Pendahuluan
Berat badan lahir rendah adalah neonatus yang dilahirkan terlalu kecil.Kelahiran kurang
bulan atau prematur merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan neonatus yang
dilahirkan terlalu dini. Berdasarkan usia kehamilan, bayi yang baru lahir mungkin kurang
bulan, aterm, atau lebih bulan.Dilihat berdasarkan ukuran, bayi yang baru lahir mungkin
tumbuh normal dan sesuai masa kehamilan, kecil ukurannya yaitu kecil masa kehamilan, atau
tumbuh berlebihan yaitu besar masa kehamilan. Dimana kelahiran kurang bulan atau
prematur didefinisikan sebagai pelahiran sebelum 37 minggu lengkap.Pada kasus ini akan
dibahas lebih rinci tentang kelahiran kurang bulan atau prematur yang mempunyai berat
badan yang rendah atau sangat amat rendah.Dimana merupakan masalah utama di negara
berkembang termasuk Indonesia. Kelahiran bayi prematur BBLR/BBLSR merupakan salah
satu masalah kesehatan utama dalam masyarakat dan merupakan penyebab utama kematian
neonatal serta gangguan perkembangan saraf dalam jangka panjang. 1-6
Pembahasan
Anamnesis merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan berdialog antara seorang
dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui tentang
kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya dengan
tujuan untuk memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami atau
dirasakan oleh pasien.
Pertanyaan-pertanyaan yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan
mencari etiologi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya BBLR :2
Aktivitas?
Pemeriksaan Fisik
Apgar Score
Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel
(pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)
1 menit kelahiran
yaitu untuk memberi kesempatan pada bayi untuk memulai perubahan
2
Menit ke-5
Menit ke-10
penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan
resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa
mendatang, nilai yang rendah berhubungan dengan kondisi neurologis,
TANDA
Appearance
Biru,pucat
Badan
pucat,tungkai
biru
Semuanya merah
muda
Pulse
Tidak teraba
< 100
> 100
Grimace
Tidak ada
Lambat
Menangis kuat
Activity
Lemas/lumpuh
Gerakan
sedikit/fleksi
tungkai
Aktif/fleksi tungkai
baik/reaksi
melawan
Respiratory
Tidak ada
Lambat, tidak
teratur
Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan.
Jumlahkan hasilnya
Penilaian
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
Nilai tertinggi adalah 10
Nilai 4-6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan
resusitasi
Nilai 03 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera
sampai ventilasi
Ballard Score1
Sistem penilaian ini dikembangkan oleh Dr. Jeanne L Ballard, MD untuk menentukan usia
gestasi bayi baru lahir melalui penilaian neuromuskular dan fisik. Penilaian neuromuskular
meliputi postur, square, window, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign dan heel to ear
manuver penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara,
mata atau telinga dan genitalia.
a. Penilaian maturitas neuromuskular
Postur
Tonus otot tubuh tercermin dalam postur tubuh bayi saat istirahat dan adanya tahanan saat
otot diregangkan. Ketika pematangan berlangsung berangsur-angsur janin mengalami
peningkatan kaki yang fleksi. Lutut mulai fleksi bersamaan dengan pergelangan tangan.
Arm Recoil
Manuver ini berfokus pada fleksor pasif dari tonus otot biseps dengan mengukur sudut
mundur singkat setelah sendi siku difleksi dan ekstensikan. Arm recoil dilakukan dengan cara
evaluasi saat bayi terlentang. Pegang kedua tangan bayi, fleksikan lengan bagian bawah
sejauh mungkin dalam 5 detik, lalu rentangkan kedua lengan dan lepaskan. Amati reaksi bayi
saat lengan dilepaskan. Skor 0 : tangan tetap terentang/gerakan acak, Skor 1 : fleksi parsial
140-1800, Skor 2 : fleksi parsial 110 140o, Skor 3 : fleksi parsial 90 100o, dan Skor 4:
kembali ke fleksi penuh.
Scarf Sign
Manuver ini menguji tonus pasif fleksor gelang bahu. Dengan bayi berbaring telentang,
pemeriksa mengarahkan kepala bayi ke garis tengah tubuh dan mendorong tangan bayi
melalui dada bagian atas dengan satu tangan dan ibu jari dari tangan sisi lain pemeriksa
diletakkan pada siku bayi. Siku mungkin perlu diangkat melewati badan, namun kedua bahu
harus tetap menempel di permukaan meja dan kepala tetap lurus dan amati posisi siku pada
dada bayi dan bandingkan dengan angka pada lembar kerja, yakni penuh pada tingkat leher (1); garis aksila kontralateral (0); kontralateral baris puting (1); prosesus xyphoid (2), garis
puting ipsilateral (3); dan garis aksila ipsilateral (4)
Heel to Ear
Manuver ini menilai tonus pasif otot fleksor pada gelang panggul dengan memberikan fleksi
pasif atau tahanan terhadap otot-otot posterior fleksor pinggul. Dengan posisi bayi terlentang
lalu pegang kaki bayi dengan ibu jari dan telunjuk, tarik sedekat mungkin dengan kepala
tanpa memaksa, pertahankan panggul pada permukaan meja periksa dan amati jarak antara
kaki dan kepala serta tingkat ekstensi lutut (bandingkan dengan angka pada lembar kerja).
b. Penilaian maturitas fisik
Kulit
Pematangan kulit janin melibatkan pengembangan struktur intrinsiknya bersamaan dengan
hilangnya secara bertahap dari lapisan pelindung, yaitu vernix caseosa. Oleh karena itu kulit
4
menebal, mengering dan menjadi keriput dan / atau mengelupas dan dapat timbul ruam
selama pematangan janin. Fenomena ini bisa terjadi dengan kecepatan berbeda-beda pada
masing-masing janin tergantung pada kondisi ibu dan lingkungan intrauterine.
Sebelum perkembangan lapisan epidermis dengan stratum corneumnya, kulit agak transparan
dan lengket ke jari pemeriksa. Pada usia perkembangan selanjutnya kulit menjadi lebih halus,
menebal dan menghasilkan pelumas, yaitu vernix, yang menghilang menjelang akhir
kehamilan. Pada keadaan matur dan pos matur, janin dapat mengeluarkan mekonium dalam
cairan ketuban. Hal ini dapat mempercepat proses pengeringan kulit, menyebabkan
mengelupas, pecah-pecah, dehidrasi, seperti sebuah perkamen.
Lanugo
Lanugo adalah rambut halus yang menutupi tubuh fetus. Pada etreme prematurity kulit janin
sedikit sekali terdapat lanugo. Lanugo mulai tumbuh pada usia gestasi 24-25 minggu dan
biasanya sangat banyak, terutama di bahu dan punggung atas ketika memasuki minggu ke 28.
Lanugo mulai menipis dimulai dari punggung bagian bawah. Daerah yang tidak ditutupi
lanugo meluas sejalan dengan maturitasnya dan biasanya yang paling luas terdapat di daerah
lumbosakral. Pada punggung bayi matur biasanya sudah tidak ditutupi lanugo. Variasi jumlah
dan lokasi lanugo pada masing-masing usia gestasi tergantung pada genetik, kebangsaan,
keadaan hormonal, metabolik, serta pengaruh gizi. Sebagai contoh bayi dari ibu dengan
diabetes mempunyai lanugo yang sangat banyak.
Pada melakukan skoring pemeriksa hendaknya menilak pada daeerah yang mewakili julmlah
relatif lanugo bayi yakni pada daerah atas dan bawah dari punggung bayi.
Permukaan plantar
Garis telapak kaki pertama kali muncul pada bagian anterior ini kemungkinan berkaitan
dengan posisi bayi ketika di dalam kandungan. Bayi dari ras selain kulit putih mempunyai
sedikit garis telapak kaki lebih sedikit saat lahir. Disisi lain pada bayi kulit hitam dilaporkan
terdapat percepatan maturitas neuromuskular sehingga timbulnya garis pada telapak kaki
tidak mengalami penurunan. Namun demikian penilaian dengan menggunakan skor New
Ballard tidak didasarkan atas ras atau etnis tertentu.
Bayi very premature dan etremely immature tidak mempunyai garis pada telapak kaki. Untuk
membantu menilai maturitas fisik bayi tersebut berdasarkan permukaan plantar maka dipakai
ukuran panjang dari ujung jari hingga tumit. Untuk jarak < 40 mm diberikan skor -2. Untuk
jarak 40-50 mm skor -1. Hasil pemeriksaan disesuaikan dengan skor di tabel.
Payudara
Aerola mammae terdiri atas jaringan mammae yang tumbuh akibat stimulasi esterogen ibu
dan jaringan lemak yang tergantung dari nutrisi yang eiterima janin. Pemeriksa menilai
ukuran aerola dan menilai ada atau tidaknya bintik-bintik akibat pertubuhan papilla
Montgom. Kemudian dilakukan palpasi jaringan mammae di bawah aerola dengan ibu jari
dan telunjuk untuk mengukur diameternya dalam milimeter.
Mata dan telinga
Daun telinga pada fetus mengalami penambahan kartilago seiring perkembangannya menuju
matur. Pemeriksaan yang dilakukan terdiri atas palpasi ketebalan kartilago kemudian
pemeriksa melipat daun telinga ke arah wajah kemudian lepaskan dan pemeriksa mengamati
kecepatan kembalinya daun telinga ketika dilepaskan ke posisi semulanya.
Pada bayi prematur daun telinga biasanya akan tetap terlipat ketika dilepaskan. Pemeriksaan
mata pada intinya menilai kematangan berdasarkan perkembangan palpebra. Pemeriksa
berusaha membuka dan memisahkan palpebra superior dan inferior dnegan menggunakan jari
telunjuk dan ibu jari. Pada bayi extremely premature palpebra akan menempel erat satu sama
lain. Dengan bertambahnya maturitas palpebra kemudian bisa dipisahkan walaupuh hanya
satu sisi dan meninggalkan sisi lainnya tetap pada posisinya.
Hasil pemeriksaan pemeriksa kemudian disesuaikan dengan skor dalam tabel. Perlu diingat
bahwa banyak terdapat bariasi kematangan palpebra pada individu dengan usia gestasi yang
sama. Hal ini dikarenakan terdapat faktor seperti stress intrauterin dan faktor humoral yang
mempengaruhi perkembangan kematangan palpebra.
Genital pria
Testis pada fetus mulai turun dari cavum peritoneum ke dalam scrotum kurang lebih pada
minggu ke 30 gestasi. Testis kiri turun mendahului testis kanan yakni pada sekitar minggu ke
32. Kedua testis biasanya sudah dapat diraba di canalis inguinalis bagian atas atau bawah
pada minggu ke 33 hingga ke 34 kehamilan. Bersamaan dengan itu, kulit skrotum menjadi
lebih tebal dan membentuk rugae.
Testis dikatakan telah turun secara penuh apabila terdapat di dalam zona berugae. Pada
neonatus etremely premature scrotum datar, lembut dan kadang belum bisa dibedakan jenis
kelaminnya. Berbeda halnya pada neonatus matur hingga postmatur, scrotumnya biasanya
seperti pendulum dan dapat menyentuh kasur ketika berbaring.
Genital wanita
Untuk memeriksa genital neonatus perempuan maka neonatus harus diposisikan telentang
dengan pinggul abduksi kurang lebih 45o dari garis horizontal. Abduksi yang berlebihan
dapat menyebabkan labia minora dan klitoris tampak lebih menonjol sedangkan aduksi
menyebabkan keduanya tertutupi oleh labio majora.
Pada neonatus extremely premature labia datar dan klitoris sangat menonjol dan menyerupai
penis. Sejalan dengan berkembangnya maturitas fisik, klitoris menjadi tidak begitu menonjol
dan labia minora menjadi lebih menonjol. Mendekati usia kehamilan matur labia minora dan
klitoris menyusut dan cenderung tertutupi oleh labia majora yang membesar.
Labia majora tersusun atas lemak dan ketebalannya bergantung pada nutrisi intrauterine.
Nutrisi yang berlebihan dapat menyebabkan labia majora menjadi besar pada awal gestasi.
Sebaliknya nutrisi yang kurang menyebabkan labia majora cenderung kecil meskipun pada
usia kehamilan matur atau postmatur dan labia minora serta klitoris cenderung lebih
menonjol.
Interpretasi hasil
Masing-masing hasil penilaian baik maturitas neuromuskular maupun fisik disesuaikan
dengan skor di dalam tabel dan dijumlahkan hasilnya. Interpretasi hasil dapat dilihat pada
tabelskor.
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada BBL perlu diketahui riwayat keluarga, riwayat
kehamilan sekarang dan sebelumnya riwayat persalinan.
Pemeriksaan bayi perlu dilakukan dalam keadaan telanjang di bawah lampu yang terang
yang berfungsi juga sebagai pemanas untuk mencegah lehilangan panas. Tangan serta alat
yang digunakan harus bersih dan hangat. Pemeriksaan fisik pada bayi BBL paling kurang tiga
kali yaitu : 1) Pada saat lahir, 2) Pemeriksaan yang dilakukan 24 jam di ruang perawatan, dan
3) Pemeriksaan pada waktu pulang.
Pemeriksaan pertama BBL harus dilakukan di kamar bersalin, tujuannya adalah :
1) Menilai gangguan adaptasi BBL dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine yang
memerlukan resusitasi
2) Untuk menemukan kelainan seperti cacat bawaan yang perlu tindakan segera ( mis. Atresia
ani, atresia esophagus,trauma lahir
3) Menentukan apakah BBL dapat dirawat bersama ibu ( rawat gabung) atau di tempat
perawatan khusus untuk diawas, atau di ruang intensif, atau segera dioperasi.
Bayi tidak boleh dipulangkan sebelum diperiksa kembali pada pemeriksaan terakhir. Hal ini
disebabkan kelainan pada BBL yang belum menghilang saat dipulangkan ( hematoma sefal,
ikterus) atau mungkin pula adanya bising yang hilang timbul pada masa BBL.
1) Pemeriksaan Keadaan Fisik Neonatus2,3
Kepala
Raba
sepanjang
garis
sutura
dan
fontanel,apakah
ukuran
dan
tampilannya
normal. Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preterm, moulding yang buruk atau
hidrosefalus.Pada kelahiran spontan letak
kepala,
sering
ini
normal
kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-ubun mudah diraba. Perhatikan ukuran dan
ketegangannya.Fontanel
anterior
harus
diraba,
8
sedangkan
yang
terlalu kecil terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol,hal ini diakibatkan peningkatan
tekanan intakranial, sedangkan yang cekung dapat tejadi akibat dehidrasi. Terkadang
teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi karena adanya
trisomi
21.
Periksa
adanya
tauma
kelahiran
misalnya
caput
suksedaneum,
Wajah
Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetrishal ini dikarenakan
posisi
bayi
di
intrauteri.
Perhatikan
kelainan
wajah
yang
khas seperti sindrom down atau sindrom pierre robin. Perhatikan jugakelainan wajah akibat
trauma lahir seperti laserasi, paresi N.fasialis.
Mata
Telinga
Pendengaran. Bayi menengok kearah bisikan; terlihat terkejut sebagai respons terhadap
suara keras. Khususnya pada kasus kelainan kepala dan leher, riwayat tuli pada keluarga,
berat lahir sangat rendah, asfiksia berat, infeksi janin, dan sindrom lain yang
terkaitdengan tuli.
Otoskopi
Hidung
Posisi dan bentuk. Posisi menyimpang dari garis tengah atau tulang hidung yangmendatar
atau bengkok dapat mengindikasikan sindrom kongenital.
Lubang hidung
Mulut
Ukuran dan bentuk. Mulut seperti burung terlihat pada sindrom alcohol; mulut kecil,
mikrostomia, terlihat pada sindrom down; dan mulut yang lebar, makrostomia,
terlihatpada gangguan metabolik.
9
Menyeringai simetris
Ukuran dan fungsi uvula. Uvula yang bifid (terbelah dua) dapat dihubungkan dengan
sumbing palatum submukosa. Pada fungsi neurologis yang normal, uvula akan naik
ketika bayi menangis.
Refleks. Refleks mengisap terlihat sejak usia kehamilan 32 minggu hingga 3-4 bulan.
Refleks rooting terlihat sejak usia kehamilan 34 minggu hingga 3-4 bulan.
Bibir. Harus terbentuk penuh. Filtrum yang memanjang (alur dari hidung hingga
bibiratas) dapat mengindikasikan sindrom kongenital.
Gusi. Gusi juga perlu diperiksa untuk menilai adanya pigmen pada gigi, apakah terjadi
penumpukan pigmenyang tidak sempurna.
Dagu
Pemeriksaan ekstremitas
Pemeriksaan ini berfungsi untuk menilai ada tidaknya gerakan ekstremitas abnormal,
asimetris, posisi dan gerakan yang abnormal (menghadap ke dalam atau ke luar garis tangan),
serta menilai kondisi jari kaki, yaitu jumlahnya berlebih atau saling melekat.
Pemeriksaan Dada
Pernapasan. Biasaya pernapasan abdomen pada bayi baru lahir ; frekuensi normalnya
adalah30-60 x/menit, dihitung selama 1 menit penuh. Frekuensi napas > 60 x/menit
mengindikasikan adanya penyakit.
10
Bunyi jantung. Nada terdengar lebih tinggi daripada yang terdengar pada orang dewasa.
Sinus aritmia (varian teratur yang menyertai pernapasan) adalah temuan normal.
Denyut jantung rata-rata adalah 110160 x/menit pada bayi cukup bulan yang sehat. Pada bayi premature, denyut jantung ratarata 140-150 x/menit pada saat istirahat.
Nadi. Nadi sempit dan halus mengindikasikan gagal jantung kongenital atau stenosis
aortaberat ; denyut yang melonjak dapat mengindikasikan PDA.
Tekanan darah. Bagi bayi baru lahir sampai usia 7 hari, TD sistolik >96 mmHg
merupakanhipertensi signifikan dan TD >106 mmHg merupakan hipertensi berat. Untuk
bayi usia 8-30hari, TD sistolik >104 mmHg merupakan hipertensi signifikan dan TD
>110 mmHgmerupakan hipertensi berat.
Perkusi. Dikaji dengan menggunakan 1 jari, paru bayi baru lahir pada kondisi normal
hiperresonan di seluruh bidang paru suara redup dapat mengindikasikan ada efusi atau
konsolidasi.
dari
didugakemungkinan
abdomen,
disebabkan
apabila
karena
didapatkan
abdomen
hepatosplenomegali
membuncit,
atau
cairan
dapat
dalam
rongga perut.
-
Pada perabaan, hati biasanya teraba 2-3 cm di bawah arkus kosta kanan, limfa teraba 1cm
dibawah arkus kosta kiri.
Pada palpasi ginjal dapat dilakukan dengan pengaturan posisi telentang dan tungkai
bayidilipat agar otot-otot dinding perut dalam keadaan relaksasi, batas bawah ginjal
dapatdiraba setinggi umbilicus diantara garis tengah dan tepi perut. Bagian-bagian
ginjaldapat diraba sekitar 2-3 cm. adanya pembesaran pada ginjal dapat disebabkan
olehneoplasma, kelainan bawaan, atau thrombosis vena renalis.
Untuk menilai daerah punggung atau tulang belakang, cara pemeriksaannya adalahdengan
meletakkan bayi dalam posisi tengkurap. Raba sepanjang tulang belakang untukmencari
ada atau tidaknya kelainan seperti spina bifida atau mielomeningeal (defektulang
punggung, sehingga medulla spinalis dan selaput otak menonjol).
Pemeriksaan genitalia
Berfungsi untuk mengetahui keadaan labium minor yang tertutup oleh labia mayor, lubang
uretra dan lubang vagina seharusnya terpisah, namun apabila ditemukan satu lubang maka
11
didapatkan terjadinya kelainan dan apabila ada sekret pada lubang vagina, hal tersebut karena
pengaruh hormon.
Pada bayi laki-laki sering didapatkan fimosis, secara normal panjang penis pada bayi
adalah3-4 cm dan 1-1,3 cm untuk lebarnya, kelainan yang terdapat pada bayi adalah
adanyahipospadiayang merupakan defek di bagian ventral ujung penis atau defek sepanjang
penisnya. Epispadia merupakan kelainan defek pada dorsum penis.
2) Pemeriksaan Reflex2
Berikut ini beberapa reflex pada bayi beserta usia mulai dan menghilangnya reflex
Jenis reflex
Usia mulai
Reflex moro
Sejak lahir
Usiamenghilang
6 bulan
Palmar
Sejak lahir
6 bulan
Plantar
Sejak lahir
9-10 bulan
Reflex snout
Sejak lahir
3 bulan
Sejak lahir
5-6 bulan
Sejak lahir
12 bulan
respon)
8-9 bulan
Seterusnya ada
Reflex landau
3 bulan
21 bulan
Reflek Moro
12
Timbul akibat dari rangsangan yang mendadak. Caranya : Bayi dibaringkan terlentang,
kemudian diposisikan setengah duduk dan disanggah olehkedua telapak tangan
pemeriksa, secara tiba-tiba tapi hati-hati kepala bayi dijatuhkan 30-450 (merubah posisi
badan
anak
secara
mendadak).
Refleks
moro
juga
dapat
ditimbulkan
Caranya : Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi, kepala menghadap ke depan
dan tangan dalam keadaan setengah fleksi. Dengan memakai jari telunjuk pemeriksa
menyentuh sisiluar tangan menuju bagian tengah telapak tangan secara cepat dan hatihati sambil menekan permukaan telapak tangan. Refleks palmar Grasp dikatakan positif
apabila didapatkan fleksi seluruh jari (memegangtangan pemeriksa). Refleks palmar
grasp asimetris menunjukkan adanya kelemahan otot-otot fleksor jari tangan yang
dapat disebabkan akibat adanya palsi pleksus brakhialis inferior atau yang disebut
klumkes paralyse. Refleks Palmar Grasp ini dijumpai sejak lahir dan menghilang setelah
usia 6 bulan. Refleks palmar grasp yang menetap setelah usia 6 bulan khas dijumpai
pada penderita cerebral palsy.
Caranya : bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi kemudian ibu jari tangan
pemeriksamenekan pangkal ibu jari bayi atau anak di daerah plantar. Refleks plantar
13
grasp dikatakanpositif apabila didapatkan fleksi plantar seluruh jari kaki. Refleks
refleks plantar grasp negativedijumpai pada bayi atau anak dengan kelainan pada
medulla spinalis bagian bawah. Refleks iniijumpai sejak lahir, mulai menghilang usia 9
bulan dan pada usia 10 bulan sudah menghilangsama sekali.
Refleks SNOUT
Caranya : dilakukan perkusi pada daerah bibir atas. Refleks SNOUT dikatakan positif
apabila didapatkan respon berupa bibir atas dan bawah menyengir atau kontraksi otototot di sekitar bibir dan di bawah hidung. Refleks SNOUT ini dijumpai sejak lahir dan
menghilang setelah usia 3bulan. Refleks SNOUT yang menetap pada anak besar
menunjukkan adanya regresi SSP.
Caranya : bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi, kemudian kepalanya
diarahkanmenoleh ke salah satu sis. Refleks ini dikatakan positif apabila lengan dan
tungkai yangdihadapi/ sesisi menjadi hipertoni dan ekstensi, sedangkan lengan dan
tungkai sisilainnya/dibelakangi menjadi hipertoni dan fleksi. Refleks ini menghilang
setelah usia 5-6 bulan.Refleks tonic neck yang masih mantap pada bayi berusia 4 bulan
harus dicurigai abnormal. Danapabila masih bisa dibangkitkan setelah berusia 6 bulan
atau lebih harus sudah dianggap patologik. Gangguan yang terjadi biasanya
pada ganglion basalis.
Caranya ; bayi dipegang pada daerah torax dengan kedua tangan pemeriksa.
Kemudianpemeriksa mendaratkan bayi dalam posisi berdiri di atas tempat periksa.
Pada bayi berusia < 3bulan, salah satu kaki yang menyentuh alas tempat periksa akan
berjingkat sedangkan padayang berusia >3 bulan akan menapakkan kakinya. Kemudian
diikuti oleh kaki lainnya dan kakiyang sudah menyentuh alas periksa akan berekstensi
seolah-olah
melangkah
untuk
melakukangerakan
berjalan tidak dijumpai atau negative pada penderita cerebral palsy, mental retardasi,
hipotoni, hipertoni, dan keadaan dimana fungsi SSP tertekan.
Caranya : seperti pada refleks berjalan, kemudian bagian dorsal kaki bayi disentuhkan
pada tepimeja periksa. Respon dikatakan positif bila bayi meletakkan kakinya pada
meja periksa. Responnegative dijumpai pada bayi dengan paralise ekstremitas bawah.
Caranya : Bayi dipegang pada daerah thorax dengan kedua tangan pemeriksa dan
kemudian diposisikan seolah-olah akan terjun menuju meja periksa dengan posisi
kepala lebih rendah dari kaki. Refleks terjun dikatakan positif apabila kedua lengan bayi
diluruskan dan jari-jari kedua tangan dikembangkan seolah-olah hendak mendarat di
atas meja periksa.
Gejala Klinik3
Fisik
bayi kecil
lanugo banyak
Sistem syaraf
refleks moro
Sistem muskuloskeletal
tungkai abduksi
Sistem pernafasan
Working Diagnosis3,6
15
Bayi Kurang Bulan,Kecil Masa Kehamilan, dengan BBLR/BBLSR dan RDS (Respiratory
Distress Syndrom) merupakan bayi yang lahir sebelum waktunya dengan kecil kehamilan
dimana berat badan lahir rendah mengacu pada kelahiran dengan berat 500-2500g dan berat
badan sangat rendah 500-1500g
bronkopulmoner.
Klasifikasi :6
a) Berdasarkan Berat Badan :
-
Very Low Birth Weight (VLBW) dimana berat badaan bayi baru lahir 1000 g <1500g
Extremely Low Birth Weight (ELBW) dimana berat badan bayi baru lahir <1000 g
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu.
Terbagi atas :
Bayi kurang bulan ialah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu.
Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih.
Prematur
36 minggu
Normal
37-41
Minggu
Lebih
Bulan
42
mingu
Penatalaksanaan4
16
Dengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinanan yang dapat terjadi
pada bayi prematuritas maka perawatan dan pengawasan ditujukan pada pengaturan suhu,
pemberian makanan bayi, Ikterus, pernapasan, hipoglikemi dan menghindari infeksi.
Ikterus
Semua bayi prematur menjadi ikterus karena sistem enzim hatinya belum matur dan
bilirubin tak berkonjugasi tidak dikonjugasikan secara efisien sampai 4-5 hari berlalu.
Ikterus dapat diperberat oleh polisetemia, memar hemolisis dan infeksi karena
hiperbilirubinemia dapat menyebabkan kernikterus maka warna bayi harus sering dicatat
dan bilirubin diperiksa bila ikterus muncul dini atau lebih cepat bertambah coklat
Pernapasan
Bayi prematur mungkin menderita penyakit membran hialin. Pada penyakit ini tandatanda gawat pernafasan selalu ada dalam 4 jam bayi harus dirawat terlentang atau
tengkurap dalam inkubator dada abdomen harus dipaparkan untuk mengobservasi usaha
pernapasan
17
Hipoglikemi
Mungkin paling timbul pada bayi prematur yang sakit bayi berberat badan lahir rendah,
harus diantisipasi sebelum gejala timbul dengan pemeriksaan gula darah secara teratur
Menghindari Infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh masih lemah,
kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibodi belum sempurna. Oleh
karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan sejak antenatal sehingga tidak terjadi
persalinan dengan prematuritas (BBLR)
Komplikasi2,5,6
Sindroma distress respiratory
Terjadi pada 10% bayi kurang bulan. Nampak konsolidasi paru progresif akibat kurangnya
surfaktan yang menurunkan tegangan permukaan di alveoli dan mencegah kolaps. Pada
waktu atau segera setelah lahir bayi akan mengalami :
Nampak gambaran sinar- X dada yang khas bronkogrm udara dan pemeriksaan gas darah
menunjukkan :
asidosis metabolic
18
Kesimpulan
Kelahiran kurang bulan atau prematur merupakan istilah yang digunakan untuk
mendefinisikan neonatus yang dilahirkan terlalu dini. Berdasarkan usia kehamilan, bayi yang
baru lahir mungkin kurang bulan, Dilihat berdasarkan ukuran, bayi yang baru lahir mungkin
kecil ukurannya yaitu kecil masa kehamilan (kurang dari 37 minggu) dengan masalah jangka
pendek yaitu Respiratory distress syndrom.
19
Daftar Pustaka
1. Pemeriksaan
Fisik
Neonatal.
Diunduh
dari
20