Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit jantung bawaan terjadi pada 1 diantara 1000 kelahiran, dalam satu tahun
pertama kelahiran penyakit jantung bawaan menjadi penyebab tersering kematian pada bayi
baru lahir. 1 penyakit jantung bawaan (PJB) pada bayi dan anak cukup banyak ditemukan di
Indonesia yaitu 6-10 dari 1000 lahir hidup. Secara garis besar, PJB dibagi dalam dua
kelompok, yaitu PJB sianotik dan PJB non sianotik.2
PJB sianotik ditandai oleh adanya sianosis sentral akibat adanya pirau kanan kekiri,
diantaranya Tetralogi Fallot (TF), Transportasi Arteria Besar (TAB), atresia trikuspid dan
lain-lain. Yang termasuk PJB non sianotik adalah PJB dengan kebocoran sekat jantung yang
disertai dengan pirau kiri ke kanan diantaranya adalah Defek Septum Ventrikel (DSV), Defek
Septum Atrium (DSA), atau adanya kelainan jantung kiri diantaranya adalah Stenosis Aorta
(SA) dan Coarktatio Aorta (CoA).2
Jumlah pasien penyakit jantung bawaan non-sianotik jauh lebih besar dibanding
sianotik, yakni berkisar antara 3 sampai 4 kali. Defek septum ventrikel merupakan penyakit
jantung bawaan terbanyak, yakni 33,1% dari seluruh pasien dengan penyakit jantung
bawaan.3 Lesi jantung kiri (Stenosis aorta atau Koarktasio aorta) yang dilaporkan banyak
ditemukan di kepustakaan Barat (masing-masing antara 5-10% dari semua kasus), menurut
Sudigdo Sastroasmoro dan Bambang Madiyo didata terdapat stenosis aorta sebesar 1,1%
kasus dan koarktasio aorta 0,2% kasus.3
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui.
Berbagai jenis obat, penyakit ibu, pajanan terhadap sinar X, telah diduga menjadi penyebab
eksogen penyakit jantung bawaan. Penyakit rubela yang diderita ibu pada awal kehamilannya
dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan pada bayinya, terutama duktus arteriosus
persisten, defek septum ventrikel, atau stenosis pulmonal perifer.3
Gambaran Klinis bayi dan anak dengan PJB sangat bervariasi, bergantung dari jenis
kelainan, derajat cacat, dan umur pasien. Pada kelainan yang berat pasien mengalami gagal
tumbuh dan sering kali disertai dengan infeksi saluran napas berulang.2

Anda mungkin juga menyukai