PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kadar air
yang
dibutuhkan
untuk
menahan
air
tersebut
dalam
tanah.
(Hardjowigeno,1992)
Air terdapat di dalam tanah karena ditahan oleh massa tanah, tertahan oleh
lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik.(Hardjowigeno,
2003).
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Air
Faktor iklim dan tanaman juga menentukan kadar dan ketersediaan air tanah.
Faktor iklim yang berpengaruh meliputi curah hujan, temperatur dan kecepatan
angin, yang pada prinsipnya terkait dengan suplai air dan evapotranspirasi. Faktor
tanaman yang berpengaruh meliputi bentuk dan kedalaman perakaran, toleransi
terhadap kekeringan serta tingkat dan stadia pertumbuhan, yang pada prinsipnya
terkait dengan kebutuhan air tanaman. Penyerapan air tanah oleh tanaman hanya
berlangsung apabila terjadi kontak langsung antara molekul-molekul air dan
dengan permukaan akar absorbtif (bulu-bulu akar). (Hanafiah,2005)
Air berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi
bila air terlalu banyak, hara-hara yang mobil akan hilang tercuci dari lungkungan
perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkut ke
lapisan atas tanah dan kadang-kadang tertimbun dalam jumlah yang dapat
merusak tanaman. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara di dalam
tanah, dan merintangi akar tanaman memperoleh O2. Karena itu air dapat berguna
atau merigikan bagi tanaman, tergantung pada jumlah air yang ada dalam tanah.
Air juga berpengaruh penting pada sifat fisik tanah. Kandungan air pada tanah
sangat berpengaruh pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah.
Begitu pula variasi kandungan air mempengaruhi daya dukung tanah. Air
mempunyai dua sifat yang penting pada kelakuan air di dalam tanah, yaitu (1)
massa, dan (2) polaritas. Oleh karena massanya air di tarik ke bawah oleh gaya
gravitasi. Polaritas disebabkan oleh susunan molekul air. Setiap molekul air terdiri
dari satu ion oksigen yang bermuatan negatif dan dua ion hidrogen yang
bermuatan positif. Letak hidrogen selalu cenderung berada pada satu sisi dari
oksigen, menyebabkan bagian itu bermuatan positif, sedangkan sisi lain
bermuatan negatif. (Pairunan,dkk 1985)
Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah.
Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya manahan air lebih kecil dari pada
tanah bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir
umumnya lebih mudah kekeringan dari pada tanah-tanah bertekstur lempung atau
liat. Air tanah selalu aktif semenjak permulaan dalam membantu proses
pembentukan horizon-horizon tanah. Air penting untuk pertumbuhan tanaman dan
reaksi-reaksi kimia dalam pelapukan mineral. Air perkolasi membantu siklus
unsur hara dan pemindahan liat, oksidasi besi dan aluminium, garam-garam dan
lain-lain. Di daerah kering gerakan air ke atas, menyebabkan terjadinya akumulasi
garam di permukaan tanah. (Hardjowigeno, 2003)
Baik air maupun liat koloidal bermuatan listrik, maka terjadi tarik menarik
yang kuat antara keduanya, beberapa lapis molekul air yang menempel
dipermukaan liat koloidal disebut air adhesi. Air adhesi ini juga terbentuk pada
permukaan partikel non koloidal ( tanpa muatan) melalui gaya matrik, yang
menyebabkan penurunan energi air, sehingga terjadi pelepasan panas. (Hanafiah,
2005)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
x 100 %
x 100
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan kadar air pada tanah alfisol dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3: Kadar air pada metode Gravimetrik dan Kapasitas pot
NO
1
2
PROSEDUR KERJA
Metode Grafimetrik
Metode kapasitas pot
KADAR AIR
6, 97 gram
0,17 gram
4.2 Pembahasan
Pada metode percobaan menggunakan metode kapasitas pot maka kadar
air tanah alfisol yang diperoleh yakni 0,17 gram . Kadar air ini lebih rendah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Profil dalam tanah Alfisol lapisan I memiliki nilai Kadar air sebesar 6,97 gram
untuk hasil yang diperoleh melalui metode gravimetrik dan sebesar 0,17 gram
untuk hasil yang diperoleh melalui metode kapasitas pot.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah / kadar air dalam tanah adalah
hubungan tegangan dengan kelembapan, kadar garam, kedalaman tanah, dan
strata atau lapisan tanah.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Gravimetrik:
Perhitungan Kadar Air pada Profil tanah Alfisol
Diketahui : Berat tanah basah
Berat tanah kering
Kandungan air tanah =
= 23 garam
= 21,5 gram
x 100 %
x 100 %
= 6,97 gram
Kapasitas pot
Perhitungan Kadar Air pada Profil tanah Alfisol
Diketahui : Berat tanah basah
Berat tanah kering oven
Kadar air =
= 230 gram
= 195 gram
=0,17gram