Anda di halaman 1dari 44

KELENJAR TIROID

Bernad nauli
030.10.054

ANATOMI TIROID

dewasa: 20-30 gr, >


kel.tiroid melekat pada trakea
Anterior : otot pretrakealis
Superficial lateral : m.
sternokleidomastoideus dan vena jugularis
eksterna
Lateral : a. karotis komunis, v. jugularis
interna, trunkus simpatikus dan arteri
tiroidea inferior
Posterior medial : kelenjar paratiroid, n.
laringeus rekuren dan esophagus.
Berat

Kelenjar tiroid dikelilingi oleh kapsul fibrosa


menggantung kelenjar tiroid pada fasia pretrakea
menelan selalu diikuti dengan terangkatnya
kelenjar tiroid ke arah kranial

Hal ini digunakan untuk menentukan berhubungan


dengan tiroid atau tidak

VASKULARISASI

a. Tiroidea superior (cabang dari a. Karotis


Eksterna)

a. Tiroidea Inferior (cabang a. Subklavia)

a. Tiroidea ima (cabang dari a.brakhiosefalik)

venanya berasal dari pleksus perifolikular vena


tiroidea superior, lateral dan inferior

Aliran darah berkisar 4-6 ml/gram/menit,kira-kira


50 kali > bagian tubuh lain

PEMBULUH GETAH BENING

Pleksus trakealis nodus prelaring


nl.pretrakealis dan paratrakealis

KGB brakiosefalik

Duktus torasikus

HISTOLOGI

keadaan inaktif sel-sel folikel menjadi gepeng


Keadaan aktif menjadi kubus atau kolumnar

Pada keadaan hipertiroidism sel-sel folikel


menjadi kolumnar & sitoplasma terdiri dari vakuola
vakuola yang mengandung koloid.

hipotalamus

Menghasilkan TRH

Hipofisis
anterior

Menghasilkan
TSH

tiroid

Menghasilkan
T3 dan T4

KELAINAN TIROID

hipertiroid

Sindroma klinis
akibat hormon
tiroid yang
berlebih proses
metabolik berjalan
lebih cepat

HIPERTIROID

HIPERTIROID

Primer
(kelainan
tiroid)

Resistensi
perifer

Hipotiroid

Tersier
(kelainan
TRH)

Sekunder
(kelainan
TSH)

KV

RM

Paru

Hipotiroid

Anemia

Usus

Ginjal

Struma/goiter: kelainan kelenjar tiroid


1. Gangguan fungsi ?
2. Kelainan morfologi ?

KLASIFIKASI STRUMA
American Society for Study of Goiter:
1. Struma Non Toksik Diffusa
2. Struma Non Toksik Nodusa
3. Struma Toksik Diffusa
4. Struma Toksik Nodusa

STRUMA DIFFUSA NON TOKSIK


Tanpa gejala hiper/hipotiroid
iodium kronis
Bisa menjadi noduler
Th/ kapsul minyak beriodium 10-15 mg/hari

STRUMA NODUSA NON TOKSIK


Tanpa gejala hiper/hipotiroid
iodium
Inhibisi oleh zat kimia
Masa pertumbuhan, pubertas, infeksi, stres
Th/ kapsul minyak beriodium 10-15 mg/hari

STRUMA NODUSA TOKSIK/(PLUMMERS


DISEASE)
+ gejala hipertiroid
Mutasi sel
Th/ PTU (es: gangguan hati), methimazole, betaadrenergik

STRUMA DIFFUSA TOKSIK/GRAVES DISEASE


+ gejala hipertiroid, eksophtalmus, dermopati
Autoimun, TG, TPO, TSH-R
Th/ PTU, bedah, iodium radioaktif

PROSEDUR

KARSINOMA TIROID

suatu keganasan pada tiroid yang timbul dari sel


folikel

4 JENIS TYPE KARSINOMA THYROID :


Karsinoma Papiller
Paling sering, usia 15-35 th, 3x >
Lesi infiltratif, tidak berbatas tegas
Karsinoma Folikuler
Kedua tersering, lebih tua drpd Ca papiller
Lesi infiltratif, batas tegas
Karsinoma Anaplastik
Paling agresif, usia lanjut
Lesi infiltratif massif

Karsinoma Medular
Neoplasma neuroendokrin
Massa infiltratif yang keras

PENATALAKSANAAN

KANKER TIROID

Operasi masih berdiferensiasi baik

Terapi Ablasi Iodium Radioaktif


Post tiroidektomi total mematikan sisa sel
kanker dan spesifisitas scanning tiroid

Terapi Supresi L-Tiroksin


Supresi terhadap reseptor TSH

TIROIDITIS HASHIMOTO (STRUMA


LIMFOMATOSA)
peradangan kronik kelenjar tiroid yang diduga
disebabkan oleh proses autoimun
paling sering ditemukan
wanita berusia antara 30 50 tahun
Sign(-) & symptom(-) sampai ditemukan
pembesaran kelenjar tiriod atau hasil pemeriksaan
darah yang abnormal
Pengobatan hormon tiroid sintetis dan (-)

PEMERIKSAAN TIROID

ANAMNESIS
benjolan pada leher depan bagian tengah
usia < 20 tahun atau > 50 tahun
Riwayat radiasi
Kecepatan tumbuh tumor
Gangguan menelan, sesak nafas, suara serak &
nyeri
lama, pembesaran
Asal dan tempat tinggal

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Lokasi
Jumlah
Bentuk
Gerakan
Pulsasi

PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi
Perluasan dan tepi
Gerakan saat menelan, apakah batas bawah dapat
diraba atau tidak dapat diraba trachea dan
kelenjarnya.
Konsistensi, temperatur, permukaan, dan adanya
nyeri tekan
Hubungan dengan m. sternocleidomastoideus
(tiroid letaknya lebih dalam daripada musculus ini.
Limfonodi dan jaringan sekitar

PEMERIKSAAN FISIK
Auskultasi
bising tiroid yang menunjukkan adanya hipertiroid.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium kadar TSH, T3 total, FT4,T4 total
USG
Scanning tiroid diberi NaI N : 15-40%
BAJAH (FNAB)
Pemeriksaan histopatologi

TERAPI PEMBEDAHAN

ADA 6 MACAM OPERASI, YAITU:

Lobektomi subtotal sebagian lobus tiroid

Lobektomi total (Hemitiroidektomi, ismolobektomi)


satu sisi lobus tiroid

Tiroidektomi subtotal sebagian kelenjar tiroid pada


kedua lobus tiroid

Tiroidektomi near total seluruh lobus patologis +


sebagian lobus kontralateral.

Tiroidektomi total seluruh kelenjar tiroid

Operasi yang sifatnya extended

INDIKASI OPERASI PADA STRUMA ADALAH:


a. struma difus toksik yang gagal dengan terapi
medikamentosa
b. struma uni atau multinodosa dengan kemungkinan
keganasan
c. struma dengan gangguan tekanan
d. kosmetik.

KONTRAINDIKASI OPERASI PADA STRUMA:


struma toksika yang belum dipersiapkan
sebelumnya
struma + dekompensasi kordis dan penyakit
sistemik yang lain yang belum terkontrol
struma besar yang melekat erat ke jaringan leher
sehingga sulit digerakkan yang biasanya karena
karsinoma.
struma yang disertai dengan sindrom vena kava
superior

KOMPLIKASI
Komplikasi awal:
perdarahan
paralise n. laringeus rekuren, paralise n. rekuren superior
trakeomalasia
infeksi
tetani hipokalsemia
krisis tiroid (thyroid storm)
Komplikasi lanjut :
keloid;
hipotiroid;
hipertiroid yang kambuh

DAFTAR PUSTAKA

1. Snell Richard S. Clinical Anatomy for Medical Students. 6th ed. USA : Lippincott Williams & Wilkins; 2000

2. Ganong, William. Kelenjar Thyroid, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi kedua puluh. Jakarta, McGraw-Hill &
EGC. 2003.

3. Guyton, Arthur C. Hormon Thyroid, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, edisi ketiga. Jakarta, EGC.
1995.
4. Sadler, T. W. Glandula Thyroidea, Embriologi Kedokteran Langman, edisi ketujuh. Jakarta, EGC. 2000.
5. Geneser, Finn. Kelenjar Thyroid, Buku Teks Histologi, jilid 2, edisi pertama. Jakarta, Binarupa Aksara.1994.
6. Sabiston, David C. Glandula Thyroidea, Buku Ajar Ilmu Bedah, jilid 1. Jakarta, EGC. 1995.
7. Sloane, Ethel. Kelenjar Thyroid, Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, edisi pertama. Jakarta, EGC.2004.
8. Guibson, John. Kelenjar Thyroid, Fisiologi & Anatomi untuk Perawat, edisi kedua. Jakarta, EGC. 2003.
9. Moore, Keith L. and Anne M. R. Agur. Glandula Thyroidea, Anatomi Klinis Dasar. Jakarta, Hipokrates. 2002.
10. Putz, R. and R. Pabst. Neck, Sobotta, Atlas of Human Anatomy, part 1, 12th edition. Los Angeles, Williams &
Wilkins. 1999.
11. Kierszenbaum, Abraham L. Endocrine System, Histology and Cell Biology, an Introduction to Pathology, 1st
edition. Philadelphia, Mosby, Inc. 2002.
12. Junqueira, L. Carlos, et al. Tiroid, Histologi Dasar, edisi kedelapan. Jakarta, EGC. 1998.
13. Price, Sylvia Anderson, et. al. Gangguan Kelenjar Thyroid, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, edisi keenam. Jakarta, EGC. 2006.
14. Syaifuddin. Kelenjar Thyroid. Struktur dan Komponen Tubuh Manusia, edisi pertama. Jakarta, Widya Medika.
2002.
15. Schwartz, Seymour I., et. al. Tiroid dan Paratiroid, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, edisi keenam. Jakarta,
EGC. 2000.

Anda mungkin juga menyukai