BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Preparasi Bijih
Bijih merupakan kumpulan dari mineral-mineral yang diolah dengan
teknologi pada saat itu dan bernilai ekonomis sedangkan mineral adalah kumpulan
bahan anorganik yang memiliki sifat tetap. Bijih (ore) sangatlah diperlukan untuk
industri baja dan industri logam lainnya. Maka bijih yang baik harus disiapkan
dengan sebaik-baiknya, yang mana melalui tahap preparasi bijih. Hal ini
dimaksudkan agar bahan mineral yang akan digali memiliki standar yang baik
untuk dilakukan proses ekstraksi ataupun proses selanjutnya. Sebelum dilakukan
proses ekstraksi, bijih harus melewati proses preparasi bijih terlebih dahulu. Hal
ini
dilakukan
agar
bijih
dapat
diolah
secara
baik
pada
proses
berikutnya.[Hafidz,2010]
Tahapan ini merupakan bagian dari pengolahan mineral atau lebih tepat
disebut dengan pengolahan bahan galian. Dalam pengolahan bahan galian ini
memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1. Untuk mengontrol ukuran partikel.
2. Untuk mengontrol komposisi.
3. Untuk menghasilkan produk dengan ukuran dan komposisi tertentu.
4. Untuk mendapatkan derajat kebebasan partikel untuk proses pengolahan
selanjutnya.
6. Porositas
7. Tingkat Kerapuhan
Pada proses preparasi bijih ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu,
kominusi, sizing and classification, dan konsentrasi.
1.
2.
screen (single deck, double deck, triple deck, dll.), Shaking screen,
Rotary shifter.
Sedangkan
klasifikasi
adalah
proses
pemisahan
partikel
3. Concentration ( konsentrasi )
Pada proses ini mineral akan dikelompokan menjadi dua macam
yaitu, mineral berat dan mineral ringan. Umumnya mineral berat
adalah mineral berharga (konsentrat) atau persen mineral berharganya
lebih besar dari mineral tidak berharga dan mineral ringan adalah
mineral tak berharga (tailing) atau persen mineral tak berharganya
lebih besar dari mineral berharga. Konsentrasi adalah tahap akhir
dalam preparasi bijih secara fisik. Hasil dari proses inilah yang akan
digunakan dalam proses ekstraksi.
Konsentrasi sendiri dibagi menjadi enam bagian, yaitu :
1. Ore Sorting
2. Dense Medium Separation
3. Gravity Concentration
4. Magnetic Separation
5. Electrostatic Separation
6. Flotation and Other Surface separation
2.2
2.3
pengaliran lapisan air yang tipis dan non-turbulen karena fluid film concentration
termasuk dalam gravity concentration maka proses pemisahan yang terjadi adalah
akibat dari berat jenis (density) dari tiap material yang berbeda. Selain itu
perbedaan ukuran, bentuk, dan kimiringan alat juga mempengaruhi proses
pemisahan ini.
Fluid film concentration merupakan cara tertua yang masih sering dipakai
dalam industri pengolahan mineral. Proses dari fluid film concentration sangatlah
sederhana dan memakan biaya yang cukup murah sehingga sangat ekonomis
untuk digunakan dalam industri.
Fluid film concentration juga merupakan salah satu metode klasifikasi
mineral berdasarkan berat jenis partikel. Prinsip dan metode ini adalah partikel
partikel yang di alirkan dalam suatu aliran yang tipis dengan kecepatan alir
tertentu yang di jaga mengalir secara laminar. Dengan demikian partikel yang
mempunyai berat jenis ( density ) paling besar akan mengendap terlebih dahulu,
kemudian di ikuti partikel partikel dengan berat jenis yang lebih ringan.
Gaya-gaya yang berpengaruh dalam flowing film concentration adalah :
1. Gaya gesek antara partikel dengan dasar alat
2. Gaya dorong air terhadap partikel
3. Gaya gravitasi
4. Gaya sentripetal
5. Vertical flowing concentration (aliran air vertikal)
2.4
berharga dengan mineral tidak berharga, mendasarkan pada perbedaan berat jenis
mineral melalui aliran fluida yang tipis. Oleh karena itu proses ini termasuk dalam
Flowing Film Concentration. Alat yang digunakan adalah Shaking Table.
Prinsip pemisahan dalam tabling ialah ukuran mineral harus halus karena
proses konsentrasi ini mendasarkan pada aliran fluida tipis. Adanya gaya dorong
air terhadap partikel yang sama besarnya tapi berbeda berat jenisnya, maka
partikel yang ringan akan mengalami dorongan air yang lebih besar dari partikel
berat. Dengan adanya gerakan maju mundur dari head motion maka partikel yang
berat akan melaju lebih jauh dari partikel yang ringan sampai akhirnya partikelpartikel tersebut masuk ke tempat penampungan.
Untuk mendapatkan aliran air yang turbulen maka dipasang alat yaitu riffle,
dengan demikian partikel yang ringan akan cenderung untuk meloncat dari riffle
10
satu ke riffle lainnya dibanding partikel yang berat yang hanya akan
menggelinding searah dengan riffle tersebut.
Proses ini berjalan terus menerus sehingga antara mineral yang mempunyai
berat jenis besar dengan yang ringan dapat terpisahkan.
2.5
Sluice Box
Sluice Box atau biasa disebut dengan palong adalah alat preparasi bijih yang
termasuk dalam proses konsentrasi. Palong ini masih sering digunakan dalam
industri karena memiliki metode yang sederhana dan sangat ekonomis dan dapat
di lakukan dengan salah satu pra olahan yang memisahkan mineral berdasarkan
perbedaan sifat gravitasi dari mineral tersebut. Material dengan % solid tertentu
dialirkan dengan kecepatan tertentu pada suatu bidang miring. Kemudian
pengendapan partikel yang terjadi ditahan dengan riffleyang sudah diatur
jaraknya. Setelah aliran dihentikan, akan didapat klasifikasi mineral yang tertahan
di riffle. Biaya untuk perawatan palong pun sangatlah murah, karena faktor itulah
sluice box masih sering di gunakan dalam industri-industri di metalurgi. Dalam
sluice box ini menggunakan saluran miring, riffle, dan efek sluicing.
Keterangan :
: kemiringan meja
1 : gerakan air dan bijih yang ringan diperlambat karen adanya
gesekan dengan udara
11
12