Anda di halaman 1dari 23

1

TINJAUAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN


KONSTRUKSI PELAT LANTAI PADA PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG ARSIP RUMAH SAKIT
MOH. HOSEIN PALEMBANG

PROPOSAL
LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh:
SEPTARIANTI ARINI
03101001086

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013

SURAT KETERANGAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Yang bertanda tangan dibawah ini, Dosen Pembimbing Kerja Praktek Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya menerangkan bahwa mahasiswa tersebut
dibawah ini:
Nama

: Septarianti Arini

NIM

:03101001086

1. Telah melaksanakan Kerja Praktek di Proyek Pembangunan Gedung Arsip


Rumah Sakit Moh. Hosein Palembang
2. Telah membuat laporan dengan judul TINJAUAN PELAKSANAAN DAN
PERHITUNGAN KONSTRUKSI PELAT LANTAI PADA PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG PASAR MODERN TRADISIONAL
PRABUMULIH
Demikianlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Mengetahui/Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Sipil

Inderalaya, November 2013


Dosen Pembimbing

IR. HJ. IKA JULIANTINA, M.S.


NIP. 1960070119871020001

IR. H. WIRAWAN JATMIKO,M.M.


NIP. 195504271987031002

I.

Pendahuluan

1.1

Latar Belakang
Pada dasarnya bangunan merupakan komponen struktur tiga dimensi yang

terdiri elemen yang menunjang pada bentuk dan fungsi dari bangunan. Struktur
bangunan gedung terdiri dari komponen komponen di atas tanah dan komponen
komponen di bawah tanah yang direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat
menyalurkan beban ke tanah dasar.
Konstruksi dari sebuah bangunan merupakan kebutuhan dasar manusia,
dimana tingkat kebutuhan tersebut terus meningkat sejalan dengan perkembangan
dan kemajuan teknologi. Konstruksi bangunan padasaat ini merupakan suatu objek
yang kompleks, dimana di dalam bangunan tersebut diperlukan perhitungan dan
analisa yang cermat serta pertimbangan tertentu yang akan menghasilkan suatu
bangunan yang memenuhi syarat kokoh, ekonomis, maupun estetika.
Dengan adanya pembangunan Gedung Arsip Rumah Sakit Moh.Hosein
diharapkan bisa menjadi sarana yang baik dan juga memiliki fasilitas yang lengkap
untuk menunjang sekaligus meningkatkan kualitas rumah sakit Moh.Hosein,
sehingga dapat lebih baik lagi ke depannya. Rumah Sakit Moh.Hosein menunjuk PT.
REKA KONSTRUSI untuk melaksanakan pembangunan Gedung Arsip.
Secara umum struktur bangunan Gedung Arsip ini sama saja dengan
bangunan gedung atau rumah tersusun atas komponen plat lantai, balok, dan kolom
yang semuanya dapat menjadi satu kesatuan. Plat merupakan suatu elemen yang
mempunyai bentuk datar dengan ketebalan yang jauh lebih kecil dari elemen
elemen lainnya. Melalui peninjauan pelaksanaan plat lantai diharapkan dapat
memberikan pengetahuan tentang pelaksanaan dan perhitungan konstruksi plat baik
pembebanan, penulangan maupun defleksi yang terjadi.
1.2

Maksud dan Tujuan


Maksud dari diadakannya Kerja Praktek Mahasiswa Teknik Sipil Universitas

Sriwijaya ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa di


lapangan serta dapat mengaplikasikan dan membandingkan ilmu yang telah didapat
di bangku perkuliahan dengan pelaksanaan di lapangan.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah mengidentifikasi tahapan
pelaksanaan kerja, menganalisa perhitungan dalam perencanaan plat lantai pada

suatu proyek baik dari gambar kerja tersebut dan permasalahan yang terjadi pada
pelaksanaan plat lantai.
1.3

Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang diperlukan dalam penulisan laporan kerja praktek ini

dilakukan dengan dua cara, yaitu :


1. Data Primer
a. Melakukan

tinjauan

secara

langsung

dan

rutin

pada

proyek

Pembangunan Gedung Pasar Modern Tradisional Prabumulih


b. Melakukan konsultasi dan wawancara dengan pihak pengawas lapangan
2. Data Sekunder
a. Data data yang diambil dari rencana kerja dan syarat syarat

pekerjaan disingkat RKS


b. Mempelajari literature yang berkaitan dengan masalah yang akan
dibahas baik itu dari buku-buku referensi, jurnal, maupun situs internet.
1.4

Ruang Lingkup Penulisan


Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, ruang lingkup yang dibahas hanya

tentang pekerjaan plat lantai yaitu berupa teknis pelaksanaan pekerjaan struktur plat
lantai dan tahap tahap pelaksanaan pada proyek Gedung Arsip Rumah Sakit Moh.
Hosein.
1.5

Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan laporan kerja praktek ini maka laporan ini

disajikan dalam 6 Bab yang tersusun dalam sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I.

Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang Pembangunan Gedung Arsip Rumah Sakit
Moh. Hosein, disertai dengan perumusan masalah, maksud dan tujuan
penulisan, metodelogi penulisan dan ruang lingkup penulisan.

Bab II. Uraian Umum


Pada bab ini memaparkan tentang data-data umum proyek, data teknis
proyek, struktur organisasi proyek, berbagai pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan

proyek,

tahapan

pembangunan

proyek,

serta

jadwal

pelaksanaan pekerjaan proyek Gedung Arsip Rumah Sakit Moh. Hosein.


Bab III. Dasar Teori

Pada bab ini membahas tentang teori-teori dari studi literatur dengan
pembahasan yang berhubungan dengan plat lantai seperti pengertian plat
lantai beserta tipe-tipe plat lantai, material dan peralatan yang digunakan
saat pengerjaannya, serta metode perhitungan plat lantai.
Bab IV. Tinjauan Pelaksanaan
Pada bab ini membahas tentang jadwal pelaksanaan, waktu dan tempat
pelaksanaan proyek, tinjauan pelaksanaan pekerjaan plat lantai, serta
pekerjaan perawatan dan permasalahan yang terjadi di lapangan.
Bab V.

Perhitungan
Pada bab ini membahas tentang analisa hasil perhitungan meliputi
pembebanan serta perhitungan penulangan pada plat lantai dan plat atap,
pembahasan dan juga perhitungan volume pada plat lantai dan plat atap.

Bab VI. Kesimpulan dan saran


Pada bab ini membahas tentang kesimpulan akhir dari pelaksanaan
pekerjaan proyek yang ditinjau dan saran-saran yang disampaikan.

II. Gambaran Umum Proyek


2.1

Data-Data Proyek

2.1.1 Data Umum


1. Nama Proyek

: Pembangunan Gedung Pusat Arsip, Gudang,


dan Garasi Mobil Rumah Sakit Umum Dr.
Moh. Hosein Palembang

2. Lokasi Proyek

: Palembang

3. Pemilik Proyek

: Rumah Sakit Umum Dr. Moh. Hosein

4. Alamat

: Jalan Jend. Sudirman Km. 3,5 Palembang

5. Konsultan Perencana

: Graha Citra Rekayasa

6. Konsultan Pengawas

: CV. Platinum

7. Kontraktor

: PT. Reka Konstruksi

8. Sumber Dana

: APBN

9. Nomor Kontrak

: BM.01.03/II/14.a/4906/2013

10. Tanggal Kontrak

: 02 Juli 2013

11. Nilai Kontrak

: Rp. 4.238.633.000

12. Periode Pelaksanaan

: .2 Juli 2013 28 November 2013

2.1.2 Data Teknis Proyek


1. Pondasi

: Tapak

2. Sistem Struktur Bangunan

: Beton bertulang

3. Jumlah Lantai

: 2 Lantai

4. Luas Bangunan

: 370 m2

5. Fc

: K225

6. Fy

: 24 Mpa

7. Ukuran Kolom

: 40 x 40 cm (tipe kolom 1)
: 25 x 25 cm (tipe kolom 2)

8. Ukuran Balok

: 25 x 50 cm (tipe balok 1)
: 15 x 40 cm (tipe balok 2)

9. Pembesian Kolom

: D16

10. Pembesian Balok

: D16

11. Diameter Tulangan Lantai

: 10 mm

2.2 Struktur Organisasi Proyek


Adapun struktur organisasi dari Pembangunan Proyek Gedung Arsip
Rumah Sakit Moh. Hosein.
Owner
Rumah Sakit Umu Dr. Moh Hosein Palembang

Pengelola Teknis
Dinas Pekerjaan
Umum
Konsultan
Perencana
Graha Citra
Rekayasa

Konsultan
Pengawas
CV. Platinum

Kontraktor
PT. Reka Konstruksi

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Proyek

2.3

Pihak-PihakYang Terlibat Dalam Proyek


A. Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik proyek adalah perorangan atau badan usaha baik swasta maupun

pemerintah yang memiliki sumber dana untuk membuat suatu bangunan dan
menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan agar dapat dibuatkannya
rancangan struktur dan rencana anggaran biayanya. Pada proyek pembangunan
jembatan gantung untuk roda empat ini yang bertindak sebagai owner adalah Rumah
Sakit Umum Dr. Moh. Hosein

B. Konsultan Perencana
Sebagaimana telah disebutkan di atas, ahli-ahli bangunan yang menerima
pekerjaan dari pemilik proyek pada umumnya adalah tenaga-tenaga yang dipimpin
oleh arsitek atau insinyur yang dalam hal ini disebut sebagai penasehat (konsultan)
perencana. Pada proyek pembangunan Gedung Arsip Rumah Sakit Umum Dr. Moh.
Hosein ini yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah Graha Citra Rekayasa.
C. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah perusahaan/badan hukum yang ditunjuk oleh
owner untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, selama kegiatan
pelaksanaan proyek berlangsung. Tujuannya adalah agar pelaksanaan pekerjaan tidak
menyimpang dari gambar kerja yang telah ditetapkan. Pada proyek pembangunan
Gedung Arsip Rumah Sakit Umum Dr. Moh. Hosein ini yang bertindak sebagai
konsultan pengawas adalah CV. Platinum.
D. Kontraktor
Kontraktor adalah rekanan peserta pelelangan yang berdasarkan hasil
penelitian panitia pelelangan dan pimpinan bagian proyek dianggap paling sesuai
untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan surat penunjukan dari pimpinan bagian
proyek. Pada proyek pembangunan Gedung Arsip Rumah Sakit Umum Dr. Moh.
Hosein yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Reka Konstruksi.
E. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yaitu orang-orang yang terlibat dalam pembangunan gedug.
Tenaga kerja ini terdiri dari mandor, kepala tanaga kerja, tenaga kerja lapangan,
tenaga kerja bagian pembesian, pembantu dan sebagainya.
2.4

Tahapan Pembangunan Proyek


Sebagaimana mestinya dalam pembangunan suatu proyek dilaksanakan

beberapa tahapan pembangunan, dimulai dari tahapan perencanaan sampai dengan


tahapan

pelaksanaan.

Tahapantahapan

tersebut

merupakan

awal

dari

berlangsungnya suatu proyek.


Adapun tahapan proyek secara umum adalah :
1.

Tahapan perencanaan yang merupakan pembentukan dari tahap


penjabaran

masalah, tahap studi kelayakan dan tahap perencanaan induk.

2.

Tahap perencanaan yang mencakup kegiatan tahap pra-design,


tahap pengembangan design dan tahap pembuatan dokumen pelaksanaan.

3.

Tahapan konstruksi yang terdiri dari proses tender sampai dengan


aktivasi konstruksi meliputi pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.

2.4.1 Tahapan Perencanaan


Tahapan ini meliputi beberapa hal yaitu:
1. Persiapan Perencanaan
Pekerjaan persiapan perencanaan meliputi penyelidikan, penelitian dan penilaian
yang mengenai:
a.

Keadaan pada saat perencanaan dan kebutuhan baik untuk masa


sekarang dan yang akan datang.

b. Pekerjaan yang dilakukan sebagai analisa perencanaan


c. Lokasi bangunan, data pekerjaan yang dilaksanakan
d. Pembiayaan.
2. Konsep Perencanaan
Penyusunan konsep perencanaan merupakan penggalian nilai nilai dan
kemungkinan secara kreatif dari setiap analisa dalam pekerjaan persiapan, serta
perencanaan arsitek teknis yang disertai dengan kemampuan pemilik proyek.
3. Pra perencanaan
Pra- perencanaan merupakan terjemahan yang kreatif dari konsep perencanaan
dalam gambar-gambar teknis yang disertai keterangan dan merupakan
perwujudan yang optimis sehingga unsur rencana tersebut terdapat didalamnya.
4. Rencana pelakasanaan (Final Design)
Rencana pelaksanaan merupakan dasar pembuatan perhitungan konstruksi,
pelelangan dan pelaksanaan suatu proyek.
2.4.2 Persiapaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Pekerjaan persiapaan merupakan pekerjaan paling awal yang dilakukan dalam
membuat bangunan. Pekerjaan ini perlu dilakukan untuk melancarkan pekerjaanpekerjaan selanjutnya.
Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap persiapan ini adalah:
1.

Pembersihan lapangan. Hal ini dilakukan untuk

memperlancar proses

pekerjaan pembangunan agar aman dan nyaman bagi pelaksana pekerjaan


maupun lingkungan sekitar serta untuk membuat akses ke proyek.

10

2.

Pemasangan bouwplank (pagar keliling). Bowplank berguna sebagai penentu


titik ukur posisi-posisi denah bangunan dan ketinggian elevasi antar lantai.

3.

Membuat kantor kerja. Kantor kerja pelaksana sebagai tempat untuk


memimpin dan mengatur jalannya pekerjaan dan tempat menempel gambargambar rencana, gambar kerja dan rencana waktu kerja (time schedule, network
planning).

4.

Membangun barak-barak kerja. Barak-barak kerja untuk membuat kusen pintu


atau jendela, membuat tulangan dan juga sebagai tempat istirahat tukang.

5.

Mempersiapkan tempat untuk menyimpan bahan-bahan bangunan. Hal ini


digunakan untuk menyimpan bahan-bahan bangunan yang dapat rusak oleh panas
dan hujan juga untuk melindungi bahan dari pencurian.
Pekerjaan persiapaan harus sudah selesai sebelum pekerjaan fisik dimulai dan

sebelum kiriman bahan bangunan datang.


2.4.3 Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Pelaksanaan pekerjaan suatu proyek bangunan, perlu disiapkan secara
bertahap dan berurutan dari pengukuran sampai dengan konstruksi bangunan selesai
dikerjakan.
2.5

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Proyek


Jadwal pelaksanaan proyek diperlukan unuk mendapatkan gambaran lamanya

pekejaan dapat diselesaikan serta gambaran bagian-bagian pekerjaan yang saling


terkait satu dengan yang lainnya. Pelaksanaan pekerjaan proyek Pembangunan
Gedung Arsip Rumah Sakit Umum Dr. Moh. Hosein, dimulai pada awal Juli 2013
dan dijadwalkan selesai pada bulan November 2013

11

III. Landasan Teori


3.1

Pengertian Pelat
Pelat atau slab adalah suatu elemen struktur yang mempunyai bentuk datar

ataupun melengkung, yang ukuran tebalnya jauh lebih kecil dari ukuran-ukuran
lainnya. (Astira, 2006)
Plat lantai adalah plat yang terbuat dari beton bertulang. (Usman, 2008).
Selain jenis diatas, dilihat dari fungsinya ada dua jenis plat, yaitu plat lantai dan plat
lantai atap.
3.1.1 Pelat Lantai
Pelat lantai (floor plate) yang dimaksud disini adalah lantai yang tidak
terletak diatas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat.
Adapun kegunaan pelat lantai dari beton, yaitu :
a. Memisahkan ruang bawah dan ruang atas
b. Sebagai tempat berpijak penghuni dilantai atas
c. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
d. Meredam suara dari ruang atas maupun ruang bawah
e. Tidak dapat terbakar dan dapat dibuat lapis kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat
dapur dan kamar mandi (WC).
3.1.2

Pelat lantai Atap


Pelat lantai atap umumnya terbuat dari beton bertulang kedap air. Keuntungan

penggunaan plat atap dari beton, yaitu :


1. Diatasnya

dapat dipakai untuk ruangan serbaguna, seperti gudang, tempat

jemuran, ruang mesin, bak air.


2. Konstruksi atap yang menjadi satu dengan rangka portalnya menambah sifat kaku
dari bangunan, sehingga lebih tahan terhadap gaya horizontal, oleh angin atau
gempa.
3. Karena tahan api, maka dapat mencegah menjalarnya api yang datang dari arah
atas ke dalam ruangan di bawahnya.
3.2 Material dan Peralatan

3.2.1

Material

A. Material untuk Pekerjaan Beton

12

Beton merupakan suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang


direkatkan oleh bahan ikat. Campuran bahan beton antara lain semen, agregat, air
dan admixture. (Sagel, 1994).
1.

Semen
Semen merupakan bahan ikat hidrolik untuk pembuatan beton. Hidrolik berarti:
a.

Semen bereaksi dengan air dan membentuk suatu batuan massa.

b.

Suatu produksi keras (semen) yang kedap air.

2.

Agregat
a.

Agregat kasar (kerikil dan batu pecah)


Kerikil atau batu pecah untuk beton merupakan bahan batuan yang keras
dengan ukuran 5 30 mm bisa diperoleh dari batuan alam atau batuan alam
yang dihancurkan.

b.

Agregat halus (pasir)


Pasir merupakan bahan batuan dengan ukuran lebih kesil dari 5 mm. Selain
itu pasir harus lolos dari saringan nomor 4.

3.

Air
Air merupakan bahan pembantu dalam pengerasan beton berdasarkan reaksi

semen dan air, namun demikian air yang diambil secara sembarang akan berpengaruh
terhadap kekuatan adukan beton tersebut.
4.

Admixture (bahan kimia tambahan)


Admixture merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam campuran beton.

Penambahan admixture bertujuan untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari


campuran beton lunak dan keras.
B. Material Untuk Pekerjaan Penulangan
Tulangan merupakan suatu fungsi yang sangat penting untuk struktur beton
karena daya dukung beton bertulang didapatkan dari hasil kerja sama antara beton
dan tulangan.
3.2.2

Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengecoran beton plat lantai, antara lain :

1. Molen
Molen (mesin aduk beton) telah banyak digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
beton. Dengan mesin ini hasil adukan akan tercampur lebih merata dan lebih

13

sempurna.. Molen seperti pada gambar ini kemiringannya dapat diatur sehingga
bahan-bahan beton dapat dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah.
2. Concrete Pump
Concrete pump digunakan untuk membantu memindahkan hasil adukan material
beton dari molen ketempat pengecoran beton. Pengecoran dilakukan dengan
menembakkan adukan beton melalui pipa disertai dengan adanya getaran dari
vibrator untuk mendapatkan kepadatan yang baik.
3. Alat getar ( vibrator )
Alat getar atau vibrator digunakan untuk pemadatan beton pada bekisting.
3.3 Pola Perhitungan
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai pembesian lapangan maupun
pembesian tumpuan arah x dan y adalah :

Menentukan tebal pelat dalam hal ini tebal pelat diketahui dari gambar

rencana yang telah ditentukan.


Menghitung beban terfaktor yang dihitung per meter maju. Rumus yang
digunakan untuk menghitung beban terfaktor pada penulangan plat lantai
adalah:
WU = 1,2 WDL + 1,6 WLL ...................................................(Pers. 3.1)
dimana,
WU = Beban terfaktor
WDL= Beban mati yaitu berat sendiri plat, berat
penutuplantai, berat adukan semen, berat pasangan
dinding batu bata
WLL = Beban hidup yaitu berat orang, berat peralatan, dan
lain-lain

Menentukan batasan min dan max, yang dapat dilihat pada tabel konstanta
perencanaan Tabel 3.2 ataupun dapat dicari dengan rumus, yaitu:
min = 1,4

fy ........................(Pers. 3.2)

'
b = 0,85. 1 . fc .

600
fy 600 fy ..(Pers. 3.3)

maks = b . 0,75................................................... ...........(Pers. 3.4)


Tabel 1. Tabel konstanta perencanaan rasio tulangan minimun dan maksimum

14
Tulangan
Baja

Mutu Beton (Mpa)

Mutu
Baja

fy

r min

fc' = 17 ,b1 =
0,85

fc' = 20 ,b1 =
0,85

fc' = 25 ,b1 =
0,85

fc' = 30 ,b1 =
0,85

fc' = 35 ,b1 =
0,81

fc' = 40 ,b1 =
0,77

BJTP
BJTD

r maks

r sm

r maks

r sm

r maks

r sm

r maks

r sm

r maks

r sm

r maks

r sm

24

240

0,0058

0,0274

0,0132

0,0323

0,0156

0,0403

0,0198

0,0484

0,0239

0,0538

0,0269

0,0583

0,0313

30

300

0,0047

0,0205

0,0107

0,0241

0,0127

0,0301

0,0159

0,0361

0,0195

0,0402

0,0221

0,0438

0,0251

35

350

0,0040

0,0166

0,0093

0,0196

0,0107

0,0244

0,0132

0,0293

0,0183

0,0326

0,0183

0,0354

0,0214

40

400

0,0035

0,0138

0,0083

0,0163

0,0092

0,0203

0,0117

0,0244

0,0142

0,0271

0,0180

0,0295

0,0185

500

0,0028

0,0100

0,0070

0,0118

0,0074

0,0148

0,0098

0,0177

0,0113

0,0197

0,0126

0,0214

0,0143

50

Sumber : Istimawan Dipohusodo, Struktur Beton Bertulang, 1999

Distribusi momen pelat dilakukan dengan cara analis atau rumus umum :
M = 0,001 x Wu.ln2..................................................................(Pers.3.5)
dimana, untuk momen lapangan ln = panjang bersih dari bentang yang
ditinjau.
untuk momen tumpuan, ln = panjang bersih rata rata dari dua
bentang bersebelahan.

Menghitung tebal efektif plat (d)


arah x d1 = ht (s + )

.......................................................(Pers.

3.6)
arah y d2 = d1 - ............(Pers. 3.7)
dimana :

ht = tebal plat lantai


s = tebal selimut beton

= diameter besi rencana

15

Tabel 2. Penyaluran beban dan menentukan nilai momen per meter lebar

Sumber : Budiadi, Andri, 2008 (Desain Praktis Beton Prategang)

16

Mencari rasio penulangan (). Dikarenakan nilai Koefisien tahanan (Mpa)


tidak tersedia pada tabel maka digunakan rumus turunan sebagai berikut:
12

..............(Pers. 3.8)
0,85 fy
4.Mu

1 1

fc
1,7 0,8 b d 2 fc

dimana, 12 = Rasio penulangan


fy = Mutu baja ( kg /cm 2 )
Mu = Momen ultimate ( kg m )
B = Jarak per satu meter
d = Tebal efektif plat ( mm2 )

Menentukan As perlu perhitungan, dengan menggunakan rumus:


As Perlu = .b.d .............................(Pers. 3.9)
dimana, As = Luas Penampang beton ( mm2)
= Rasio Penulangan

Menentukan As susut, tulangan yang digunakan sebagai tulangan susut dan


suhu harus memiliki rasio luas tulangan terhadap luas bruto penampang beton
sebagai berikut:.
As susut = 0,0020 b h ........................................................(Pers. 3.10)
dimana, b = jarak bentang per meter maju
h = tebal plat lantai

Menentukan Coeficient Balance (jarak dari serat atas ke garis maksimum)

0,003.d ..........................................................(Pers. 3.11)


fy
dimana, 0,003
cb = coeficient balance (jarak dari serat atas ke garis
Es
cb =

d
fy
Es

maksimum)
= tebal efektif plat (mm)
= mutu baja (kg/cm2)
= Nilai modulus Elastisitas baja (2x106)

Menghitung a (besar balok tegangan beton)


a = 1 cb (Pers. 3.12)
dimana,
a
= besar blok tegangan beton (cm)

Menentukan As perlu perhitungan, dengan menggunakan rumus:


As=

Mu
fy.(d

dimana

Mu
As

a
)
2

....(Pers. 3.13)
= Momen Ultimate
= Luas penampang beton ( mm2)

17

Dari perhitungan diatas, di dapat penulangan sesuai dengan betonnya.


Pemasangan tulangan yang terlalu banyak selain boros juga dapat menyebabkan
defleksi berlebih.

18

IV. Rencana Tinjauan Pelaksanaan


4.1

Pekerjaan Persiapan

4.1.1 Material Bangunan


Pada pekerjaan persiapan hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan
bahan bangunan yang akan digunakan. Material-material yang digunakan pada
kegiatan ini memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) yang telah ditentukan oleh konsultan perencana dan pemilik
proyek.
Material-material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan platlantai
pada pembangunan G
edung Arsip Rumah Sakit Moh. Hosein ini adalah sebagai berikut:
1.

2.

Semen
Pada kegiatan pembangunan Gedung Arsip Rumah Sakit Moh. Hosein ini jenis
semen yang digunakan adalah semen Holcim.
Air
Air digunakan untuk berbagai keperluan antara lain sebagai bahan adukan beton,
adukan semen, untuk perawatan beton (curing), pekerjaan pembersihan sebelum

3.

dilakukan pengecoran.
Agregat Kasar
Agregat kasar yang digunakan untuk adukan beton pada proyek ini berupa batu
pecah. Agregat kasar ini harus memiliki gradasi yang baik, keras, padat, dan tidak
terbungkus oleh material lainnya agar mendapatkan kualitas beton yang baik.

Agregat kasar yang digunakan yaitu split 2cm 3cm.


4. Agregat Halus
Agregat halus yang digunakan untuk adukan beton pada proyek ini berupa pasir
yang berasal dari Tanjung Raja.
5. Beton Ready Mixed
Pengecoren struktur bangunan menggunakan beton ready mixed. Beton ready
moxed yang digunakan pada proyek ini dengan campuran beton K-225

4.1.2

Peralatan
Peralatan yang digunakan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1.

Waterpass

19

Waterpass ini digunakan untuk pengontrolan bidang horizontal, yaitu penentuan


2.
3.

4.
5.

tinggi pengecoran kolom,balok dan plat lantai.


Concrete Mixer
Concrete mixer ini berfungsi dalam proses pengadukan beton.
Truk mixer
Alat ini digunakan untuk membawa aduka beton dari concrete mixer menuju
lokasi yang akan dicor
Concrete pump
Alat ini digunakan untuk menyalurka beton dari truk mixer ke lantai kerja
Alat vibrator
Alat ini digunakan untuk menggetarkan adukan yang baru dicor.

6.

Scaffolding
Sebuah alat berbentuk pipa dengan sepasang sekrup, pemasangan alat ini dapat
dilakukan dengan cepat bahkan oleh orang yang tidak ahli sekalipun. Alat ini
mempunyai rongga pada setiap ketinggian tertentu supaya dapat menahan beban
horizontal, tanpa memerlukan sekrup pembantu.

4.2

Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Plat Lantai

4.2.1

Pemasangan Scaffolding
Scaffolding merupakan konstruksi yang mendukung bekisting dan beton yang

belum mengeras. Scaffolding harus kuat, kokoh dan terhindar dari bahaya
kemiringan. Pada proyek pembangunan gedung ini, konstruksi yang mendukung
bekisting dan beton tersebut terbuat dari besi yang disusun sedemikian rupa sesuai
dengan dimensi, bentuk dan kelurusannya.
4.2.2 Pekerjaan Bekisting
Bekisting dapat dipasang setelah pemasangan scaffolding. Papan-papan
diletakkan diatas scaffolding, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga terbentuk
suatu cetakan untuk balok. Pada saat penyambungan papan tersebut, diusahakan
penggunaan penyambung (paku) dipakai seminimal mungkin agar pada saat
pembongkaran dapat dilakukan dengan mudah tanpa merusak material beton ataupun
material bekisting agar nantinya dapat digunakan kembali.
4.2.3 Pekerjaan Penulangan Besi
Penulangan besi untuk plat lantai dilakukan setelah bekisting selesai
dipasang. Setelah itu anyamlah besi tulangan dengan metode penulangan biasa.

20

4.2.4 Pekerjaan Pengecoran Beton Bertulang


Saat akan dicor, plat lantai diberi bantalan dari coran beton seperti tahu atau
batu (beton decking) yang ketebalannya 2,5 cm di tulangan bawah agar posisi
tulangan tidak mengalami pergeseran dan lendutan yang terlalu besar ketika proses
pengecoran.
4.2.5 Pekerjaan Pemadatan Beton
Tujuan pemadatan beton adalah untuk memperkecil rongga- rongga udara
dalam beton, dimana dengan cara ini masing- masing bahan akan mengisi clah- celah
yang ada.
4.2.6 Pekerjaan Perataan Permukaan Beton
Selain dicor ada tahapan selanjutnya, yaitu dengan perataan permukaan
beton. Perataan permukaan beton adalah untuk mendapatkan permukaan beton yang
baik dengan ketebalan sesuai dengan yang direncanakan. Pekerjaan ini dilaksanakan
pada saat beton masih basah.
4.2.7 Pekerjaan Pembongkaran Scaffolding dan Bekisting
Setelah 7 hari bekisting pada balok dapat dilepas begitu juga dengan steger.
Pelepasan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak konstruksi beton
itu sendiri dan bahan-bahan bekisting tersebut dapat digunakan kembali.
Pada teorinya beton mencapai kekuatan maksimum pada umur 28 hari. Jadi
walaupun bekisting dan scaffolding telah dibuka, tidak boleh adanya pemberian
pembebanan yang berlebih pada struktur.
4.2.8 Pekerjaan Finishing
Setelah semua scaffolding dan bekisting dibongkar maka dilanjutkan dengan
pekerjaan finishing berupa pembersihan. Plat dibersihkan dari sisa kayu, besi, dan
lain-lain.
4.3

Pekerjaan perawatan
Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang direncanakan,

beton yang telah dicor perlu mendapatkan perawatan yang baik, yang dibutuhkan
dalam proses pengerasan dan pengikatan. Perawatan beton ini berupa pemberian air
lebih kurang dua minggu dengan membasahi permukaan beton agar tetap lembab.

21

V. Rencana Tinjauan Perhitungan


Pada proyek pembangunan Gedung Arsip Rumah Sakit Moh. Hosein
Data teknis perencanaan plat lantai:
Mutu beton (K225 Kg/cm2)
= 18,675 Mpa
Mutu baja fy
= 240 Mpa (U24)
Tebal selimut beton
= 25 mm
Tebal plat lantai
= 12 cm = 120 mm
Diameter tulangan
- Lantai 1
= 10 mm
- Lantai 2
= 8 mm

= 0,85 (fc 30 Mpa)
b
= 1,5 m = 1500 mm
Analisa perhitungan dengan cara SK SNI - 03 - 2487 2002

22

VI. Daftar Pustaka


Budiadi, Andri, Desain Praktis Beton Prategang. ANDI, Yogyakarta, 2008.
Dipohusodo, Istimawan, Struktur Beton Bertulang. Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 1999.
Direktorat Jendral Cipta Karya, Pedoman Pembebanan Indonesia Untuk Gedung.
Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, 1983.
Kusuma, Gideon H, Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang. Penerbit Erlangga,
Ciracas, Jakarta, 1993.
Winter, George. Arthur H. Nilson, Perencanaan Struktur Beton Bertulang. Penerbit
Pradnya Paramita, 1993.

23

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL

KARTU KONSULTASI
PROPOSAL LAPORAN KERJA PRAKTEK
NAMA

: SEPTARIANTI ARINI

NIM

: 03101001086

JURUSAN

: TEKNIK SIPIL

JUDUL

: TINJAUAN PELAKSANAAN DAN


PERHITUNGAN KONSTRUKSI PLAT LANTAI
PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
ARSIP RUMAH SAKIT MOH. HOSEIN
PALEMBANG

DOSEN PEMBIMBING

No.

: IR. H. WIRAWAN JATMIKO,M.M.

Tanggapan/ Saran

Tanda Tangan & Nama Dosen


Pemb./ Nara Sumber
Asistensi

Acc. Revisi

4
Kesimpulan

Ketua Jurusan

IR. HJ. IKA JULIANTINA,M.S.


1960070119871020001

Anda mungkin juga menyukai