PROPOSAL PENELITIAN
JENJANG MAGISTER/DOKTOR
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
JAKARTA, 01 OKTOBER 2014
SURAT PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Penulisan
proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Magister Sains Ilmu Lingkungan Program Studi Ilmu Lingkungan pada
Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa sangatlah
sulit untuk menyelesaikan proposal ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1.
Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Lingkungan,
2.
3.
4.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
dalam
rangka
menghemat
biaya
operasional
bandara
melalui
upaya-upaya
konservasi
energi
seperti
penggunaan
dalam
pengembangan
fasilitasnya.
Bandara
Internasional
Halim
Perdanakusuma di Jakarta Timur yang sejak tanggal 10 Januari 2014 lalu telah
dibuka sebagai bandara komersial dengan tujuan untuk mengalihkan kepadatan
arus
penerbangan
di
Bandara
Soekarno-Hatta
masih
belum
mampu
padahal
2.1 KajianTeori
2.1.1 Teori Kemampaman Lingkungan
Kemampaman atau keberlanjutan lingkungan (Sustainable Environment)
merupakan salah satu teori ilmu lingkungan yang membahas mengenai
kemampuan manusia, komponen abiotik, komponen biotik, dan lingkungannya
untuk menjaga kualitas lingkungan secara fisik melalui
pembangunan
berkelanjutan
Pembangunan
(www.green-innovations.au,2014,5:20
wib).
untuk
memenuhi
kebutuhan
mereka
(Brundtland,1987).
vibration (getaran), atmosfhere (udara), water (air), soil waste material (sampah),
energy (energi), kawasan keselamatan operasi penerbangan, dan kesehatan
masyarakat community health).
2.1.3 Teori Arsitektur Hemat Energi (Energy Efficient Architecture)
Krisis energi dunia memacu dikembangkannya konsep arsitektur baru
yang lebih sadar energi. Krisis energi meningkatkan suhu udara global.
Peningkatan suhu ini akan berdampak pada penambahan pemanfaatan energi
untuk kepentingan kenyamanan bangunan.Arsitektur hemat energi adalah konsep
arsitektur dengan meminimalkan kebutuhan energi
melalui pengurangan
pemakaian jumlah sumber daya yang masuk akal (Enno, 1994). Arsitektur hemat
energi ini berlandaskan pada pemikiran meminimalkan penggunaan energi tanpa
membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan, maupun produktifitas
penggunanya dengan mengoptimasikan, mengintegrasikan, dan mensinergikan
antara sistem tata cahaya dan udara buatan maupun alami melalui metode pasif
dan aktif berbasis teknologi hemat energi.
1. Metode Desain Pasif (Passive Building Design Method)
merupakan metode desain arsitektural yang mengandalkan elemen pembentuk
iklim potensial yang mampu memberikan kenyamanan fisik secara natural.
Faktor-faktor pembentuk iklim natural yang nyaman adalah melalui orientasi
dan konfigurasi bangunan, landscape bangunan, dan desain fasad Bangunan
sehingga dapat memberikan pencahayaan dan penghawaan alami yang optimal,
2. Metode Desain Aktif (Active Building Design Method)
energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel solar, kemudian energi
listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan bangunan.
2.1.4 Teori Konservasi Energi Listrik
Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan, melainkan dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk
energi yang satu ke bentuk energi yang lain.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi,
definisi konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna
dan output
menjadi lebih efisien (efisiensi energi). Input adalah energi yang digunakan
melalui perangkat tertentu untuk suatu keperluan sedangkan output adalah emisi
yang dikeluarkan ke lingkungan hasi dari penggunaan energi melalui perangkat.
Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencakup pengertian fitness or power to
accomplish, or success in accomplishing, the purpose intended (Simpson &
Weine, 1989). Menurut Patterson (1996), efisiensi energi secara lebih luas
didefinisikan sebagai output yang berguna (nilai tambah atau kilogram produk)
per unit input energi dengan rumusan sebagai berikut:
Efisiensi (e) = Output yang berguna
Input energi
Peningkatan
Konsumsi Energi
Listrik
(SNI,2000)
Pembangunan
Berkelanjutan
Pembangunan Ekologi,
Ekonomi, dan Sosial
(Brundtland,1987)
(World Summit,2005)
(Enno,1994)
Teknologi Eco-Building
Material
Efisiensi Energi
Efisiensi Biaya
Eco-Airport
Guidelines Eco-Airport
Data Konsumsi
Energi Listrik
Data Biaya
Energi Listrik
Peningkatan Konsumsi
Energi Listrik
TUJUAN
Pengelolaan Eco-Airport
Berbasis Efisiensi Energi
Ket:
Kapasitas Eco-Building
Material
Variabel Penelitian
Ket :
x Waktu Pelaksanaan
Ket :
Lokasi Kerja Peneliti
Lokasi Penelitian
dan
material
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel terkait nilai
energi listrik yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan listrik nonnavigasi, baik ketika peralatan berada dalam kondisi bekerja maupun standby.
Sampel terkait lainnya adalah material atau bahan penyusun bangunan Terminal
Bandara Halim Perdanakusuma seperti kaca, kayu, beton, keramik, batu alam,
alumunium, dan besi dalam kondisi pencahayaan dan penghawaan tertentu.
Tahun 2015
No
Kegiatan
Januari
Februari
I II III IV
1
2
Persiapan
Pengumpulan
Data
Maret
April
x
x
Analisis dan
3
Simulasi
x x
Software
Penulisan
4
Laporan dan
Bimbingan
x x