ESTIMASI PARAMETER
114
ESTIMASI PARAMETER
Pengantar
Uraian dalam bab ini membahas tentang pengertian estimasi dan
bagaimana
cara
melakukan
estimasi
parameter.
Untuk
lebih
mudah
115
ESTIMASI PARAMETER
A. Pengertian dan Prosedur Estimasi
Melakukan estimasi berarti menaksir keadaan parameter dengan
menggunakan statistik. Dari sebuah populasi dapat diperoleh berbagai
macam parameter, demikian juga dari suatu sampel juga dapat dihitung
berbagai statistiknya. Oleh karena itu dengan sebuah sampel kita dapat
menaksir berbagai macam parameter. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa statistik penaksir itu harus sejenis dengan parameternya.
Pada umumnya estimasi parameter menempuh langkah-langkah :
1. Menetapkan besaran parameter yang akan diestimasi
2. Memilih kerangka estimasi, yaitu distribusi sampling yang sejenis
dengan besaran parameter yang akan diestimasi.
3. Menentukan taraf kepercayaan
4. Proses perhitungan
5. Membuat kesimpulan berdasarkan proses perhitungan
Pada pokok bahasan ini hanya akan dibahas estimasi rerata dan proporsi.
B. Estimasi Rerata
Distribusi sampling selalu mendekati distribusi normal, oleh karena
itu dapat diberlakukan sifat-sifat kurve normal. Dengan asumsi tersebut
dengan sebuah rerata yang diperoleh dari satu sampel random, kita dapat
menyatakan probabilitas letak rerata statistik itu dalam distribusi sampling
rerata, seandainya kita mengadakan penyelidikan pada sampel-sampel
yang kita ambil berulangkali dari populasi yang sama. Hal ini juga sama
dengan mengadakan estimasi tentang probabilitas letak rerata parametrik
(M p ) kalau kita mengadakan penyelidikan serupa dari sampel-sampel yang
kita ambil secara terus menerus dari populasi tersebut. Tetapi pada
kenyataannya kita tidak pernah mengambil sampel berulang kali. Oleh
karena itu harus menyadari bahwa rerata statistik yang diperoleh dari
sampel yang diselidiki tidak identik dengan rerata parametriknya (M p )
116
yang tidak pernah kita selidiki. Artinya rerata statistik (M S ) yang kita
peroleh mungkin terletak di atas atau di bawah rerata parametriknya (M p ).
namun demikian kita tidak perlu risau karena dengan menggunakan galat
baku rerata (SD M ) kita dapat melakukan penaksiran terhadap letak rerata
parametrik (M p ).
Dalam penaksiran ataupun penelitian biasanya digunakan taraf
kepercayaan 95% atau 99%. Taraf kepercayaan 95% berarti taraf
kesalahan (toleransi kesalahan) 5% dan taraf kepercayaan 99% berarti
taraf kesalahannya 1%. Dalam distribusi normal persentase sebesar 95%
terletak antara Z = -1,96 dan Z = 1,96, sedang persentase sebesar 99%
terletak antara Z = -2,58 dan Z = 2,58.
95%
-1,96
1,96
99%
-2,58
2,58
Gambar 9.1 Lebar Interval kepercayaan
M p = M S + 1,96 SD M
. Rumus 9.1
M p = M S + 2,58 SD M
MP
MS
SD M
. Rumus 9.2
= Rerata parameter
= Rerata statistik
= Galat baku rerata; sebagai ukuran variasi rerata sampel sekitar
rerata populasi.
117
Contoh 1 :
Dari sampel acak berukuran n = 50, diperoleh rerata (M) = 70 dan
simpangan baku (SD) = 7.
Berdasarkan data statistik tersebut kita dapat melakukan estimasi rerata
parameter (M p ) sebagai berikut :
M s = 70
Maka,
n = 50
SD M
SD
n 1
SD = 7
7
1
50 1
= M s + 1,06 SD M
= 70 + 1,96 (1)
= 70 + 1,96
Contoh 2 :
Jika dari sampel acak berukuran n = 30 diperoleh data seperti tabel 8.3 di
depan, berapakah rerata parameternya, jika kita estimasi dengan taraf
kepercayaan 95% dan 99%.
Dari tabel 10.3, jika dihitung reratanya diperoleh :
MS
fX
n
747
24,9
30
SD M = 0,768
= M S + 1,96 SD M
= 24,9 + 1,96 (0,768)
= 24,9 + 1,505
118
= M S + 2,58 SD M
= 24,9 + 2,58 (0,768)
= 24,9 + 1,981
Jika kita perbandingkan rumus 9.1 dan rumus 9.2, serta hasil
Perlatihan 9.1.
1. Dari sebuah sampel berukuran n = 50 diperoleh M = 100 dan SD = 12. Jika
dilakukan estimasi dengan taraf kepercayaan 99%, berapakah rerata
parametriknya (M P ) ?
2. Dari suatu survey kepuasan pelanggan oleh suatu perusahaan penyedia
layanan jasa terhadap sampel berukuran n = 150 diperoleh M = 400 dan
SD = 25. Jika dilakukan estimasi dengan taraf kepercayaan 95%,
berapakah rerata parametriknya (M P ) ?
3.
Di bawah ini adalah data dari sampel yang diambil secara random.
119
Tentukan
30 34
19
25 29
30
20 24
15
15 19
10 14
f
1
59 69
48 58
19
37 47
30
26 36
15
15 25
C. Estimasi Proporsi
Untuk melakuan estimasi tentang proporsi parameter, kita dapat
menggunakan cara yang sama seperti mengestimasi rerata parameter.
Perhatikan rumus 9.3.
P p = P s + z SD p
rumus 9.3.
Keterangan :
Pp = Proporsi parameter
Ps = Proporsi statistik
Z = Koefisien kepercayaan
SDp= Simpangan baku proporsi
120
Contoh 1 :
Observasi terhadap 400 random sampel mahasiswa fakultas psikologi di
Jakarta, menunjukkan perbandingan pria dan wanita adalah 2 : 8.
Berapakah proporsi pria dari mahasiswa psikologi di Jakarta secara
keseluruhan ?
Jawab :
N = 400
P = 0,2 (dari p : w = 2 : 8)
SDP
p 1 p
n
0.2 0,8
400
0,02
Contoh 2 :
121
p=
SD P =
40
= 0,667
60
0,667 0,333
60
= 0,0608
PP
= Ps + 1,96 SDp
= 0,667 + 1,96 (0,0608)
= 0,667 + 0,1192
Perlatihan 9.2 :
1.
122
2.
123