Anda di halaman 1dari 4

JURNAL 1

Literature

Judul : Efficacy of mood stabilisers in the


treatment

of

impulsive

or

repetitive

aggression: systematic review and metaanalysis.


Penulis : Roland M. Jones, James Arlidge,
Rebecca Gillham, Shuja Reagu, Marianne
van den Bree and Pamela J. Taylor., 2011
Tujuan Penelitian

Untuk

mengevaluasi

bukti

kemanjuran

pengobatan agresi implusi / agresi berulang


dalam pengobatan penstabil mood.

Konsep model dan teori

Teori dalam ulasan ini mengacu pada teori


Calisata Roy dengan konsep model perawat
dapat meningkatkan penyesuaian diri pasien
dalam

menghadapi

tantangan

berhubungan

dengan

meningkatkan

penyesuaian

yang

sehat-sakit,
diri

pasien

menuju adaptasi dan dalam menghadapi


stimulus. Kesehatan diasumsikan sebagai
hasil dari adapatasi pasien dalam menghadapi
stimulus yang datang dari lingkungan. Dalam
Model Adaptasi Roy juga terdapat proses
keperawatan yang dimulai dari mengkaji
prilaku

dan

faktor

faktor

yang

mempengaruhi, mengidentifikasi masalah,


menetapkan tujuan . dan mengevaluasi hasil
Metode

Metode

Sebuah

meta-analisis

dari

percobaan terkontrol acak yang dibandingkan


dengan

penstabil suasana hati dengan

plasebo pada orang dewasa tanpa cacat


intelektual, gangguan otak organik atau
psikotik

penyakit,

diidentifikasi

untuk

menunjukkan gejala berulang atau impulsif

agresi.

Subjek

: seluruh klien dengan perilaku

kekerasan dan yang mengalami agresif yaitu


berjumlah 489 sampel

Alat ukur : study observasi


Kesimpulan

Pasien psikiatri mengalami prevalensi tinggi


untuk berperilaku kekerasan apabila tidak ada
dukungan keluarga dan apabila
mengalami

keluarga

keterbatasan informasi terkait

penyakit atau masih ada kekerasan dalam


rumah tangga

yang dapat memperparah

kondisi klien
Keterkaitan dengan penelitian

Agresi adalah perilaku manusia yang normal,


tetapi kemampuan untuk mengontrol impuls
agresif bisa terganggu atau hilang dalam
berbagai gangguan mental atau setelah cedera
otak. Orang juga dapat hadir dengan adanya
gangguan tersebut dengan berulang-ulang,
episode diskrit tindakan agresif yang tidak
tampaknya telah eksternal diprovokasi (atau
tidak proporsional untuk setiap provokasi
tersebut) dan dilaporkan karena kegagalan
untuk menolak secara internal didorong
impuls agresif. Dari sini dapat kita tarik
kesimpulan bahwasannya demi tercapainya
kesembuhan
tindakan

klien
dirumah

dengan
sakit

baik

selain

bagaimana

mengontrol perasaan pasien sesuai dengan


realita yang ada, maka perlu sekali peran
keluarga untuk membantu kesembuhan klien
maka dari itu keluarga perlu sekali diberikan

healht

education

terkait

klien

yang

mengalami perilaku agresif atau kekerasan,


yang akan dibahas di jurnal yang ke 2,
dimana jurnal kedua membahas study ke
keluarga pasien yang memiliki anggota
keluarga dengan perilaku kekerasan
Ringkasan

rancangan

originalitas

yang Sepuluh percobaan memenuhi syarat (489

membedakan yang sudah ditulis dengan peserta)

diidentifikasi

jurnal sebelumnya

menunjukkan

penurunan

analisis
signifikan

secara

dikumpulkan

keseluruhan

yang
dalam

frekuensi / beratnya perilaku agresif (standar


berarti perbedaan (SMD) = 71,02, 95%
CI71.54 to70.50), meskipun heterogenitas
tinggi (I2 = 84,7%). ketika dianalisis menurut
jenis obat, efek signifikan yang ditemukan di
dikumpulkan tersebut analisis tiga percobaan
fenitoin (SMD = 71,34, 95% CI 72,16
to70.52), satu percobaan lithium (SMD =
70,81, 95% CI 71,35 to70.28), dan dua
oxcarbazepine / carbamazepine percobaan
(SMD = 71,20, 95% CI71.83 to70.56).
Namun, ketika hasil hanya studi yang
memiliki risiko rendah

dikumpulkan (347

peserta), tidak ada yang signifikan


penurunan agresi (SMD = 70,28, 95%
CI70.73 0,17, saya 2= 71,4%).
Ada bukti bahwa penstabil mood adalah
sebagai suatu kelompok yang signifikan lebih
baik

dibandingkan

plasebo

dalam

mengurangi perilaku agresif, tetapi tidak


semua penstabil mood muncul untuk berbagi
efek ini. Ada bukti dari khasiat manfaat
carbamazepine / oxcarbazepine, fenitoin dan

lithium.

Banyak

penelitian

yang

menyebutkan, namun berada pada risiko


prasangka dan begitu seterusnya secara acak
uji coba terkontrol dianjurkan

Kelebihan Jurnal :
-

Sangat cocok untuk menstabilkan


mood pasien dengan perilaku agresif
atau kekerasan

Kekurangan jurnal :
-

Tidak adanya penjabaran kriteria


inklusi dan eksklusi.

Studi diulasan ini beresiko bias

Anda mungkin juga menyukai