Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Oleh Sanaky
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Oleh Sanaky
Materi Diklat
Alokasi
1.
2.
5. Skenario Diklat
a. Perkenalan
b. Penjelasan tentang dimensi kompetensi, indikator, alokasi waktu dan skenario pendidikan dan pelatihan monitoring pelaksanaan standar nasional
pendidikan dan akreditasi sekolah.
c. Pre-test
d. Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan monitoring pelaksanaan
standar nasional pendidikan dan akreditasi sekolah melalui pendekatan
andragogi.
e. Penyampaian Materi Diklat:
1) Menggunakan pendekatan andragogi, yaitu lebih mengutamakan
pengungkapan kembali pengalaman peserta pelatihan, menganalisis,
menyimpulkan, dan mengeneralisasi dalam suasana diklat yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna. Peranan pelatih
lebih sebagai fasilitator.
2) Diskusi tentang indikator keberhasilan monitoring pelaksanaan SNP.
3) Praktik menyusun langkah-langkah dan pedoman monitoring
pelaksanaan standar nasional pendidikan dan akreditasi sekolah.
f. Post test.
g. Refleksi bersama antara peserta dengan pelatih mengenai jalannya
pelatihan.
h. Penutup
stakeholders sekolah sesuai dengan amanat MBS (PP No. 19 Tahun 2005).
Sekolah perlu membentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri dari
berbagai unsur stakeholders yaitu, kepala sekolah, pengawas sekolah,
perwakilan guru, komite sekolah, orang tua, dan perwakilan lain dari kelompok
masyarakat yang memang dipandang layak untuk diikutsertakan karena
kepedulian yang tinggi pada sekolah. Dalam melaksanakan SPMP, Pengawas
Pendidikan
yang
bertugas
sebagai
pembina sekolah juga harus dilibatkan dalam TPS, sebagai wakil dari
pemerintah.
SPMP tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa pelibatan dan
pemberdayaan berbagai stakeholders sekolah, termasuk wakil pemerintah.
Melalui SPMP, sekolah dapat melaksanakan program manajemen yang berbasis
data. Pola manajemen ini pada kenyataannya masih belum dilakukan
olehbanyak sekolah sebagai suatu budaya kerja. Data yang valid, secara empirik
dan akurat, akan selalu menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan
dan penyusunan berbagai rencana peningkatan mutu pendidikan di
sekolah/madrasah. Dengan demikian, 5 (lima) rangkaian tahapan SPMP yang
berbasis data ini akan menjadi bagian vital dan utama dalam proses Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS). Implementasi tahapan-tahapan SPMP ini kemudian
diharapkan menjadi budaya peningkatan mutu di sekolah/madrasah. Dari
berbagai data valid yang dapat dikumpulkan sekolah (data dari hasil akreditasi
sekolah, sertifikasi guru, ujian nasional, profil sekolah, dan lain-lain), Evaluasi Diri
Sekolah (EDS) merupakan salah satu instrumen implementasi SPMP yang wajib
dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan sebagai salah satu program
akseleratif dalam peningkatan kualitas pengelolaan dan layanan pendidikan
(Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010; Prioritas Nomor 2.
Pendidikan).
Dimensi Mutu adalah; (1) Realiability : Tingkat ketangguhan dan ketelitian dalam
pelayanan; (2) Assurance : Tingkat Jaminan mutunya; (3) Tangibles : Tingkat
penyediaan fasilitas fisik, peralatan, material dan personil pelayanan; (4)
Empathy : Perhatian terhadap stakeholders; (5) Responsiveness: Tanggapan dan
bantuan yang cepat dan akurat dalam pelayanan.
Sistem Penjaminan Mutu (Quality Assurance System); (1) Sistem Penjaminan
Mutu (SPM) adalah prosess penetapan dan pemenuhan standar mutu
pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga organisasi memenuhi
idealismenya dan stakeholders memperoleh kepuasan. (2) SPM adalah
serangkaian langkah yang terencana dan sistematis yang dilakukan untuk
memenuhi harapan pelanggan akan layanan dan produk/jasa yang disediakan;
(3) SPM adalah tata kelola yang baik, akuntabel dan peningkatan mutu.
Sistem Penjaminan Mutu, tumbuh budaya mutu: menetapkan dan memiliki
standar, melaksanakan standar, mengevaluasi pelaksanaan standar dan
meningkatkan standar secara berkelanjutan (Continuous Quality Improvement)
2. Mekanisme Jaminan Mutu Pendidikan
Substansi utama SPM pendidikan dilaksanakan dengan pendekatan siklus PDCA
(Plan Do Check Action) pada proses penyelenggaraan pendidikan.
a. Perencanaan Mutu (Plan)
Plan, adanya perencanaan berkaitan dengan perencanaan mutu, meliputi penetapan
dasar perbaikan.
c. Sekolah dapat menyusun RPS/RKS sesuai kebutuhan nyata menuju
ketercapaian implementasi SPM dan SNP.
3. Lingkup EDS
Lingkup Evaluasi Diri Madrasah (EDS) menjawab 3 pertanyaan utama::
a. Seberapa baik kinerja sekolah kita ?
b. Bagaimana kita mengetahuinya?
c. Bagaimana kita memperbaikinya?
4. Bukti Fisik dalam EDS
a. Informasi kualitatif (yang pokok):Wawancara dengan pendidik, orang
tua, peserta didik, kuesioner, observasi dll.
b. Data kuantitatif: Jumlah siswa, hasil ujian, absendi, prestasi
akademik/non akademik, dsb.
c. Dokumen yang tersedia: KTSP, Silabus, RPP, Kumpulan soal, Buku
laporan ke orang tua, notulen rapat guru/komisi sekolah dsb.
5. Siapa yang Melaksanakan EDS
Evaluasi Diri Madrasah (EDS) dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah
(TPS) yang terdiri atas:
a. Kepala Sekolah.
b. Wakil unsur guru.
c. Wakil Komite Sekolah.
d. Wakil orang tua siswa.
e. Pengawas sebagai fasilitator/pembimbing
6. Apa yang perlu dalam EDS
a. Memakai Instrumen EDS dalam menilai Kinerja: Menilai SPM dan SNP
dalam 4 tingkat ketercapaian.
b. Memasukkan hasilnya dalam Format Laporan: Dasar penyusunan RPS
dan pengisian format MSPD.
c. Perlu kejujuran dalam menilai diri sendiri tak perlu mengada ada sebab
semuanya adalah dasar untuk mengembangkan sekolah.
V. Monitoring Sekolah dan Pemerintah Daerah (MSPD)
1. Apa Monitoring Sekolah dan Pemerintah Daerah (MSPD)?
Monitoring yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (terutama Dinas
Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama) terhadap kinerja sekolah
secara menyeluruh dalam mencapai SPM dan SNP dan hasilnya menjadi
dasar perencanaan dan tindakan selanjutnya dalam upaya penjaminan dan
peningkatan mutu pendidikan.
2. Apa Tujuan MSPD
Agar instansi tingkat kab/kota dapat memperoleh data secara menyeluruh
tentang kinerja sekolah, kepala sekolah dan guru dalam pencapaian SPM
dan SNP yang akan menjadi dasar untuk perencanaan dan tindakan
perbaikan kinerja selanjutnya secara umum.
3. Penggunaan Hasil MSPD
a. Perencanaan
b. Pembiyaan dan aloksi sumberdaya dan dana
c. Pengembangan kebijakan
d. Pengembangan profesional yang berkelanjutan
e. Peningkatan sekolah
4. Monitoring Sekolah dan Pemerintah Daerah (MSPD)
a. Pengawas menyusun MSPD berdasarkan hasil EDS setiap sekolah
b. Pengawas menyusun MSPD agregasi dari seluruh sekolah yang
dibina
c. Lokakarya menyusun agregasi MSPD dari seluruh laporan agregasi
pengawas (bahan perencanaan dinas kabupaten/kota)
VI. Persiapan Sekolah untuk Akreditasi