REPUBLIK INDONESIA
Nomor
: S-687 /MBU/10/2014
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal
: Penyampaian Pedoman Penyusunan SOP Transaksi
Lindung Nilai (Hedging)
17 Oktober 2014
Kepada Yth.
Direktur Utama Seluruh BUMN
di tempat
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor: PER-09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai
Badan Usaha Milik Negara, maka dalam rangka melaksanakan Transaksi Lindung Nilai,
Direksi wajib menyusun Prosedur Operasional Standar untuk pelaksanaan Transaksi
Lindung Nilai.
2. Menindaklanjuti acara Peluncuran Pedoman Penyusunan SOP Transaksi Lindung Nilai
(Hedging) yang dilaksanakan di Kementerian Keuangan pada tanggal 16 Oktober 2014,
yang dihadiri oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus, Perwakilan Bareskrim POLRI, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, Gubernur Bank Indonesia, dan Menteri Keuangan, bersama ini terlampir
kami sampaikan Pedoman Penyusunan SOP Transaksi Lindung Nilai (Hedging) dimaksud.
3. Pedoman tersebut dapat menjadi pertimbangan Saudara dalam menyusun SOP Transaksi
Lindung Nilai (Hedging) di lingkungan BUMN yang Saudara pimpin.
Demikian kami sampaikan, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN, LANTAI M, JL. MEDAN MERDEKA SELATAN NO. 13 JAKARTA 10110
TELEPON (021) 29935678, FAKSIMILI (021) 29935740, SITUS: www.bumn.go.id
201
PEDOMAN PENYUSUNAN
STANDARD OPERATING
PROCEDURE (SOP)
KEGIATAN LINDUNG
NILAI (HEDGING)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
I.
KONSIDERAN
A. Pengertian Umum
B. Ruang Lingkup
10
10
11
11
11
E. Penetapan Limit
12
13
A. Monitoring limit
13
B. Price checking
13
C. Eksekusi Transaksi
13
14
14
14
14
Hal. 1 dari 16
C. Setelmen Transaksi
15
VII. DOKUMENTASI
15
15
15
15
16
16
16
F.
16
Hal. 2 dari 16
RATA PENGANTAR
Hal. 3 dari 16
PENDAHULUAN
(Isi dari bagian ini antara lain mencakup: Ruang Lingkup SOP, menjelaskan
tujuan prosedur disusunnya SOP dan kebutuhan organisasi; Ringkasan,
memuat ringkasan singkat mengenai prosedur yang dibuat; dan hal-hal lain
terkait petunjuk bagaimana membaca dan menggunakan SOP ini)
Hal. 4 dari 16
I. KONSIDERAN
Yang menjadi konsideran dalam SOP ini adalah:
A.
B.
C.
D.
E.
F.
2.
3.
5.
Transaksi
7.
8.
9.
laporan keuangan.
10. Tanggal transaksi (Deal date) adalah tanggal dimana terjadi
kesepakatan/kontrak transaksi hedging valuta asing dengan
counterparty.
Hal. 6 dari 16
11.
kesepakatan/ kontrak
dimana
terjadi
14.
notional
amount.
B. Ruang Lingkup
1.
2.
Objek
hedging
4.
Hal. 7 dari 16
5.
6.
7.
2.
3.
Pelaksana
Hedging
Perbendaharaan.
Hal. 8 dari 16
Melakukan
review
rencana transaksi
Supporting Hedging.
b) Memberikan keputusan atas usulan rencana strategi
transaksi
hedging
jumlah/proporsi
hedging,
Supporting Hedging,
b)
c)
hedging
berdasarkan
Hal. 9 dari 16
hedging
berdasarkan jumlah
underlying
dengan
f)
Hal. 10 dari 16
2.
hedging
3.
Pelaksana
Hedging
Hal. 11 dari 16
2.
Risk Management)
melakukan
counterparty
Supporting Hedging
Komite
Hedging
counterparties
eligible
Counterparties.
4.
mengusulkan
perubahan
apabila
terdapat
pelaksanaan
transaksi,
serta
melakukan
Limit
transaksi
hedging
perusahaan
secara
keseluruhan
b) Limit pengambil keputusan pada setiap level
manajemen terkait
c)
d) Limit
Counterparty,
Hal. 12 dari 16
2.
Risk Management)
melakukan
Hal. 13 dari 16
2.
3.
kepada
Supporting Hedging
Accounting)
(Divisi
Risk
untuk ditindaklanjuti
melakukan proses
hedging
2.
C. Setelmen Transaksi
Pelaksana
Hedging
hedging
2.
3.
4.
Bukti transaksi
5.
6.
7.
Hedging
kepada Komite
Hedging
dan
Hal. 15 dari 16
yang disampaikan
Accounting,
Divisi
Risk Management
Risk Management)
hedging yang
Hal. 16 dari 16
0
CONTOH STANDARD OPERATING
PROCEDURE (SOP)
, KEGIATAN DIED
(LINDUNG 1\TILAI)
(NAMA INSTITUSI)
2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
A.
Pengertian Umum
B.
Ruang Lingkup
A.
B.
A.
B.
10
C.
10
D.
11
E.
Penetapan Limit
11
12
A.
Monitoring Limit
12
B.
Price checking
12
C.
12
13
A.
13
B.
13
C.
Setelmen Transaksi
13
14
A.
14
B.
14
Hal. 1 dari 17
C.
14
D.
15
E.
15
A.
15
B.
16
C.
16
D.
16
E.
16
F.
16
17
Hal. 2 dari 17
KATA PENGANTAR
Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) Kegiatan
Hedging ini disusun berdasarkan hasil koordinasi Tim Teknis yang terdiri dari
perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kejaksaan Agung Republik
Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Bank Indonesia, Kementerian
Keuangan, dan Kementerian Negara BUMN dengan tujuan memberikan
panduan bagi BUMN/Kementerian/Lembaga Negara dalam menyusun SOP
kegiatan hedging yang memenuhi kaidah good governance.
Kegiatan hedging merupakan upaya untuk melakukan mitigasi atas
risiko atau melindungi nilai suatu aset, kewajiban, pendapatan dan/atau
beban BUMN / Kementerian/ Lembaga Negara atas risiko yang berasal dari
fluktuasi nilai tukar. Oleh sebab itu, ruang lingkup yang diatur dalam SOP ini
hanya mencakup pengaturan transaksi hedging melalui instrumen transaksi
derivatif seperti FX Forward, FX Swap maupun FX Option.
Untuk mencapai tujuan dari kegiatan hedging serta menghindari adanya
potensi moral hazard yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan hedging
dimaksud, pedoman ini memberikan panduan mengenai pokok-pokok
pengaturan yang harus terdapat dalam SOP kegiatan hedging. Penyusunan
pedoman SOP ini juga mempertimbangkan beberapa SOP kegiatan hedging
yang telah dimiliki oleh BUMN, lembaga perbankan domestik, maupun
institusi asing.
Berdasarkan hasil pembahasan Tim Teknis dan dengan mengacu kepada
beberapa SOP tersebut di atas, pokok-pokok pengaturan dalam SOP kegiatan
hedging adalah sebagai berikut:
1. Adanya konsideran berupa UU, PBI, PP, PerMen maupun peraturan
internal institusi terkait dengan kegiatan hedging yang menjadi rujukan
atau dasar hukum bagi SOP.
Hal. 3 dari 17
Hal. 4 dari 17
PEDOMAN PENYUSUNAN
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
TRANSAKSI LINDUNG NILAI (HEDGING)
Hedging
Pengertian Umum
Pengertian umum adalah definisi/penjelasan dari term/istilah pokok dan
sering digunakan dalam SOP.
Contoh:
Definisi hedging
B.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup menjelaskan cakupan unsur atau kegiatan yang menjadi
bagian dari transaksi hedging, termasuk penentuan batasan-batasan
yang terdapat pada unsur atau kegiatan tersebut.
Contoh:
adalah
kekuasaan
yang
diberikan
kepada
Hal. 7 dari 17
hedging,
penetapan proporsi
1. Analisis Pasar
Analisis pasar adalah suatu kegiatan untuk menilai potensi hasil, baik
keuntungan atau kerugian, yang dapat timbul dari pelaksanaan
kegiatan
institusi
dll
Analisis pasar mencakup pula uji prospektif yang didasarkan pada
berbagai skenario kondisi ekonomi. Uji prospektif adalah kegiatan
melakukan analisis risiko, manfaat, dan biaya dari instrumen lindung
nilai melalui analisis skenario dan/atau sensitivitas keluaran (output).
Hal. 8 dari 17
di-hedge.
Penentuan
risk appetite
manajemen / pelaksana.
4. Pemilihan Instrumen dan Tenor Hedging
Pemilihan Instrumen Hedging merupakan kegiatan penetapan jenis
transaksi derivatif yang akan digunakan dalam rangka hedging.
Dalam hal ini, jenis instrumen hedging yang dapat digunakan adalah
FX Forward, FX swap, atau FX Option.
Tenor hedging adalah jangka waktu kontrak dari instrumen hedging
yang ditetapkan.
Penetapan instrumen dan tenor
karakteristik
di-hedge,
kondisi likuiditas
Hal. 9 dari 17
Bagi institusi yang telah memiliki dealing system, kontrak lindung nilai
dapat dilakukan melalui dealing system (saat ini RMDS). Sementara itu,
bagi institusi yang tidak memiliki dealing system, kontrak transaksi
lindung nilai delakukan dengan dokumen resmi.
D. Penetapan Counterparts dan Pembukaan Forex Line
Penetapan
Counterparts
Counterparts
b)
c)
2. Limit
antara lain:
a)
internal rating
counterparty
berdasarkan
external
Hal. 11 dari 17
Monitoring Limit
Monitoring limit merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa limit
transaksi tersedia dan/atau tidak terjadi pelampauan limit sebagai salah
satu upaya mitigasi risiko. Monitoring terhadap limit perlu dilakukan
sebagai bagian dari
Hal. 12 dari 17
B.
C.
Setelmen Transaksi
Proses penyerahan dana (setelmen) dilakukan dengan mengacu pada
Standar Proses Setelmen yang ditetapkan.
Hal. 13 dari 17
rate
dan premi,
counterparty,
tanggal
Hal. 15 dari 17
B.
C.
D.
E.
hedging) dan
Hal. 16 dari 17
Hal. 17 dari 17