Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1. Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor
2. Menghitung faktor koreksi energi listrik menjadi kalor
1.2 Dasar Teori
Hukum

kekalan

energi

menyatakan

bahwa

energi

tidak

dapat

dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari suatu bentuk
energi kebentuk energi yang lain. Misalnya pada peristiwa gesekan energi
mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas diubah menjadi
energi mekanik. Demikian pula energi listrik dapat diubah menjadi panas atau
sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan antara panas dengan energi
mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini dinyatakan dengan angka kesetaraan
panas-energi listrik/mekanik.
Kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan
mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam
calorimeter sehingga air menjadi panas. Energi listrik dapat diubah menjadi
panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang
tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter. Kalorimeter adalah alat
yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter umumnya digunakan
untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Beberapa jenis kalorimeter, yaitu:
Kalorimeter Alumunium
Kalorimeter Elektrik (digunakan untuk mengukur kalor jenis zat cair)
Kalorimeter gas
Kalorimeter bom
Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah:
Keterangan: W = Energi Listrik (Joule)
W=V.I.t

V = Tegangan (volt)
I = Kuat Arus (Ampere)
t = Waktu (sekon)

Kalorimeter Joule | 1

Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling
berhubungan. Benda yang menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan
benda yang melepas kalor,suhunya akan turun.
Besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda berbanding
lurus dengan:
1. Massa benda
2. Kalor jenis benda
3. Perubahan suhu
Jadi besarnya kalor dapat dirumuskan:
Q = m.c.t
Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yang lain adalah kalori.
Kesetaraan joule dan kalori adalah sebagai berikut:
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,184 joule
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu
1C air murni yang massanya 1 gram. Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor
yang diperlukan untuk menaikan 1 kg zat sebesar 1K atau 1C.
Hukum kekalan energi kalor (azas black) menyatakan bahwa Pada
pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama
dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu rendah. Atau dapat
dirumuskan:
Qlepas Qterima
Maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam
kalorimeter dan kalorimeter itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan
panas pada air dan kalorimeter.

HUBUNGAN ENERGI LISTRIK DENGAN ENERGI KALOR


Persamaan yang digunakan dalam menghitung energi kalor adalah:
Q = m . c . (T2 T1)

Kalorimeter Joule | 2

Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka berlaku persamaan :


W=Q
I2 . R . t = m .c . (T2 T1)
Keterangan :
I = kuat arus listrik (A)
R = Hambatan (Ohm)
T = waktu yang dibutuhkan (Sekon)
m = massa (Kg)
c = kalor jenis (J/ kgC)
T1 = suhu mula-mula (C)
T2 = suhu akhir (C)

Kalorimeter Joule | 3

BAB II
ALAT DAN BAHAN

2.1. Alat
1. Kalorimeter joule
2. Sumber tegangan searah
3. Thermometer
4. Amperemeter dan voltmeter
5. Hambatan depan
6. Kabel-kabel penghubung
2.2. Bahan
1. Air

Kalorimeter Joule | 4

BAB III
METODE PERCOBAAN

1.1. Metode Kerja


1. Dicatat suhu, tekanan udara, dan kelembaban ruangan sebelum dan
sesudah percobaan.
2. Ditimbang kalorimeter kosong dan pengaduknya.
3. Ditimbang kalorimeter berisi air untuk mengetahui massa air dalam
kalorimeter.
4. Diatur Rd dan E sehingga didapatkan harga arus dan tegangan yang
ditentukan.
5. Diamati suhu awal kalorimeter (T1)
6. Dijalankan kuat arus selama 10 menit atau sama dengan 600 detik.
7. Diamati suhu air kalorimeter (T2)
8. Dimatikan arus dan diamati penurunan suhu selama waku yang digunakan
pada langkah nomor 7.
9. Diganti air yang ada dalam kalorimeter, ditimbang kalorimeter yang berisi
air ini. (diisi kalorimeter dengan massa air yang berbeda dengan
percobaan terdahulu)
10. Diulangi langkah nomor 5 sampai nomor 8.
11. Diulangi percobaan ini dengan merubah kuat arus dengan waktu yan telah
ditentukan.

Kalorimeter Joule | 5

BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Nama Percobaan

: Kalorimeter Joule

Tanggal Percobaan

: 19 Desember 2014

Nama Asisten

: 1. Entus Rahayu
2. Mentari FKP
3. Runi S

Nama Mahasiswa

: 1. Nadiya Pratiwi

NPM : 0661 14 217

2. Ika Agustina

NPM : 0661 14 218

3. Sely Meidi. N

NPM : 0661 14 221

4. Febiana Isnaini

NPM : 0661 14 223

5. Dewi Sri Yanti

NPM : 0661 14 228

6. Juniarti Sri. M. S

NPM : 0661 14 240

7. Desti Dwi Cahyanti

NPM : 0661 14 241

Keadaan Ruangan

P (cm)Hg

T (C)

C (%)

Sebelum Percobaan

75,7

27

70

Sesudah Percobaan

75,5

27

65

T3
t
T2
(C) (C) (C)

No

Mk
(g)

MA
(g)

V
(volt)

I
(A)

t (s)

T1
(C)

T2 '
(C)

W
(J)

Q
(Kal)

18,9

42,5

0,5

0,8

600

32

34

33

35

240 46,601 1,236

18,6

45,5

0,9

600

32

37

35

39

540 99,072 1,308

18,75

44

0,7

0,9

600

32

35,5

34

1,5

37

390 72,836 1,272

0,15

1,5

0,2

0,1

1,224

0,5

150 38,708 1,138

Kalorimeter Joule | 6

I = 0,8 A

Tnaik
(C)
32

Tturun
(C)
34

60

32

34

120

32

34

180

32

34

240

32

34

300

33

34

360

33

34

420

33

34

480

33

33

10

540

33

33

11

600

34

33

Tturun
(C)
37

No

t (s)

I=1A
No

t (s)

Tnaik
(C)
32

60

32

37

120

32

37

180

32

37

240

32

37

300

33

36

360

33

36

420

34

36

480

35

36

10

540

36

35

11

600

37

35

Kalorimeter Joule | 7

PERHITUNGAN
1.

Percobaan Pertama
Diketahui: Massa bejana kosong = 18,9 gram, Massa bejana telah diisi air =
61,4 gram, V = 0,5 volt, I = 0,8 A, t = 600 sekon, Ck = 0,217, T1 = 32C, T2
= 34 C, dan T3 = 33 C. Maka:
MA =Massa yang telah diisi air Massa bejana kosong
= 61,4 18,9
= 42,5 gram
t = T2 T3

W=V.I.t

= 34 33

= 0,5 . 0,8 . 600

= 1C

= 240 J

T2 = T2 + t

= 57,6 Kal
Q = ((Mk . Ck) + Ma) t

= 34 + 1
= 35C

= ((18,9 . 0,217) + 42,5) 1


= 46,6013 Kal
C=

=
= 1,236
2.

Percobaan Kedua
Diketahui: Massa bejana kosong = 18,6 gram, Massa bejana telah diisi air
= 64,1 gram, V = 0,9 volt, I = 1A, t = 600 sekon, Ck = 0,217, T1 = 32C,
T2 = 37 C, dan T3 = 35C. Maka:
MA = Massa yang telah diisi air Massa bejana kosong
= 64,1 18,6
= 45,5 gram
t = T2 T3

W=V.I.t

= 37 35

= 0,9 . 1 . 600

= 2C

= 540 J

T2 = T2 + t

129,6 Kal

Q = ((Mk . Ck) + Ma) t

= 37 + 2

= ((18,6 . 0,217) + 45,5) 2

= 39C

= 99,0724 Kal

Kalorimeter Joule | 8

C=

=
= 1,308
3.

Rata-rata dan Ketidakpastian


-

Massa Bejana
=

x =

= 18,75 gram

( )
(

=
= 0,15
-

Massa Air
=

x =

= 44 gram

)
)

( )

=
= 1,5
-

Tegangan (volt)
=

x =

)
)

( )

Kalorimeter Joule | 9

= 0,7 volt

=
= 0,2
-

Kuat Arus (A)


=

x =

= 0,9 A

)
)

( )

= 0,1
-

Waktu yang dibutuhkan


= 600 sekon
x = 0

Suhu awal (T1)


= 32C
x = 0

Suhu Maximum Kenaikan (T2)


=

x =

= 35,5C

)
)

( )

= 1,224
-

Suhu Maximum Penurunan (T3)


=

x =

( )

)
(

( )

Kalorimeter Joule | 10

= 34C

=
=1

Delta t
=

x =

= 1,5C

)
)

( )

= 0,5
-

Suhu kedua (T2)


=

x =

= 37C

( )

( )

=2
-

Energi (W)
=

x =

= 390 J

)
)

( )

= 150
-

Kalor (Q)
=

x =

(
(

)
)
)

( )

Kalorimeter Joule | 11

= 72,836C

=
= 38,708

Faktor Koreksi (C)


=

x =

= 1,272C

)
)

( )

= 1,138

Kalorimeter Joule | 12

BAB V
PEMBAHASAN

Pada pembahasan kali ini kami membahas percobaan Kalorimeter Joule.


Sebelum kami melakukan percobaan resonansi tersebut, kami terlebih dahulu
mengamati keadaan ruangan seperti mengukur kelembaban, temperatur, dan
tekanan udaranya. Begitu pula setelah percobaan selesai, kami kembali
mengamati keadaan ruangan seperti sebelum percobaan. Sehingga diperoleh data
sebagai berikut:
Keadaan Ruangan

P (cm)Hg

T (C)

C (%)

Sebelum Percobaan

75,7

27

70

Sesudah Percobaan

75,5

27

65

Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan
kawat penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Pada waktu bergerak
dalam kawat penghantar (akibat perbedaan potenial) pembawa muatan
bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi. Akibatnya pembawa
muatan bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat
medan listriknya. Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam
yang dialiri arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor / panas.
Berdasarkan data hasil praktikum diketahui bahwa semakin besar nilai
tegangan listrik dan arus listrik pada suatu bahan maka tara panas listrik yang
dimiliki oleh bahan itu semakin kecil. Dalam data hasil praktikum seolah terlihat
bahwa pengukuran dengan menggunakan arus kecil menghasilkan nilai yang
kecil. Hal ini merupakan suatu anggapan yang salah karena dalam
Pengukuran pertama ini perubahan suhu yang digunakan sangatlah kecil
berbeda dengan data yang menggunakan arus besar. Tapi jika perubahan suhu itu
sama besarnya maka yang berarus kecil yang mempunyai tara panas listrik yang
besar.

Kalorimeter Joule | 13

BAB VI
KESIMPULAN

Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka


dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.

Tidak semua panas terserap oleh air dan kalorimeter namun juga oleh kawat
spiral yang dalam hal ini tidak diperhitungkan demikian pula plastik hitam
penutup kalorimeter.

2.

Pada kalorimeter terdapat energi disipasi. Energi disipasi dapat berarti energi
yang hilang dari suatu sistem. Hilang dalam arti berubah menjadi energi lain
yang tidak menjadi tujuan suatu sistem (dalam percobaan, energi listrik
berubah menjadi energi kalor). Timbulnya energi disipasi secara alamiah
tidak dapat dihindari.

3.

Semakin besar volt semakin besar energi listrik yang dihasilkan.

4.

Semakin kecil volt semakin kecil Q yang dihasilkan.

Kalorimeter Joule | 14

DAFTAR PUSTAKA

Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar Farmasi. 2014. Bogor:Universitas


Pakuan Bogor.
Anonim. 2014. Kalorimeter. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter. Diakses
pada tanggal 30 Desember 2014 pukul 08:59.
Alamsyah,Ugie.2014.Kalorimeter.http://www.academia.edu/4805167/KALORIM
ETEr. Diakses pada tanggal 30 Desember 2014 pukul 09:20.
Ramadhan,Diajeng.2014.http://www.slideshare.net/diajengramadhan1/laporan-3konstanta-joule-kalorimeter. Diakses pada tanggal 30 Desember 2014 pukul
09:42.

Kalorimeter Joule | 15

Anda mungkin juga menyukai