Anda di halaman 1dari 19

A.

Robert Owen sebagai Pelopor Pendiri Koperasi Pertama


Membincangkan koperasi di khalayak akan menjadi suatu hal yang sulit
diterima. Karena kata koperasi selalu diidentikan dengan unit usaha kecil untuk orang
kecil dan akan selalu kecil. Banyak orang yang masih menganggap koperasi hanya
mengelola toko kelontong, simpan-pinjam dan sebagainya, tidak lebih. Citra koperasi
semacam itu muncul saat zaman Orde Baru. Kesalah-pahaman ini menjadi wajar karena
selama 30 tahun lebih masyarakat kita telah disesatkan dalam menterjemahkan
koperasi oleh rezim yang berkuasa saat itu. Celakanya juga warisan-warisan tentang
koperasi dari rezim orde baru masih diberlakukan sampai saat ini sehingga sampai detik
ini di Indonesia koperasi tidak terlalu sexy dan juga tidak renyah untuk diminati oleh
banyak kalangan.
Padahal dalam sejarahnya kelahiran koperasi pertama kali di dunia adalah
sebagai bentuk sistem perlawanan terhadap sistem kapitalisme yang begitu eksploitatif.
Menilik kebelakang jauh-jauh hari sebelum koperasi dikenal di Indonesia, pada tahun
1770 revolusi industri merubah sejarah secara cepat. Bisa dikatakan titik awal sejarah
koperasi dimulai adalah saat revolusi industri tahun 1770 di Inggris. Revolusi Industri
telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan
mesin. Dampaknya pun sangat luas bagi kehidupan manusia, yaitu seperti dibangunnya
industri secara besar-besaran yang

kemudian

memunculkan

segmentasi

dan

pertentangan antara golongan borjuis dan golongan pekerja (proletar). Disini adalah
cikal bakal lahirnya kapitalisme modern.

Pertentangan antara kaum borjuis dan proletar semakin menjadi. Adanya sistem
kapiltalisme menyebabkan semakin banyak korban tertindas. Maka dari itu muncul citacita baru untuk membangun tatanan masyarakat yang egaliter dan kekayaan dibagikan
secara merata yang mana tidak hanya dimiliki oleh perseorangan saja. Dengan kondisi
sosial yang semakin memburuk tersebut muncul berbagai jawaban sebagai idealita
bentuk tatanan masyarakat yang lebih humanis. Adalah Robert Owen (1771-1858)
seorang sosialis Inggris yang menawarkan ide komunitas-komunitas sebagai proyek
percontohan dari masyarakat sosialis. Istilah co-operation hadir.
Bisa dikatakan sosialisme utopis lah yang kali pertama mencetuskan tentang
Koperasi modern ke tengah-tengah peradaban manusia, membawa manusia untuk
memilih jalan lain dari sistem ekonomi kapitalisme. Tidak seperti saudara mudanya
sosialisme ilmiah atau lebih sering dikenal dengan sosialisme marxian, model
pembaharuan masyarakat dalam sosialisme utopis disandarkan tidak hanya pada kelas
buruh. Lihat saja salah satu pelopor sosialisme utopis adalah justru seorang pengusaha
kaya raya, yakni Robert Owen ini.

Robert Owen adalah seorang borjuis yang baik hati.


Tidak seperti borjuis lainnya yang terus menerus mencari
keuntungan dan menindas buruh-buruhnya, dia justru
begitu berpihak kepada kelas buruh. Bagi dia manusia
adalah bentukan lingkungannya, sehingga jika ada
manusia yang jahat dan eksploitatif bukan berasal dari

watak turunannya akan tetapi karena lingkungannya yang memang eksploitatif dan
jahat, sebagaimana masyarakat kapitalistik bentukan revolusi industri, maka jika ingin
membangun masyarakat yang baik tentunya kita harus mengubah lingkungan dimana
manusia itu hidup.
Robert Owen tidak hanya menggagas ide tentang sosialisme menurut gaya dan
metodenya tapi juga mempraktekkannya, dengan wataknya yang sederhana dan luhur,
dia mencoba membangun sebuah tata masyarakat baru yang berlandaskan nilai-nilai
sosialisme berbeda dengan kultur kapitalistik bentukan revolusi industri. Sebuah pabrik
tenun besar yang dipimpinnya di New Lanark, Skotlandia, pada tahun 1800-1829
menjadi lab untuk praktik humanismenya. Dengan 2500 buruh yang dipimpinnya itu dia
menggariskan ketentuan dan terobosan yang sama sekali berbeda dengan rekanan
manager yang ada di pabrik lainnya, terobosan itu mulai dari pemendekan jam kerja,
pemenuhan kesejahteraan buruhnya berupa perumahan, jaminan kesehatan, hingga
sarana rekreasi bagi para buruhnya, penerapan upah yang cukup, bahkan jaminan untuk
tetap mendapatkan upah walau tidak melakukan prooduksi, sebagaimana yang terjadi
saat krisis kapas terjadi pada waktu itu. Dengan keberhasilannya memberikan
sumbangan dalam menciptakan tatanan masyarakat yang begitu menjungjung tinggi
humanisme, maka New Lanark, pabrik yang dipimpinnya itu dijadikan sauri tauladan
bagi seluruh masyarakat sampai keseluruh Eropa.
Walaupun bisa dikatakan telah diberhasil dalam menciptakan tatanan baru bagi
masyarakat, Robert Owen tidak langsung berpuas diri. Dia masih kecewa karena masih
adanya budaya borjuis dan aristokratis kapitalistik yang menghegemoni. Maka dari itu

Owen tidak patah semangat untuk kembali merealisasikan ide soasialismenya, hingga
mendorong dirinya membangun sebuah ujicoba koloni masyarakat sosialis komunistis
di Amerika Serikat, yang bernama New Harmony.
Namun dengan New Harmony-nya ini Owen mengalami kegagalan. Tetapi lagilagi dia tidak pernah menyerah begitu saja. Selama 30 tahun sisa usianya dia bersama
gerakan sosial kelas buruh di Inggris tetap berjuang menuntut hak-hak demokratisnya
guna terciptanya tatanan masyarakat yang sosialistik dan egaliter.
Ia dikenal sebagai penganut sosialisme inggris sebagai dermawan (philantropis).
Ajaran yang dikemukakan dalam bukunya A View of society(1813) menyebatkan
bahwa menentukan watak seseorang adalah lingkungan pendapat owen yang dipakai
sebagai dasar dalam azas azas bekerja koperasi dewasa ini adalah sebagai berikut:
1.

Penghapusan system kunjungan perseorangan (koperasi tidak mengejar keuntungan


tetapi berusaha memberikan pelayanan optimal kepada para anggotanya)

2.

Produksi untuk keperluan sendiri dengan jalan membentuk perkumpulan di antara


para konsumen atas dasar sukarela.

3.

Pemilikan alat alat produksi secara bersama sama dengan pemupukan keuntungan
secara sukarela dalam usaha milik bersama.

4.

Penggunaan kekayaan masyarakat untuk meningkatkan budi pekerti dan kebahagian


umat manusia.
Inspirasi Koperasi Robert Owen
Keberhasilan dan jerih payahnya untuk memegang teguh sosialisme sebagai
landasan tata dunia yang baru membuat Owen yang philiantropis (dermawan) itu

dikenal dan dikenang di seluruh Inggris Raya hingga ke seluruh daratan Eropa dan
Amerika Serikat, ide-idenya menjadi semangat yang luar biasa besar yang menghilhami
banyak orang di dunia untuk melakukan hal yang sama.

PELOPOR-PELOPOR KOPERASI
A. ROCHDALE
Yang terdiri atas 28 pekerja dipimpin Charls Howard di kota Rochdale dibagian
utara Inggris, pada tanggal 24 oktober 1844 mendirikan usaha pertokoan merupakan
milik para konsumen yang berhasil. Peristiwa ini merupakan lahirnya Gerakan
Koperasi Modern
Rochdale Equitable Pioneers Cooperative Society, dengan prinsip-prinsip
koperasinya

1. Keanggotaan yang bersifat terbuka.


2. Pengawasan secara demokratis.
3. Bunga yang terbatas atas modal anggota.
4. Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.
5. Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus secara
tunai.
6. Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik.
7. Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau
palsu.
8. Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan.

B. SCHULTZE DELITSCH
Herman Schultz-Delitsch (1808-1883), hakim dan anggota parlemen pertama di
Jerman yang berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan
bertahap dari koperasi-koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi
bagi pengrajin, yang kemudian diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok lain-lain.
Selain koperasi kredit, Schulze mendirikan koperasi jenis-jenis lain, antara lain :
1. Koperasi asuransi untuk resiko sakit dan kematian.
2. Koperasi pengadaan bahan baku dan sarana produksi serta memasarkan hasil
produksi.
3. Koperasi produksi, yaitu dimana anggota-anggotanya sebagai pemilik dan pekerja
pada koperasi tersebut pada saat yang sama.

C. RAIFFEISSEN
Friedrich Wilhelm Raiffeissen (1818-1888) kepala desa di Flemmerfeld,
Weyerbush di Jerman. Raiffeissen membentuk koperasi-koperasi kredit berdasarkan
solidaritas dan tanggungan tidak terbatas yang dipikul oleh para anggota perkumpulan
koperasi tersebut, dan dibimbing brdasarkan prinsip menolong diri sendiri, mengelola
diri sendiri, dan mengawasi diri sendiri.
Semangat owen hari ini bergelora dalam gerakan sosial di dunia terutama di
Inggris, melahirkan apa yang kita kenal dengan saat ini dengan cooperative. Semangat
owen mengilhami Charles Howard di Rochdale, Inggris, pada 12 Desember 1844, untuk
membangun sebuah koperasi konsumsi modern pertama di dunia. Koperasi Rochdale ini

pun terus berkembang dengan pesat dan berhasil meraih taraf kehidupan yang sejahtera
di bidang ekonomi. Toko yang dikelola secara koperasi ini walaupun pada mulanya
selalu mengalami hujatan akhirnya bisa membuktikan diri untuk bisa tumbuh
berkembang secara bertahap. Perkembangan Koperasi Rochdale sangat mempengaruhi
perkembangan gerakan koperasi lainnya. Tak hanya di Inggris di luar Inggris pun
semangat Rochdale begitu berpengaruh bahkan prinsip-prinsip yang mereka tanamkan
di Koperasi Rochdale yang dikenal dengan nama Rochdale Principle menjadi tonggak
bagi gerakan koperasi di seluruh dunia dan cikal bakal dari prinsip-prinsip koperasi
yang dikeluarkan oleh ICA (International Cooperative Alliance) tahun 1995 di
Manchester, Inggris. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip koperasi sejati adalah
sebagai berikut :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengendalian oleh anggota secara demokratis
3. Partisipasi Ekonomi Anggota
4. Otonomi dan Kebebasan
5. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi
6. Kerjasama Antara Koperasi
7. Kepedulian terhadap Komunitas
B. Koperasi di Indonesia Kaitannya dengan Mohammad Hatta
Seperti yang telah tersaji pada paragraph awal bahwasanya banyak masyarakat
Indonesia yang terjebak dalam sesat pikir dalam menterjamahkan koperasi. Eksistensi
koperasi-koperasi yang ada di Indonesia masih lah sangat jauh dari semangat koperasi

yang dibawa oleh Robert Owen. Nilai-nilai yang disebarkan olehnya tak dikenal sama
sekali dan bahkan terasa asing ditelinga banyak masyarakat kita. Koperasi-koperasi di
Indonesia kini hanya dijadikan alat status quo untuk melanggengkan rezim-rezim yang
berkuasa. Koperasi dalam naungan birokrasi hanya akan melemahkan koperasi itu
sendiri. Misalnya dalam ranah praktik prinsip-prinsip koperasi saja, koperasi-koperasi di
Indonesia ternyata masih banyak yang tidak menjalankannya secara kaffah. Bilamana
terus demikian jangan berharap koperasi di Indonesia akan tumbuh besar dan sehat
selayaknya koperasi-koperasi internasional seperti Koperasi Pekerja Modragon, Spanyol
yang pada tahun 2005 mampu meraup pendapatan sebesar USD 14.040.467.424,-.
Pada masa penjajahan di berlakukan culturstelsel yang mengakibatkan
penderitaan bagi rakyat, terutama para petani dan golongan bawah. Peristiwa tersebut
menimbulkan gagasan dari seorang Patih Purwokerto: Raden Ario Wiriaatmadja (1895)
untu membantu mengatasi kemelaratan rakyat. Kegiatannya diawali dengan menolonag
pegawai dan orang kecil dengan mendirikan : Hulpen Spaaren Laudbouwcredeet,
didirikan juga : rumah-rumah gadai, lumbang desa, dan bank-bang desa.
Pada tahun 1908 lahir perkumpulan Budi Utomo didirikan oleh Raden
Soetomo yang dalam programnya

memanfaatkan sektor perkoprasian untuk

menyejahterakan rakyat miskin, di mulai dengan koperasi industri kecil dan kerajinan.
Ketetapan kongres Budi Utomo di Yogyakarta adalah antara lain: memperbaiki dan
meningkatkan kecerdasan rakyat melalui pendidikan, serta mewujudkan dan
mengembangkan gerakan berkoprasi. Telah didirikan: Toko Adil sebagai langkah
pertama pembentukan koperasi konsumsi.

Tahun 1915 lahir UU Koperasi yang pertama: verordening op de Cooperative


vereebiguijen dengan Koninklijk Besluit 7 April 1912 stbl 431 yang bunyinya sama
dengan UU bagi rakyat Indonesia, anggaran dasar koperasi tersebut harus dalam Bahasa
Belanda udan dibuat di hadapan notaris.
Tahun-tahun selanjutnya diusahakan perkembangan koperasi oleh para pakar
dan politi nasional. Di zaman pendudukan jepang (1942-1945) usaha-usaha koperasi di
koordinasikan /di pusatkan dalam badan-badan koperasi tersebutkumiai yang befungsi
sebagai pengumpul barang-barang logistik untuk kepentingan perang. Tujuan kumiai
tersebut bertentangan dengan kepentingan ekonomi masyarakat. Fungsi koperasi hamya
sebagai alat untun mendistribusikan bahan-bahan kebutuhan pokok untuk kepentingan
perang jepang, bukan untuk kepentingan rakyat Indinesia.
Setelah kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memiliki kebebasan
untuk menentukan pilihan kebijakan ekonominya. Tekad para pemimpin bangsa
Indonesia untuk mengubah perekonomian Indonesia yang liberal kapitalistik menjadi
tata perekonomian yang sesuai dengan semangat pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Bangsa Indonesia bermaksud untuk menyusun suatu sistem perekonomian usaha
berdasarkan atas azas kekeluargaan. Bung Hatta menyatakan bangun usaha bersama
berdasarkan atas azas kekeluargaan dalam pasal 33 ayat I UUD 1945 adalah koperasi.
Koperasi adalah bangun usaha yang sesuai dengan sistem perekonomian yang akan
dikembangkan di Indonesia.
Agar perkembangan koperasi benar-benar berjalan dengan semangat pasal 33
UUD 1945, maka pemerintah melakukan reorganisasi terhadap Jawatan Koperasi dan

perdagangan menjadi dua Jawatan terpisah. Jawatan Koperasi mengurus pembinaan dan
pengembangan koperasi secara intensif dengan menyusun program dan strategi yang
tepat. Perkembangan koperasi pada saat itu cukup pesat, karena didukung penuh oleh
masyarakat.
Usaha

pengembangan

koperasi

mengalami

pasang

surut

mengikuti

perkembangan politik. Kongres-kongres koperasi, munas-munas, dan lain-lain untuk


pengembangan koperasi terus berlanjut. Tahun 1958: UU No. 70/1958 telah lahir UU
tentang koperasi yang pada dasarnya berisi tentang tata-cara pembentukan dan
pengelolaan koperasi (seperti prinsip-prinsip Rochdale). Terbit peraturan-peraturan
pemerintah yang maksudnya mendorong pengembangan koperasi dengan fasilitasfasilitasnya yang menarik (PP dari mendibud) tahun 1959: mewajibkan pelajar
menabung dan berkoperasi. Perkembangan tersebut tidak berlanjut, karena partai-partai
politik ada yang memanfaatkan koperasi sebagai alat politik untuk memperluas
pengaruhnya. Sehingga merusak citra koperasi dan hilang kepercayaan masyarakat
terhadap koperasi sebagai organisasi ekonomi yang memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan mereka.
Untuk mengatasi situasi tersebut, pemerintah Orde Barumemberlakukan UU No.
12/1967 untuk rehabilitasi koperasi. Koperasi mulai berkembang lagi, salah satu
programnya adalah pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD) yang merupakan
penyatuan dari beberapa koperasi pertanian kecil di pedesaan dan diintegrasikan dengan
pembangunan di bidang-bidang lain. Perkembangan koperasi secara kuantitas
meningkat,tetapi secara kualitatif masih terdapat banyak kelemahan. Salah satu

10

kelemahan yang menonjol adalah tingginya tingkat ketergantungan koperasi terhadap


fasilitas dan campur tangan pemerintah. Untuk mengatasi kelemahan tersebut UU No.
12/1967 disempurnakan lagi dengan UU No. 25/1992. Melalui UU No. 25/1992 ada
beberapa perubahan yang mendasar pada pengetian koperasi dan berbagai aspek teknis
pengelolaannya.
Koperasi sejatinya adalah asosiasi sukarela individu. Mereka berkumpul dan
berserikat dalam rangka memenuhi hajat sosial, ekonomi dan budayanya. Dalam
konteks ini, koperasi merupakan gerakan sosial, ekonomi dan budaya. Dalam konteks
ekonomi, koperasi merupakan gerakan counter atas kapitalisme.
Saat ini koperasi bisa menjadi alternatif yang mungkin ditempuh untuk
mensiasati sistem kapitalisme yang terbukti eksploitatif dan tidak humanis. Saat ini
koperasi seharusnya juga mampu menjadi salah satu sistem yang dapat menciptakan
tatanan masyarakat baru yang mendekati apa yang dicita-citakan oleh Owen, sosialisme
yang dikatakan utopis ternyata kini menemukan keberhasilan dalam prakteknya dan
bahkan saat ini sebagaimana yang di klaim oleh ICA, koperasi menjadi salah satu civil
Society terbesar di muka bumi yang beranggotakan lebih dari 800 juta orang. Ternyata
jalan lain selain kapitalisme itu masih mungkin.
Persepsi Bung Hatta
Bung Hatta dalam buku Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun
mengkategorikan social capital ke dalam 7 nilai sebagai spirit koperasi. Pertama,
kebenaran untuk menggerakkan kepercayaan (trust). Kedua, keadilan dalam usaha
bersama. Ketiga, kebaikan dan kejujuran mencapai perbaikan. Keempat, tanggung

11

jawab dalam individualitas dan solidaritas. Kelima, paham yang sehat, cerdas, dan
tegas. Keenam, kemauan menolong diri sendiri serta menggerakkan keswasembadaan
dan otoaktiva. Ketujuh, kesetiaan dalam kekeluargaan Implementasi ketujuh nilai yang
menjiwai kepribadian koperasi versi Hatta, dituangkan dalam tujuh prinsip operasional
koperasi secara internal dan eksternal. Ketujuh prinsip operasional itu adalah; Pertama,
keanggotaan sukarela dan terbuka. Kedua, pengendalian oleh anggota secara
demokratis. Ketiga, partisipasi ekonomis anggota. Keempat, otonomi dan kebebasan.
Kelima, pendidikan, pelatihan dan informasi. Keenam, kerjasama antar koperasi.
Ketujuh, kepedulian terhadap komunitas.jadi inilah sebab bung hatta mendirikan
koprasi.
Koperasi memiliki prinsip dan nilai yang terkandung dalam kegiatan Koperasi
itu sendiri. Seperti nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam pancasila sebagai identitas
bangsa, begitupun koperasi berikut diantaranya pasa-pasal yang berakitan dengan nilai
dan prinsip Koperasi :
Pasal 5
(1) Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu:
a. kekeluargaan;
b. menolong diri sendiri;
c. bertanggung jawab;
d.demokrasi;
e. persamaan;
f. berkeadilan; dan

12

g.kemandirian.
(2) Nilai yang diyakini Anggota Koperasi yaitu:
a. kejujuran;kumonline.com
b. keterbukaan;
c. tanggung jawab; dan
d. kepedulian terhadap orang lain.
Pasal 6
(1) Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:
a. keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;
b. pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas,
Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang
jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;
f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi,
dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional,
dan internasional; dan
g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.

13

(2) Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi sumber inspirasi dan
menjiwai secara keseluruhan organisasi dan kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan
maksud dan tujuan pendiriannya.
Esensi pemikiran Bung Hatta terdiri dari dua aspek pokok, yaitu: transformasi
ekonomi dan transformasi sosial (economic and social transformation). Kedua aspek ini
termaktub dalam pemikiran Bung Hatta, yaitu satu dan lain tak bisa dipisahkan sehingga
keduanya membentuk suatu kesatuan yang utuh. Pemikiran strukturalis menganut dua
pokok ini.
Menurut pemikiran Bung Hatta bahwa kedaulatan negara didasarkan kepada
kedaulatan rakyat, itulah sebabnya kedua hal pokok ini tak bisa dipisahkan. Pada tahun
1934, Bung Hatta sebagai salah seorang pendiri Republik Indonesia menulis Ekonomi
Rakyat dalam Bahaya. Tulisan Bung Hatta ini telah menjadi dasar konsep ekonomi
kerakyatan sebagai tandingan untuk mengenyahkan sistem ekonomi kolonial Belanda
yang didukung/dibantu oleh kaum aristokrat dalam sistem feodalisme di dalam negeri
dan pihak-pihak swasta asing tertentu sebagai komprador pihak kolonial Belanda.
Usaha untuk mengenyahkan sistem kolonial ini adalah landasan utama
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Orang yang memahami sejarah ekonomi
Indonesia harus mengetahui bahwa penjajahan Belanda di Indonesia di bidang ekonomi
berintikan modal kolonial (koloniaal-kapitaal) yang bermula dari kolonialisme VOC
dan cultuurstelsel, pelaksanaan Undang-Undang Agraria 1870 sampai beroperasinya
investasi swasta asing lainnya dari benua Barat (Hatta, 1931).

14

Organisasi koperasi dapat berperanan dalam reformasi sosial dengan


menghimpun para pelaku ekonomi rakyat dalam dua aspek. Pertama, secara kolektif
menghimpun para pelaku ekonomi rakyat dalam menjual produk-produk yang mereka
hasilkan langsung ke konsumen dengan posisi tawar yang kokoh. Kedua, organisasi
koperasi dapat menjadi wadah yang bertanggung jawab dalam membeli barang-barang
yang diperlukan oleh para pelaku ekonomi rakyat langsung dari para pemasok di sektor
modern dengan posisi-tawar yang kokoh pula. Melalui operasi organisasi koperasi
seluruh para pelaku penindas dan parasit ekonomi disapu bersih.
Dari uraian diatas secara garis besar dalam UU no. 17 tahun 2012 bahwa prinsip
dan nilai dasar koperasi seperti yang diuraikan diatas.

C Koperasi Menurut ICA (International Cooperative Alliance)


Definisi
Definisi koperasi dapat diartikan dari berbagai macam segi dan makna. Menurut
ICA (The International Co-operatives Alliance), koperasi adalah perkumpulan otonom
dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya bersama dan dikendalikan secara demokratis.
Dalam definisi ini ditekankan bahwa koperasi merupakan organisasi otonom (mandiri).
Organisasi yang mandiri adalah organisasi yang tidak tergantung pada yang lain
semisal pemerintah atau perusahaan swasta. Hal lain yang perlu digarisbawahi adalah
sifat sukarela yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam pendirian serta proses
operasi koperasi. Jadi, orang-orang yang tergabung dalam koperasi tidak terpaksa

15

melaksanakan kewajiban-kewajibannya, melainkan sukarela demi kepentingan kolektif


koperasi. Landasan utama koperasi juga adalah prinsip demokratis yang amat dijunjung
tinggi untuk keberlangsungan koperasi.
Nilai-Nilai Yang Substantif
Nilai-nilai dalam koperasi terdiri dari nilai yang dianut dalam internal organisasi
dan nilai-nilai yang dianut oleh setiap anggota koperasi di dalamnya. Nilai internal
organisasi meliputi swadaya, swa-tanggung jawab, demokrasi, kebersamaan, keadilan,
dan kesetiakawanan. Swadaya (self-help) adalah nilai yang menerjemahkan koperasi
sebagai bentuk usaha mandiri dan tidak bergantung pada pihak yang lain. Dalam hal ini,
anggota koperasi diberdayakan agar mampu memenuhi kesejahtaraan ekonomi dan
sosial (welfare) secara bersama dan menyeluruh. Kebersamaan adalah salah satu sikap
(attitude) yang melandasi organisasi ini berdiri. Dengan bersama-sama diharapkan
tujuan koperasi dapat terealisasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan nilai-nilai yang dianut oleh anggota koperasi adalah, misalnya
kejujuran, keterbukaan, peduli, dan tanggung jawab sosial. Pengurus dan anggota harus
memiliki dan mengimplementasi karakteristik ini untuk mencapai semua tujuan
koperasi secara lebih baik. Kejujuran amat diperlukan untuk mengurus koperasi dari
berbagai aspek. Rasa saling percaya harus ada untuk menjalankan koperasi sesuai
dengan arah yang diharapkan bersama.
Prinsip-Prinsip
Prinsip-prinsip koperasi dewasa ini yang tertuang dalam undang-undang
mengaplikasikan pada prinsip-prinsip yang telah ada pada ICA (The International Co-

16

operatives Alliance). Dalam prinsip tersebut dinyatakan bahwa konsentrasi utama


adalah tercapainya tujuan sosial ekonomi kolektif secara baik meskipun dengan
berbagai bentuk koperasi yang berbeda-berbeda di berbagai belahan dunia. Adapun
yang menjadi prinsip-prinsip koperasi sejati menurut ICA (International of Cooperative
Alliance) adalah sebagai berikut :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengendalian oleh anggota secara demokratis
3. Partisipasi Ekonomi Anggota
4. Otonomi dan Kebebasan
5. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi
6. Kerjasama Antara Koperasi
7. Kepedulian terhadap Komunitas

17

Kesimpulan
Berkaitan dengan nilai-nilai koperasi yang muncul pada masa Robert Owen,
tentunya dapat diambil beberapa inti dari perjuangannya yang ternyata untuk dapat
mendirikan sebuah organisasi koperasi menurutnya hanya membutuhkan satu kesatuan
pandangan/paradigma, karena dengan adanya kebersamaan kepentingan dan juga
keinginan untuk terlepas dari tekanan atau diskriminasi yang terjadi pada saat itu.
Sebagai contoh Robert owen yang secara basic merupakan seorang yang
sederhana, akan tetapi dia punya sikap yang baik hati dan cenerung empati kepada
keadaan lingkungannya, yang mana dengan kepeduliannya terhadap lingkungan secara
tidak langsung akan merubah dan mempengaruhi gaya hidup masyarakatnya juga.
Di Indonesia sendiri koperasi tidak terlepas dari sosok seorang Mohammad
Hatta, walaupun sebelumnya telah berdiri organisasi-organisasi yang berhubungan
dengan koperasi, seperti berdirinya Budi Utomo yang didirikan oleh Raden Soetomo
yang mana sebagai langkah awal organisasi Budi Utomo membangun sebuah toko
adil yang sifatnya konsumtif. Barulah setelah itu koperasi diindonesia telah beberapa
kali melakukan regulasi berkaitan dengan organisasi ini yang sebelumnya Tahun 1915
lahirnya UU Koperasi pertama, sehinga sampai pada UU No. 12/1967 disempurnakan
lagi dengan UU No. 25/1992. Melalui UU No. 25/1992 ada beberapa perubahan yang
mendasar pada pengetian koperasi dan berbagai aspek teknis pengelolaannya. Nilai
yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu kekeluargaan, menolong diri sendiri,
bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan dan kemandirian. Sedangkan

18

nilai yang diyakini Anggota Koperasi yaitu kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab dan
kepedulian terhadap orang lain.
ICA (International Cooperative Alliance) sebagai organisasi koperasi dunia
tentunya nilai nilai yang substantif berkaitan dengan koperasi tidak telepas dari
pengaruh Robert Owen dan Koperasi Rochdalle. Menilik sejarah ICA Sendiri yang
pertama kali diresmikan di Manchester ,Inggris Tahun 1995 yang melahirkan beberapa
7 poin penting yang kemudian disebut dengan prinsip-prinsip koperasi.

19

Anda mungkin juga menyukai