Dosen Pengampu:
Tri Astuti, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
Okti Nurdiyani
Sarah Hesti Afiyanti
Widy Prasetyo
Ema Rahayu
1401412500
1401412502
1401412510
1401412515
Rombel 4A
PEMBELAJARAN IPS DI SD
SEKOLAH PINGGIRAN
Pembelajaran
IPS
di
sekolah
pinggiran
ii
pengajar
merupakan
penyebab
utama
terjadinya
proses
dalam
bentuk
kelompok
(klasikal)
ataupun
perorangan
tujuan
pembelajaran
ini
merupakan
indikator
kualitas
maupun
kebutuhan
lainnya
dalam
rangka
ilmu,
interdisipliner,
yakni
kajian
yang
multidimensional.
bersifat
terpadu
Karakteristik
ini
(integrated),
terlihat
dari
Metode pembelajaran IPS adalah suatu cara yang digunakan oleh guru
agar siswa dapat belajar seluas-luasnya dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran secara efektif. Di dalam proses belajar mengajar diperlukan
suatu metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Metode
pembelajaran seharusnya tepat guna yaitu mampu memfungsikan anak didik
untuk belajar sendiri sesuai dengan Student Active Learning (SAL).
Metode-metode untuk mata pelajaran IPS cukup beraneka ragam.
Keanekaragaman meliputi klasifikasi maupun penamaan suatu metode
bahkan juga tingkat daya guna dan hasil guna suatu metode. Secara garis
besar, metode pembelajaran IPS antara lain:
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk
h. Metode Simulasi
sini yang lebih aktif ialah siswa itu sendiri. Dengan strategi pembelajaran
heuristik guru tidak berada di depan dan menarik siswa untuk
mengikutinya, tetapi guru mengarahkan, memberi dorongan, membantu
siswa bila mengalami kesulitan.
B. Pembelajaran IPS dI SD Pinggiran
1. Pengertian Sekolah Pinggiran
Sekolah atau school dapat dilacak dari kata Latin seperti scola,
scolae, yang dipergunakan sekitar awal abad ke XII. Arti luangnya adalah
waktu luang atau waktu senggang. Sekolah pinggiran merupakan
sekolah yang jauh dari ibukota, baik ibukota negara, ibukota provinsi,
ibukota kotamadya maupun ibukota kabupaten. Sekolah pinggiran juga
identik dengan sekolah yang tidak favorit dan tidak bermutu. Sekolah ini
selalu dipandang sebelah mata. Sekolah pinggiran identik dengan sekolah
yang tidak bermutu. Hanya karena letaknya dipinggir, sekolah pinggiran
terkadang sering luput dari perhatian. Perhatian yang dimaksud adalah
perhatian dari wali murid, masyarakat maupun pemerintah. Padahal,
tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga dibebankan
pada sekolah pinggiran.
2. Kondisi Sekolah Pinggiran
Sekolah pinggiran umumnya kurang diperhatikan oleh masyarakat
dan pemerintah. Banyak yang menganggap sebelah mata sekolah pinggiran.
Umumnya kondisi sekolah pinggiran belum mempunyai sarana dan
prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang selayaknya digunakan
demi proses keberhasilan belajar siswa belum memenuhi standar minimal.
Akibatnya, keberhasilan hasil belajar siswa belum bisa optimal.
Kurangnya informasi dari luar dan perhatian masyarakat membuat
sekolah pinggiran sulit untuk mengembangkan eksistensinya. Sering kita
jumpai sekolah-sekolah pinggiran tidak mengetahui informasi-informasi
seputar pendidikan yang dapat membantu mengembangkan sekolah
tersebut. Hal ini juga bisa disebabkan karena akses menuju sekolah
pinggiran yang sulit. Meskipun di era yang sudah modern ini jarak sudah
bukan menjadi masalah, namun di daerah pinggiran bisa jadi belum ada
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Andrias Harefa. 2001. Pembelajaran di Era Serba Otonomi. Jakarta:
Penerbit Buku Kompas
Anonim. 2013. Hakikat Pembelajaran IPS.
gudangartikels.blogspot.com/2013/01/hakikat-pembelajaran-ips.html
diakses pada tanggal 10 September 2014
Anonim. 2008. Macam-macam Model Pembelajaran.
http://meilanikasim.wordpress.com/2008/11/29/model-pembelajaran-ips/.
Diakses pada tanggal 8 sept 2014
Anonim. Mutu Sekolah Pinggiran Perlu Ditingkatkan.
http://www.waspada.co.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=326306:mutu-sekolah-pinggiranperlu-ditingkatkan&catid=13:aceh&Itemid=26 . Diakses pada tanggal 8
sept 2014
Anonim. 2014. Stigma "Sekolah Pinggiran".
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/07/12/26716
8/16/Stigma-Sekolah-Pinggiran. Diakses pada tanggal 8 sept 2014
Damanik, C. 2013. Pentingnya Fasilitas Pendidikan yang Memadai.
http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/20/15222987/Pentingnya.Fasilita
s.Pendidikan.yang.Memadai . diakses pada tanggal 10 September 2014
Anonim. Pendidikan IPS di SD.
http: file.upi.edu/Direktori/.../PENDIDIKAN_IPS_DI_SD/BBM_1.pdf
diakses pada 10 September 2014