Anda di halaman 1dari 13

Tugas Instrumentasi

Dosen Pebimbing : Fadli Eka Yandra, ST.

Disusun oleh :
M. Ali Hanafiah
NIM : 130620403016
Semester I
Teknik Listrik

1. Tahanan/Resistansi
Pengertian Resistor (Tahanan)
Resistor atau juga sering disebut dengan tahanan adalah komponen
elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan
memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap
resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
V = I x R , I = V/R , R = I/V
Ket :

= Tegangan (Volt)/(V)

= Arus (Ampere)/ (A)

= Tahanan (Ohm) ()

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit


elektronik,

dan

merupakan

salah

satu

komponen

yang

paling

sering

digunakan.Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan


kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikelkromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit
cetak, bahkan sirkuit terpadu.Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain
sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan
arus rangkaian agar tidak terbakar.

2. Alat Ukur Arus


Galvanometer
Galvanometer adalah alat pengukur kuat arus yang sangat sederhana,
cara kerjanya sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka
kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat berubah
karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya.

Alat pengukur arus listrik galvanometer

3. Dasar Tegangan Listrik


Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan
potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam
satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik
yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat
dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.Secara definisi
tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari

tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.Sehingga


arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan
tinggi menuju tegangan rendah.

Analogi

Secara sederhana, sirkuit elektronik dapat dianalogikan sebagai aliran air


dalam pipa yang didorong oleh pompa air. Perbedaan tekanan air dari satu titik
dekat pompa dan titik lain di ujung pipa dapat dianalogikan dengan potensial
tegangan listrik. Jika pompa mulai bekerja tekanan air dalam pipa pada titik di
dekat pompa menjadi lebih tinggi sehingga air dalam pipa mulai terdorong dari
satu titik (dekat pompa) menuju titik yang lain (ujung pipa).Pergerakan air ini
(yang disebabkan perbedaan tekanan) mampu melakukan usaha, misalnya
memutar turbin.Begitu pula dalam sirkuit elektronik, perbedaan potensial
tegangan (misalnya dihasilkan oleh baterai) mampu melakukan usaha pula,
misalnya memutar motor listrik.Jika dalam analogi, air pompa tidak bekerja, maka
tidak ada perbedaan tekanan dan air tidak mengalir. Begitu pula untuk sirkuit
elektronik, jika baterai, misalnya, habis, maka tidak ada perbedaan potensial
tegangan listrik dan motor listrik tidak akan berputar.
Analogi ini cukup berguna untuk memahami beberapa konsep elektronik.
Misalnya energi yang diperlukan untuk menggerakkan air dalam pipa sama
dengan tekanan dikali volume air yang bergerak. Hal ini senada dalam dunia
elektronik, energi yang diperlukan untuk menggerakkan elektron dalam konduktor
sama dengan besar tegangan dikali jumlah muatan yang bergerak. Tegangan
listrik sangat praktis digunakan untuk mengukur kemampuan suatu sumber energi
listrik untuk melakukan usaha.Semakin besar tegangan listrik antara dua titik,
maka semakin besar arus yang bisa mengalir.

4. Alat ukur
Alat yang dipergunakan untuk mengukur besar tegangan listrik, antara
lain: voltmeter, dan osiloskop. Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus
dalam sirkuit ketika dilewatkan melalui resistor dengan nilai tertentu. Sesuai
hukum Ohm, besar tegangan sebanding dengan besar arus untuk nilai resistansi
sama. Prinsip kerja potensiometer adalah menimbang tegangan yang diukur
dengan tegangan yang sudah diketahui besarnya dengan menggunakan sirkuit
jembatan. Sedang osiloskop bekerja dengan cara menggunakan tegangan yang
diukur untuk membelokkan elektron di layar monitor, sehingga di layar akan
tercipta grafik dari elektron yang telah dibelokkan. Grafik ini sebanding dengan
besar tegangan yang diukur.

Voltase dapat diukur dengan menggunakan alat multimeter

5. Pengukuran Tahanan Pentanahan


Tujuan pentanahan peralatan adalah usaha untuk mengamankan system
apabila terjadi hubung singkat pada peralatan, selanjutnya arus hubung singkat tsb
akan disalurkan ketanah dan tidak membahayakan bagi orang dan peralatan,

terutama pada peralatan listrik yang rangka (bodi) terbuat dari logam harus
ditanahkan.
Pengukuran perlu dilakukan sebelum system dioperasikan pertama kali,
waktu pemeliharaan atau setelah system ada gangguan.Sewaktu pelaksanaan
pengukuran pentanahan, saluran (kawat) dari electrode ke rangka peralatan harus
dilepas.Pengukuran dilakukan pada electrode dengan alat ukur EARTH TESTER.
Dalam perencanaan pengetanahan hal yang harus diperhatikan adalah
jenis tanah, berikut ini tabel nilai rata2 resistansi dari jenis tanah.

untuk mendapatkan nilai resistansi R dari elektroda pengetanahan haruslah


mempunyai parameter yang meliputi:
1.Resistivitas tanah
2.Resistivitas air tanah
3.Dimensi elektroda pengetanahan
4.Ukuran elektroda pengetanahan
Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 , Maka Ground rood ditambah,
dengan jarak 2 x panjangnya.
Hukum OHM (Goerge Simon Ohm-Ahli Fisika Jerman)
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan
antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan : Apabila dalam
suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt, dan
dipasan tahanan listrik 1 , maka akan mengalir arus listrik sebesar 1 Ampere.

6. Pengukuran tahanan Isolasi


Mengukur tahanan isolasi memakai ohm meter (Megger)

Pengertian
Megger merupakan salah satu alat ukur penguji besarnya tahanan isolasi
Fungsi megger
Untuk mengukur serta menguji besarnya nilai tahanan isolasi pada suatu
instalasi listrik
untuk mengetahui apakah terdapat hubung langsung pada sebuah instalasi listrik
misalnya antar fasa fasa atau fasa nol (ground)
Mengapa kita melakukan pengetesan isolasi?
untuk mengetahui kondisi konduktor di jaringan. Insulasi yang memadai
diperlukan untuk menghindari terjadinya direct contact seperti short circuit atau
ground fault
Buruknya insulasi jaringan bisa mengakibatkan terjadinya arus bocor dan bisa
membahayakan nyawa seseorang. Dimungkinkan juga akan menimbulkan
percikan api yang bisa mengakibatkan kebakaran.
Cara pengujian
Pengujian tahanan isolasi ada 2:
1. Pengujian tahanan isolasi phasa dengan ground atau casing

2. Pengujian tahanan isolasi antar phasa


Mis: Pengukuran antar penghantar pada sebuah instalasi
Pengukuran ini dilakukan dengan kondisi saklar dan fuse terhubung sedangkan
beban dalam keadaan lepas.

Prinsip kerja

Tujuan pengukuran

Pengujian tahanan isolasi bertujuan untuk mengetahui kapasitas


tertinggi/maksimum isolasi penghantar yg dialiri arus, dalam arti berapa besar
arus yang dijinkan dengan isolasi yang digunakan

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test


1. Pengukuran tegangan Rendah:
Rumus 1000. E (minimal)
Contoh :
E =380 V
R isolasi = 1000 . 380
= 380.000
= 0.38 M
Bila hasil pengukuran lebih dari 0.38 maka alat tersebut masih bisa dikatakan
baik.
2. Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi :
Mengunakan DC Test
Rumus R isolator Arus bocor
Max = A
Lihat table name plate alat

Batas minimum insulasi yang bisa ditolerir untuk pengetesan dengan tegangan
500 VDC adalah 0,5 Meg Ohm sedangkan dengan tegangan 1000 VDC adalah 1
Meg Ohm.
Jika insulasi motor telah mencapai antara 10 ~ 1 Meg Ohm maka perlu dilakukan
preventive maintenance. Jika insulasi dibawah 1 Meg Ohm berarti motor dalam
kondisi kritis.

Pengukuran kuat arus pada jaringanmerupakan suatu pengukuran yang dilakukan


untuk mengetahui besarnya arus yang mengalair pada sebuah jaringan instalasi
listrik

Tang amper adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus jaringan
suatu instalasi tenaga listrik

Geseran (Beda) Fasa Gelombang Sinus

Bila dua buah gelombang dengan


persamaan = m cos t dan e = Em sin t dilukiskan secara bersama dalam
satu susunan sumbu Cartesius seperti pada Gambar 1, maka terlihat bahwa kedua
gelombang tersebut tidak mempunyai nilai harga yang sama walau pada waktu
(saat) yang sama.
Dengan kata lain kedua gelombang tersebut tidak memiliki nilai nol atau nilai
maksimum pada waktu yang bersamaan, walaupun periode ataupun frekuensi
kedua gelombang tersebut sama.

Dari gambar kedua gelombang tersebut terlihat bahwa gelombang flux = m


cos t bergeser ke kiri sejauh / 2 radian (90o)atau seperempat perioda terhadap
gelombang tegangan e = Em sin t .
Kondisi seperti tersebut dapat dikatakan bahwa antara flux () dan tegangan (e)
terdapat geseran fasa sebesar / 2 radian atau 90o.
Bila flux () dan tegangan (E) tersebut dilukiskan sebagai vektor-vektor yang
berputar, maka vektor flux () akan selalu mendahului (leading) terhadap vektor
tegangan (E) sejauh 90o.
Atau dengan kata lain vektor tegangan (E) tertinggal (lagging) terhadap

vektor flux () sejauh 90o seperti


yang terlihat pada Gambar 2.
Catatan :
Untuk menggambar vektor, panjang vektor diambil dari harga efektif gelombang.
Sedangkan arah perputaran vektor, digambar berlawanan dengan arah jarum
jam.

Geseran fasa atau beda fasa ini tidak selamanya 90o, tetapi dapat bervariasi.

Misalnya antara dua tegangan bolak-balik yang mempunyai geseran fasa sebesar
30o seperti pada Gambar 3.
Persamaan kedua gelombang tegangan tersebut adalah :
e1 = Em sin t
e2 = Em sin (t 30o)

. . . . . (1)
. . . . . (2)

Vektor kedua gelombang tersebut dilukiskan seperti Gambar 4 dengan panjang


yang sama karena harga maksimumnya sama sehingga harga efektifnya juga

sama.
Cobalah jawab pertanyaan ini :
Dari kedua tegangan tersebut manakah tegangan yang tertinggal terhadap yang
lain dan berapa jauhkah sudutnya ?

Bagaimana dengan kedua gelombang arus dan tegangan pada Gambar 5 ?

Gelombang tegangan e = Em sin t dan gelombang arus i = Im sin t


mencapai harga nol dan harga maksimum dalam waktu yang bersamaan. Sehingga
dikatakan kedua gelombang tersebut mempunyai fasa yang samaatau sefasa.
Vektor gelombang arus dan tegangan tersebut dilukiskan seperti pada Gambar 6.

7. Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu
yang diberikan.

Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung


jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu.
Pada Sistem Satuan Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan
hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang
menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan
peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian /
peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi (
) sebagai hasil kebalikan dari periode (

), seperti nampak dari rumus di bawah

ini :

denganf adalah frekuensi (hertz) dan T periode (sekon atau detik).

Gelombang sinusoida dengan beberapa macam frekuensi; gelombang yang


bawah mempunyai frekuensi yang lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai