Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN DAN TUJUAN PEMBELAJARAN


A. PENDAHULUAN
Usia balita merupakan usia dengan potensi pertumbuhan yang sangat pesat.
Oleh karena itu, asupan gizi pada massa ini sangatlah penting bagi anak. pemberian
makanan yang asal tanpa mempertimbangkan kualitas serta kuantitasnya akan
berakibat pada pertumbuhan balita kedepannya.
Untuk dapat memperkirakan pertumbuhan anak, diperlukan penilaian status
gizi anak tersebut melalui pemantauan secara kontinu. Pengukuran berat badan, tinggi
atau panjang badan yang nantinya akan dibandingkan dengan umur dapat digunakan
sebagai indicator baik buruknya status gizi anak. penilaian status gizi dengan cara
pengukuran pengukuran tersebut dapat dilakukan di Posyandu. Di samping
penilaian status gizi pada balita, penilaian hendaknya juga dilakukan pada ibu hamil
karena kondisi sang ibu juga akan mempengaruhi kondisi jabang bayi. Penilaian
status gizi ibu hamil salah satunya dengan pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas).
Dengan diketahuinya status gizi ibu hamil, maka hal tersebut dapat digunakan
sebagai dasar mengambil langkah langkah pencegahan dan perlakuan selanjutnya
sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan pada massa kehamilan
selanjutnya maupun saat melahirkan terkait ibu dan bayi.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu melakukan pemantauan status gizi balita, meliputi :
a. Melakukan pengukuran berat badan,tinggi atau panjang badan, dan umur balita.
b. Mengkategorikan hasil pengukuran berat badan (BB), tinggi (TB) atau panjang
badan (PB) dan umur (U) dalam status gizi balita menurut aturan WHO.
c. Mengisi dan membaca Kartu Menuju Sehat Balita, serta melakukan tindakan
berdasar keadaan balita.
2. Mampu melakukan pemantauan status gizi ibu hamil dengan melakukan
pengukuran LILA pada ibu hamil, mengkategorikan hasil menurut Pedoman Alat
Ukur LILA, dan melakukan tindakan sesuai hasil pengukuran.

Laporan FL individu Damarjati Hening Pradipta; G0008006

BAB II
KEGIATAN FIELD LAB
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Field Lab dilakukan pada hari Sabtu, 13 Desember 2008 pukul 08.0010.30 di Posyandu Nusa Indah Grogol II Sukoharjo.
Kegiatan yang dilakukan di Posyandu meliputi :
-

Pengukuran berat badan anak


Pengukuran tinggi dan panjang badan anak
Analisis hasil pengukuran
Penyuluhan bagi yang ingin berkonsultasi (dilakukan oleh bidan)
Pemberian makanan tambahan
Pengukuran LILA ibu hamil untuk menentukan status gizi

2. Responden
a. Balita
I
Nama

: Azizah Muthmainnah

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tanggal lahir

: 12 April 2007

Umur

: 20 bulan 1 hari

Orang tua

: Ayah : Usman
Ibu

Hasil pengukuran

: Umi Alamah

: BB Oktober : 9 kg

PB 74,5 cm

BB November : 9 kg

PB 75,5 cm

BB Desember : 9 kg,

PB : 76,2 cm

II
Nama

: Gabriel Kinayungsih Utama

Jenis Kelamin

: Laki - laki

Tanggal lahir

: 07 September 2006

Umur

: 27 bulan 6 hari

Orang tua

: Ayah : A Ony

Laporan FL individu Damarjati Hening Pradipta; G0008006

Ibu
Hasil pengukuran

: Dwi Krishaningsih

: BB Oktober : 12 kg

PB 81 cm

BB November : 12 kg

PB 82 cm

BB Desember : 14 kg,

PB 82 cm

b. Ibu Hamil
Nama

: Arafah

Berat badan

: 55kg

Umur kehamilan

: 3 bulan kurang 6 hari

Hasil pengukuran LILA : 26,2 cm

BAB III
PEMBAHASAN

Laporan FL individu Damarjati Hening Pradipta; G0008006

Pada saat Posyandu di Grogol, telah dipilih balita yang menjadi responden
pertama adalah Azizah, berjanis kelamin perempuan, berumur 20 bulan yang pada
saat diukur, berat badannya 9 kg dan panjang badannya 76,2 cm. Berdasarkan
Penilaian Status Gizi Anak Perempuan Menurut Berat Badan dan Panjang Badan
yang diterbitkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, berat badan normal dari
balita dengan panjang badan 76,2 cm adalah 8,2 11,6. Jadi berdasarkan data
tersebut, status gizi Azizah adalah normal.
Status gizi juga dapat ditentukan berdasarkan berat badan dan umur. Menurut
Tabel Baku Rujukan Penilaian status Gizi Anak Perempuan Menurut Berat Badan dan
Umur (WHO-NCHS) berat badan yang menunjukkan gizi baik pada usia 20bulan
adalah 8,8 13,4 kg. Jadi berat badan dan umur Azizah juga menunjukkan status
gizinya normal, meskipun mendekati batas bawah. Oleh karena itu, sang ibu harus
lebih memperhatikan lagi asupan gizi Azizah agar status gizinya lebih baik lagi.
Untuk menentukan perkembangan status gizi dalam KMS, diperlukan juga
data berat badan dua bulan sebelumnya. Berat badan bulan Oktober dan November
masing-masing 9 kg dan 9 kg. Jika data dimasukkan dalam KMS, diketahui bahwa
pada bulan Oktober-November, sampai desember ditunjukkan dengan garis
pertumbuhan tetap dan berada di warna kuning mendekati merah. Oleh karena itulah,
Posyandu perlu memberikan penyuluhan kepada orang tuanya untuk menegaskan
supaya orang tuanya meningkatkan pemberian makanan bergizi bagi Azizah.
Sedangkan responden yang kedua bernama Gabriel. Laki laki berumur 27
bulan yang pada saat diukur, berat badannya 14 kg dan panjang badannya 82 cm.
Berdasarkan Penilaian Status Gizi Anak Laki - laki Menurut Berat Badan dan
Panjang Badan yang diterbitkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, berat
badan normal dari balita dengan panjang badan 82 cm adalah 9,6 13,3. Jadi
berdasarkan data tersebut, status gizi Gabriel adalah gemuk. Anak seperti ini harus
diperhatikan pola makannya kembali supaya kelak tidak mengalami obesitas karena
kelebihan asupan gizi.

Laporan FL individu Damarjati Hening Pradipta; G0008006

Status gizi juga dapat ditentukan berdasarkan berat badan dan umur. Menurut
Tabel Baku Rujukan Penilaian status Gizi Anak Laki - laki Menurut Berat Badan dan
Umur (WHO-NCHS) berat badan yang menunjukkan gizi baik pada usia 27 bulan
adalah 10,4 17,2 kg. Jadi berat badan dan umur Gabriel juga menunjukkan status
gizinya baik, meskipun termasuk gemuk.
Sedangkan untuk pengisian KMS, tiga bulan ini menunjukkan progress yang
cukup baik. Pada KMS tampak bahwa jika dibuat titik, maka titik tersebut berada
pada warna paling hijau kemudian naik ke hijau di atasnya yang warnanya lebih
cerah.
Beralih dari balita, kini akan dibahas mengenai pemantauan status gizi ibu
hamil. Usia kehilannya yakni 3 bulan kurang 6 hari. Terakhir menimbang, berat
badannya mencapai 55kg Tujuan kegiatan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) ini
adalah untuk menapis wanita yang berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir rendah
(BBLR). Hasil pengukuran LILA pada ibu Arafah adalah 26,2 cm. Ambang batas
LILA wanita usia subur dengan risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah 23,5
cm. Karena LILA ibu Arafah diatas batas tersebut, dia tidak berisiko mengalami
KEK. Yang harus dilakukan adalah menjaga pola makan dan memperathankannya
agar kebutuhan gizinya dapat terpenuhi dengan proporsional dan pertumbuhan calon
bayi dalam kandungannya baik dan tidak menimbulkan masalah pada saat kehamilan.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

Laporan FL individu Damarjati Hening Pradipta; G0008006

SIMPULAN :
1. Penentuan status gizi balita dapat dilakukan dengan pengukuran berat badan,
panjang atau tinggi badan, dan umur, yang kemudian ditentukan berdasarkan
berat/tinggi badan, berat badan/umur, atau pembacaan garis pertumbuhan
dalam KMS.
2. Berdasarkan berat badan/ panjang badan dan berat badan/ umur, responden
balita berstatus gizi normal. Akan tetapi pembacaan garis pertumbuhan pada
KMS menunjukkan timabngan responden tidak tidak naik satu kali (1T).
3. Berdasarkan pengukuran lingkar lingan atas (LILA), responden tidak berisiko
Kekuranan Energi Kronis.
4. Penentuan status gizi pada balita dan wanita usia subur, khususnya ibu hamil
sangat penting karena akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya.
SARAN :
1. Setiap ibu sebaiknya rutin membawa anaknya ke posyandu agar dapat
memantau perkembangan pertumbuhan anaknya. Selain itu, KMS harus
dibawa saat kegiatan posyandu dan disimpan dengan baik karena data yang
tercantum di dalamnya sangat penting dalam penentuan status gizi balita.
2. Wanita usia subur yang LILAnya kurang dari 23,5 cm sebaiknya
meningkatkan asupan gizi agar sampai pada kondisi normal dan boleh hamil.
Ibu hamil sebaiknya rutin memeriksakan kandungannya agar dapat dilakukan
tindakan preventif bila berisiko terhadap sesuatu yang berbahaya.
3. Sebaiknya ibu yang membwa anaknya ke posyandu memenuhi prosedur yang
ada secara runtut mulai dari pendaftaran hingga penyuluhan agar tujuan dari
posyandu dapat tercapai dengan baik dan dapat memberikan manfaat secara
optimal bagi ibu dan anak

DAFTAR PUSTAKA

Laporan FL individu Damarjati Hening Pradipta; G0008006

Tim Field Lab UNS dan UPTD Puskesmas Sibela. 2008. Pemantauan Status
Gizi Balita. Surakarta : FK UNS

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan FL individu Damarjati Hening Pradipta; G0008006

Telah disahkan laporan Field Lab dengan topic Pemantauan Status Gizi Balita dan
Ibu Hamil oleh Kepala Puskesmas instruktur lapangan Puskesmas Grogol II
Sukoharjo dengan keterangan di bawah ini :
Nama

: Damarjati Hening Pradipta

NIM

: G0008006

Kelompok : 13
Tempat

: Puskesmas Grogol II Sukoharjo (Posyandu Nusa Indah)

Waktu

Mengesahkan,
Instruktur Lapangan
Kepala Puskesmas Grogol II Sukoharjo

dr. Sugeng Purnomo


NIP 140361937

Laporan FL individu Damarjati Hening Pradipta; G0008006

Laporan FL individu Damarjati Hening Pradipta; G0008006

Anda mungkin juga menyukai