Anda di halaman 1dari 3

Tinjauan

Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan. Penerangan berdasar
sumbernya dibagi menjadi tiga, pertama penerangan alami yaitu penerangan yang berasal dari cahaya matahari,
kedua penerangan buatan yaitu penerangan yang berasal dari lampu, dan yang ketiga penerangan alami dan buatan
yaitu pengabungan antara penerangan alami dari sinar matahari dengan lampu / penerangan buatan (Cok Gd Rai,
2006). [1] Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 tahun 2002, tentang Persyaratan Lingkungan
Kerja Industri, Pencahayaan di Ruangan, untuk jenis kegiatan pekerjaan rutin, seperti : pekerjaan kantor /
administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin dan perakitan / penyusun tingkat pencahayaan minimalnya adalah 300
Lux.
2.3.1
Suhu Warna
Suhu warna adalah penampakan warna dari lampu itu sendiri dan cahaya yang dihasilkannya. Untuk lampu
pijar, suhu warna merupakan nilai yang sesungguhnya; untuk lampu neon dan lampu dengan pelepasan intensitas
tinggi (HID), nilainya berupa perkiraan dan disebut korelasi suhu warna. Di Industri, suhu warna dan korelasi
suhu warna kadang-kadang digunakan secara bergantian. Suhu warna lampu membuat sumber cahaya akan nampak
hangat, netral atau sejuk. Umumnya, makin rendah suhu

2.3.2

Perubahan Warna
Kemampuan sumber cahaya merubah warna permukaan secara akurat dapat diukur dengan baik oleh indeks
perubahan warna. Indeks ini didasarkan pada ketepatan dimana serangkaian uji warna dipancarkan kembali oleh
lampu yang menjadi perhatian relatif terhadap lampu uji, persesuaian yang sempurna akan diberi angka 100. Indeks
CIE memiliki keterbatasan, namun cara ini merupakan cara yang sudah diterima secara luas untuk sifat-sifat
perubahan warna dari sumber cahaya.
2.4 Proses Kerja Warna
Cahaya merupakan penyebab terjadinya warna. Cahaya terdiri dari seberkas sinar yang memiliki
panjang gelombang dan getaran yang frekuensinya berbeda-beda Perbedaan gelombang cahaya inilah yang
menciptakan perbedaan warna. Panjang gelombang warna yang masi bias ditangkap mata manusia berkisar antara
400-700 nanometer dengan frekuensi antara 3,8.104 - 3,8.1-4. Bila gelombang tersebut memasuki mata, maka
akan terjadi yang disebut dengan sensasi warna (Darmaprawira, 2002).

PEMBAHASAN
Pengaruh Penerangan di Tempat Kerja
Penerangan yang tidak didesain dengan baik akan menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan
selama kerja. Pengaruh dari penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan :
a. Kelelahan mata sehingga berkurangnya daya dan effisiensi kerja.
b. Kelelahan mental.
c. Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.
d. Kerusakan indra mata dll.
Selanjutnya pengaruh kelelahan pada mata tersebut akan bermuara kepada penurunan performansi kerja,
termasuk:
a. Kehilangan produktivitas
b. Kualitas kerja rendah
c. Banyak terjadi kesalahan
d. Kecelakan kerja meningkat
3.2 Penerangan Yang Aman Dan Nyaman Pada Tempat Kerja
1. Sinar / cahaya yang cukup
Sinar cahaya yang cukup akan mempengaruhi dan menentukan kemampuan melihat secara tepat. Selain
cahaya yang cukup variable untuk dapat melihat secara tepat adalah ukuran objek yang dilihat, jarak mata ke objek,

Tabel 4. Standar Tingkat Pencahayaan Menurut Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002
Jenis Pekerjaan
Pekerjaan kasar dan tidak terus
menerus
Pekerjaan kasar dan terus
menerus
Pekerjaan rutin

Tingkat Pencahayaan Minimal


(Lux)
100
200
300

Pekerjaan agak halus

500

Pekerjaan halus

1000

Pekerjaan amat halus

1500
tidak
bayangan
3000
tidak
bayangan

Pekerjaan terperinci

menimbulkan
menimbulkan

Keterangan
Ruang penyimpanan dan ruang
peralatan
Pekerjaan dgn mesin dan
perakitan kasar
Ruang
administrasi,
ruang
kontrol,
pekerjaan
mesin
&perakitan / penyusunan
Pembuatan
gambar/bekerja
dengan mesin, kantor, pekerjaan
pemeriksaan
Pemrosesan tekstil, pekerjaan
mesin halus & perakitan halus
Mengukir
dengan
tangan,
perakitan yang sangat halus
Pemeriksaan
pekerjaan,
perakitan sangat halus

3.2.2 Kontras yang tepat


Untuk dapat melihat objek dengan jelas maka perlu kekontrasan. Kontras yang kurang berakibat kesulitan
untuk melihat benda tersebut, kontras yang berlebihan pun akan mengakibatkan kesalahan dan kesulitan untuk
melihat objek. Background yang kacau sebaiknya dihindari. Untuk meningkatkan kekontrasan dapat dilakukan
dengan menambah tingkat terangnya cahaya yang dibutuhkan dan juga pemilihan warna yang tepat.
.
3.4 Pemilihan warna yang tepat untuk ruangan kerja
Warna dapat meminimalisir kelelahan pada mata. Warna juga membawa efek psikologis suatu ruangan,
contoh ruangan dengan warna cerah akan menimbulkan kesan yang lebih luas dibandingkan dengan warna-warna
gelap. Berikut adalah beberapa warna yang bisa pilih untuk mendesain ruang kerja dikutip dari interiorkantor.com:
a. Biru, memberikan kesan lembut dan teduh. Warna ini sangat baik diterapkan pada ruangan yang terlalu
terang.
b. Hijau, sangat teduh di mata, Hijau cocok digunakan dalam segala ruangan di kantor.
c. Kuning, menghadirkan suasana hangat, riang dan menambah kesan luas pada ruang-ruang sempit. Warna
kuning cocok dipergunakan untuk ruangan pertemuan.
d. Merah, aksen cantik yang bersifat terbuka serta akrab. Warna merah cocok untuk diaplikasikan ke ruang
resepsionis kantor.
e. Merah muda, romantis, misterius, menggairahkan, membangkitkan minat, lemah lembut, kalem, menyejukan,
menenangkan.
f. Ungu, warna ini mempunyai karakter yang penuh kekuatan, warna ini pada ruang kantor.
g. Putih, merupakan warna yang bersifat netral, tepat untuk digunakan pada kantor.
h. Jingga, menantang, memberi terang, intelek, percaya diri, bekerja keras, setia, tabah. Cocok untuk diterapkan
di bagian penjualan, padukan dengan warna putih.
4. SIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan tersebut di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
Secara umum warna putih merupakan warna yang paling tepat digunakan pada ruang kerja, karena warna
yang bersifat netral, tepat untuk digunakan sebagai warna dasar sehingga suasana nyaman dapat dirasakan pada
ruang kerja.

a.
b.

Pengaruh dari penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan :


Kelelahan mata sehingga berkurangnya daya dan effisiensi kerja.
Kelelahan mental.

c.
d.

Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.


Kerusakan indra mata dll.
Akibat dari penerangan yang tidak baik berpengaruh pada kelelahan mata yang kemudian akan bermuara
kepada penurunan performansi kerja, termasuk:
a. Kehilangan produktivitas
b. Kualitas kerja rendah
c. Banyak terjadi kesalahan
d. Kecelakan kerja meningkat

Anda mungkin juga menyukai