Kedokteran mencangkup Kedokteran, Kedokteran Hewan, dan Kedokteran Gigi.
Biasanya setelah lulus, sarjana kedokteran ini akan dikirim ke rumah sakit pemerintah
atau swasta.
2. Jurusan Teknik Mesin (Mechanical Engineering)
Jurusan Teknik Mesin adalah jurusan yang prospek kerjanya sangat banyak. Mengapa
demikian? Karena setiap perusahaan membutuhkan tenaga kerja bidang teknik mesin.
3. Teknik Kimia
Teknik Kimia ini menjadi salah satu jurusan yang favorit juga di PT karena prospeknya
yang bagus.
4. Ilmu Komputer/ICT
Ilmu Komputer/ICT adalah ilmu yang mempelajari mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kekomputeran seperti software, gadget-gadget, dan lain-lain. Biasanya, lulusan
jurusan ini akan bekerja di pabrik pembuatan elektronik khususnya bagian pembuatan
komputer, handphone, dan gadget. Gajinya pun juga termasuk dalam kategori banyak.
Jadi jangan ragu memilih jurusan ini.
5. Arsitektur/Perencanaan/sejenisnya
Jurusan Arsitektur adalah salah satu jurusan yang berada di dalam Fakultas Teknik.
Disana mempelajari mengenai bagaimana cara membangun sebuah bangunan dengan
baik, mencangkup cara menghitungnya, konstruksinya agar kokoh, dan lain-lain.
Prospeknya pun tak kalah bagus dengan yang lainya. Biasanya akan menjadi pendesain
gedung atau bangunan di perusahaan jasa pembuat rumah atau bangunan
6. Ilmu Pertanian/Teknologi Pertanian/sejenisnya
Jurusan Ilmu Pertanian juga memiliki prospek kerja yang baik. Biasanya berada di Sektor
Perusahaan Pertanian atau Perkebunan. Bisa menjadi manajer perusahaan pertanian atau
penyuluh pertanian.
Dan masih banyak lagi jurusan yang ada di perguruan tinggi yang emang khusus untuk dunia
kerja.

B.3 Dibutuhkan putra-putra daerah yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
dalam pekerjaan.
Menurut Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional, Indonesia membutuhkan 91.963
insinyur dari berbagai bidang mengacu pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Indonesia. Dan jika dibagi menurut koridor MP3EI, maka koridor Sumatera membutuhkan
19.575 insinyur, koridor Jawa butuh 28.993 insinyur, koridor Kalimantan mencari 14.886
insinyur, koridor Sulawesi membutuhkan 11.218 insinyur, koridor Maluku 4.030 insinyur dan
koridor Papua 13.261 insinyur. Jumlah insinyur tersebut terbagi dalam 13 disiplin ilmu. Yaitu di
bidang Teknik Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Kimia, Lingkungan, Pertanian, Teknik Pangan,
Teknik Industri Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Pertambangan, Perminyakan, Kelautan
dan Penerbangan.
Peran putra daerah tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Pembangunan mental dan pikiran
putra daerah harus dipersiapkan secara matang dan sistematis baik itu oleh keluarga maupun
pemerintah daerah itu sendiri agar mampu menjadi bagian sosiologis masyarakat sekitarnya.
Adanya program-program pembangunan sumber daya manusia yang baik, dapat menjadikan
putra daerah sebagai aset strategis tuan rumah di daerahnya sendiri. . Sesungguhnya tersirat
suatu dogma bahwa jika potensial putra daerah diberdayakan secara baik dan tepat sasaran,
maka percepatan pembangunan daerah pun dapat terlaksana dengan baik. Sehingga putra daerah
yang terpilih nantinya dapat menjadi pilar-pilar pembangun daerah bahkan pembangunan bangsa
di masa depan.
Dengan bekal yang diterima dari perguruan tinggi, dapat di implementasikan ke daerahnya untuk
membangun baik dari infrastruktruktur daerah, kepemimpinan daerah maupun potensi alam.
Sesuai dengan potensi yang dimiliki putra daerah tersebut.
Contoh salah satu putra daerah yang berhasil membngun daerahnya sesuai dengan kompetensi
yang dimilikinya
Mochamad Ridwan Kamil, ST. MUD. (lahir di Bandung, 4 Oktober 1971; umur 43 tahun)
adalah Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Awalnya, pria yang akrab dipanggil Kang Emil
ini adalah seorang arsitek, dosen, aktivis sosial asal Indonesia dan juga wali kota bandung yang
sukses membangun kota Bandung.
Setelah lulus S2 dari University of California, Berkeley, Ridwan Kamil melanjutkan pekerjaan
profesional sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat. Sebelumnya Ridwan Kamil
memulai karier bekerjanya di Amerika sesaat setelah lulus S1 dari Institute Teknologi Bandung,
akan tetapi hanya berkisar empat bulan ia pun berhenti kerja karena terkena dampak krisis
moneter yang melanda Indonesia saat itu. Tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di
Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi
mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen
Perancanaan Kota Berkeley. Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah
kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane yang bergerak dalam bidang
jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai

Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung[2],
serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA
(Singapura).
Urbane adalah firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama temantemannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi
Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia
seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim
Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari
dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga
memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan misinya
adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan
keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.
Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI
Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green
Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane juga sering
mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain
Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus
1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya
di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru
Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah
Seni di Universitas Indonesia tahun 2009.
C. Alur Penyampaian Materi

Pemberian motivasi tentang pendidikan di perguruan tinggi secara umum


Menyampaikan motivasi pentingnya perguruan tinggi negeri atau kedinasa dengan menjelaskan
macam- macam beasiswa yang ada di perguruan tinggi.

Pemberian motivasi secara detail tentang pendidikan di perguruan tinggi


negeri atau kedinasan
1.Menyampaikan motivasi tentang sumberdaya manusia di Indonesia yang harus memiliki daya saing
yang tinggiyang tinggi
2. Menyampaikan motivasi tentang Ilmu-Ilmu yang yang sesuai dengan kompetensi yang di butuhanb
peerjaaan
3. Menyampaikan motivasi tentang bahwa putra daerah yang berpendidian sangat di butuhkan untuk

D. Detail Pelaksanaan
D.1. Tahap 2: Pemberian motivasi tentang pendidikan di perguruan tinggi secara umum
Metode : Presentasi
Pelaksana : Pemateri
Durasi : 7 menit
Arahan pelaksanaan
a. Menyampaikan motivasi pentingnya perguruan tinggi negeri atau kedinasa dengan
menjelaskan macam- macam beasiswa yang ada di perguruan tinggi.

D.2. Tahap 3: Pemberian motivasi secara detail tentang pendidikan di perguruan tinggi negeri
atau kedinasan

Metode : Konsultasi
Pelaksana : Pengisi Stand
Durasi : -

Arahan pelaksanaan
1.Menyampaikan motivasi tentang sumberdaya manusia di Indonesia yang harus
memiliki daya saing yang tinggiyang tinggi
2. Menyampaikan motivasi tentang Ilmu-Ilmu yang yang sesuai dengan kompetensi yang
di butuhanb peerjaaan
3. Menyampaikan motivasi tentang bahwa putra daerah yang berpendidian sangat di
butuhkan untuk membangun daerahnya serta contoh putra daerah yang telah berhasil
membangun daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai