Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RANGKAIAN LISTRIK

OSILOSKOP
Diajukan untuk memenuhi tugas Rangkaian Listrik

Disusun oleh :
Luthfi Asshidiqi ( 131711064 )
Teknik Konversi Energi 1B

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2013/2014

Osiloskop dan fungsi penggunaannya


Osiloskop (Oscilloscope) merupakan alat ukur elektronik.Dengan menggunakan
alat ukur Oscilloscope ini, kita dapat mengukur frekuensi, periode dan melihat
bentuk-bentuk gelombang seperti bentuk gelombang sinyal audio, sinyal video,
dan bentuk gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik, maupun Tegangan
Listrik Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai. Dengan sedikit
melakukan pengaturan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan
dan sinyal keluaran.

Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu Display dan Panel Control :
Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada Oscilloscop
berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat
garis-garis melintang secara vertical dan horizontal yang membentuk kotak-kotak
yang disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis
vertical mewakili sumbu tegangan.

Panel Control
Panel control berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan
tampilan di layar.Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :

Focus : Digunakan untuk mengatur fokus

Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar

Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar

Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di
layar

Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di
layar

Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal


masukannya = 0)

AC/DC :Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan


osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi
kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal
masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan
terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.

Ground :Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.

Channel 1/ 2 :Memilih saluran / kanal yang digunakan.

Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal (Dual Trace) yang bisa digunakan
untuk melihat dua sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu dipasang untuk
melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran. Lebih rinci
perhatikan gambar panel control Oscilloscope Dual Traceberikut :

Keterangan gambar panel control Osilokop Dual Tracediatas :


1.

VERTICAL INPUT : merupakan input terminal untuk channel-A/saluran A.

2.

AC-GND-DC :Penghubung input vertical untuk saluran A.

Jika tombol pada posisi AC, sinyal input yang mengandung komponen DC
akan ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor.

Jika tombol pada posisi GND, terminal input akan terbuka, input yang
bersumber dari penguatan internal di dalam Oscilloscope akan digrounded.

Jika tombol pada posisi DC, input terminal akan terhubung langsung
dengan penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan seluruh sinyal input
akan ditampilkan pada layar monitor.

3.

MODE

CH-A : tampilan bentuk gelombang channel-A/saluran A.

CH-B : tampilan bentuk gelombang channel-B/saluran B.

DUAL : pada batas ukur (range) antara 0,5 sec/DIV 1 msec (milli
second)/DIV, kedua frekuensi dari kedua saluran (CH-A dan CH-B) akan
saling berpotongan pada frekuensi sekitar 200k Hz. Pada batas ukur
(range) antara 0,5 msec/DIV 0,2 sec/DIV saklar jangkauan ukur kedua
saluran (channel/CH) dipakai bergantian.

ADD : CH-A dan CH-B saling dijumlahkan. Dengan menekan tombol


PULL INVERT akan diperoleh SUB MODE.

4. VOLTS/DIV variable untuk saluran (channel)/CH-A.


5. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran
(channel)/CH-A.

Jika tombol VARIABLE diputar kekanan (searah jarum jam), pada layar
monitor akan menampilkan tegangan per DIV. Pilihan per DIV
tersedia dari 5 mV/DIV 20V/DIV.

6.

Pengatur posisi vertical untuk saluran (channel)/CH-A.

7.

Pengatur posisi horisontal.

8.

SWEEP TIME/DIV.

9.

SWEEP TIME/DIV VARIABLE.

10. EXT.TRI G untuk men-trigger sinyal input dari luar.


11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan
dari puncak ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai penguji
komponen (component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP
TIME/DIV di set pada posisi CH-B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC
pada posisi GND.
13.

TRIGGERING LEVEL.

14.

LAMPU INDIKATOR.

15.

SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).

16.

SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.

17.

GND terminal ground/arde/tanah.

18.

SOURCE penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector). Jika

tombol SOURCE pada posisi :

INT : sinyal dari channel A (CH-A) dan channel B (CH-B) untuk


keperluan pen-trigger-an/penyulutan saling dijumlahkan,

CH-A : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-A,

CH-B : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-B,

AC : bentuk gelombang AC akan sesuai dengan sumber sinyal AC itu


sendiri,

EXT :sinyal yang masuk ke EXT TRIG dibelokkan disesuaikan dengan


sumber sinyal.

19.

POWER ON-OFF.

20.

FOCUS digunakan untuk menghasilkan tampilan bentuk gelombang yang

optimal.
21.

INTENSITYpengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah

dilihat.
22.

TRACE ROTATOR digunakan untuk memposisikan tampilan garis pada

layar agar tetap berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk
memutar trace rotator ini.
23.

CH-B POSITION tombol pengatur untuk penggunaan CH-B/channel

(saluran) B.
24.

VOLTS/DIV pelemah vertical untuk CH-B.

25.

VARIABLE.

26.

VERTICAL INPUT input vertical untuk CH-B.

27.

AC-GND-DC untuk CH-B kegunaannya sama seperti penjelasan yang

terdapat pada nomor 2.


28.

COMPONET TEST IN terminal untuk komponen yang akan diuji.

Ada beberapa jenis gelombang yang ditampilkan pada layar monitor osiloskop,
yaitu:

Gelombang segitiga.

Gelombang sinusoida

Gelombang blok

Gelombang gigi gergaji

Ada dua tipe osiloskop menurut prinsip kerjanya, yaitu tipe analog / ART (Analog
Real Time oscilloscope) dan tipe digital / DSO (Digital Storage Osciloscope).
a. Osiloskop Analog (Analog Real Time oscilloscope)
Osiloskop analog ini menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan
berkas electron dalam tabung (CRT) sesuai bentuk gambar yang diukur.Pada layar
osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop analog memiliki keunggulan seperti ; harganya relative lebih murah
daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah
dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan
peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang
diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal
video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo.

b. Osiloskop Digital (Digital Storage Osciloscope)


Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan
menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran
tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital.
Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas
akuisisi gelombang dan pengukurannya.Penyimpanan gelombang membantu para
insinyur dan teknisi dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal yang
penting.Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat
menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang yang
sedang diukur.
Secara umum dapat kita simpulkan fungsi Oscilloscope / osiloskop yaitu untuk

menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu.Dengan


alatukur Osiloskop ini kita dapat mengetahui :
* Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
* Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
* Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
* Membedakan arus AC dengan arus DC.
* Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.
Tahapan kalibrasi pada osiloskop
1. Sesuaikan tegangan masukan sumber daya AC 220 yang ada
dibelakang osiloskop sebelum kabel daya AC dimasukkan
stopkontak PLN
2. Nyalakan osiloskop dengan menekan tombol power
3. Set saluran pada CH1
4. Set mode pada AUTO
5. Atur intensitas, jangan terlalu terang pada tombol INTEN
6. Atur posisi berkas cahaya horizontal dan vertikal dengan mengatur
tombol yang bernma horizontal dan vertikal
7. Set level mode pada tengah-tengah (-) dan (+)
8. Set tombol tegangan (vot/div) bertanda V pada 2V, sesuaikan
dengan memperkirakan dengan tegangan masukan
9. Pasang probe pada salah satu saluran, (misal CH1) dengan tombol
pengalih AC/DC pada kedudukan AC
10. Atur skalar/switch pada pegangan probe dengan posisi pengali 1x
11. Tempelkan ujung probe pada titik kalibrasi
12. Atur timediv pada posisi 1ms aagar tampak garis kotak-kotak yang
cukup jelas
13. Setelah tahapan 11, osiloskop sudah siap untuk digunakan
mengukur tegangan

Anda mungkin juga menyukai