Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Intisari metalurgi dan ilmu bahan adalah mempelajari hubungan
antara struktur suatu paduan dengan sifat sifatnya dan kemudian
menggunakan pengetahuan tersebut untuk mengubah sifat-sifat yang
dipengaruhi struktur melalui modifikasi struktur. Berdasarkan cara-cara
tersebut bahan-bahan akan diperoleh dengan sifat-sifat yang sesuai dengan
tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan teknologi modern yang
meningkat. Struktur dan sifat paduan dapat diamati dengan berbagai cara
bergantung pada sifat informasi yang dibutuhkan.
Data mengenai berbagai sifat logam yang harus dipertimbangkan
selama proses akan ditampilkan sebagai keterangan yang menyatakan
berbagai sifat mekanik, fisik dan kimiawi dari bahan pada kondisi tertentu.
Untuk memanfaatkan data sebaik mungkin, sifat asal logam yang
menyebabkan logam menjadi kuat dan bagaimana sifat itu berubah selama
proses komposisi dan produksi perlu diketahui. Dalam desain rekayasa yang
perlu diperhatikan adalah pemilihan bahan sebagai awal dari perancangan
suatu konstruksi. Pemilihan bahan untuk komponen yang menanggung
beban harus lebih memperhitungkan sifat-sifat mekanik, seperti kekuatan
serta ketangguhan, dan metode manufacturing akan sangat di tentukan oleh
bentuk dan sifat-sifat yang dikehendaki.

Pada era dekade terakhir ini banyak upaya yang telah dilakukan
dalam menciptakan sistim-sistim untuk memilih bahan yang sesuai, namun
belum begitu berhasil. Yang menjadi masalah adalah bahwa setiap
perancangan mempunyai perpaduannya sendiri-sendiri yang unik dalam hal
persyaratan dan prioritas sehingga walaupun akhirnya kita biasa
mendapatkan sebuah daftar pendek-pendek yang memuat beberapa bahan
yang dicalonkan, pemilihan terakhir bergantung pada tingkat ke rumitan
setiap rancangan dan metode produksi yang sedang berkembang pada
pabrik.
Mengingat

pentingnya

sifat-sifat

tersebut

di

atas

dalam

perancangan suatu konstruksi, maka untuk mengetahui sifat-sifat tersebut


dibutuhkan suatu analisis hasil pengujian dari laboratorium. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut,
laboratorium

ilmu

logam

maka di butuhkan praktikum pada

sebagai

upaya

memperkenalkan

kepada

mahasiswa tentang cara pengujian dan analisis untuk mendapatkan sifatsifat tersebut. Di samping itu di perlukan pula pengaruh dari

proses

produksi baik menggunakan mesin konvensional maupun mesin nonkonvensional terhadap sifat-sifat tersebut.
1.2. Tujuan Praktikum
Sama halnya dengan praktikum yang dilakukan pada laboratorium
lainnya, yang mana mengaplikasikan teori yang telah di dapatkan dari
bangku kuliah ke dalam bentuk pengujian kemudian di analisis. Untuk itu
pada praktikum ilmu logam ini di lakukan dengan tujuan sebagai berikut :

a. Melakukan pengujian pada material untuk mengetahui sifat fisik dan sifat
mekanisnya.
b. Mengetahui metodologi pengujian pada masing-masing sifat bahan yang
diuji.
c. Mengetahui pengaruh proses produksi terhadap sifat-sifat tersebut.
d. Menghitung dan menganalisis data hasil pengujian yang telah di lakukan.
e. Membuat grafik hubungan antara variabel-variabel dari bahan yang di
uji.
f. Membuat suatu kesimpulan hasil pengujian dengan dasar teori yang
mendukung.

Anda mungkin juga menyukai